Levofloxacin adalah antibiotik untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri. Obat ini dapat mengobati pneumonia, prostatitis, sinusitis, infeksi kulit, dan ISK.
Levofloxacin
Merek dagang levofloxacin antara lain: Armolev 500, Corvox, Cravit, Cravit IV, Cravox, Cravox IV, Elvacin, Elvacin IV, Farlev, Floxacap, Floxacom, Floxidin, Ikaquix, Lecrav 500, Lefos-500, Lekuicin, Levin, Levocin, Levocin Eye Drops, Levores, Levovid, Levoxal, Lexa, Lovequin, LQ-500, LQ Infus, Medcolev, Metilev, Mosardal, Nislev, Nislev IV, Nufalev, Prolecin, Prolecin IV, Quinotic, Rinvox, Simlev, VoLox, VoLox Eye Drop, Voxatic, Voxin, Zidalev
Apa Itu Levofloxacin?
Apa itu levofloxacin?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antibiotik quinolone
Manfaat: Mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti pneumonia, prostatitis, sinusitis, infeksi kulit, infeksi saluran kemih, cystitis (radang kandung kemih), bronkitis kronis, antraks, tukak kornea bakterial, dan konjungtivitis
Digunakan oleh:
Ibu hamil: Selama kehamilan, obat ini sebaiknya digunakan hanya jika benar-benar diperlukan. Konsultasikan risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda.
Ibu menyusui: Obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan obat ini selama menyusui tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Anak-anak: Obat ini hanya boleh diberikan pada anak berdasarkan anjuran dokter.
Bentuk obat: Tablet, tetes mata, infus, dan larutan inhalasi
Peringatan Sebelum Menggunakan Levofloxacin
Sebelum menggunakan levofloxacin, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Jangan gunakan levofloxacin bila Anda alergi terhadap obat ini atau antibiotik golongan quinolone lainnya seperti ciprofloxacin, gemifloxacin, moxifloxacin, norfloxacin, atau ofloxacin.
Beri tahu dokter bila Anda menderita masalah tendon, tulang, artritis, atau gangguan sendi lainnya. Pasalnya, levofloxacin dapat menyebabkan pembengkakan atau robeknya tendon (jaringan penghubung antara tulang ke otot dalam tubuh), terutama pada tendon Achilles di tumit. Hal ini dapat terjadi selama pengobatan atau hingga beberapa bulan setelah Anda berhenti menggunakan levofloxacin. Masalah tendon lebih berisiko pada lansia, anak-anak, atau orang yang menggunakan obat steroid atau pernah menjalani transplantasi organ.
Informasikan pada dokter mengenai riwayat kesehatan Anda, terutama bila Anda pernah atau sedang mengalami masalah sirkulasi darah, aneurisma, penyempitan atau pengerasan pembuluh darah, gangguan jantung, hipertensi, diabetes, kelainan otot atau saraf, penyakit ginjal, epilepsi, kejang, cedera kepala, tumor otak, long QT syndrome, hipokalemia, juga masalah genetik seperti sindrom Marfan atau sindrom Ehlers-Danlos.
Hentikan penggunaan levofloxacin dan segera hubungi dokter jika Anda memiliki gejala sakit kepala, lapar, mudah tersinggung, mati rasa, kesemutan, nyeri seperti terbakar, kebingungan, agitasi, paranoia, masalah ingatan atau konsentrasi, pikiran untuk bunuh diri, nyeri sendi, atau gerakan tiba-tiba di sendi.
Levofloxacin sediaan tetes mata bisa membuat mata lebih sensitif terhadap cahaya. Gunakan kacamata hitam dan hindari cahaya terang untuk meminimalisir ketidaknyamanan Anda.
Jangan mengemudi atau melakukan kegiatan apa pun yang membutuhkan kewaspadaan selama menjalani pengobatan dengan levofloxacin karena obat ini dapat menyebabkan efek samping pusing dan sakit kepala.
Bila Anda sedang merencanakan operasi apa pun, termasuk cabut gigi, beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan levofloxacin.
Untuk mencegah interaksi obat, informasikan pada dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain seperti obat resep dokter, obat bebas, suplemen, multivitamin, atau produk herbal.
