LANCAR ASI adalah obat herbal yang mengandung ekstrak daun katuk untuk membantu melancarkan dan menambah nutrisi air susu ibu (ASI).
Merek Dagang LANCAR ASI
Merek dagang LANCAR ASI antara lain: LANCAR ASI. Obatnya berbentuk tablet dengan dosis ekstrak Sauropi Folium (daun katuk) 200 mg.
Apa Itu LANCAR ASI?
Apa itu LANCAR ASI?
Golongan: Jamu (obat herbal)
Kategori: Vitamin dan mineral
Manfaat: Membantu melancarkan sekaligus memberi nutrisi tambahan pada air susu ibu (ASI), termasuk menambah kandungan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan bayi.
Digunakan oleh: Dewasa
Ibu Hamil: Hasil studi pada hewan dan pada manusia menunjukkan bahwa konsumsi daun katuk aman untuk ibu hamil. Ini termasuk daun katuk segar dan ekstrak daun katuk dalam bentuk tablet, pil, atau kapsul. Konsumsi daun katuk bisa meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester 3 jika dikonsumsi bersama dengan tablet penambah darah.[1] Hanya saja, belum diketahui apakah konsumsi daun katuk selama hamil dapat meningkatkan volume ASI setelah melahirkan atau tidak. Karena itu, konsultasikan dengan dokter.
Ibu Menyusui: Obat ini dirancang khusus untuk ibu menyusui. Jadi, penggunaan obat ini selama menyusui sangat aman dan dianjurkan, asal sesuai dengan dosis dan aturan pakainya. Namun, jika ada gejala khusus pada bayi seperti kulit ruam, kehilangan nafsu makan, kulit pucat, sulit tidur atau tidur terus, dan gejala lainnya, segera hubungi dokter atau bidan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Anak-anak: Karena tujuan penggunaan obat ini adalah untuk melancarkan ASI, maka hindari penggunaan obat ini pada anak-anak di bawah 19 tahun. Hal ini karena anak-anak dianjurkan untuk tidak hamil dan menyusui di usia yang masih dini.[2]
Bentuk obat: Tablet
Peringatan sebelum Menggunakan LANCAR ASI
Pastikan Anda mengetahui berbagai peringatan penting berikut ini sebelum mulai menggunakan LANCAR ASI agar lebih berhati-hati:
Hindari penggunaan obat ini jika Anda alergi terhadap daun katuk atau bahan-bahan aktif di dalamnya, seperti papaverin, fitosterol, saponin, tanin, triterpenoid, dan kumarin.
Konsultasikan terlebih dulu dengan dokter atau bidan jika Anda mengonsumsi obat lain untuk menghindari berbagai jenis efek sampingnya.
Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan obat ini jika dokter meresepkan obat lainnya.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda menggunakan obat ini jika sedang hamil atau mengikuti program hamil.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda berniat untuk mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang untuk mengetahui keamanannya.
Dosis dan Aturan Pakai LANCAR ASI
Dosis umum LANCAR ASI berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien dewasa adalah 3 x 1 tablet per hari atau sesuai petunjuk dokter selama masa menyusui
Manfaat LANCAR ASI
LANCAR ASI mengandung ekstrak Sauropi Folium (daun katuk) 200 mg yang bermanfaat untuk:
1. Memperlancar Produksi dan Menambah Volume ASI
Sebuah penelitian menunjukkan jika ekstrak daun katuk bisa meningkatkan produksi ASI hingga 50.47%.[3] Kandungan bahan aktif di dalam daun katuk yang paling berpengaruh untuk menambah volume ASI adalah alkaloid dan sterol. Kedua bahan aktif ini bisa menstimulasi kelenjar susu untuk memproduksi lebih banyak ASI.
2. Menambah Kandungan Nutrisi pada ASI
Dengan minum suplemen, nutrisi pada ASI yang dibutuhkan bayi bisa bertambah Hal ini karena kandungan nutrisi di dalam daun katuk sangat berlimpah, termasuk karbohidrat, protein, vitamin C, vitamin D, kalsium, dan asam folat.
3. Menambah BB Bayi
Ibu menyusui yang minum suplemen daun katuk bisa membantu menambah berat badan bayi dan mencegah stunting. Hal ini karena daun katuk kaya akan gizi dan dapat memperbaiki malnutrisi pada ibu dan bayi.
4. Membantu Menambah Sel Darah Merah
Penelitian yang menunjukkan jika daun katuk bisa meningkatkan jumlah eritrosit (sel darah merah) dan menambah nilai hemoglobin bagi ibu. Terlebih jika Anda mengonsumsi ekstrak daun katuk dengan suplemen penambah darah.
Cara Menggunakan LANCAR ASI dengan Benar
Anda dapat menemukan LANCAR ASI di apotik dan Anda dapat membelinya tanpa harus memiliki resep dokter.
