Kalitake adalah obat yang mengandung zat aktif Ca polystyrene sulfonate untuk mengobati hiperkalemia, kondisi kelebihan ion kalium dalam tubuh.
Kalitake
Merek dagang Kalitake antara lain: Kalitake.
Apa Itu Kalitake?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antidotum dan agen detoksifikasi
Manfaat: Mengobati hiperkalemia pada pasien gagal ginjal akut dan kronik
Digunakan oleh: Pasien dewasa dan anak-anak dengan indikasi medis yang sesuai
Ibu Hamil: Obat ini tidak disarankan digunakan selama kehamilan karena data yang tidak mencukupi mengenai efeknya. Studi pada hewan belum dapat membuktikan keamanannya, dan belum ada studi terkontrol pada manusia yang mengonfirmasi keamanan atau efektivitasnya pada wanita hamil.[1] Penggunaan harus berdasarkan anjuran dokter.
Ibu Menyusui: Ekskresi metabolit Ca polystyrene sulfonate dalam ASI belum diketahui. Oleh karena itu, potensi risiko bagi bayi tidak dapat dikesampingkan. Penggunaan harus berdasarkan anjuran dokter
Anak-anak: Obat ini tidak boleh diberikan secara oral kepada bayi baru lahir (usia di bawah empat minggu). Jika diperlukan, dapat diberikan secara rektal, tetapi dosis harus dihitung dengan hati-hati berdasarkan berat badan anak untuk menghindari komplikasi seperti sumbatan atau nekrosis usus besar.
Bentuk obat: Granul yang dikemas dalam sachet
Peringatan sebelum Menggunakan Kalitake
Sebelum memulai terapi dengan Kalitake, penting untuk memahami beberapa peringatan berikut:
Hindari penggunaan Calcium Polystyrene Sulfonate jika Anda memiliki alergi terhadap obat ini. Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami gejala seperti ruam kulit, gatal/pembengkakan (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan), pusing parah, kesulitan bernapas, dan lain-lain.
Calcium Polystyrene Sulfonate tidak disarankan jika Anda mengalami hipokalemia (kadar kalium rendah dalam darah) karena dapat memperburuk kondisi Anda.
Calcium Polystyrene Sulfonate tidak disarankan jika Anda mengalami obstruksi usus (penyumbatan pada usus) karena dapat memperparah kondisi Anda.
Calcium Polystyrene Sulfonate tidak disarankan untuk kondisi yang berkaitan dengan hiperkalsemia (kadar kalsium tinggi dalam darah) seperti masalah tiroid atau beberapa jenis kanker.
Gangguan elektrolit Calcium Polystyrene Sulfonate harus digunakan dengan hati-hati jika Anda memiliki ketidakseimbangan elektrolit (kadar elektrolit dalam tubuh terlalu tinggi atau terlalu rendah). Ikuti semua petunjuk yang diberikan oleh dokter Anda.
Calcium Polystyrene Sulfonate dapat berikatan dengan obat lain yang diminum secara oral, yang dapat mengurangi efektivitasnya atau menimbulkan efek samping. Obat ini sebaiknya diberikan setidaknya tiga jam sebelum atau tiga jam setelah mengonsumsi obat lain secara oral. Jika Anda mengalami pengosongan lambung yang tertunda, durasi waktu enam jam harus dijaga antara pemberian obat ini dan obat oral lainnya.
Penggunaan pada neonatus Calcium Polystyrene Sulfonate sebaiknya tidak diberikan kepada bayi baru lahir.
Luka bakar parah Calcium Polystyrene Sulfonate harus digunakan dengan hati-hati jika Anda mengalami luka bakar parah. Ikuti semua petunjuk dokter Anda.
Kondisi ginjal dan jantung Calcium Polystyrene Sulfonate harus digunakan dengan hati-hati jika Anda memiliki kondisi ginjal atau jantung. Ikuti semua instruksi dokter Anda.
Dosis dan Aturan Pakai Kalitake
Dosis Kalitake harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan anjuran dokter. Berikut ini dosis umum yang digunakan:
Dewasa: 3-6 sachet per hari. Setiap sachet dilarutkan dalam 30-50 ml air dan diminum sesuai petunjuk dokter.
Anak-anak: 1,5-3 sachet per hari. Setengah sachet dilarutkan dalam 15-25 ml air, diberikan sesuai kebutuhan medis.
Aturan pemakaian yang benar sangat penting agar obat bekerja secara efektif. Pasien harus menghindari minum obat dengan jus buah atau minuman yang mengandung kation tinggi, karena ini dapat mengurangi efektivitas penyerapan obat.
Manfaat Kalitake
Kalitake digunakan terutama untuk mengatasi kondisi hiperkalemia, yang dapat disebabkan oleh:
1. Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut terjadi ketika fungsi ginjal menurun secara mendadak, mengakibatkan ginjal tidak dapat membuang limbah dan kelebihan cairan, termasuk kalium, dari tubuh. Penurunan fungsi ginjal yang cepat ini membuat tubuh tidak mampu mengeluarkan kalium secara efisien, yang menyebabkan penumpukan kalium dalam darah.