Beri tahu dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
Dosis dan Aturan Pakai Levofloxacin
Penggunaan obat ini harus sesuai petunjuk dokter. Dosis umum levofloxacin berdasarkan tujuan, jenis obat dan usia pasien adalah sebagai berikut:
Levofloxacin oral
Tujuan: Sinusitis akut
Dewasa: 500 mg sehari sekali, selama 10-14 hari.
Tujuan: Pneumonia, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran kemih yang disertai komplikasi
Dewasa: 500 mg sehari sekali, selama 7-14 hari.
Tujuan: Prostatitis kronis
Dewasa: 500 mg sehari sekali, selama 28 hari.
Tujuan: Bronkitis akut, pielonefritis (infeksi ginjal)
Dewasa: 500 mg sehari sekali, selama 7-10 hari.
Tujuan: Cystitis tanpa komplikasi
Dewasa: 250 mg sehari sekali, selama 3 hari.
Tujuan: Antraks
Dewasa: 500 mg sehari sekali, selama 8 minggu.
Anak ≥6 bulan dengan BB <50 kg: 8 mg/kg BB, 2 kali sehari, selama 60 hari. Dosis maksimal 250 mg.
Anak ≥6 bulan dengan BB ≥50 kg: 500 mg sehari sekali, selama 60 hari.
Levofloxacin tetes mata
Tujuan: Tukak kornea bakterial (bacterial corneal ulcer)
Dewasa: Teteskan 1-2 tetes ke mata setiap 2 jam sekali.
Tujuan: Konjungtivitis
Dewasa dan anak di atas 1 tahun: Teteskan 1-2 tetes ke mata 8 kali sehari selama 1-2 hari, kemudian 4 kali sehari di 3-5 hari berikutnya.
Levofloxacin infus
Tujuan: Pneumonia, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran kemih yang disertai komplikasi
Dewasa: 500 mg sehari sekali, selama 7-14 hari. Infus dilakukan selama 60 menit.
Tujuan: Prostatitis kronis
Dewasa: 500 mg sehari sekali, selama 28 hari. Infus dilakukan selama 60 menit.
Tujuan: Pielonefritis (infeksi ginjal)
Dewasa: 500 mg sehari sekali, selama 7-10 hari. Infus dilakukan selama 60 menit.
Tujuan: Antraks
Dewasa: 500 mg sehari sekali, selama 8 minggu. Infus dilakukan selama 60 menit.
Anak ≥6 bulan dengan BB <50 kg: 8 mg/kg BB, 2 kali sehari, selama 60 hari. Dosis maksimal 250 mg.
Anak ≥6 bulan dengan BB ≥50 kg: 500 mg sehari sekali, selama 60 hari.
Levofloxacin larutan inhalasi
Dewasa: 240 mg dua kali sehari menggunakan alat nebulizer selama 28 hari.
Levofloxacin sediaan infus hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis di rumah sakit.
Manfaat Levofloxacin
Levofloxacin adalah antibiotik golongan quinolone yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri. Di antaranya pneumonia, prostatitis, sinusitis, infeksi kulit, infeksi saluran kemih, cystitis (radang kandung kemih), bronkitis kronis, antraks, tukak kornea, dan konjungtivitis. Obat ini tidak bisa dipakai untuk mengatasi flu, pilek, atau infeksi virus lain.
Levofloxacin biasa digunakan saat antibiotik lain tidak bisa mengobati penyakit-penyakit tersebut. Sebab, levofloxacin memiliki efek samping yang serius pada beberapa orang.
Cara Menggunakan Levofloxacin dengan Benar
Ikuti petunjuk di resep dokter dengan seksama. Mintalah dokter atau apoteker Anda untuk menjelaskan bagian yang tidak Anda mengerti. Gunakan levofloxacin sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Gunakan levofloxacin selama jangka waktu yang ditentukan, meskipun gejala Anda sudah membaik. Melewatkan dosis dapat meningkatkan risiko infeksi dan resistensi antibiotik.
Levofloxacin infus hanya boleh diberikan oleh tenaga medis di rumah sakit.
Levofloxacin oral dapat diminum sebelum atau setelah makan. Konsumsi levofloxacin tablet dengan bantuan segelas air di jam yang sama setiap hari. Minum lebih banyak air putih untuk menjaga kesehatan ginjal.
Berikut cara menggunakan levofloxacin tetes mata:
Dongakkan kepala dan tarik kelopak mata bawah Anda secara perlahan. Lihatlah ke atas dan teteskan 1 tetes obat mata ke kelopak mata bagian bawah. Lalu, pejamkan mata dan tekan ujung mata di dekat hidung supaya obat tetes mata tidak mengalir keluar.
