Skip links

Lodomer

Lodomer

Lodomer adalah obat golongan antipsikotik dengan kandungan haloperidol untuk mengatasi beragam gangguan kejiwaan seperti skizofrenia, mania, dan agitasi.
Merek Dagang Lodomer
Obat antipsikotik ini dipasarkan dengan merek Lodomer.
Apa Itu Lodomer
Mengenal Lodomer
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antipsikotik
Manfaat: Mengatasi berbagai macam gangguan kejiwaan meliputi gangguan Tourette, skizofrenia, mania, dan delirium.
Digunakan Oleh: Dewasa dan Anak
Ibu Hamil: Konsumsi obat yang mengandung haloperidol terutama di trimester ketiga kehamilan meningkatkan risiko bayi akan mengalami gejala ekstrapiramidal saat lahir.[1] Dengan mempertimbangkan risiko ini, konsultasikan dengan ahli medis sebelum mengonsumsi Lodomer saat masa kehamilan.
Ibu Menyusui: Haloperidol bisa terdistribusi lewat air susu. Maka dari itu, hentikan proses menyusui selama menjalani terapi dengan Lodomer atau konsultasikan dengan ahli medis alternatif pengobatan yang lebih aman.
Anak-Anak: Lodomer bisa diberikan pada anak yang berumur di atas 3 tahun.
Bentuk Obat: Tablet salut film, drops, dan injeksi
Peringatan sebelum Menggunakan Lodomer
Pemanfaatan Lodomer haruslah atas rekomendasi dari dokter. Pasalnya, obat antipsikotik ini tergolong obat keras. Guna menghindari efek yang tidak Anda harapkan dari Lodomer, perhatikan beberapa poin berikut sebelum mengonsumsinya:
Pastikan Anda tidak sensitif dengan haloperidol yang merupakan komposisi utama Lodomer.
Informasikan pada ahli medis apabila Anda sedang hamil ataupun menyusui.
Apabila Anda ternyata hamil saat menjalani terapi dengan Lodomer, segera informasikan hal ini pada dokter.
Hindari pemberian Lodomer pada anak yang berumur kurang dari 3 tahun.
Beri tahu ahli medis bila Anda pernah atau saat ini menderita Parkinson. Dokter mungkin tidak akan menyarankan penggunaan Lodomer.[2]
Beritahukan pada ahli medis jika Anda ataupun anggota keluarga Anda ada yang mengalami Long QT Syndrome.
Informasikan pada ahli medis jika Anda pernah atau saat ini sedang mengalami gangguan bipolar, kanker payudara, citrullinemia, kejang, gangguan irama jantung, kadar magnesium dan kalsium rendah, penyakit jantung, dan juga penyakit tiroid.
Apabila Anda akan menjalani tindakan operasi apapun termasuk operasi gigi, beri tahu ahli medis jika Anda sedang mengonsumsi Lodomer.
Lodomer bisa menimbulkan rasa kantuk dan memengaruhi pikiran serta sistem koordinasi Anda. Oleh sebab itu, jangan menyetir ataupun menjalankan mesin sesudah mengonsumsi Lodomer.
Lodomer mungkin menyebabkan pusing dan pingsan ketika Anda bangun secara tiba-tiba dari posisi berbaring. Oleh sebab itu, bangunlah secara perlahan untuk mengantisipasi efek ini.
Informasikan pada ahli medis terkait semua obat-obatan dan juga suplemen yang saat ini Anda konsumsi.
Hindari pemberian Lodomer pada pasien gangguan psikosis yang berkaitan dengan demensia sebab bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.[1]
Hindari konsumsi Lodomer apabila Anda menderita supresi sumsum tulang, glaukoma sudut sempit, dan hipotensi berat.
Dosis dan Aturan Pakai Lodomer
Penentuan dosis Lodomer didasarkan pada gejala yang dialami oleh pasien. Pastikan Anda mengikuti dosis yang telah diinstruksikan oleh ahli medis.
Berikut dosis umum Lodomer berdasarkan bentuk obatnya:[3]
Tablet
Dewasa: Untuk gejala ringan dosisnya 0,5 mg hingga 2 mg, dikonsumsi 2 atau 3 kali dalam sehari.
Dewasa: Untuk gejala berat dosisnya 3 mg hingga 5 mg, diminum 2 atau 3 kali sehari.
Anak-Anak berumur 3 hingga 12 tahun: 0,5 mg diminum 2 atau 3 kali sehari
Injeksi
Dewasa: dosis awal 2 gram – 10 gram diberikan via intramuskular atau intravena.
Manfaat Lodomer
Kandungan Haloperidol dalam Lodomer bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam gejala gangguan kejiwaan yang meliputi:[4]
1. Skizofrenia
Pasien yang menderita masalah kejiwaan ini mungkin akan melihat, merasakan, atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Penderita akan mudah mempercayai atau curiga pada hal-hal yang tidak biasa sehingga pikirannya akan menjadi kacau.
2. Gejala Mania
Gejala ini seringkali dialami oleh penderita gangguan bipolar. Penderita gangguan kejiwaan ini akan mengalami perubahan suasana hati yang drastis dari perasaan sangat gembira menjadi sedih bahkan depresi.
