Itraconazole adalah obat antijamur untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, mulut, vagina, kuku, jaringan dan organ lainnya pada tubuh.
Itraconazole
Merek dagang Itraconazole antara lain: Nufatrac, Sporacid, Sporanox, Spyrocon, Trachon, Tracor, Fungitrazol, Forcanox, Itzol,
Itraconazole
Apa itu Itraconazole?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antijamur
Manfaat: Mengobati infeksi jamur
Digunakan oleh: Dewasa
Ibu Hamil: Itraconazole termasuk kategori obat C untuk keamanan kehamilan. Artinya, studi berbasis hewan menunjukkan adanya risiko pada janin. Namun, tidak tersedia studi pada ibu hamil. Jadi, konsultasikan ke dokter jika Anda ingin menggunakan obat.
Ibu Menyusui: Itraconazole dapat terserap ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Risiko pada bayi mungkin minimal, tetapi tetap disarankan untuk menggunakan obat hanya jika benar-benar diperlukan dan tidak ada alternatif yang lebih aman. Konsultasikan dengan dokter untuk mempertimbangkan risiko dan manfaat penggunaan obat ini.
Anak-anak: Obat tidak diberikan pada anak-anak.
Bentuk obat: Kapsul
Peringatan Sebelum Menggunakan Itraconazole
Sebelum menggunakan Itraconazole, perhatikan beberapa hal berikut ini:
Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap Itraconazole, obat lain, atau bahan apa pun dalam produk. Tanyakan kepada apoteker atau periksa label pada kemasan untuk mengetahui daftar bahan.
Informasikan ke dokter tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen gizi, atau produk herbal apa yang sedang atau akan Anda konsumsi. Dokter mungkin perlu mengubah dosis obat Anda atau memantau Anda dengan saksama untuk mengetahui efek sampingnya.
Beri tahu dokter jika Anda hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
Anda tidak diperbolehkan menggunakan obat jika memiliki masalah kesehatan, seperti gagal jantung.
Jangan mengonsumsi Itraconazole bersama dengan obat untuk mengatasi detak jantung tidak teratur, nyeri dada, tekanan darah tinggi, alergi, migrain, gangguan suasana hati, kecemasan, masalah pencernaan, menurunkan kadar kolesterol tinggi, kanker, malaria, dan asam urat.
Informasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat atau sedang memiliki penyakit ginjal, penyakit hati, gangguan motilitas gastrointestinal, sistem kekebalan tubuh lemah, penyakit paru obstruktif kronik, dan fibrosis kistik.
Tetaplah berkonsultasi dengan dokter Anda. Dokter perlu memantau kondisi Anda dan memeriksa respons Anda terhadap pengobatan secara teratur.
Anda menjalani tes fungsi hati dan ginjal, serta pemantauan rutin terhadap tanda-tanda gagal jantung secara rutin selama menggunakan obat.
Dosis dan Aturan Pakai Itraconazole
Dosis umum Itraconazole berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Itraconazole kapsul
Tujuan: Mencegah infeksi jamur pada pasien HIV, AIDS, dan sel darah putih rendah
Dewasa: Dosisnya adalah 200 mg per hari. Bila diperlukan, dosis bisa ditingkatkan menjadi 200 mg, 2 kali sehari.
Tujuan: Mengobati infeksi jamur yang memengaruhi beberapa organ tubuh (sistemik)
Dewasa: Dosisnya adalah 100–200 mg, 1 kali sehari, selama 3 minggu hingga 7 bulan. Dosis dapat ditingkatkan sampai 200 mg, 2 kali sehari, untuk infeksi jamur yang berat hingga mengancam nyawa.
Tujuan: Histoplasmosis
Dewasa: Dosisnya adalah 200 mg, 1 kali sehari, selama 8 bulan. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga maksimal 400 mg per hari jika kondisi pasien tidak membaik atau terbukti ada infeksi jamur yang berat. Dosis > 200 mg per hari harus dibagi ke dalam 2 kali jadwal konsumsi. Pada pasien AIDS dosis yang diberikan adalah 200 mg, 1–2 kali sehari, sampai kondisi sistem imun pasien membaik.
Tujuan: Mengobati cryptococcosis
Dewasa: Dosisnya adalah 200 mg, 1 kali sehari, selama 2–12 bulan.
Tujuan: Mengobati Aspergillosis
Dewasa: Dosisnya adalah 200 mg per hari, selama 2–5 bulan. Dosis dapat ditingkatkan sampai 200 mg, 2 kali sehari, untuk infeksi jamur yang berat hingga mengancam nyawa.
