Skip links

Laprosin

Laprosin

Laprosin adalah obat yang mengandung methisoprinol, untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi virus seperti herpes, campak, varisela, bronkitis, dan parotitis.
Merek Dagang Laprosin
Obat antivirus ini dipasarkan dengan merek Laprosin.
Apa Itu Laprosin
Mengenal Laprosin
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antivirus
Manfaat: Mengobati berbagai penyakit akibat infeksi virus meliputi influenza, bronchitis, campak, varisela, herpes, dan parotitis.
Digunakan Oleh: Dewasa dan Anak
Ibu Hamil: Belum ada pengujian terkontrol pada ibu hamil mengenai efek penggunaan Laprosin terhadap kondisi janin. Meskipun demikian, konsumsi Laprosin oleh ibu hamil sebisa mungkin harus dihindari.[1] Konsultasikan dengan ahli medis terkait alternatif obat yang lebih aman.
Ibu Menyusui: Belum tersedia data yang menyatakan apakah Laprosin dapat terdistribusi dalam air susu. Oleh sebab itu, konsultasikan dengan ahli medis sebelum menggunakan Laprosin selama masa menyusui.
Anak-Anak: Anda bisa memberikan Laprosin sirup untuk anak.
Bentuk Obat: Tablet dan Sirup
Peringatan sebelum Menggunakan Laprosin
Karena tergolong obat keras, pemanfaatan Laprosin harus dengan resep dokter. Guna meminimalkan efek yang tidak Anda harapkan dari Laprosin, perhatikan beberapa poin penting berikut sebelum mengonsumsinya:
Pastikan Anda tidak sensitif dengan kandungan utama Laprosin yakni methisoprinol atau sering juga disebut sebagai inosine pranobex.
Laprosin hanya digunakan pada penyakit akibat infeksi virus dan tidak boleh dipergunakan untuk penanganan infeksi bakteri.
Hindari konsumsi Laprosin jika Anda menderita asam urat dan penyakit jantung, serta saat ini tengah menjalani terapi digitalis.[2]
Sebaiknya hindari penggunaan Laprosin jika Anda sedang hamil ataupun menyusui. Konsultasikan dengan ahli medis mengenai alternatif pengobatan yang lebih aman.
Selama menjalani terapi dengan Laprosin, Anda perlu melakukan pemeriksaan kadar asam urat dalam darah, terutama jika Anda pernah menderita asam urat sebelumnya,
Penggunaan Laprosin oleh pasien yang menderita urolithiasis dan juga disfungsi ginjal perlu mendapat pengawasan khusus.
Penggunaan Laprosin oleh pasien lanjut usia berpotensi lebih tinggi menyebabkan asam urat. Oleh sebab itu, pemantauan kadar asam urat harus dilakukan secara berkala.[1]
Jika Anda menggunakan Laprosin untuk jangka panjang, Anda harus melakukan pemeriksaan darah, fungsi liver, dan juga fungsi ginjal secara berkala.
Terapi jangka panjang bisa berpotensi menyebabkan terbentuknya batu ureter dan batu empedu.
Informasikan pada ahli medis mengenai semua obat-obatan serta suplemen yang saat ini Anda konsumsi guna menghindari kemungkinan terjadinya interaksi antarobat.
Jika Anda mengalami reaksi hipersensitivitas seperti angioedema, urtikaria, dan anafilaksis saat mengonsumsi Laprosin, segera hentikan penggunaan obat ini.
Jangan menghentikan penggunaan Laprosin lebih awal dari masa terapi yang direkomendasikan ahli medis. Hal ini bisa mengakibatkan infeksi akan lebih sulit dikontrol sehingga dapat kambuh kembali.[3]
Jangan merekomendasikan atau berbagai Laprosin dengan orang lain walaupun mereka mengalami gejala yang sama dengan Anda.
Dosis dan Aturan Pakai Laprosin
Penentuan dosis Laprosin akan berbeda-beda, didasarkan pada keluhan yang dialami oleh pasien dan berat badannya. Pastikan untuk selalu mematuhi dosis, frekuensi minum obat, dan lama terapi seperti yang direkomendasikan oleh dokter.
Perlu Anda ketahui bahwa dalam 1 tablet Laprosin terkandung 500 mg methisoprinol. Sedangkan untuk varian sirup, setiap 5 ml Laprosin terkandung 250 mg methisoprinol.
Adapun dosis umum Laprosin adalah sebagai berikut:[2]
Dewasa: 50 mg per kg berat badan dibagi menjadi 4 hingga 6 dosis. Dosis ini bisa ditingkatkan hingga 100 mg per kg berat badan per hari untuk fase akut
Anak berumur di atas 5 tahun: sama dengan dosis dewasa
Anak berumur di bawah 5 tahun: 50 mg per kg berat badan per hari dan bisa ditingkatkan hingga 100 mg per kg berat badan per hari.
Lama pemberian Laprosin untuk infeksi virus akut adalah sebagai berikut:
