Lixiana adalah obat antikoagulan dengan zat aktif edoxaban untuk menurunkan risiko stroke pada pasien dengan atrial fibrilasi nonvalvular (NVAF). Obat ini juga diresepkan untuk pengobatan trombosis vena dalam (DVT) dan emboli paru pada orang dewasa.
Merek Dagang Lixiana
Lixiana merupakan merek dagang obat dari Kalbe Farma dengan bentuk tablet salut selaput. Dalam Lixiana terkandung edoxaban tosylate 15 mg, 30 mg, dan 60 mg.
Apa Itu Lixiana?
Apa itu Lixiana?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antikoagulan, Antiplatelet, dan Fibrinolitik (Trombolitik)
Manfaat: Pengobatan Trombosis; Pencegahan Stroke, Emboli Sistemik, dan Trombosis
Digunakan Oleh: Dewasa
Ibu Hamil: Obat dengan kandungan edoxaban tidak direkomendasikan untuk ibu hamil.[1] Karena mengonsumsi edoxaban selama kehamilan dapat menyebabkan perdarahan pada ibu atau bayi yang belum lahir.[2] Konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan jika Anda sedang hamil.
Ibu Menyusui: Edoxaban biasanya tidak dianjurkan saat menyusui karena tidak cukup informasi yang menunjukkan bahwa obat tersebut aman. Konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan Lixiana pada wanita menyusui.
Anak-Anak: Anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun tidak disarankan mengonsumsi Lixiana. Tidak ada informasi mengenai penggunaannya pada anak-anak dan remaja.[3]
Bentuk Obat: tablet salut selaput
Peringatan sebelum Menggunakan Lixiana
Sebelum mengonsumsi Lixiana, ketahui beberapa informasi berikut ini.
Beri tahu dokter apabila Anda memiliki hipersensitivitas atau alergi terhadap edoxaban atau kandungan lain dari Lixiana untuk mendapat alternatif pengobatan lain.
Jangan gunakan Lixiana jika Anda mengalami pendarahan aktif.
Anda tidak boleh menggunakan Lixiana apabila memiliki penyakit atau kondisi medis yang meningkatkan risiko pendarahan serius, seperti:
sakit maag,
cedera atau pendarahan di otak,
operasi otak atau mata yang baru saja Anda jalani,
retinopati atau gangguan pada pembuluh darah di area belakang mata,
penyakit hati yang parah dan bisa menyebabkan peningkatan risiko perdarahan,
gagal ginjal stadium akhir atau kondisi di mana Anda sedang menjalani prosedur dialisis,
gangguan perdarahan,
pendarahan baru-baru ini di otak Anda (perdarahan intrakranial atau intraserebral),
dan masalah dengan pembuluh darah di otak atau tulang belakang Anda.
Hindari minum Lixiana bersamaan dengan obat pencegah pembekuan darah (seperti warfarin, dabigatran, rivaroxaban, apixaban, atau heparin), kecuali dalam kondisi khusus, seperti saat beralih ke pengobatan antikoagulan lain atau ketika dokter memberikan heparin melalui jalur vena atau arteri untuk menjaga kelancarannya.
Pasien dengan kepemilikan katup jantung mekanis juga sebaiknya hindari pemakaian obat ini.
Pasien dengan hipertensi tidak terkontrol juga sebaiknya hindari menggunakan obat ini.
Hati-hati dalam penggunaan Lixiana jika Anda mengidap penyakit sindrom antifosfolipid (kelainan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peningkatan risiko penggumpalan darah). Sebaiknya beri tahu dokter apakah ada kemungkinan pengobatannya diubah.
Jika Anda akan menjalani operasi, sangat penting untuk menghentikan meminum Lixiana 24 jam sebelum tindak medis.
Dosis dan Aturan Pakai Lixiana
Tersedia dua dosis umum sesuai tujuan penggunaan Lixiana, yaitu
Untuk pengobatan tromboemboli vena: 30 atau 60 mg/hari setelah terapi awal dengan antikoagulan parenteral selama 5-10 hari
Untuk pencegahan stroke pada fibrilasi atrium: 30 atau 60 mg/hari
Manfaat Lixiana
Lixiana memiliki manfaat sebagai berikut.
1. Untuk Mencegah Stroke
Obat ini berguna untuk kondisi stroke akibat pembekuan darah di otak dan emboli sistemik (pembekuan darah di organ lain) pada pasien dengan fibrilasi atrium nonvalvular (kontraksi cepat yang tidak teratur pada ruang atas jantung).
Umumnya, pasien yang menggunakan obat ini adalah pasien dengan satu atau lebih faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, gagal jantung, pernah mengalami stroke, atau berusia 75 tahun ke atas.
2. Untuk Mengobati Trombosis Vena Dalam
Obat ini juga untuk mengobati trombosis vena dalam (DVT, bekuan darah di vena dalam, biasanya di kaki) dan emboli paru (bekuan di pembuluh darah yang memasok paru-paru), serta untuk mencegah kambuhnya DVT dan emboli paru.
Cara Menggunakan Lixiana dengan Benar
Selalu minum obat ini persis seperti yang dokter perintahkan. Jangan menggunakan dosis ekstra karena dapat menyebabkan perdarahan lebih parah.
Selain itu, Anda bisa ikuti pedoman berikut untuk hasil yang optimal:
Selalu periksa tanggal kedaluwarsa obat dan hindari penggunaan obat setelah melewati tanggal kedaluwarsa.
Tidak ada kondisi khusus untuk meminumnya, Anda bisa meminum Lixiana sebelum atau setelah makan, tetapi usahakan meminumnya pada waktu yang sama setiap hari.
