Skip links

Ketoprofen

Ketoprofen

Ketoprofen adalah obat yang termasuk dalam yang berfungsi untuk mengurangi demam, peradangan, serta nyeri radang sendi dan menstruasi.

Merek Dagang Ketoprofen

Merek dagang Ketoprofen adalah Kaltrofen, Protofen, Sanbeflam, Gatofen, Molaflam, Noflam, Ovurila Gel, Anrema 50/Anrema 100, Profenid, Profika, Lantiflam.

Apa Itu Ketoprofen?
Apa itu Ketoprofen?

Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: obat antiinflamasi non-steroid (OAINS)
Manfaat: Meredakan peradangan, nyeri dan demam
Digunakan oleh: Dewasa
Ketoprofen untuk Ibu Hamil: Hindari konsumsi Ketoprofen setelah usia kehamilan 20 minggu tanpa petunjuk dokter, karena memiliki risiko membahayakan janin dan menyebabkan komplikasi persalinan.
Ketoprofen untuk Ibu Menyusui: Belum diketahui secara pasti Ketoprofen dapat masuk ke dalam ASI atau tidak. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum digunakan.
Ketoprofen untuk Anak: Ketoprofen tidak boleh digunakan untuk anak-anak. Produk ini direkomendasikan untuk usia 18 tahun ke atas.
Bentuk obat: Tablet, Kapsul, Gel, Suppositoria
Peringatan Sebelum Menggunakan Ketoprofen
Sebelum menggunakan Ketoprofen, Anda harus memperhatikan hal-hal yang dapat meningkatkan risiko efek samping. Berikut adalah peringatan penting yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Ketoprofen.
Hindari penggunaan Ketoprofen jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap Ketoprofen, Aspirin atau obat OAINS lain, bahan tambahan yang terdapat dalam produk Ketoprofen.
Ketoprofen tidak boleh digunakan sebelum atau sesudah operasi bypass arteri koroner (CABG) karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Ketoprofen dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, atau tekanan darah tinggi. Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat gagal jantung, tekanan darah tinggi, serangan jantung atau stroke sebelumnya.
Obat ini dapat menyebabkan tukak lambung atau perdarahan pada saluran cerna. Risiko ini lebih tinggi pada lansia dan pasien dengan riwayat tukak lambung.
Penggunaan Ketoprofen dapat memperburuk kondisi ginjal atau hati, terutama pada pasien dengan riwayat penyakit ginjal atau hati.
Jika Anda memiliki riwayat asma, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Ketoprofen, karena dapat memicu serangan asma pada beberapa pasien.
Lansia memiliki risiko lebih tinggi terhadap efek samping Ketoprofen, termasuk gangguan fungsi ginjal.
Perhatikan peringatan sebelum pemakaian Ketoprofen di atas maupun tanyakan ke dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan efektivitas obat.
Dosis dan Aturan Pakai Ketoprofen
Ketoprofen merupakan obat yang harus digunakan sesuai petunjuk dokter atau sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Dosis yang diberikan tergantung pada usia, kondisi kesehatan, tingkat keparahan penyakit, serta respons terhadap dosis pertama. Berikut adalah panduan umum dosis ketoprofen.
Dosis Umum untuk Orang Dewasa untuk Artritis Reumatoid
Pelepasan Segera: 50 mg secara oral 4 kali sehari atau 75 mg secara oral 3 kali sehari
Dosis maksimum: 300 mg/hari
Pelepasan Diperpanjang: 200 mg secara oral sekali sehari
Dosis maksimum: 200 mg/hari

Dosis Umum untuk Orang Dewasa untuk Dismenore
Pelepasan Segera: 25 mg hingga 50 mg secara oral setiap 6 hingga 8 jam sesuai kebutuhan
Dosis maksimum: 300 mg/hari

