Lodecon adalah obat untuk meredakan gejala flu dan batuk serta menurunkan demam. Kandungan obat ini terdiri dari paracetamol, phenylephrine, dextromethorphan, glyceryl guaiacolate, dan chlorpheniramine maleate.
Merek Dagang Lodecon
Merek dagang Lodecon antara lain: Lodecon dan Lodecon Forte yang keduanya memiliki 10 kaplet dalam 1 strip obat.
Apa Itu Lodecon
Apa itu Lodecon?
Golongan: Obat bebas terbatas
Kategori: Obat batuk dan pilek
Manfaat: Menurunkan demam serta meredakan gejala batuk dan pilek
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak
Lodecon untuk ibu hamil: Meskipun kandungan paracetamol relatif aman dikonsumsi oleh ibu hamil, belum diketahui dampak kandungan dextromethorphan pada ibu hamil. Konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya..
Lodecon untuk ibu menyusui: Karena kandungan dextromethorphan dapat terserap oleh ASI, sangat disarankan untuk konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Lodecon untuk anak-anak: Obat ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak di bawah pengawasan orang tua dan anjuran dokter.
Bentuk obat: Kaplet
Peringatan Sebelum Menggunakan Lodecon
Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi Lodecon untuk mencegah efek samping:
Beri tahu dokter apabila Anda memiliki riwayat medis seperti gangguan ginjal atau hati, gejala asidosis metabolik, atau asma sebelum mengonsumsi obat ini.
Apabila Anda pernah atau sedang mengalami emfisema atau bronkitis akut, informasikan dokter terkait kondisi Anda.
Meskipun dapat dibeli secara bebas, konsumsi obat ini dalam batas wajar. Apabila dikonsumsi secara berlebihan, obat ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius.
Karena konsumsi alkohol dapat meningkatkan kemungkinan terkena efek samping paracetamol pada Lodecon, hentikan konsumsi setidaknya selama menjalani pengobatan dengan obat ini.
Sebelum mengonsumsi Lodecon, konsultasi dengan dokter apabila Anda sedang mengalami arthritis ringan yang membuat Anda mengonsumsi obat pereda nyeri setiap hari.
Lodecon dapat menyebabkan kantuk di beberapa kasus. Hindari aktivitas yang berat atau membutuhkan kewaspadaan beberapa saat setelah mengonsumsi obat ini.
Bagi orang yang sedang atau pernah mengalami defisiensi enzim tertentu atau anemia hemolitik, konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi Lodecon sangat dianjurkan.
Informasikan dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan baik untuk bayi maupun janin.
Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, vitamin, atau produk herbal lainnya sebelum mengonsumsi Lodecon.
Hindari konsumsi obat ini jika Anda memiliki alergi atau hipersensitivitas terhadap kandungan di dalamnya.
Dosis dan Aturan Pakai Lodecon
Berikut adalah dosis dan aturan pakai Lodecon yang tepat sesuai jenis produk dan rentang umur konsumen:
Lodecon
Dewasa: Konsumsi dosis 2 kaplet sebanyak 3 kali sehari.
Anak-anak usia 6–12 tahun: Konsumsi dosis 1 kaplet sebanyak 3 kali sehari.
Lodecon Forte
Dewasa: Konsumsi dosis 1 kaplet sebanyak 3 kali sehari.
Anak-anak usia 6–12 tahun: Konsumsi dosis ½ kaplet sebanyak 3 kali sehari.
Sebelum pemakaian, pastikan cek kembali panduan pada kemasan atau anjuran yang diberikan dokter untuk memastikan dosis dan cara pakainya sudah tepat sesuai kondisi tubuh Anda.
Manfaat Lodecon
Lodecon umumnya digunakan untuk menurunkan demam serta meredakan gejala flu dan batuk, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Untuk memenuhi fungsi tersebut, obat ini terdiri dari kandungan paracetamol, phenylephrine, dextromethorphan, glyceryl guaiacolate, dan chlorpheniramine maleate.
Kandungan paracetamol pada Lodecon bekerja dengan menghambat sinyal kimia pada otak yang mengatur rasa sakit dan suhu tubuh. Di sisi lain, cara kerja dextromethorphan yaitu dengan menurunkan aktivitas pada bagian otak yang menyebabkan terjadinya batuk.
Selain itu, berikut adalah beberapa manfaat dari kandungan lainnya:
Phenylephrine: Berperan sebagai dekongestan yang meredakan hidung tersumbat dengan mengecilkan pembuluh darah di saluran hidung.
Glyceryl Guaiacolate (Guaifenesin): Membantu mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Chlorpheniramine Maleate: Meredakan gejala alergi seperti bersin, gatal, dan pilek dengan menghambat kerja histamin. Kombinasi ini efektif untuk mengatasi berbagai keluhan flu secara menyeluruh.
