Skip links

Kromium

Kromium

Mencapai tubuh yang sehat tentunya memerlukan usaha yang ekstra, mulai dari konsumsi makanan bergizi, olahraga, dan istirahat yang cukup. Namun, hal tersebut ternyata belum cukup dan kadang tubuh memerlukan suplemen tambahan untuk menjaga kesehatan.

Salah satu suplemen yang bisa dikonsumsi dalam hal ini adalah suplemen dengan kandungan kromium. Kromium mengandung banyak mineral yang sudah terbukti efektif dalam menjaga kesehatan tubuh dan mendukung pengobatan berbagai masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi dan diabetes.

Ketika masuk ke dalam tubuh kromium bertugas untuk membantu proses metabolisme. Kromium membantu menjaga kadar insulin tetap stabil dan memastikan penyerapan protein, karbohidrat, dan lemak di dalam tubuh berjalan lancar.

Merk Dagang Kromium

Merek dagang Kromium antara lain: Zamel, Wellwoman, Wellness Antiox Formula. Wellman, Vitayang Milchrom, Renovit, Queenvit, Perfectil, Nutriwell Pregnancy Formula, Nutrimax Shapex, Nutrimax Diagard, Mommy Vit, Fitsol CM, Evolife A10 Life, dan Bios Life C.

Apa itu Kromium?

Apa itu Kromium?

Golongan: Obat bebas
Kategori: Suplemen / vitamin
Manfaat: Menjaga kesehatan tubuh dan mendukung pengobatan berbagai masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi dan diabetes.
Digunakan oleh: Bisa digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak
Kromium untuk ibu hamil: Hasil penelitian terdahulu dengan hewan sebagai objek menunjukan adanya efek samping dari kromium kepada janin. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia. Maka dari itu, ibu hamil wajib berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen dengan kandungan Kromium.
Kromium untuk ibu menyusui: Kandungan kromium diketahui aman jika digunakan oleh ibu menyusui. Namun, ibu menyusui tetap wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kromium untuk mengetahui dosis yang tepat.
Kromium untuk anak: Penggunaan kromium kepada anak-anak diperkenankan asalkan dosis sesuai anjuran.
Bentuk obat: Tablet, kapsul, dan kaplet

Peringatan Sebelum Menggunakan Kromium

Sebelum menggunakan kromium pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap kandungan kromium itu sendiri. Jika merasa kurang yakin, konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi atau lakukan pemeriksaan alergi terlebih dahulu.
Kromium tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi dengan kandungan kromium karena bisa berakibat fatal.
Berikan informasi ke dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Kromium apabila Anda memiliki riwayat atau sedang menderita masalah kesehatan seperti gangguan kecemasan, skizofrenia, depresi, penyakit liver, penyakit ginjal, dan anemia.
Ibu hamil dan ibu yang sedang menyusui wajib berkonsultasi dengan dokter jika ingin mengonsumsi kromium sebagai suplemen tambahan.
Apabila kromium digunakan untuk perawatan diabetes, silahkan konsultasikan dengan dokter terkait dosisnya dan dosis obat-obatan diabetes lain yang tengah dikonsumsi.
Informasikan ke dokter jika Anda sedang mengonsumsi atau menggunakan obat-obatan jenis lain baik itu obat-obatan dari rumah sakit atau obat herbal. Penggunaan suplemen lain juga sebaiknya diinformasikan ke dokter untuk menghindari interaksi obat yang efek sampingnya kurang baik.
Jika terasa adanya reaksi alergi atau efek samping yang membahayakan setelah mengonsumsi suplemen dengan kandungan kromium segera datang ke faskes terdekat dan meminta saran medis dari tenaga kesehatan.

Dosis dan Aturan Pakai Kromium

Meski kromium adalah obat bebas, penggunaannya tetap harus sesuai dengan aturan pakai atau anjuran dokter. Hal ini karena penggunaan tanpa dosis yang tepat bisa menimbulkan efek samping yang kurang baik seperti overdosis. Dosis penggunaan kromium yang paling umum adalah sebagai berikut:

Dosis paling umum untuk terapi tambahan pada diabetes mellitus tipe 1 dan 2 adalah 200 – 1000 mcg per hari, tapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasien.