Dosis Dewasa Biasa untuk Nyeri
Pelepasan Segera: 25 mg hingga 50 mg secara oral setiap 6 hingga 8 jam sesuai kebutuhan
Dosis maksimum: 300 mg/hari
Dosis suppositoria: 100 mg satu kali sehari sebelum tidur, atau 100 mg dua kali sehari. Dosis maksimal 200 mg per hari.
Dosis gel (topikal): Aplikasian 2-4 kali sehari ke area yang nyeri selama 7 hari..
Manfaat Ketoprofen
Ketoprofen digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi berikut:
Mengurangi peradangan, nyeri, dan kekakuan pada sendi, dikenal dengan Rheumatoid arthritis.
Mengatasi nyeri dan pembengkakan pada sendi akibat kondisi osteoarthritis.
Mengobati nyeri ringan hingga sedang seperti nyeri otot, nyeri pasca operasi, dan nyeri pasca melahirkan.
Membantu meredakan kram dan rasa sakit yang muncul selama menstruasi.
Mengurangi gejala peradangan pada tubuh seperti bengkak dan kemerahan.
Ketoprofen bekerja secara efektif selama digunakan sesuai dengan petunjuk dokter, dan penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan medis individu.
Cara Menggunakan Ketoprofen dengan Benar
Cara menggunakan Ketoprofen harus digunakan sesuai petunjuk dokter atau sesuai dengan petunjuk pada label kemasan. Berikut adalah panduan cara menggunakan ketoprofen dengan benar:
Gunakan ketoprofen sesuai dengan dosis yang telah diresepkan oleh dokter.
Jangan mengubah dosis, frekuensi, atau durasi penggunaan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Ketoprofen dapat dikonsumsi dengan makanan, susu, atau antasida untuk mencegah gangguan lambung.
Hindari mengonsumsi obat ini saat perut kosong jika Anda rentan terhadap iritasi lambung.
Jangan menghancurkan, mengunyah, atau membuka kapsul. Telan kapsul secara utuh dengan segelas air.
Minum obat pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga konsistensi kadar obat dalam tubuh.
Jika Anda melewatkan satu dosis, segera konsumsi dosis yang terlewat. Namun, jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan seperti biasa.
Untuk Ketoprofen topikal pengaplikasian dengan cara mengoleskan gel secara merata pada bagian yang terasa nyeri pada kulit dengan tangan yang telah bersih.
Untuk Ketoprofen supositoria, maka sebelum menggunakan, usahakan buang air besar terlebih dahulu, lalu cuci dan keringkan tangan. Untuk pemakaian, berbaringlah miring ke kiri dan tekuk kaki kanan ke arah dada (untuk pengguna kidal, lakukan sebaliknya). Masukkan supositoria ke dalam anus dengan ujung lancip terlebih dahulu dan dorong hingga satu ruas jari masuk. Tahan posisi selama 1–2 menit agar supositoria mencair dan obat terserap, sambil kencangkan otot bokong untuk mencegah supositoria keluar.
Obat ini dirancang untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Jika nyeri tidak berkurang setelah beberapa hari, segera hubungi dokter.
Jangan mengonsumsi lebih dari dosis yang dianjurkan. Jika terjadi overdosis, gejalanya dapat meliputi kantuk, nyeri perut, muntah, hingga gangguan ginjal. Segera cari bantuan medis jika terjadi gejala tersebut.
Dokter kemungkinan akan meresepkan obat tambahan untuk mencegah efek samping tertentu. Pastikan untuk terus mengonsumsi obat ini sesuai arahan dokter.
Selain itu, selama penggunaan, dokter mungkin akan memeriksa tekanan darah, fungsi jantung, dan fungsi ginjal Anda untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan obat ini.
Interaksi Ketoprofen dengan Obat Lain
Ketoprofendapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat. Interaksi ini dapat memengaruhi cara kerja ketoprofen, meningkatkan risiko efek samping, atau menurunkan efektivitasnya. Oleh karena itu, penting untuk memberi tahu dokter tentang semua obat, vitamin, atau suplemen herbal yang Anda gunakan.
Beberapa jenis obat yang perlu Anda waspadai berinteraksi saat dikonsumsi bersamaan dengan Ketoprofen, antara lain.
Konsumsi obat antikoagulan (pengencer darah) seperti Warfarin, Clopidogre, Dipyridamole, bersama dengan Ketoprofen dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), termasuk Aspirin, Ibuprofen, Naproxen bersama dengan Ketoprofen dapat meningkatkan risiko efek samping, seperti nyeri lambung, perdarahan, atau perforasi lambung.
obat tekanan darah tinggi ACE inhibitor (enalapril, lisinopril) atau diuretik (furosemid, hidroklorotiazid) dapat berkurang efektivitasnya dan terjadi peningkatan darah, jika dikonsumsi bersama Ketoprofen.
Ketoprofen dapat meningkatkan kadar Lithium sebagai obat bipolar, meningkatkan gejala toksisitas seperti kebingungan, denyut jantung tidak teratur, dan haus berlebihan.
