Skip links

Lapiflox

Lapiflox

Lapiflox adalah antibiotik untuk infeksi yang mengandung ciprofloxacin. Cara kerjanya dengan menghambat kerja enzim yang berperan dalam perkembangan bakteri.
Merek Dagang Lapiflox
Merek dagang Lapiflox antara lain: Lapiflox 500 Tablet. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet.
Apa Itu Lapiflox
Apa itu Lapiflox?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antibiotik kuinolon
Manfaat: Menangani berbagai jenis infeksi akibat bakteri, seperti gonore (infeksi kelamin), infeksi saluran cerna, infeksi saluran kemih, infeksi pernapasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, hingga demam tifoid (tifus akibat bakteri Salmonella typhi)
Digunakan oleh: Dewasa
Ibu hamil: Pada umumnya, kandungan ciprofloxacin pada Lapiflox tidak dianjurkan untuk ibu hamil, karena masih belum ada studi terkontrol yang menguji keamanannya pada manusia. Namun, jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya, obat ini bisa dipertimbangkan. Oleh karena itu, pastikan berkonsultasi dengan dokter lebih dulu.[1][2]
Ibu menyusui: Apabila bayi Anda dalam kondisi sehat, dokter biasanya memperbolehkan ibu untuk menggunakan Lapiflox selama masa menyusui. Ini disebabkan karena jumlah ciprofloxacin yang masuk ke ASI sangat kecil dan tidak memberikan efek samping bagi kebanyakan bayi. Oleh karena itu, pastikan berkonsultasi dengan dokter lebih dulu.[2]
Anak-anak: Sebagian besar anak-anak usia di atas 1 tahun sudah bisa mengonsumsi Lapiflox, asalkan memang dibutuhkan dan mendapat persetujuan dokter. Silahkan konsultasikan dengan dokter anak Anda.[3]
Bentuk obat: Tablet
Peringatan sebelum Menggunakan Lapiflox
Sebelum menggunakan Lapiflox, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Informasikan kepada dokter mengenai semua riwayat alergi Anda, terutama alergi pada ciprofloxacin. Sebab, obat ini tidak bisa dikonsumsi oleh orang yang punya alergi ciprofloxacin atau antibiotik quinolone lain, misalnya levofloxacin.
Informasikan kepada dokter apabila Anda mengalami gangguan mental, gangguan saraf, hingga kondisi yang mengakibatkan tubuh mengalami kejang.
Informasikan kepada dokter apabila Anda atau keluarga memiliki riwayat gangguan jantung atau pembuluh darah, seperti aneurisma, hipertensi, aritmia, hingga serangan jantung, hingga henti jantung mendadak di usia usia.
Informasikan kepada dokter apabila Anda menjalani program hamil, sedang hamil, atau sedang menyusui.
Informasikan kepada dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk vitamin, suplemen, dan produk herbal, supaya bisa mengurangi risiko interaksi obat.
Konsultasikanlah dengan dokter apabila Anda akan mengonsumsi sendiri atau berencana memberikan Lapiflox kepada lansia di atas 60 tahun. Orang di kategori usia ini harus mendapat pengawasan ketat dari dokter, karena konsumsi kandungan ciprofloxacin bisa meningkatkan risiko terjadinya masalah sendi, gangguan jantung, hingga kerusakan pembuluh darah.
Sebelum menjalani prosedur medis, termasuk operasi, informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan ciprofloxacin.
Informasikan kepada dokter apabila berencana melakukan vaksinasi selama mengonsumsi Lapiflox, sebab kandungan ciprofloxacin bisa menghambat efektivitas vaksin tertentu, khususnya vaksin tifoid.
Informasikan kepada dokter apabila Anda memiliki riwayat gangguan pada tulang dan sendi, diabetes, myasthenia gravis, penyakit liver, penyakit ginjal, atau gangguan elektrolit.
Informasikan kepada dokter apabila Anda pernah melakukan transplantasi organ, seperti transplantasi hati atau ginjal.