3. Gejala Agresi
Masalah kejiwaan ini seringkali muncul pada penderita Alzheimer ketika kondisinya memburuk. Perilaku agresi terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan penderitanya berteriak dan berperilaku agresif.
4. Sindrom Tourette
Kelainan pada saraf ini menyebabkan penderitanya melakukan gerakan dan juga mengeluarkan ucapan yang berulang-ulang dan sulit untuk dikendalikan.
Cara Menggunakan Lodomer dengan Benar
Guna meningkatkan efektivitas Lodomer untuk menangani berbagai gangguan kejiwaan, pastikan Anda mengonsumsi obat ini sesuai arahan ahli medis.
Ikuti panduan penggunaan Lodomer berikut:
Patuhi dosis serta frekuensi konsumsi Lodomer sesuai instruksi dokter. Jangan sampai menambah ataupun mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dengan ahli medis.
Lodomer bisa Anda konsumsi dengan ataupun tanpa makanan.
Untuk Lodomer tablet, telanlah obat ini dengan air tanpa menghancurkan, mengunyah, atau membelahnya.
Sedangkan untuk Lodomer drops, gunakanlah pipet yang ada dalam botol Lodomer untuk menakar dosisnya.
Sementara itu, pemberian Lodomer injeksi haruslah dilakukan oleh tenaga medis.
Konsumsilah Lodomer secara rutin dan usahakan untuk meminumnya di jam yang sama setiap harinya. Ini akan membuat Anda lebih mudah dalam mengingat jadwal konsumsi Lodomer.
Apabila Anda lupa tidak konsumsi obat, segeralah minum Lodomer ketika Anda ingat namun pastikan waktunya tidak berdekatan dengan dosis selanjutnya.
Jangan meminum dua dosis Lodomer sekaligus atau di waktu yang berdekatan.
Jangan menghentikan konsumsi Lodomer secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan ahli medis.
Interaksi Lodomer dengan Obat Lain
Haloperidol dalam Lodomer dapat berinteraksi dengan obat tertentu sehingga menimbulkan berbagai efek samping.
Berikut sejumlah interaksi yang mungkin terjadi beserta dampaknya:[5]
Penggunaan Lodomer dengan obat penghambat CYP3A4 (ketoconazole, alprazolam, ritonavir, itraconazole, dan nefazodone) akan meningkatkan kadar haloperidol dalam darah sehingga risiko efek samping meningkat.
Kombinasi Lodomer dengan penghambat CYP2D6 (paroxetine, promethazine, dan sertraline) juga akan meningkatkan risiko timbulnya efek samping.
Penggunaan Lodomer dengan phenytoin, carbamazepine, dan phenobarbital akan menghambat efektivitas haloperidol.
Penggunaan Lodomer dengan litium secara bersamaan dapat mengakibatkan neurotoksisitas litium.
Efek Samping dan Bahaya Lodomer
Penggunaan Lodomer dosis tinggi dan juga dalam periode yang lama bisa memicu gangguan gerak serius yang tidak dapat disembuhkan. Semakin lama penggunaan Lodomer, maka risiko terkena gangguan tersebut akan semakin besar:[6]
Di samping itu, Lodomer juga bisa mengakibatkan sejumlah efek samping berikut:
Mengantuk
Gangguan tidur seperti insomnia
Sakit kepala
Sensasi berputar dan pusing
Menstruasi menjadi tidak teratur
Gerakan otot tak terkendali pada wajah (berkedip, decakan bibir, mengunyah, atau gerakan lidah)
Perubahan suasana hati
Kejang otot di area leher
Terasa sesak di tenggorokan sehingga sulit menelan.
Nyeri dada dan sesak napas
Batuk berdahak
Menurunnya jumlah sel darah putih
Reaksi pada sistem saraf yang meliputi demam tinggi, otot kaku, tremor, detak jantung menjadi cepat, dan kebingungan
Bila Anda mengalami satu atau beberapa keluhan tersebut, segera hentikan penggunaan Lodomer. Jika gejala efek samping tak kunjung membaik, segera periksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk memperoleh tindakan medis lebih lanjut.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!

Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
Medscape (2024). Haloperidol. https://reference.medscape.com/drug/haldol-decanoate-haloperidol-342974#0
MedlinePlus (2017). Haloperidol. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682180.html
MIMS (2024). Lodomer. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lodomer?type=brief&lang=id
NHS (2023). Haloperidol. https://www.nhs.uk/medicines/haloperidol/about-haloperidol/
NLM (2023). Haloperidol. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560892/
Drugs (2023). Haloperidol. https://www.drugs.com/mtm/haloperidol.html#side-effects

Leave a comment

Explore
Drag