Levothyroxine adalah obat untuk mengobati hipotiroid (kondisi kurangnya hormon tiroid akibat kelenjar tiroid yang kurang aktif).
Levothyroxine
Merek dagang Levothyroxine antara lain: Euthyrox, Levothyroxine Sodium, Tiavell, Thyrax
Levothyroxine
Apa itu Levothyroxine?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Hormon tiroid
Manfaat: Mengobati hipotiroid (rendahnya kadar tiroid dalam tubuh akibat kurang aktifnya kelenjar tiroid)
Digunakan oleh: Dewasa dan anak
Ibu Hamil: Levothyroxine termasuk kategori obat A untuk keamanan kehamilan. Artinya, studi berbasis hewan tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan janin. Konsultasikan ke dokter agar penggunaan obat selama kehamilan tetap aman.
Ibu Menyusui: Levothyroxine aman digunakan untuk ibu menyusui dan tidak menimbulkan efek samping pada bayi. Meski begitu, tetap diskusikan dengan dokter sebelum Anda menggunakan obat.
Anak-anak: Obat dapat diberikan pada anak dengan usia dan berat badan sesuai ketentuan.
Bentuk obat: Tablet
Peringatan Sebelum Menggunakan Levothyroxine
Sebelum menggunakan Levothyroxine, perhatikan beberapa hal berikut ini:
Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap Levothyroxine atau obat lainnya.
Beri tahu dokter mengenai obat resep, obat nonresep, suplemen, atau obat herbal yang sedang atau akan Anda gunakan.
Informasikan ke dokter jika Anda memiliki atau pernah memiliki penyakit jantung, tekanan darah tinggi, nyeri dada, diabetes, kelenjar adrenal yang kurang aktif, dan epilepsi (kejang).
Beri tahu dokter jika Anda hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
Diskusikan dengan dokter jika obat akan diberikan pada lansia usia 70 tahun ke atas atau anak-anak. Pasalnya, anak-anak dan lansia mungkin lebih sensitif terhadap efek samping.
Anda tidak diperkenankan menggunakan obat ini jika memiliki penyakit jantung, masalah kelenjar adrenal, atau peradangan pada otot jantung.
Dosis dan Aturan Pakai Levothyroxine
Dosis umum Levothyroxine berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Levothyroxine tablet
Tujuan: Hipertiroid
Dewasa: Dosis awal, 50–100 mcg/hari. Dosis dapat ditambah secara bertahap hingga hingga jumlah hormon tiroid normal. Dosis perawatan umumnya 100–200 mcg per hari.
Anak usia 1–5 tahun: 5–6 mcg/kgBB per hari.
Anak usia 6–12 tahun: 4–5 mcg/kgBB per hari.
Anak usia > 12 tahun: 2–3 mcg/kgBB per hari.
Bayi usia 1–3 bulan: 10–15 mcg/kgBB per hari.
Bayi usia 3–6 bulan: 8–10 mcg/kgBB per hari.
Bayi usia 6–12 bulan: 6–8 mcg/kgBB per hari.
Tujuan: Hipotiroidisme berat dan kronis
Dewasa: Dosis awal 12,5–25 mcg 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga jumlah hormon tiroid normal.
Tujuan: Kanker tiroid, sebelum operasi atau radioterapi dengan iodine
Dewasa: 2 mcg/kgBB per hari, diberikan 1 kali sehari sebagai dosis tunggal untuk menekan TSH pada kanker tiroid.
Durasi penggunaan obat dapat disesuaikan dengan arahan dokter maupun apoteker.
Manfaat Levothyroxine
Levothyroxine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kekurangan hormon tiroid akibat kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipertiroid).
Hormon tiroid memiliki banyak fungsi seperti membantu metabolisme, kinerja jantung, pertumbuhan, siklus pencernaan, dan masih banyak lagi.
Cara kerja dari Levothyroxine adalah menggantikan atau menambah hormon tiroid alami yang biasanya diproduksi oleh kelenjar tiroid.
Kadang dokter meresepkan obat ini bersamaan dengan pembedahan atau terapi radioiodine untuk menangani kanker tiroid.
Cara Menggunakan Levothyroxine dengan Benar
Agar manfaatnya optimal, ikuti cara penggunaan Levothyroxine yang benar seperti berikut.
Ikuti penggunaan obat berdasarkan aturan pakai yang tertera di kemasan atau sesuai dengan arahan dokter/apoteker.