Informasikan kepada dokter apabila Anda menderita kelainan genetik tertentu, misalnya sindrom Marfan, defisiensi G6PD, penyakit Behcet, dan lainnya.
Segera periksakan diri ke dokter apabila terjadi reaksi alergi atau overdosis sesudah menggunakan Lapiflox.
Dosis dan Aturan Pakai Lapiflox
Dosis umum Lapiflox berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Untuk pengobatan infeksi saluran pernapasan dan infeksi kulit: (Dewasa) 500-750 mg 2 kali sehari, durasi 7-14 hari.
Untuk pengobatan demam tifoid: (Dewasa) 500 mg 2 kali sehari, durasi 7 hari.
Untuk pengobatan otitis eksterna berat: (dewasa) 750 mg 2 kali sehari, durasi 7-14 hari dan bisa lanjut hingga 3 bulan apabila diperlukan.
Untuk pengobatan Infeksi ginjal: (Dewasa) 500 mg 2 kali sehari, durasi 7 hari. Pada kondisi berat, dosisnya 500 mg-750 mg 2 kali sehari, durasi 10-21 hari.
Untuk pengobatan Infeksi ginjal: (Anak-anak) 10-20 mg/kg berat badan 2 kali sehari, durasi 10-21 hari dengan dosis maksimal 750 mg dalam satu kali konsumsi.
Untuk pengobatan anthrax: (Dewasa) 500 mg 2 kali sehari, durasi 60 hari.
Untuk pengobatan anthrax: (Anak-anak) 10-15 mg/kg berat badan 2 kali sehari, durasi 60 hari dengan dosis maksimal 500 mg dalam satu kali konsumsi.
Untuk pengobatan meningitis: (Dewasa) 500 mg dosis tunggal, berperan sebagai pencegahan.
Untuk pengobatan infeksi pada rongga perut: (Dewasa) 500-750 mg 2 kali sehari, durasi 5-14 hari.
Untuk pengobatan infeksi tulang dan sendi: (Dewasa) 500-750 mg 2 kali sehari, durasi maksimal 3 bulan.
Untuk pengobatan uretritis atau servisitis akibat gonore: (Dewasa) 500 mg dosis tunggal
Untuk pengobatan di atas ataupun infeksi lainnya, Anda bisa konsultasikan dengan dokter agar dosisnya sesuai dengan kebutuhan.
Manfaat Lapiflox
Beberapa jenis infeksi yang bisa ditangani dengan pengobatan menggunakan Lapiflox antara lain:
Infeksi saluran pernapasan
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Otitis eksterna berat
Gonore (infeksi kelamin)
Infeksi saluran pencernaan
Infeksi saluran kemih
Infeksi pernapasan
Demam tifoid (tifus akibat bakteri Salmonella typhi)
Prostatitis
Infeksi ginjal
Cystitis
Infeksi tulang dan sendi
Diare akibat infeksi bakteri
Meningitis
Anthrax
Pes
Cara Menggunakan Lapiflox dengan Benar
Untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal selama menggunakan Lapiflox, pastikan Anda mengikuti sejumlah tata cara di bawah ini:
Bacalah petunjuk pada kemasan obat dan ikuti anjuran dokter selama mengonsumsi Lapiflox.
Untuk mencegah munculnya maag, Anda bisa mengonsumsinya bersama dengan makanan atau ketika makan. Namun, jangan konsumsi bersama makanan dengan kandungan kalsium, seperti yoghurt dan susu, karena efektivitasnya akan berkurang.
Telanlah tabletnya dengan kondisi utuh, tanpa mengunyah, membelah, atau menghancurkannya.
Beri jeda dua jam sebelum atau enam jam sesudah mengonsumsi obat lainnya.
Konsumsilah Lapiflox dalam waktu yang sama setiap harinya.
Jika lupa mengonsumsi Lapiflox, segera minum saat teringat, asalkan waktunya belum mendekati jadwal konsumsi obat berikutnya. Jika waktunya sudah dekat, maka abaikan saja dosis yang terlewat dan jangan gandakan dosisnya.
Gunakanlah tabir surya dan pakaian tertutup selama pengobatan dengan Lapiflox, karena kandungan obat ini bisa membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Simpanlah Lapiflox di tempat yang sejuk, kering, tidak terkena paparan sinar matahari, dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas yang butuh kewaspadaan setelah menggunakan Lapiflox, karena bisa menyebabkan pusing.