Tujuan: Mengobati candidiasis mulut
Dewasa: Dosisnya adalah 100 mg per hari selama 15 hari. Pada pasien AIDS atau pasien dengan kondisi sistem imun yang lemah, dosis dinaikkan menjadi 200 mg, 1 kali sehari, selama 15 hari.
Tujuan: Mengobati blastomycosis
Dewasa: Dosisnya adalah 100 mg, 1 kali sehari, selama 6 bulan. Dosis dapat dinaikkan hingga 200 mg, 2 kali sehari.
Tujuan: Mengobati panu
Dewasa: Dosisnya adalah 200 mg per hari selama 5–7 hari. Dosis bisa dibagi ke dalam 1–2 jadwal minum.
Tujuan: Mengobati kurap
Dewasa: Kurap (tinea corporis) atau kurap di lipatan paha (tinea cruris)
Dosisnya adalah 100 mg per hari selama 15 hari atau 200 mg per hari selama 7 hari.
Tujuan: Mengobati infeksi jamur pada tangan (tinea manus) atau kaki (tinea pedis)
Dewasa: Dosisnya adalah 100 mg, 1 kali sehari, selama 30 hari.
Tujuan: Mengobati meningitis cryptococcus
Dewasa: Dosisnya adalah 200 mg, 2 kali sehari, selama 2–12 bulan
Tujuan: Mengobati infeksi jamur kuku
Dewasa: Dosisnya adalah 200 mg per hari selama 3 bulan. Dosis alternatif 200 mg, 2 kali sehari, selama 7 hari. Pemberian obat harus diulang setelah 21 hari bebas konsumsi obat. Untuk pengobatan kuku tangan, pemberian obat diulangi 1 kali. Untuk pengobatan kuku kaki, pemberian obat diulang 2 kali.
Durasi penggunaan obat dapat disesuaikan dengan arahan dokter maupun apoteker.
Manfaat Itraconazole
Itraconazole adalah obat antijamur yang diresepkan dokter untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, kuku, tangan, kaki, mulut, tenggorokan, vagina, dan bagian tubuh lainnya.
Pada beberapa kasus, dokter meresepkan obat ini untuk mencegah infeksi jamur pada pasien dengan kekebalan tubuh yang lemah.
Cara kerja Itraconazole adalah menghambat sintesis ergosterol, yakni komponen penting membran sel jamur yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jamur. Penghambatan ergosterol ini menghambat pertumbuhan dan kembang biak jamur.
Beberapa masalah kesehatan yang dapat diobati dengan Itraconazole, di antaranya:
Infeksi jamur kulit, seperti panu, kurap, kutu air, jamur kuku, dan jamur tangan
Infeksi jamur Candidiasis mulut
Histoplasmosis (infeksi jamur di udara pada saluran pernapasan dan organ dalam)
Aspergillosis (infeksi jamur Aspergillus pada organ dan jaringan tubuh)
Blastomycosis (infeksi jamur Blastomyces dermatitidis)
Cara Menggunakan Itraconazole dengan Benar
Agar manfaatnya optimal, ikuti cara penggunaan Itraconazole yang benar seperti berikut.
Ikuti petunjuk penggunaan obat yang tertera pada kemasan obat atau sesuai dengan arahan dokter/apoteker.
Minum obat sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan. Jangan mengurangi atau menambahkan dosis.
Obat ini dapat diminum segera setelah makan untuk mencegah terjadinya gangguan pencernaan.
Obat diminum dalam kondisi utuh. Jangan menghancurkan, membelah, atau mengunyah obat. Minum segelas air setelah obat dikonsumsi.
Minum obat di waktu yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis.
Minumlah dosis yang terlewat segera setelah Anda mengingatnya. Jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis normal. Jangan menggandakan dosis obat.
Simpan obat di tempat yang kering dan sejuk. Jauhkan dari jangkauan anak atau hewan peliharaan dan paparan sinar matahari langsung.
Selama penggunaan obat, hindari alkohol karena dapat menimbulkan efek samping parah.
Penggunaan obat dapat menimbulkan gangguan penglihatan dan pusing. Oleh karena itu, hindari mengemudikan kendaraan, mengoperasikan mesin, atau melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi setelah minum obat.
Selama masa pengobatan hingga 2 bulan setelah pengobatan gunakan alat kontrasepsi seperti kondom untuk mencegah kehamilan.
Interaksi Itraconazole dengan Obat Lain
Itraconazole dapat berinteraksi dengan obat lain. Interaksi obat dapat menimbulkan penurunan efektivitas obat atau menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Berikut daftar obat yang dapat berinteraksi dengan Itraconazole.
