Keling adalah obat herbal berbentuk kapsul dan pill yang dapat membantu meluruhkan batu oksalat, melancarkan air seni, dan meredakan sakit pinggang.
Keling
Merek dagang Keling adalah Keling.
Apa Itu Keling?
Golongan: Jamu untuk sediaan pill dan obat herbal terstandar untuk sediaan kapsul.
Kategori: Sistem kemih kelamin
Manfaat: Meluruhkan batu oksalat, melancarkan buang air kecil, meredakan sakit pinggang
Digunakan oleh: Dewasa
Ibu Hamil: Konsultasikan dengan dokter sebelum penggunaan
Ibu Menyusui: Konsultasikan dengan dokter sebelum penggunaan
Anak-anak: Tidak dianjurkan
Bentuk obat: Kapsul dan pil
Peringatan Sebelum Menggunakan Keling
Sebelum menggunakan Keling, perhatikan beberapa hal penting berikut ini:
Konsultasi Dokter: Walaupun Keling berbahan dasar alami, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Asupan Cairan: Dianjurkan untuk minum air putih minimal 2,5 liter per hari untuk membantu proses peluruhan batu ginjal dan memperlancar buang air kecil.
Efek Alergi: Perhatikan apakah Anda memiliki riwayat alergi terhadap bahan-bahan herbal. Jika muncul gejala seperti gatal atau ruam, hentikan penggunaan dan segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Kondisi Medis Lainnya: Jika Anda memiliki gangguan kesehatan seperti penyakit ginjal kronis atau gangguan saluran kemih yang serius, penggunaan Keling sebaiknya disertai pengawasan dokter.
Interaksi Obat: Pastikan Anda menginformasikan semua obat yang sedang dikonsumsi kepada dokter untuk mencegah interaksi obat yang tidak diinginkan.
Dosis dan Aturan Pakai Keling
Dosis Keling ditentukan berdasarkan tujuan penggunaannya. Berikut panduan umum yang bisa diikuti:
Dosis Umum:
Kapsul: 2 kapsul 3 kali sehari.
Pill: 5 pill 2 kali sehari.
*tertera pada kemasan
Aturan Minum: Kapsul diminum setelah makan untuk mengurangi potensi iritasi lambung.
Lama Penggunaan: Disesuaikan dengan kondisi pasien dan saran dari dokter atau praktisi kesehatan.
Manfaat Keling
Keling memiliki berbagai manfaat yang membuatnya populer sebagai obat herbal:
1. Meluruhkan Batu Oksalat
Keling memiliki komposisi bahan alami yang berperan penting dalam meluruhkan batu oksalat, yang merupakan jenis batu ginjal paling umum. Kandungan ekstrak Sonchi Folium (daun tempuyung) dan Orthosiphonis Folium (daun kumis kucing) bekerja bersama untuk menghancurkan batu oksalat dan mengurangi ukuran batu tersebut secara bertahap [1].
Sonchi Folium mengandung flavonoid dan kalium, yang berfungsi menghambat pembentukan kristal oksalat, sedangkan Orthosiphonis Folium memiliki sifat diuretik alami yang membantu mengalirkan partikel batu ginjal melalui urin. Sinergi antara kedua bahan ini membuat Keling efektif dalam membantu proses pembersihan ginjal secara alami.
2. Melancarkan Buang Air Kecil
Salah satu manfaat utama Keling adalah membantu melancarkan buang air kecil berkat kandungan ekstrak Sericocalycis Folium (daun keji beling). Daun ini dikenal memiliki sifat diuretik yang mendorong peningkatan aliran urin. Peningkatan volume urin sangat penting dalam mencegah pembentukan batu baru di ginjal serta membantu proses ekskresi batu-batu kecil yang sudah terbentuk.
Dengan aliran urin yang lancar, risiko terjadinya penyumbatan pada saluran kemih berkurang, sehingga mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan saat buang air kecil. Ekstrak ini juga memiliki kandungan mineral yang dapat menjaga kesehatan dinding saluran kemih, membantu melindungi dari infeksi yang sering terjadi akibat batu ginjal.
3. Mengurangi Sakit Pinggang
Batu ginjal sering kali menimbulkan gejala nyeri yang signifikan, terutama di daerah pinggang. Keling diketahui efektif meredakan rasa sakit ini berkat sifat antiinflamasi dari Sonchi Folium dan Orthosiphonis Folium [2]. Zat aktif di dalam ekstrak ini membantu mengurangi peradangan di sekitar ginjal dan saluran kemih yang disebabkan oleh gesekan batu ginjal dengan dinding saluran.
Selain itu, ekstrak herbal ini berfungsi meredakan kejang otot di sekitar ginjal dan saluran kemih, sehingga mengurangi rasa nyeri dan ketegangan. Efek ini memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna yang menderita gejala sakit pinggang akibat batu ginjal, memungkinkan mereka untuk beraktivitas dengan lebih nyaman.