Telan tablet dengan air. Jika Anda mengalami kesulitan menelan tablet utuh, bicarakan dengan dokter dan dokter mungkin menyarankan untuk menghancurkan kemudian mencampur serbuk obat dengan air atau puree apel sebelum Anda meminumnya. Jika perlu, dokter mungkin juga memberi Anda bubuk tablet Lixiana melalui selang perut.
Jangan menghentikan pengobatan tanpa memberi tahu dokter karena dapat menyebabkan masalah medis serius akibat pembekuan darah.
Jika Anda melupakan dosis minum Lixiana, Anda bisa mengabaikan dosisnya apabila sudah dekat jadwal dosis selanjutnya atau segera meminumnya ketika jadwal minum dosis masih lama.
Jangan meminum dosis ganda sebagai pengganti dosis yang terlupa karena dapat memicu respons tubuh negatif.
Apabila Anda sering terlupa, Anda bisa mengatur alarm pada waktu minum obat.
Pastikan anak-anak tidak dapat menjangkau obat dengan menyimpan obat di tempat tertutup yang aman.
Obat ini tidak memerlukan kondisi penyimpanan khusus. Namun, Anda bisa menyimpannya di suhu ruang atau kurang dari 300C.
Interaksi Lixiana dengan Obat Lain
Penggunaan obat lain bersamaan dengan Lixiana dapat memengaruhi efektivitas Lixiana. Tak sedikit terjadi interaksi hingga menyebabkan efek samping serius. Untuk menghindarinya, sampaikan pada dokter obat apa saja yang Anda konsumsi, baik obat bebas, obat resep, maupun suplemen herbal.
Selain itu, perhatikan obat-obatan berikut sebelum mulai mengonsumsi edoxaban:
antikoagulan lainnya, seperti warfarin atau enoxaparin;
obat infeksi jamur atau bakteri, seperti flukonazol, eritromisin, klaritromisin, atau rifampisin;
obat untuk mengatasi detak jantung tidak teratur, seperti dronedarone, quinidine atau verapamil;
obat pencegah reaksi penolakan organ pascatransplantasi, seperti siklosporin;
obat-obatan untuk mengobati epilepsi, seperti karbamazepin, fenitoin, atau fenobarbital;
dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen atau aspirin.
Ibuprofen dan aspirin dapat meningkatkan risiko perdarahan. Namun, Anda bisa mengonsumsi parasetamol saat sedang mengonsumsi edoxaban.
Sementara obat herbal yang harus Anda hindari adalah herbal untuk Jangan untuk depresi karena ini dapat meningkatkan risiko efek samping.
Efek Samping dan Bahaya Lixiana
Meski tidak semua pengguna Lixiana mengalaminya, Lixiana dapat memicu reaksi tubuh atau efek samping. Efek samping umum yang pengguna Lixiana alami di antaranya
tubuh lemah dan mudah lelah, sulit bernapas, jantung berdebar-debar, dan kulit pucat;
pusing atau sakit kepala;
mual atau muntah;
dan gangguan pencernaan.
Di sisi lain, ketika Anda mengonsumsi edoxaban, darah Anda tidak akan mudah menggumpal sehingga ini dapat membuat Anda mengalami pendarahan lebih dari biasanya. Bisa dibilang, Anda mengalami pendarahan lebih mudah dari biasanya saat Anda menggunakan edoxaban.
Jenis perdarahan yang mungkin Anda alami meliputi:
menstruasi lebih berat dan lebih lama dari biasanya,
luka perdarahan lebih lama sembuh,
mimisan sesekali (yang berlangsung kurang dari 10 menit),
gusi berdarah saat menyikat gigi,
dan mudah memar.
Perdarahan jenis ini tidak berbahaya dan akan berhenti dengan sendirinya. Jika hal ini terjadi, tetap konsumsi edoxaban, tetapi beri tahu dokter jika perdarahan mengganggu atau tidak berhenti.
Lixiana bisa Anda beli di apotek terpercaya Viva Apotek. Lebih mudah, manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi :
NHS (2022). Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking edoxaban. https://www.nhs.uk/medicines/edoxaban/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-edoxaban/
Drugs.com (2023). Edoxaban. https://www.drugs.com/mtm/edoxaban.html
Info Patient. Lixiana – patient leaflet, side effects, dosage. https://patient-info.co.uk/lixiana-70646/patient-leaflet
Registrasi Obat POM RI (2022). Lixiana. https://registrasiobat.pom.go.id/files/assesment-reports/01701140390.pdf
Kalbemed. Lixiana. https://kalbemed.com/product/id/lixiana-1
NHS (2022). Side effects of edoxaban. https://www.nhs.uk/medicines/edoxaban/side-effects-of-edoxaban/
NHS (2022). How and when to take edoxaban. https://www.nhs.uk/medicines/edoxaban/how-and-when-to-take-edoxaban/
NHS (2022). Taking edoxaban with other medicines and herbal supplements. https://www.nhs.uk/medicines/edoxaban/taking-edoxaban-with-other-medicines-and-herbal-supplements/
MIMS. Lixiana. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lixiana?lang=id
Drugs.com (2015). Lixiana. https://www.drugs.com/uk/lixiana.html
Drugs.com (2023). Edoxaban. https://www.drugs.com/mtm/edoxaban.html
Lixiana. Lixiana. https://www.lixiana.com/en
European Medicines Agency (2024). Lixiana. https://www.ema.europa.eu/en/medicines/human/EPAR/lixiana#product-info
European Medicines Agency (2020). Lixiana (edoxaban). https://www.ema.europa.eu/en/documents/overview/lixiana-epar-medicine-overview_en.pdf