Setelah memakai obat tetes mata, penglihatan mata Anda mungkin akan sedikit kabur, tapi biasanya ini akan hilang setelah beberapa menit.
Obat tetes mata akan lebih mudah diberikan pada anak saat ia sedang tidur atau dalam posisi berbaring terlentang.
Jangan pakai lensa kontak saat menggunakan levofloxacin tetes mata karena bisa merusak lensa kontak dan melukai kornea mata. Untuk sementara waktu. gunakanlah kacamata Anda sampai infeksi mata benar-benar sembuh.
Levofloxacin inhalasi digunakan dengan alat nebulizer. Ikuti petunjuk yang diilustrasikan untuk penggunaan obat ini dan nebulizer dengan benar. Jika Anda memiliki pertanyaan, tanyakan kepada dokter, apoteker, atau terapis pernapasan Anda.
Jika Anda lupa menggunakan levofloxacin, segera gunakan saat Anda mengingatnya. Kemudian lanjutkan penggunaan sesuai dengan jadwal biasa.
Simpan levofloxacin di tempat kering dan bersuhu ruangan. Jauhi dari jangkauan anak-anak dan sinar matahari langsung.
Interaksi Levofloxacin dengan Obat Lain
Beberapa obat dapat membuat levofloxacin menjadi kurang efektif jika digunakan bersamaan. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan di bawah, minumlah levofloxacin 2 jam sebelum atau setelah Anda mengonsumsi obat lain.
Antasida yang mengandung magnesium atau aluminium
Vitamin atau suplemen yang mengandung aluminium, zat besi, magnesium, atau zinc
Didanosine sediaan bubuk atau tablet kunyah
Levofloxacin juga dapat berinteraksi dengan theophylline, OAINS (seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, celecoxib, diclofenac, indomethacin, meloxicam), obat diuretik, insulin atau obat diabetes, antidepresan atau obat gangguan mental lain, obat steroid, obat pengencer darah, serta obat ritme jantung.
Belum diketahui interaksi levofloxacin tetes dengan obat lain. Oleh sebab itu, selalu beri tahu dokter bila Anda sedang menggunakan obat topikal atau obat tetes lain di area yang sama dengan area yang terinfeksi.
Efek Samping dan Bahaya Levofloxacin
Levofloxacin dapat menimbulkan efek samping ringan dan berat. Berikut efek samping umum dari levofloxacin:
Mual, muntah
Pusing, sakit kepala
Sakit perut, sembelit, diare
Susah tidur
Vagina gatal yang dapat disertai dengan keputihan
Levofloxacin infus juga biasanya menyebabkan iritasi, nyeri, kemerahan, atau bengkak di area tubuh yang diinfus.
Efek samping yang biasa dialami bila menggunakan levofloxacin tetes mata adalah mata kemerahan atau iritasi, serta penglihatan kabur. Namun, masalah ini biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Levofloxacin dapat menyebabkan efek samping serius. Hentikan pemakaian dan segara hubungi dokter bila Anda mengalami tanda di bawah ini:
Kulit ruam
Kejang
Gangguan pernapasan, otot lemah
Sakit perut parah, diare berdarah
Detak jantung tidak beraturan, berdebar-debar, sesak napas, pusing tiba-tiba seperti akan pingsan
Peningkatan tekanan di dalam tengkorak, dengan gejala sakit kepala parah, telinga berdenging, pusing, mual, masalah penglihatan, nyeri di belakang mata
Gangguan pada ginjal, dengan gejala sakit perut bagian atas, hilang nafsu makan, urine gelap, feses berwarna keabuan, sakit kuning
Kerusakan pada aorta yang dapat menyebabkan pendarahan atau kematian, dengan gejala nyeri parah dan terus-menerus di dada, perut, atau punggung
Selalu waspadai efek samping di atas dan jangan ragu untuk periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami efek samping yang tidak kunjung membaik.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS (2014). Levofloxacin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/levofloxacin?mtype=generic
Drugs (2023). Levofloxacin. https://www.drugs.com/levofloxacin.html
MedlinePlus (2024). Levofloxacin Injection. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601154.html
Mayo Clinic (2024). Levofloxacin (ophthalmic route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/levofloxacin-ophthalmic-route/description/drg-20064511