Cara menggunakan obat ini dengan baik dan benar adalah sebagai berikut:
Konsumsi obat ini secara oral.
Dapat diberikan sebelum atau sesudah makan.
Usahakan untuk meminum obat tersebut secara langsung, tanpa digerus, dikunyah, atau dipatahkan.
Pastikan Anda mengonsumsi obat ini sesuai dosis yang dianjurkan, jangan menambah atau menguranginya.
Jika perlu menambah atau mengurangi dosis, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan terlebih dahulu untuk menghindari efek samping.
Usahakan untuk mengonsumsi obat di waktu yang sama di setiap harinya.
Jika lupa menggunakan obat ini atau tidak sengaja memuntahkannya, Anda tidak perlu minum ulang obatnya. Anda bisa kembali mengonsumsinya secara normal di waktu berikutnya, tidak perlu menambah dosisnya.
Interaksi LANCAR ASI dengan Obat Lain
Sebelum mengonsumsi obat ini dengan obat lain, pastikan untuk bertanya pada dokter apakah Anda tetap bisa menggunakan obat herbal ini selama pengobatan atau tidak. Sebab, ada kemungkinan interaksi obat yang memicu efek samping tertentu.
Interaksi obat yang paling umum dengan LANCAR ASI adalah:
Obat lain yang mengandung ekstrak Sauropi Folium (daun katuk) 200 mg karena dapat memicu overdosis. Sebab, batas aman konsumsinya adalah 600 mg per hari, setara dengan 200 mg 3 kali sehari.
Jamu atau obat lain yang bertujuan untuk meningkatkan ASI. Tanyakan terlebih dahulu pada dokter atau bidan sebelum Anda menggunakan obat pelancar ASI lain untuk memastikan bahwa langkah ini aman.
Selalu tanyakan pada dokter apakah obat yang diresepkan aman untuk dikonsumsi bersamaan dengan LANCAR ASI atau tidak.
Efek Samping dan Bahaya LANCAR ASI
Karena termasuk obat yang terbuat dari bahan herbal, hampir tidak ada efek samping yang terasa selama Anda menggunakannya sesuai dosis dan aturan pakai. Karena itu, jangan mengonsumsinya lebih banyak dari yang dianjurkan, atau ikuti saran dokter dan bidan.
Hanya saja, pada beberapa kasus yang jarang terjadi, Anda mungkin akan merasakan beberapa efek samping berikut ini:
Gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit
Gejala alergi, seperti kulit gatal, ruam, dan kemerahan
Ada pembengkakan di area wajah, lidah, atau tenggorokan
Mual dan muntah
Fotosensitivitas, yaitu ketika kulit lebih rentan tersengat matahari dan lebih sensitif pada matahari
Sakit perut
Tubuh lemas dan letih
Penggunaan berlebihan dapat berdampak buruk pada paru-paru dan bisa memicu infeksi saluran pernapasan seperti bronkiolitis.
Jika Anda merasakan satu atau lebih efek samping tersebut, segera hubungi dokter atau bidan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini agar efek sampingnya tidak terasa semakin parah. Selain itu, hentikan penggunaan LANCAR ASI dan jangan konsumsi lagi sebelum ada anjuran dari dokter atau bidan.
Manfaatkan fitur Beli Obat di Viva Apotek untuk mendapatkan LANCAR ASI dan kebutuhan obat lainnya. Jangan lupa jaga kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi :
[1] E-Journal STIKES Prima Nusantara (2024). Katuk Leaves (Sauropus androgynus (L.) Merr) on Hemoglobin Level among Pregnant Women in Third Trimester. https://ejurnal.stikesprimanusantara.ac.id/index.php/JKPN/article/view/75-83.
[2] Nationwide Children (2016). Risks of Teen Pregnancy. https://www.nationwidechildrens.org/family-resources%20education/700childrens/2016/10/risks-of-teen-pregnancy#:~:text=Being%20pregnant%20as%20a%20teenager,tragically%2C%20higher%20risk%20of%20death.
[3] Neliti (2021). The Effectiveness of Giving Katuk Leaf Extract on Breast Milk Production and Increasing Baby Weight in the Independent Practice of Madiun District Midwives. https://www.neliti.com/id/publications/434641/the-effectiveness-of-giving-katuk-leaf-extract-on-breast-milk-production-and-inc.
[4] ETDCI Journal (2024). The Effect of Katuk Leaf (Sauropus androgynus) on Increased Milk Production in Breastfeeding Mothers. https://etdci.org/journal/hayyan/article/view/1739.
[5] Journal Univet Bantara. The Effect of Katuk Leaf Supplementation in the Ration on the Number of Erythrocytes and Hemoglobin Value in Rex Rabbits. https://journal.univetbantara.ac.id/index.php/bjas/article/view/1698.