Cara Menggunakan Keling dengan Benar
Penggunaan Keling yang tepat sangat penting untuk mendapatkan manfaat maksimal. Berikut beberapa tips untuk menggunakan Keling dengan benar:
Konsistensi: Pastikan untuk mengonsumsi Keling secara teratur sesuai dengan dosis yang disarankan.
Kombinasi dengan Gaya Hidup Sehat: Perbanyak minum air putih dan hindari makanan tinggi oksalat seperti bayam dan kacang-kacangan untuk mencegah pembentukan batu ginjal baru.
Jangan Melebihi Dosis: Mengonsumsi Keling lebih dari dosis yang disarankan tidak meningkatkan efektivitasnya dan dapat menimbulkan efek samping.
Interaksi Keling dengan Obat Lain
Keling dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Interaksi dengan Obat Diuretik
Kombinasi Keling dengan obat diuretik dapat meningkatkan efek diuresis (pengeluaran urin), yang membantu mempercepat pengeluaran cairan tubuh. Namun, perlu pengawasan yang ketat untuk menghindari dehidrasi, terutama pada individu yang memiliki riwayat penyakit ginjal atau kondisi medis lain yang rentan terhadap penurunan cairan.
2. Interaksi dengan Antikoagulan
Beberapa komponen dalam Keling mungkin mempengaruhi efektivitas obat pengencer darah seperti antikoagulan. Efek ini dapat meningkatkan risiko perdarahan jika tidak diatur dengan benar. Pengguna yang mengonsumsi antikoagulan disarankan untuk memberi tahu dokter tentang penggunaan Keling agar dokter dapat memantau kadar pembekuan darah secara rutin.
3. Interaksi dengan Obat Anti-inflamasi Nonsteroid (OAINS)
Penggunaan Keling bersama dengan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) dapat meningkatkan risiko iritasi lambung dan masalah pencernaan lainnya. Sifat diuretik dan potensi antiinflamasi dari ekstrak herbal dalam Keling dapat memperparah efek samping OAINS seperti nyeri lambung atau gastritis.
4. Interaksi dengan Obat Hipertensi
Keling, yang memiliki sifat diuretik, dapat mempengaruhi efektivitas obat antihipertensi. Kombinasi ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang lebih signifikan, sehingga perlu pengawasan ketat untuk mencegah hipotensi.
5. Potensi Interaksi dengan Obat Antidiabetes
Beberapa herbal di dalam Keling dapat mempengaruhi metabolisme glukosa. Meskipun belum ada data pasti, ada kemungkinan efek diuretik Keling bisa mempengaruhi kadar gula darah.
Efek Samping dan Bahaya Keling
Meskipun Keling umumnya aman digunakan, beberapa efek samping ringan mungkin terjadi, terutama pada penggunaan pertama kali:
1. Reaksi Alergi
Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi ringan seperti ruam kulit, gatal, atau pembengkakan pada beberapa bagian tubuh. Ini biasanya terjadi jika tubuh sensitif terhadap salah satu bahan aktif dalam Keling.
Jika reaksi ini terjadi, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter. Reaksi alergi yang parah sangat jarang, tetapi jika terjadi sesak napas atau pembengkakan wajah, segeralah mencari pertolongan medis.
2. Gangguan Pencernaan
Beberapa pengguna mungkin mengalami mual atau ketidaknyamanan di perut, terutama jika Keling dikonsumsi sebelum makan. Ini dapat disebabkan oleh sifat herbal yang merangsang sistem pencernaan.
Untuk mengurangi gejala ini, dianjurkan untuk mengonsumsi Keling setelah makan atau dengan dosis yang lebih rendah pada awal penggunaan. Jika gangguan pencernaan berlangsung lama, segera konsultasikan dengan profesional medis.
3. Diare
Efek diuretik dari Keling dapat memicu diare atau dehidrasi jika tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup. Karena Keling membantu melancarkan buang air kecil, hal ini dapat mempercepat pengeluaran cairan tubuh.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik selama penggunaan. Jika diare berlanjut atau gejala dehidrasi muncul, seperti mulut kering atau pusing, segera hentikan penggunaan dan minum banyak air.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan Keling dan obat-obatan lain yang Anda butuhkan. Selalu jaga kesehatan dengan memilih solusi alami dan konsultasikan kepada tenaga medis jika diperlukan.
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Library UI. (1998). Daun Tempuyung. https://lib.ui.ac.id/m/detail.jsp?id=20176195&lokasi=lokal
Journal of Medical Science. (2020). Daun Tempuyung. https://oamjms.eu/index.php/mjms/article/download/3801/4708/27653
National Library of Medicine. (2009). oxalate stone. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19826800/