Obat boleh dikonsumsi 30-60 menit sebelum sarapan dan diminum satu kali sehari.
Minum obat dengan segelas air dengan tidak menghancurkan, membelah, ata mengunyah obat.
Minum obat di waktu yang sama setiap harinya supaya Anda tidak melewatkan dosis.
Jika dosis terlewat, segera minum setelah Anda mengingatnya. Jika sudah mendekati waktu untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis normal Anda.
Selama pengobatan, hindari mengonsumsi alkohol untuk mencegah timbulnya efek samping parah.
Obat ini tidak boleh diminum bersama Kolestiramin, Kolestipol, Antasida, atau suplemen yang mengandung kalsium, zat besi, atau aluminium. Alasannya, karena obat-obatan ini dapat mengurangi penyerapan natrium Levothyroxine. Jika Anda harus minum obat tersebut, minum Levotiroksin setidaknya 4 jam sebelum minum obat lain.
Anda tidak diperkenankan menggunakan obat Levothyroxine bersamaan dengan obat HIV, seperti Rilpivirine atau Atazanavir. Hentikan penggunaan salah satu obatnya sesuai dengan arahan dokter.
Khusus pemberian pada bayi, anak-anak, atau orang dewasa yang tidak dapat menelan obat tablet, hancurkan obat dan campurkan dengan 1-2 sendok teh air putih.
Jangan berhenti mengonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
Dokter Anda mungkin akan memberikan obat dosis rendah dan secara bertahap meningkatkan dosisnya.
Levotiroksin mengendalikan hipotiroidisme tetapi tidak menyembuhkannya. Mungkin perlu beberapa minggu sebelum Anda menyadari adanya perubahan pada gejala. Teruskan mengonsumsi obat meskipun Anda merasa sehat.
Interaksi Levothyroxine dengan Obat Lain
Levothyroxine dapat berinteraksi dengan obat lain. Interaksi obat dapat menimbulkan penurunan efektivitas obat atau menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Berikut daftar obat yang dapat berinteraksi dengan Levothyroxine.
Obat untuk mengobati depresi, misalnya Amitriptyline, Sertraline
Obat pengencer darah, misalnya Warfarin
Obat untuk detak jantung tidak teratur, misalnya Digoxin, Amiodarone, Propranolol
Obat untuk epilepsi, misalnya Fenitoin, Carbamazepine, Fenobarbital, Primidone
Obat untuk nyeri dan peradangan, misalnya Aspirin, fenilbutazon
Obat untuk mengobati TBC seperti Rifampisin
Obat untuk obesitas seperti Orlistat
Obat yang mengurangi asam lambung berlebih seperti Cimetidine
Obat yang digunakan untuk menurunkan kadar fosfor seperti Sevelamer
Daftar obat di atas mungkin tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi. Oleh sebab itu, beri tahu dokter mengenai obat-obatan lain yang sedang Anda gunakan sebelum menggunakan Levothyroxine.
Efek Samping dan Bahaya Levothyroxine
Levothyroxine umumnya aman digunakan. Akan tetapi, kemungkinan efek samping dapat terjadi pada beberapa orang. Berikut efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan Levothyroxine.
Sakit kepala
Diare
Muntah
Sakit perut
Nafsu makan meningkat
Penurunan berat badan
Gugup dan gelisah
Tremor
Sulit tidur
Menstruasi tidak teratur
Muka memerah
Berkeringat
Kram otot
Rambut rontok
Beberapa gejala di atas mungkin dapat membaik seiring waktu. Akan tetapi, ada pula yang bertambah parah atau tidak kunjung membaik. Jika mengalami hal tersebut, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda bisa saja mengalami efek samping serius sehingga perlu penanganan medis lebih cepat, seperti:
Detak jantung cepat atau tidak teratur
Nyeri dada
Demam tinggi suhu
Kebingungan
Kejang
Nyeri tulang
Anda bisa saja mengalami reaksi alergi atau efek samping serius sehingga perlu menghentikan pengobatan dan meminta pertolongan medis segera. Berikut beberapa tanda yang harus diwaspadai:
Ruam dan gatal
Kesulitan bernapas atau menelan
Kulit kemerahan, nyeri ketika ditekan, terjadi pembengkakan, dan hangat ketika disentuh
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS. 2024. Levothyroxine. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/levothyroxine%20sodium/patientmedicine/levothyroxine+sodium+-+oral
Medline Plus. 2024. Levothyroxine. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682461.html
Medline Plus. 2024. Thyroid. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682475.html