Ketoprofen dapat menghambat ekskresi Methotrexate, sehingga meningkatkan kadar methotrexate dalam tubuh dan meningkatkan risiko efek samping.
Obat asam urat seperti Probenesid, dapat meningkatkan kadar ketoprofen dalam tubuh, sehingga risiko efek samping juga meningkat.
Ketoprofen yang digunakan bersama obat kortikosteroid, seperti Prednison
dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung atau ulkus.
Cisplatin yang digunakan sebagai obat kemoterapi atau kanker bersamaan dengan
Ketoprofen, dapat meningkatkan toksisitas ginjal.
Disarankan untuk menghindari alkohol dan rokok selama penggunaan ketoprofen, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan baru.
Efek Samping dan Bahaya Ketoprofen
Konsumsi Ketoprofen dapat menyebabkan efek samping, baik yang ringan maupun yang serius. Sebagian besar efek samping bersifat sementara dan akan hilang setelah tubuh beradaptasi. Namun, beberapa efek samping dapat memerlukan perhatian medis segera. Berikut ini adalah daftar efek samping yang umum dan serius yang perlu diketahui.
Efek yang umum
Efek samping berikut sering terjadi tetapi biasanya ringan dan bersifat sementara:
Mual atau muntah.
Nyeri perut atau gangguan pencernaan.
Diare atau konstipasi.
Gas atau kembung.
Sakit kepala.
Pusing atau mengantuk.
Ruam kulit ringan atau gatal.
Sulit tidur atau merasa gugup.
Jika efek ini berlanjut atau memburuk, konsultasikan dengan dokter Anda.
Efek yang lebih serius
Beberapa efek samping dapat menjadi lebih serius dan memerlukan perhatian medis segera. Hentikan penggunaan ketoprofen dan segera hubungi dokter jika mengalami:
Reaksi alergi yang parah dengan gejala kesulitan bernapas atau mengi, jantung berdebar cepat, pembengkakan (wajah, bibir, mulut, lidah, atau tenggorokan), ruam kulit parah, gatal, atau urtikaria (bintik merah gatal), nyeri sendi atau kram perut, serta warna urine gelap atau kulit dan mata menguning (jaundice).
Serangan jantung dan stroke yang ditandai dengan nyeri dada atau tekanan pada dada, detak jantung cepat atau tidak teratur, nyeri di punggung, rahang, leher, atau lengan, keringat berlebih, lemah mendadak pada satu sisi tubuh, sakit kepala mendadak yang parah dan sulit berbicara atau memahami ucapan.
Perdarahan lambung dengan kemungkinan gejala muntah darah atau muntahan berwarna seperti kopi, tinja berwarna hitam atau berdarah. nyeri perut yang tidak hilang atau pusing atau merasa lemas.
Kerusakan ginjal yang memiliki gejala penurunan frekuensi buang air kecil, pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki, kelelahan yang tidak biasa dan kesulitan bernapas atau nyeri dada.
Kerusakan hati dengan gejala kehilangan nafsu makan, nyeri perut bagian atas, demam atau kelemahan yang tidak biasa, gatal-gatal atau tinja berwarna terang, dan urine berwarna gelap.
Reaksi kulit yang parah kemungkinan gejala antara lain kulit merah atau ungu yang terasa sakit dan mengelupas, Ruam datar atau melepuh pada kulit, mulut, hidung, dan alat kelamin, serta mata merah, berair, dan terasa sakit.
Anemia dengan gejala kelelahan yang tidak biasa, kulit pucat atau kekuningan, denyut jantung cepat atau tidak teratur, sesak napas atau pusing
Jika Anda mengalami salah satu dari efek samping serius ini, segera hentikan penggunaan ketoprofen dan cari bantuan medis.
Gunakan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk memperoleh obat atau suplemen yang Anda perlukan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
BPOM. (2024). Ketoprofen. https://cekbpom.pom.go.id/search_home_produk
DrugBank. (2024). Ketoprofen (DB01009). https://go.drugbank.com/drugs/DB01009
Drugs.com. (2023). Ketoprofen. https://www.drugs.com/mtm/ketoprofen.html
Drugs.com. (2023). Ketoprofen Dosage. https://www.drugs.com/dosage/ketoprofen.html

Healthline. (2024). Ketoprofen Oral Capsule. https://www.healthline.com/health/drugs/ketoprofen-oral-capsule
Mayo Clinic. (2023). Ketoprofen (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ketoprofen-oral-route/description/drg-20069709
MIMS Indonesia. (2024). Ketoprofen.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ketoprofen?mtype=generic
MIMS Indonesia. (2024). Informasi Obat Ketoprofen. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ketoprofen
WebMD. (2024). Ketoprofen Oral: Uses, Side Effects. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5995-8186/ketoprofen-oral/ketoprofen-oral/details

Leave a comment

Explore
Drag