Ketosteril adalah kombinasi asam amino yang digunakan untuk mencegah dan mengobati kerusakan ginjal pada pasien penyakit ginjal kronis.
Ketosteril
Merek dagang Ketosteril antara lain: Ketosteril.
Apa Itu Ketosteril?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat yang bekerja pada sistem genitourinari
Manfaat: Mencegah dan mengobati kerusakan ginjal pada pasien penyakit ginjal kronis
Digunakan oleh: Dewasa
Ibu Hamil: Kategori NA. Obat kombinasi ini belum dimasukkan ke dalam kategori kehamilan yang ditetapkan oleh FDA. Sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter
Ibu Menyusui: Saat ini, belum ada informasi yang memastikan apakah obat ini dapat tersalurkan melalui ASI, dan data yang tersedia mengenai keamanannya untuk ibu menyusui masih terbatas. Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum menggunakan obat selama periode menyusui.
Anak-anak: Tidak disarankan untuk anak-anak.
Bentuk obat: Kaplet salut selaput
Peringatan sebelum Menggunakan Ketosteril
Sebelum menggunakan Ketosteril, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan:
Penggunaan Ketosteril dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Oleh karena itu, pasien disarankan untuk melakukan pengecekan kadar kalsium secara berkala guna menghindari risiko hiperkalsemia.
Pasien dengan hipersensitivitas terhadap komponen obat tidak disarankan menggunakan Ketosteril. Diskusikan dengan dokter jika ada riwayat reaksi alergi atau gangguan metabolisme asam amino.
Penggunaan Ketosteril oleh ibu hamil dan menyusui harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Karena kategori keamanannya belum ditetapkan oleh FDA, konsultasi medis sangat dianjurkan.
Penggunaan obat ini pada anak-anak belum direkomendasikan karena belum ada data klinis yang mencukupi.
Dosis dan Aturan Pakai Ketosteril
Dosis penggunaan Ketosteril bervariasi sesuai dengan berat badan dan kondisi pasien. Berikut adalah panduan dosis umumnya:
Dewasa dengan berat badan sekitar 70 kg: 4–8 tablet
Dosis diberikan 3 kali sehari.
Manfaat Ketosteril
Manfaat utama ketosteril adalah membantu memperlambat perkembangan penyakit ginjal kronis. Berikut ini beberapa rincian manfaatnya:
1. Memperlambat Penurunan Fungsi Ginjal
Ketosteril mengandung asam amino esensial dalam bentuk ketoanalog yang membantu mengurangi beban protein di ginjal. Dengan cara ini, ginjal dapat tetap mempertahankan fungsinya lebih lama. Hal ini penting untuk menghindari penurunan fungsi ginjal yang cepat dan komplikasi terkait.
2. Mengatur Kadar Nitrogen
Ketosteril membantu mengelola kadar nitrogen dalam darah, yang penting untuk mencegah terjadinya akumulasi zat beracun pada pasien dengan fungsi ginjal menurun. Pengelolaan kadar nitrogen ini juga membantu meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi gejala uremia.
3. Menurunkan Risiko Dialisis Dini
Dengan mengurangi beban metabolisme di ginjal, penggunaan ketosteril dapat membantu menunda kebutuhan akan terapi dialisis pada pasien ginjal kronis. Ini memberi pasien lebih banyak waktu untuk mempertahankan kualitas hidup sebelum memulai prosedur yang lebih invasif seperti dialisis.
4. Mengoptimalkan Nutrisi Pasien
Obat ini membantu pasien mendapatkan asupan asam amino esensial yang cukup, yang biasanya sulit diperoleh melalui diet rendah protein yang dianjurkan untuk pasien ginjal. Dengan menjaga keseimbangan asupan nutrisi esensial, pasien dapat tetap menjaga massa otot dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Cara Menggunakan Ketosteril dengan Benar
Untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan Ketosteril, ikuti panduan berikut:
Gunakan ketosteril sesuai anjuran dokter dan patuhi dosis yang telah ditentukan.
Minumlah tablet saat makan untuk membantu penyerapan asam amino. Pastikan untuk menelan tablet dengan air dan jangan mengunyahnya.
Jadwalkan waktu penggunaan obat pada jam yang sama setiap hari untuk menjaga tingkat keefektifan terapi.