Obat-obatan yang digunakan dalam transplantasi organ atau gangguan kekebalan tubuh tertentu misalnya Siklosporin, Takrolimus, Everolimus, Sirolimus
obat-obatan yang digunakan untuk mengobati TBC misalnya Rifabutin, Isoniazid, Rifampisin, Bedaquiline
Obat-obatan yang menetralkan asam lambung misalnya Ranitidin, Omeprazole, Aluminium hidroksida
Obat untuk mengobati kejang misalnya Karbamazepin, Fenitoin, Fenobarbital
obat untuk infeksi HIV misalnya Indinavir, Ritonavir, Saquinavir, Nevirapine, Efavirenz
Obat penghilang rasa sakit kuat lainnya misalnya Fentanyl, Oxycodone, Sufentanil, Buprenorphine
Obat untuk penyakit jantung misalnya Verapamil, Digoxin
Obat pengencer darah misalnya Warfarin, Apixaban, Rivaroxaban, Dabigatran
Obat-obatan untuk diabetes misalnya Repaglinide, Saxagliptin
Obat lain untuk kecemasan misalnya Alprazolam, Buspirone
Antibiotik tertentu misalnya Eritromisin, Klaritromisin, Siprofloksasin
Obat kanker misalnya Axitinib, Docetaxel, Trastuzumab Emtansine, Busulfan
Obat lain yang digunakan untuk disfungsi ereksi misalnya Tadalafil, Sildenafil
Obat untuk mengobati kandung kemih yang terlalu aktif misalnya Darifenacin, Tolterodine
Obat untuk tekanan darah tinggi pada pembuluh darah menuju paru-paru misalnya Bosentan, Riociguat
Obat untuk flu atau alergi misalnya Bilastine, Ebastine
Obat untuk gangguan suasana hati misalnya Risperidone, Quetiapine, Aripiprazole, Haloperidol
Obat anti radang misalnya Deksametason, Metilprednisolon
Obat asma misalnya Salmeterol, Budesonide, Fluticasone, Ciclesonide
Obat-obatan untuk mengobati malaria misalnya Artemether, Lumefantrine, Kina
Obat untuk infeksi hepatitis C misalnya Simeprevir, Telaprevir
Obat penurun kolesterol, seperti Atorvastatin
Obat untuk nyeri dan peradangan, contohnya Meloxicam
Daftar obat di atas mungkin tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi. Oleh sebab itu, beri tahu dokter mengenai obat-obatan lain yang sedang Anda gunakan sebelum menggunakan Itraconazole.
Efek Samping dan Bahaya Itraconazole
Itraconazole umumnya aman digunakan. Akan tetapi, kemungkinan efek samping dapat terjadi pada beberapa orang. Berikut efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan Itraconazole.
Pusing
Gangguan penglihatan
Sakit kepala
Sakit perut
Mual dan muntah
Sembelit
Perut kembung
Nyeri dada
Tubuh menggigil
Kelelahan
Demam
Nyeri sendi atau nyeri otot
Batuk
Keringat berlebihan
Gangguan menstruasi
Beberapa gejala di atas mungkin dapat membaik seiring waktu. Akan tetapi, ada pula yang bertambah parah atau tidak kunjung membaik. Jika mengalami hal tersebut, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Efek samping serius juga bisa terjadi dan membutuhkan pertolongan medis segera. Berikut tanda-tandanya dan kemungkinan kondisi yang terjadi:
Gejala gagal jantung misalnya sesak napas, pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki atau tungkai, kenaikan berat badan secara tiba-tiba, kelelahan yang tidak biasa, detak jantung cepat, terbangun dengan sesak napas di malam hari.
Gejala gangguan fungsi hati misalnya menguningnya kulit atau mata, sakit perut, urin berwarna gelap, kelelahan, pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
Sensasi kesemutan, kelemahan atau mati rasa di tangan atau kaki.
Gangguan pendengaran sementara atau permanen secara tiba-tiba.
Bila Anda mengalami reaksi alergi segera minta pertolongan dokter. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
Ruam kulit
Gatal-gatal
Pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah
Sesak napas
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS. 2024. Itraconazole. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/itraconazole?mtype=generic
MIMS. UK. 2024. Itraconazole. https://www.mims.co.uk/drugs/infections-and-infestations/fungal-infections/itraconazole-oral-solution
Medline Plus. 2024. Itraconazole. https://medlineplus.gov/spanish/druginfo/meds/a692049-es.html