Interaksi Lapiflox dengan Obat Lain
Lapiflox kemungkinan dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain yang sedang Anda konsumsi. Interaksi antarobat dapat membuat salah satu atau keduanya tidak bisa bekerja dengan efektif atau malah saling membahayakan, sehingga hal tersebut harus dihindari.
Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Lapiflox antara lain:
Teofilin
Tizanidine
Obat antiinflamasi nonsteroid
Cisapride
Amiodarone
Erythromycin
Fluoxetine
Olanzapine
Probenecid
Ciclosporin
Methotrexate
Clozapine
Ropinirole
Warfarin
Kortikosteroid
Selain obat-obat di atas, beberapa jenis obat lain mungkin juga bisa berinteraksi dengan Lapiflox. Oleh karena itu, pastikan melaporkan obat yang Anda konsumsi kepada dokter untuk dicek potensi interaksinya.
Efek Samping dan Bahaya Lapiflox
Setelah mengonsumsi Lapiflox, beberapa efek samping, baik ringan maupun yang serius berpotensi muncul.
Efek Samping Ringan
Mual
Muntah
Mag
Diare
Sulit tidur atau mudah mengantuk
Sakit kepala
Pusing
Gatal atau keputihan di vagina
Pada umumnya, efek samping tersebut akan reda sendirinya, sehingga tidak harus mendapatkan penanganan dokter. Namun jika efek samping di atas terus berlanjut dan mengganggu aktivitas Anda, segeralah periksakan diri ke dokter.
Efek Samping Serius
Sementara itu, beberapa efek samping berbahaya yang harus mendapat penanganan cepat adalah:
Gejala hipoglikemia, misalnya tremor atau gemetar, kulit pucat, keringat dingin, jantung berdebar, hingga gangguan penglihatan
Rasa terbakar, mati rasa, atau kesemutan di tangan atau kaki
Gejala tendon robek atau tendinitis, misalnya terasa kaku, bengkak, nyeri, atau kesulitan ketika menggerakkan sendi tertentu
Gejala gangguan ginjal, misalnya urine lebih merah atau pink dan perubahan volumenya
Mudah berdarah atau memar
Gejala infeksi baru
Gejala gangguan liver, misalnya nyeri perut, urine lebih gelap, atau menguningnya bagian putih mata dan kulit
Diare terus-menerus
Nyeri berat pada dada, perut, atau punggung, dan disertai batuk atau sesak napas.
Perubahan perilaku atau suasana hati, misalnya cemas, linglung, depresi, keinginan menyakiti diri sendiri, hingga bunuh diri
Apabila sudah mendapatkan resep Lapiflox, Anda bisa membeli obat ini dengan cepat dan mudah melalui Viva Apotek. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!

Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
FDA (2017). Ciprofloxacin Use by Pregnant and Lactating Women. https://www.fda.gov/drugs/bioterrorism-and-drug-preparedness/ciprofloxacin-use-pregnant-and-lactating-women
NHS. Pregnancy, breastfeeding and Fertility While Taking or Using Ciprofloxacin. https://www.nhs.uk/medicines/ciprofloxacin/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-or-using-ciprofloxacin/
NHS. Who Can and Cannot Take or Use Ciprofloxacin. https://www.nhs.uk/medicines/ciprofloxacin/who-can-and-cannot-take-or-use-ciprofloxacin/
Mayo Clinic (2024). Ciprofloxacin (oral route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ciprofloxacin-oral-route/description/drg-20072288
Drugs (2023). Ciprofloxacin: 7 Things You Should Know. https://www.drugs.com/tips/ciprofloxacin-patient-tips
MIMS Indonesia. Ciprofloxacin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ciprofloxacin?mtype=generic
MIMS Indonesia. Lapiflox. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lapiflox?type=brief&lang=id
WebMD (2024). Ciprofloxacin – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-7748/ciprofloxacin-oral/details

Leave a comment

Explore
Drag