Jika muncul efek samping seperti kelelahan atau gejala lainnya, segera hubungi dokter.
Ketosteril sebaiknya dikonsumsi bersama makanan agar penyerapan asam amino optimal.
Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet, telan utuh dengan air putih.
Usahakan untuk mengonsumsi obat pada waktu yang sama setiap hari guna menjaga konsistensi terapi.
Jika lupa meminum dosis, segera konsumsi dosis yang terlewat jika masih jauh dari waktu dosis berikutnya. Hindari menggandakan dosis.
Interaksi Ketosteril dengan Obat Lain
Ketosteril dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain. Berikut adalah beberapa interaksi yang perlu diperhatikan:
Produk yang Mengandung Kalsium
Penggunaan ketosteril bersamaan dengan suplemen kalsium atau obat yang mengandung kalsium dapat menyebabkan hiperkalsemia, yaitu kondisi di mana kadar kalsium dalam darah meningkat. Hal ini dapat memperburuk gejala dan mungkin memerlukan pemantauan serta penyesuaian dosis dari ketosteril dan sumber kalsium tersebut.
Antibiotik Tetrasiklin dan Kuinolon
Obat seperti tetrasiklin (misalnya, doksisiklin) dan kuinolon (misalnya, siprofloksasin) sebaiknya tidak diminum bersamaan dengan ketosteril. Antibiotik ini dapat membentuk kompleks yang sulit larut dengan kalsium, sehingga penyerapan antibiotik menjadi terhambat. Disarankan untuk memberikan jeda setidaknya dua jam antara penggunaan antibiotik ini dengan ketosteril.
Suplemen Zat Besi dan Fluorida
Seperti tetrasiklin, suplemen zat besi dan fluorida juga dapat berinteraksi negatif dengan Ketosteril, membentuk senyawa yang tidak larut sehingga penyerapan terganggu. Pasien sebaiknya memberikan jarak waktu minimal dua jam antara penggunaan obat-obatan ini dengan ketosteril.
Vitamin D
Penggunaan vitamin D bersamaan dengan ketosteril dapat meningkatkan risiko hiperkalsemia, sehingga diperlukan pemantauan kadar kalsium secara ketat pada pasien yang menggunakan kedua pengobatan ini.
Glikosida Jantung
Ada risiko peningkatan aritmia jika ketosteril menyebabkan kenaikan kadar kalsium dalam darah, yang dapat memengaruhi efektivitas dan profil keamanan glikosida jantung yang digunakan bersamaan.
Aluminium Hidroksida
Jika aluminium hidroksida digunakan, dosisnya mungkin perlu dikurangi saat memakai Ketosteril, karena dapat mempengaruhi kadar fosfat dalam darah.
Efek Samping dan Bahaya Ketosteril
Ketosteril memiliki efek samping yang dapat muncul selama penggunaannya. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Hiperkalsemia: Salah satu efek samping signifikan dari Ketosteril adalah peningkatan kadar kalsium dalam darah, meskipun jarang terjadi. Jika hiperkalsemia berkembang, disarankan untuk mengurangi asupan vitamin D dan memantau kadar kalsium serum secara rutin.
Masalah Gastrointestinal: Pasien mungkin mengalami mual dan sembelit, yang relatif umum tetapi umumnya ringan.
Gejala Neurologis: Sakit kepala dan kelemahan otot juga dilaporkan sebagai efek samping.
Reaksi Alergi: Beberapa individu dapat mengalami reaksi alergi terhadap bahan-bahan dalam ketosteril, yang bisa muncul dalam bentuk ruam kulit atau gejala hipersensitivitas lainnya.
Jika efek samping berlanjut atau semakin parah, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan Ketosteril dan obat-obatan lainnya dengan mudah dan aman. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai terapi baru. Ingatlah untuk menjaga kesehatan ginjal dan menjalani gaya hidup sehat!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS. (2024). Ketosteril. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/ketosteril/description
Medinsert. (2009). Ketosteril. https://www1.ndmctsgh.edu.tw/pharm/pic/medinsert/005KET06E.pdf
Jstage. (2015). Asam Amino. https://www.jstage.jst.go.jp/article/jnsv/61/Supplement/61_S192/_pdf