Manfaat Kromium

Manfaat kromium pada umumnya adalah untuk menjaga kesehatan tubuh dan mendukung pengobatan berbagai masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi dan diabetes.

Cara Menggunakan Kromium

Kromium biasanya tersedia di apotek baik apotek offline seperti di rumah sakit atau apotek online. Agar pengobatan dengan kromium menjadi lebih maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini saat menggunakannya:

Wajib mencuci tangan dengan sabun sebelum mengonsumsi dan memegang tablet, kapsul, dan kaplet kromium. Tujuannya adalah agar obat terhindar dari kontaminasi bakteri dan efektivitas obat tetap terjaga.
Dosis kromium harus sesuai dengan yang tertera di aturan pakai atau yang disarankan oleh dokter. Jangan melebihi atau mengurangi dosis.
Kromium disarankan untuk dikonsumsi di waktu yang sama setiap harinya.
Kromium bisa dikonsumsi bersama atau sesudah makan untuk memaksimalkan penyerapannya.
Jangan membelah, menghancurkan, membuka tablet, kapsul, dan kaplet kromium karena khawatir efektivitasnya bisa berkurang.
Minumlah kromium dengan bantuan segelas air putih bersuhu ruang.
Apabila Anda lupa mengonsumsi kromium, segera konsumsi jika jarak dengan dosis berikutnya masih panjang. Akan tetapi, jika jaraknya terlalu dekat, cukup lupakan dosis yang terlupa. Jangan pernah menggandakan dosis tanpa arahan dari dokter.
Penggunaan Kromium boleh dihentikan jika kondisi kesehatan sudah baik-baik saja.
Hindari penggunaan kromium jika kemasannya sudah rusak, tercemar, atau sudah memasuki tanggal kadaluwarsa.
Jika setelah penggunaan kromium masalah kesehatan tak kunjung membaik atau justru timbul masalah kesehatan lain, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi lagi dengan dokter dan meminta arahan medis lain.

Interaksi Kromium dengan Obat Lain

Meski tergolong sebagai obat bebas kromium tetap memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan obat-obatan lain jika dikonsumsi secara bersamaan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui interaksi yang mungkin terjadi. Berikut beberapa interaksi yang mungkin terjadi:

Kadar gula darah bisa terlalu rendah jika kromium dikonsumsi bersama dengan obat antidiabetes.
Penyerapan dan efektivitas obat levothyroxine bisa menurun jika dikonsumsi bersamaan dengan kromium.
Kadar kromium di dalam darah bisa meningkat dan efek sampingnya juga meningkat jika kromium dikonsumsi bersamaan dengan obat dari golongan OAINS.

Efek Samping dan Bahaya Kromium

Jika digunakan sesuai aturan pakai, kromium umumnya tidak akan menyebabkan efek samping atau hanya menimbulkan efek samping ringan sebagai berikut:

Perubahan suasana hati
Kesulitan tidur
Sakit kepala
Perubahan rasa di lidah
Sakit perut

Hentikan penggunaan kromium dan segera konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda, semakin parah, dan muncul reaksi alergi yang parah seperti:

Hipoglikemia
Dermatitis
Kerusakan otot
Muncul gejala gagal ginjal
Liver terganggu
Trombositopenia
Anemia yang parah

Beli Obat di Viva Apotek

Saat ini membeli obat atau suplemen apapun, baik dengan resep atau tanpa resep seperti kromium bisa dengan mudah dilakukan melalui aplikasi Viva Apotek. Hanya melalui layar ponsel Anda sudah bisa mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan.

Sangat mudah bukan? Maka dari itu jangan ragu lagi untuk memanfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:

MIMS (n.d.). Bio-Chromium.
https://www.mims.com/malaysia/drug/info/bio-chromium?type=full
Web MD (2023). Chromium.
https://www.webmd.com/diet/supplement-guide-chromium
National Institute of Health (2022). Chromium.
https://ods.od.nih.gov/factsheets/Chromium-HealthProfessional/

Leave a comment

Explore
Drag