Tanpa pengobatan, hiperkalemia akibat gagal ginjal akut dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gangguan irama jantung yang berbahaya, atau bahkan berhenti berfungsinya jantung. Kalitake membantu menurunkan kadar kalium dalam darah dengan cara mengikat kalium di saluran pencernaan, sehingga mencegah akumulasi kalium lebih lanjut dan mengurangi risiko komplikasi.[2]
2. Gagal Ginjal Kronik
Pada gagal ginjal kronik, fungsi ginjal menurun secara bertahap dalam jangka panjang, sering kali karena kondisi medis seperti hipertensi atau diabetes yang tidak terkontrol. Penderita gagal ginjal kronik sering mengalami ketidakseimbangan elektrolit, termasuk peningkatan kadar kalium dalam darah.
Kalitake bekerja dengan mengurangi kadar kalium dalam darah pada pasien dengan gagal ginjal kronik, membantu menjaga keseimbangan elektrolit tubuh dan mencegah komplikasi lebih lanjut yang dapat terjadi akibat hiperkalemia.
3. Mengurangi Kadar Kalium dalam Darah
Kalitake mengandung bahan aktif yang berfungsi sebagai penukar ion, yang membantu mengikat kalium yang berlebih di dalam tubuh dan mengeluarkannya melalui saluran pencernaan.
Dengan menurunkan kadar kalium dalam darah, Kalitake tidak hanya mencegah komplikasi jantung, seperti aritmia yang dapat berbahaya, tetapi juga membantu mencegah gangguan pada fungsi otot yang dapat terjadi akibat tingginya kadar kalium.
Kadar kalium yang seimbang sangat penting untuk fungsi jantung dan otot, karena kalium memainkan peran kunci dalam proses kontraksi otot dan transmisi impuls listrik di jantung.[3]
Cara Menggunakan Kalitake dengan Benar
Penggunaan Kalitake harus dilakukan sesuai petunjuk medis agar aman dan efektif:
Larutkan dengan Air: Granul Kalitake perlu dilarutkan dalam air sesuai takaran. Pastikan air digunakan dalam jumlah yang cukup, biasanya 30-50 ml per sachet untuk dewasa.
Jangan Dicampur dengan Jus: Hindari mencampur granul dengan minuman seperti jus jeruk atau jus anggur, karena bisa mengganggu penyerapan obat.
Konsumsi dengan Makanan: Kalitake bisa diminum sebelum atau sesudah makan, tetapi penting untuk mengikuti saran dokter mengenai waktu yang tepat.
Perhatikan Jadwal: Minum obat ini secara teratur pada waktu yang sama setiap hari membantu menjaga kestabilan kadar kalium dalam tubuh.
Interaksi Kalitake dengan Obat Lain
Penggunaan Kalitake bersamaan dengan obat lain bisa memengaruhi efektivitasnya. Beberapa interaksi yang perlu diperhatikan antara lain:
Obat Kation Lain: Kalitake dapat berinteraksi dengan obat yang mengandung kation seperti antasida dan suplemen kalsium. Penggunaan bersamaan harus dihindari atau dilakukan dengan pengawasan medis.
Digoksin: Pasien yang menggunakan digoksin harus berhati-hati karena kombinasi ini dapat meningkatkan risiko efek toksik pada jantung, seperti aritmia ventrikel.
Diuretik: Penggunaan bersamaan dengan diuretik yang menyebabkan hilangnya kalium dapat meningkatkan risiko hipokalemia, kondisi yang berbahaya jika dibiarkan.
Efek Samping dan Bahaya Kalitake
Seperti halnya obat lainnya, Kalitake memiliki potensi efek samping yang perlu diwaspadai. Beberapa efek samping yang mungkin muncul meliputi:
Penyumbatan Usus: Salah satu risiko utama, terutama pada pasien dengan masalah gastrointestinal.
Sembelit: Efek samping umum akibat penurunan pergerakan usus.
Mual dan Muntah: Pasien mungkin mengalami perasaan tidak nyaman di perut hingga muntah.
Anoreksia: Penurunan nafsu makan yang bisa menyebabkan penurunan berat badan.
Hipokalemia: Kekurangan kalium dalam tubuh akibat penggunaan jangka panjang atau dosis berlebih, yang bisa memicu masalah kesehatan lainnya seperti kelelahan, lemah otot, atau aritmia.
Nyeri Perut: Efek ini bisa muncul karena iritasi saluran pencernaan.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan Kalitake dan berbagai obat lainnya yang Anda butuhkan. Ingat, selalu konsultasikan penggunaan obat dengan dokter dan jaga kesehatan Anda agar tetap optimal!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
[1] Product Monograph. (2023). Calcium polystyrene sulfonate. https://pdf.hres.ca/dpd_pm/00069409.PDF
[2] National Library of Medicine. (2023). Hyerkalemia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470284/
[3] National Library of Medicine. (2023). Calcium polystyrene sulfonate. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559206/