Skip links

Lexcomet

Lexcomet

Peradangan yang terjadi di dalam tubuh biasanya hadir sebagai respon dari tubuh saat sedang melawan infeksi yang terjadi. Peradangan biasanya juga disebabkan karena masalah kesehatan seperti alergi. Peradangan ini tidak boleh dianggap sepele dan harus segera diatasi dengan obat yang tepat.

Salah satu obat yang banyak digunakan untuk mengatasi masalah peradangan dan alergi adalah Lexcomet. Peradangan dan alergi yang bisa diobati oleh Lexcomet biasanya adalah peradangan dan alergi akibat masalah kesehatan seperti eksim, asma, rhinitis, urtikaria, rematik, dan juga radang sendi.

Masalah kesehatan ini bisa diatasi oleh Lexcomet karena obat ini hadir dengan kandungan methylprednisolone. Kandungan methylprednisolone dalam obat ini bertugas untuk mengurangi peradangan dalam tubuh dengan cara menekan sistem kekebalan tubuh.

Merk Dagang Lexcomet

Merek dagang Lexcomet adalah Lexcomet dengan kandungan Methylprednisolone.

Apa itu Lexcomet?

Apa itu Lexcomet?

Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat antiinflamasi/kortikosteroid
Manfaat: Mengatasi masalah peradangan dan alergi yang terjadi di dalam tubuh akibat masalah kesehatan seperti eksim, asma, rhinitis, urtikaria, rematik, dan juga radang sendi.
Digunakan oleh: Bisa digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak.
Lexcomet untuk ibu hamil: Hasil penelitian terdahulu dengan hewan sebagai objek menunjukan adanya efek samping dari Lexcomet kepada janin. Namun, belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia. Maka dari itu, penggunaan obat ini tidak disarankan kecuali dalam keadaan darurat dan berdasarkan konsultasi dari dokter dn
Lexcomet untuk ibu menyusui: Kandungan di dalam Lexcomet yaitu methylprednisolone diketahui bisa terserap ke dalam ASI, tapi belum diketahui berapa banyak dan apa efek sampingnya. Maka dari itu, penggunaan Lexcomet pada ibu menyusui harus melalui konsultasi dari dokter.
Lexcomet untuk anak: Penggunaan Lexcomet kepada anak-anak diperkenankan asalkan sesuai dosis yang dianjurkan dan di bawah pengawasan dokter.
Bentuk obat: Tablet

Peringatan Sebelum Menggunakan Lexcomet

Sebelum menggunakan Lexcomet pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap kandungan yang ada di dalam Lexcomet yaitu methylprednisolone. Jika merasa kurang yakin, konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi atau lakukan pemeriksaan alergi terlebih dahulu.
Lexcomet tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi dengan kandungan methylprednisolone karena bisa berakibat fatal.
Informasikan ke dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Lexcomet jika Anda sedang menderita masalah infeksi jamur seperti herpes, abses, dan cacingan.
Informasi juga wajib diberikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita masalah kesehatan seperti masalah tiroid, glaukoma, katarak, osteoporosis, masalah jantung, masalah liver, masalah ginjal, hipertensi, dan juga diabetes.
Selain itu, informasikan juga ke dokter jika Anda mengalami masalah kesehatan seperti kejang, psikosis, depresi, pheochromocytoma, myasthenia gravis, gangguan pembekuan darah, divertikulitis, tukak lambung, dan radang usus.
Informasikan ke dokter sebelum menjalani tindakan medis apapun saat sedang menjalani pengobatan dengan Lexcomet.
Ibu hamil dan ibu menyusui wajib berkonsultasi ke dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Lexcomet.
Informasikan ke dokter jika Anda sedang mengkonsumsi atau menggunakan obat-obatan jenis lain baik itu obat-obatan dari rumah sakit atau obat herbal. Penggunaan suplemen lain juga sebaiknya diinformasikan ke dokter untuk menghindari interaksi obat yang efek sampingnya kurang baik.
Jika terasa adanya reaksi alergi atau efek samping yang membahayakan setelah mengkonsumsi Lexcomet segera datang ke faskes terdekat dan meminta saran medis dari tenaga kesehatan.

Dosis dan Aturan Pakai Lexcomet

Seperti yang sudah diketahui, Lexcomet adalah obat keras. Maka dari itu, penggunaan Lexcomet tetap harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter karena penggunaan tanpa dosis yang tepat bisa menimbulkan efek samping yang kurang baik seperti overdosis. Dosis penggunaan Lexcomet yang paling umum adalah sebagai berikut:

Dewasa: Dosis sebanyak 4-48 mg setiap harinya, dosis bisa ditingkatkan sampai 100 mg per hari jika benar-benar dibutuhkan.
Anak-anak: Dosis sebanyak 0,5-1,7 mg/kg BB setiap harinya dengan dosis terbagi menjadi 2 kali pemberian atau sesuaikan dengan anjuran dokter.