Cara Menggunakan Lodecon dengan Benar
Layaknya obat kaplet pada umumnya, obat ini dapat langsung dikonsumsi dengan menelannya bersama segelas air mineral untuk mencegah rasa tidak nyaman pada kerongkongan. Hindari menggerus atau menghancurkan obat ini sebelum mengonsumsinya.
Selain itu, ada beberapa panduan umum lainnya yang perlu diperhatikan:
Ikuti dosis dan waktu penggunaan yang telah ditentukan. Jika jadwal sedikit terlewat, segera konsumsi obat ini. Jika jadwal terlewat jauh, cukup tunggu hingga jadwal berikutnya tanpa menggandakan dosisnya untuk mencegah overdosis.
Lodecon dapat dikonsumsi baik sebelum maupun sesudah makan.
Apabila gejala tidak mereda setelah beberapa hari, hentikan konsumsi obat dan konsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Jauhkan Lodecon dari jangkauan anak-anak. Simpan di tempat yang kering dan tidak terkena panas sinar matahari langsung.
Interaksi Lodecon dengan Obat Lain
Kandungan paracetamol dan dextromethorphan pada Lodecon dapat berinteraksi dengan jenis obat atau produk tertentu sehingga memicu berbagai reaksi. Berikut adalah beberapa contohnya:
Konsumsi paracetamol bersama obat pengencer darah seperti warfarin, terutama dalam dosis tinggi atau jangka panjang, berisiko memicu pendarahan yang berbahaya bagi tubuh.
Kadar serotonin dalam tubuh dapat meningkat jika dextromethorphan dikonsumsi bersama MAO inhibitor seperti isocarboxazid. Di beberapa kasus, kondisi tersebut dapat memburuk hingga mengancam nyawa.
Jika dikonsumsi bersama obat kolesterol seperti cholestyramine, kemampuan tubuh dalam menyerap paracetamol dapat berkurang sehingga pengobatan berjalan kurang efektif.
Hindari konsumsi Lodecon dengan obat lain yang sama-sama mengandung paracetamol. Alih-alih menggandakan manfaatnya, konsumsi kedua obat tersebut justru dapat menyebabkan overdosis yang menimbulkan efek samping bagi tubuh.
Kadar celecoxib dalam darah dapat meningkat ketika obat tersebut dikonsumsi bersama dextromethorphan pada Lodecon.
Risiko efek samping serius pada organ hati dapat meningkat jika paracetamol dikonsumsi bersama obat tuberkulosis seperti isoniazid.
Metabolisme dextromethorphan dalam tubuh dapat menurun jika kandungan tersebut dikonsumsi bersama cinacalcet sehingga pengobatan berlangsung kurang efektif.
Gangguan jantung serius dapat terjadi apabila kandungan dextromethorphan dikonsumsi bersama obat jantung seperti quinidine.
Konsumsi paracetamol bersama antibiotik tertentu seperti Flucloxacillin dapat memicu high anion gap metabolic acidosis (HAGMA). Meskipun jarang terjadi, reaksi ini dapat berisiko fatal bagi tubuh.
Efek Samping dan Bahaya Lodecon
Jika tidak dikonsumsi dalam dosis yang tepat atau memiliki kondisi medis tertentu, kandungan paracetamol dan dextromethorphan pada Lodecon dapat memicu beberapa efek samping umum seperti:
Sakit perut
Kemerahan atau sakit di sekitar area rektum
Pusing atau sakit kepala
Mual dan muntah
Sulit buang air besar
Meskipun jarang terjadi, konsumsi Lodecon juga dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius, contohnya:
Gangguan ginjal yang ditandai dengan hilang nafsu makan, penurunan berat badan secara tiba-tiba, hingga perubahan warna kulit menjadi kekuningan
Reaksi alergi serius seperti pembengkakan pada wajah atau kesulitan bernapas
Memar dan pendarahan yang tidak jelas asal-usulnya
Kejang yang tidak wajar
Pusing akut yang disertai dengan perasaan cemas atau berdebar-debar
Efek samping yang umum dan ringan biasanya akan hilang dalam beberapa hari seiring tubuh menyesuaikan diri dengan obat. Namun, jika tidak kunjung hilang dan menjadi serius, segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Itulah beberapa informasi terkait obat Lodecon yang perlu Anda perhatikan. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Drugs (2023). Paracetamol. https://www.drugs.com/paracetamol.html#side-effects.
Drugs (2024). Dextromethorphan. https://www.drugs.com/dextromethorphan.html#interactions.
MedlinePlus (2022). Dextromethorphan. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682492.html.
MIMS (n.d). Lodecon. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lodecon-lodecon%20forte.
WebMD (2024). Dextromethorphan – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-363/dextromethorphan-hbr-oral/details.
WebMD (n.d). Paracetamol Tablet – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-57595/paracetamol-oral/details.