Laktulosa adalah obat pencahar untuk mengatasi sembelit. Obat ini meningkatkan kadar air dalam usus sehingga tinja menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan.
Merek Dagang Laktulosa
Merek dagang laktulosa antara lain Duphalax, Lactulax, Dulcolactol, Constuloz, Laxadilax, Laxalosan, Pralax, Graphalac, Opilax, dan Lactulose Ikapharmindo.
Apa Itu Laktulosa
Apa itu Laktulosa?
Golongan: Obat bebas.
Kategori: Pencahar osmotik
Manfaat: Mengatasi sembelit (konstipasi) dengan cara melunakkan tinja dan meningkatkan frekuensi buang air besar; mencegah dan menangani ensefalopati hepatik.
Digunakan oleh: Dewasa, lansia, dan anak-anak sesuai anjuran dokter.
Laktulosa untuk Ibu Hamil: FDA mengelompokkan laktulosa ke dalam kategori kehamilan B.[1] Meskipun studi pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, belum ada data terkontrol pada manusia. Oleh karena itu, konsultasikan dengan tenaga medis sebelum Anda mengonsumsi laktulosa.
Laktulosa untuk Ibu Menyusui: Laktulosa aman digunakan selama menyusui karena tidak masuk ke dalam ASI.[2] Selain itu, kecil kemungkinannya menyebabkan efek samping pada bayi. Namun, sebaiknya Anda mencoba metode nonobat untuk mengatasi sembelit sebelum menggunakan obat. Apabila bayi menunjukkan tanda-tanda diare atau gangguan menyusu, segera konsultasikan dengan tenaga medis. Penting untuk konsultasi sebelum menggunakan laktulosa selama menyusui.
Laktulosa untuk Anak-Anak: Bayi dan anak-anak dapat menggunakan laktulosa selama dokter meresepkan obat ini.[3] Jangan memberikan obat ini kepada anak tanpa persetujuan dokter untuk memastikan keamanan dan dosis yang tepat. Oleh karena itu, konsultasikan dulu dengan tenaga medis sebelum memulai terapi dengan laktulosa pada anak.
Bentuk Obat: Sirup dan larutan rektal.
Peringatan sebelum Menggunakan Laktulosa
Sebelum menggunakan laktulosa, sebaiknya Anda memahami hal-hal berikut:
Hindari penggunaan obat yang mengandung laktulosa apabila Anda alergi terhadap komponen obat.
Laktulosa sebaiknya tidak digunakan oleh penderita diabetes, galaktosemia, atau obstruksi usus, kecuali atas arahan dokter.
Informasikan dokter semua obat yang sedang Anda konsumsi, termasuk suplemen maupun produk herbal lainnya untuk menghindari interaksi obat.
Penggunaan laktulosa dalam jangka panjang dapat menyebabkan diare dan ketidakseimbangan elektrolit.
Meskipun umumnya aman, sebaiknya wanita hamil dan ibu menyusui berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mulai terapi dengan laktulosa.
Dosis dan Aturan Pakai Laktulosa
Dosis laktulosa dan aturan pakainya berdasarkan usia serta kondisi yang ditangani adalah sebagai berikut.
Ensefalopati Hepatik
Oral
Minum 30-45 mL laktulosa sebanyak 3-4 kali sehari.
Sesuaikan dosis bila perlu, agar mencapai 2-3 kali buang air besar lunak dalam sehari.
Rektal
Campurkan 300 mL larutan laktulosa dengan 700 mL air atau 0,9% NaCl.
Larutan diberikan sebagai retensi enema menggunakan kateter balon selama 30-60 menit.
Ulang prosedur ini setiap 4-6 jam, tergantung respons pasien.
Sembelit
Dosis dewasa dan anak usia 14 tahun ke atas adalah 15-45 mL per hari dan lanjutkan dengan 15-30 mL per hari untuk pemeliharaan.
Untuk anak-anak, dosisnya bervariasi sesuai usianya, seperti:
Usia <1 tahun: Dosis awal hingga 5 mL per hari, dengan dosis pemeliharaan tetap 5 mL per hari.
Usia 1-6 tahun: Dosis awal 5-10 mL per hari, dosis pemeliharaan 5-10 mL per hari.
Usia 7-14 tahun: Dosis awal 15 mL (10 g atau 1 sachet) per hari. Sesuaikan dosis menjadi 10-15 mL per hari bila perlu.
Manfaat Laktulosa
Laktulosa yang dikonsumsi sesuai dosis menawarkan banyak manfaat. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Mengatasi Sembelit (Konstipasi)
Laktulosa bekerja sebagai pencahar osmotik dengan menarik air ke dalam usus, sehingga tinja menjadi lebih lunak dan mudah keluar. Ini membantu meningkatkan frekuensi buang air besar pada individu yang mengalami kesulitan.