Manfaat Lexcomet

Manfaat Lexcomet pada umumnya adalah untuk mengatasi masalah peradangan dan alergi yang terjadi di dalam tubuh akibat masalah kesehatan seperti eksim, asma, rhinitis, urtikaria, rematik, dan juga radang sendi.

Cara Menggunakan Lexcomet

Lexcomet biasanya tersedia di apotek baik apotek offline seperti di rumah sakit atau apotek online. Agar pengobatan dengan Lexcomet menjadi lebih maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini saat menggunakannya:

Wajib mencuci tangan dengan sabun sebelum mengonsumsi dan memegang tablet Lexcomet. Tujuannya adalah agar obat terhindar dari kontaminasi bakteri dan efektivitas obat tetap terjaga.
Dosis Lexcomet harus sesuai dengan yang disarankan oleh dokter. Jangan melebihi atau mengurangi dosis.
Lexcomet harus dikonsumsi di waktu yang sama setiap harinya.
Lexcomet sebaiknya dikonsumsi bersama dengan makanan agar penyerapannya bisa menjadi lebih maksimal.
Jangan membelah atau menghancurkan tablet Lexcomet karena khawatir efektivitasnya bisa berkurang.
Minumlah Lexcomet dengan bantuan segelas air putih bersuhu ruang.
Hindari konsumsi alkohol selama menjalani pengobatan dengan Lexcomet karena dikhawatirkan muncul efek samping yang kurang baik.
Apabila Anda lupa mengkonsumsi Lexcomet, segera konsumsi jika jarak dengan dosis berikutnya masih panjang. Akan tetapi, jika jaraknya terlalu dekat, cukup lupakan dosis yang terlupa. Jangan pernah menggandakan dosis tanpa arahan dari dokter.
Hindari penggunaan Lexcomet jika kemasannya sudah rusak, tercemar, atau sudah memasuki tanggal kadaluarsa.
Jika setelah penggunaan Lexcomet masalah kesehatan tak kunjung membaik atau justru timbul masalah kesehatan lain, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi lagi dengan dokter dan meminta arahan medis lain.

Interaksi Lexcomet dengan Obat Lain

Tergolong sebagai obat keras membuat Lexcomet memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan obat-obatan lain jika dikonsumsi secara bersamaan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui interaksi yang mungkin terjadi. Berikut beberapa interaksi yang mungkin terjadi:

Risiko terjadinya kejang meningkat jika obat ini digunakan bersama dengan ciclosporin.
Risiko terjadinya hipokalemia bisa meningkat jika digunakan bersama dengan obat diuretik atau amphotericin B
Risiko terjadinya pendarahan saluran cerna bisa meningkat jika dikonsumsi bersama dengan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya.
Gangguan otot berisiko terjadinya jika Lexcomet digunakan dalam dosis tinggi bersama dengan obat pelemas otot.
Efek samping Lexcomet bisa meningkat jika digunakan bersama dengan tacrolimus, cimetidine, ketoconazole, dan cyclophosphamide.
Risiko terjadinya pendarahan bisa meningkat jika dikonsumsi bersama dengan warfarin.
Efektivitas Lexcomet bisa menurun jika digunakan bersama dengan phenytoin, phenobarbital, dan rifampicin.
Efektivitas obat antikolinesterase bisa menurun jika dikonsumsi bersama dengan Lexcomet.
Efektivitas obat vecuronium, pancuronium, aspirin, dan isoniazid bisa menurun jika dikonsumsi bersama dengan Lexcomet.
Efektivitas vaksin hidup bisa menurun jika dikonsumsi bersama dengan Lexcomet.

Efek Samping dan Bahaya Lexcomet

Jika digunakan sesuai aturan pakai, Lexcomet umumnya tidak akan menyebabkan efek samping atau hanya menimbulkan efek samping ringan sebagai berikut:

Edema
Supresi sistem kekebalan tubuh
Diabetes melitus laten
Darah tinggi
Gangguan di saluran cerna

Hentikan penggunaan Lexcomet dan segera konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda, semakin parah, dan muncul reaksi alergi.

Beli Obat di Viva Apotek

Saat ini membeli obat atau suplemen apapun, baik tanpa resep atau dengan resep seperti Lexcomet bisa dengan mudah dilakukan melalui aplikasi Viva Apotek. Hanya melalui layar ponsel Anda sudah bisa mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan.

Sangat mudah bukan? Maka dari itu jangan ragu lagi untuk memanfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
MIMS (n.d.). Methylprednisolone.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/methylprednisolone?mtype=generic
Medline Plus (2017). Methylprednisolone.
https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682795.html
Web MD (2024). Methylprednisolone – Uses, Side Effects, and More.
https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6470/methylprednisolone-oral/details

Leave a comment

Explore
Drag