Terapi jangka pendek: Laprosin harus tetap Anda konsumsi hingga 1 atau 2 hari setelah gejala yang Anda alami sudah membaik.
Terapi jangka panjang: Laprosin harus tetap Anda konsumsi sampai 1 atau 2 minggu setelah keluhan membaik.
Manfaat Laprosin
Kandungan methisoprinol yang terkandung dalam Laprosin bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, di antaranya adalah:
Eksantema[2]
Influenza
Bronkitis
Varisela
Rinofaringitis
Campak
Herpes Zoster
Herpes Simpleks
Parotitis
HPV (Human papilloma virus)[4]
Infeksi virus Epstein-Barr
Infeksi cytomegalovirus
Panensefalitis sklerosis subakut
Cara Menggunakan Laprosin dengan Benar
Guna mengoptimalkan efektivitas Laprosin, Anda harus menggunakan obat antivirus ini sesuai dengan instruksi ahli medis.
Berikut panduan penggunaan Laprosin yang bisa Anda ikuti:
Patuhi arahan dokter terkait dosis, frekuensi minum obat, serta lama terapi dengan Laprosin.
Jangan menambah ataupun mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan ahli medis.
Sebaiknya, konsumsilah Laprosin bersama makanan atau setelah makan.
Untuk Laprosin tablet, Anda bisa meminumnya dengan air ataupun makanan.
Sebelum memberikan Laprosin sirup pada buah hati, pastikan telah mengocok botolnya terlebih dulu untuk memastikan seluruh partikel obatnya telah larut.
Pergunakan sendok takar yang ada dalam kemasan Laprosin sirup supaya takaran dosisnya tepat.
Usahakan untuk minum Laprosin di waktu yang sama tiap harinya. Selain untuk mengoptimalkan kinerja Laprosin, hal ini akan memudahkan Anda untuk mengingat jadwal minum obat.
Jangan sampai melewatkan dosis sekalipun. Jika Anda lupa minum obat, segera konsumsi Laprosin begitu Anda ingat asalkan jeda waktunya tidak berdekatan dengan jadwal berikutnya.
Jangan menggandakan dosis Laprosin atau mengonsumsi dua dosis di waktu berdekatan.
Biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk tetap minum Laprosin beberapa hari hingga minggu setelah gejala infeksi membaik. Hal ini untuk memastikan bahwa virus yang ada dalam tubuh Anda telah benar-benar mati.
Jangan menghentikan pengobatan lebih awal tanpa berkonsultasi dengan ahli medis sebab bisa mengakibatkan infeksi kambuh lagi.
Interaksi Laprosin dengan Obat Lain
Berikut sejumlah interaksi yang dapat terjadi ketika Anda menggunakan Laprosin dengan obat tertentu:
Konsumsi Laprosin bersama acetaminophen akan menurunkan laju ekskresi methisoprinol sehingga kadar obat dalam darah meningkat.[5]
Kadar Laprosin dalam darah juga akan meningkat saat Anda mengonsumsinya bersama acyclovir.
Kadar Laprosin dalam darah meningkat ketika Anda menggabungkannya dengan amoxicillin.
Laprosin juga tidak boleh Anda konsumsi bersamaan dengan obat diuretik, obat penekan sistem imun, dan penghambat xantin oksidase.[1]
Efek Samping dan Bahaya Laprosin
Penggunaan Laprosin bisa memicu timbulnya efek samping bagi sebagian pengguna. Berikut sejumlah gejala efek samping yang mungkin Anda alami:[6]
Meningkatnya kadar asam urat
Kulit ruam dan gatal
Rasa tidak nyaman pada pencernaan
Mual
Diare
Tubuh terasa lelah
Vertigo
Sakit kepala
Konstipasi
Poliuria (kondisi dimana tubuh Anda memproduksi urine secara berlebihan)
Bila Anda mengalami satu atau beberapa gejala di atas dan tak kunjung membaik, segera hentikan konsumsi Laprosin. Periksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk memperoleh penanganan medis lebih lanjut.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!

Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
POM (2022). Isoprinosine (Methisoprinol). https://registrasiobat.pom.go.id/files/assesment-reports/01701137464.pdf
MIMS (2024). Laprosin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/laprosin?type=brief&lang=id
MIMS (2024). Inosine Pranobex Oral. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/inosine%20pranobex/patientmedicine/inosine+pranobex+-+oral
NLM (2019). Inosine Pranobex: A Key Player in the Game Against a Wide Range of Viral Infections and Non-Infectious Diseases. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6822865/
Drugbank (2024). Inosine Pranobex. https://go.drugbank.com/drugs/DB13156
MIMS (2024). Isoprinosine. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/isoprinosine

Leave a comment

Explore
Drag