2. Menangani Ensefalopati Hepatik
Obat ini juga membantu mengobati atau mencegah ensefalopati hepatik. Ini adalah kondisi akibat penurunan fungsi hati sehingga terjadi gejala neurologis. Laktulosa membantu menurunkan kadar amonia dalam darah lalu mengubahkan menjadi bentuk yang tidak beracun dan keluar melalui tinja.
3. Menormalkan Flora Usus
Laktulosa berperan dalam menormalkan flora usus dengan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik, seperti Lactobacillus. Hal ini membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus yang penting untuk kesehatan pencernaan.
4. Mengurangi Risiko Komplikasi Akibat Penyakit Hati
Selain menangani ensefalopati hepatik, laktulosa membantu mencegah kemungkinan komplikasi penyakit hati lainnya. Dengan menurunkan kadar amonia dalam darah, obat ini membantu mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem saraf pusat.
5. Meningkatkan Keasaman Feses
Usus besar memecah laktulosa menjadi asam ringan yang dapat menarik air ke dalam usus besar, membantu melunakkan tinja. Selain itu, laktulosa juga dapat membantu mengubah keasaman feses, sekaligus membantu mencegah pertumbuhan bakteri dalam usus.
Cara Menggunakan Laktulosa dengan Benar
Agar laktulosa bekerja dengan optimal, ikut panduan umum berikut:
Pahami dosis dengan membaca label kemasan.
Kocok obat sebelum menggunakannya, agar komposisi tercampur merata.
Gunakan sendok takar yang ada dalam kemasan agar dosisnya tepat.
Konsumsi laktulosa pada waktu yang sama setiap hari agar kadar obat dalam tubuh stabil.
Penggunaan rektal hanya diberikan oleh tenaga medis profesional.
Obat ini boleh Anda minum sebelum atau setelah makan.
Interaksi Laktulosa dengan Obat Lain
Laktulosa dapat berinteraksi dengan beberapa obat. Akibatnya, efektivitas terapi berkurang atau meningkatkan risiko efek samping.
Berikut adalah obat-obatan yang perlu Anda perhatikan:
Antibiotik Oral
Penggunaan laktulosa bersama antibiotik oral dapat menurunkan efektivitas laktulosa. Hal ini dapat mengurangi efek pencahar.
Antasida yang Tidak Dapat Diserap
Menggunakan laktulosa dengan antasida secara bersamaan dapat menurunkan efektivitas laktulosa. Hal ini karena antasida dapat meningkatkan pH usus sehingga fermentasi laktulosa terhambat.
Glikosida Jantung
Hindari penggunaan digoxin dan laktulosa secara bersamaan. Selain mengakibatkan hipokalemia, interaksinya berpotensi meningkatkan sensitivitas terhadap glikosida jantung.
Diuretik dan Kortikosteroid
Penggunaan laktulosa bersama diuretik atau kortikosteroid dapat meningkatkan risiko hipokalemia (kadar kalium rendah). Kedua jenis obat ini dapat menyebabkan kehilangan kalium, dan laktulosa dapat memperparah kondisi tersebut.
Obat Pencahar Lainnya
Menggunakan laktulosa bersama obat pencahar lain dapat meningkatkan risiko efek samping yang parah, seperti diare dan ketidakseimbangan elektrolit. Kombinasi ini dapat menyebabkan kehilangan cairan dan mineral yang signifikan.
Efek Samping dan Bahaya Laktulosa
Laktulosa umumnya aman apabila penggunaannya sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Namun, waspadai efek samping dan potensi bahaya berikut:
Laktulosa dapat menyebabkan efek samping seperti perut kembung, mual, muntah, kram perut, dan diare.
Penggunaan laktulosa dalam jangka panjang atau dosis tinggi dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit, seperti natrium dan kalium, melalui diare.
Laktulosa merupakan gula sintetis sehingga penggunaan pada pasien diabetes harus hati-hati.
Beberapa pengguna mungkin mengalami ruam, gatal, pembengkakan, atau kesulitan bernapas, meskipun efek samping ini relatif jarang.
Pasien dengan obstruksi usus, galaktosemia, atau intoleransi laktosa sebaiknya tidak menggunakan laktulosa. Obat ini dapat memperburuk gejala hingga menyebabkan komplikasi.
Penting untuk mengikuti anjuran dosis dalam mengonsumsu laktulosa. Apabila terjadi gejala yang mengkhawatirkan, segera hentikan penggunaan dan hubungi tenaga medis.
Manfaatkan fitur Beli Obat di Viva Apotek untuk mendapatkan laktulosa dan kebutuhan obat-obatan lain. Jangan lupa jaga kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
NHS (2024). Lactulose.
https://www.nhs.uk/medicines/lactulose/
StatPearls (2024). Lactulose.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536930/
MIMS (2024). Lactulose.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lactulose?mtype=generic
Drugs.com (2024). Lactulose.
https://www.drugs.com/mtm/lactulose.html