Skip links

Metilprednisolon

Metilprednisolon

Methylprednisolone adalah obat yang digunakan untuk meredakan peradangan pada berbagai kondisi medis, termasuk gangguan autoimun, alergi, dan masalah pernapasan tertentu. Obat ini merupakan bagian dari golongan kortikosteroid yang bekerja dengan menekan respons imun tubuh dan mengurangi gejala inflamasi seperti bengkak, kemerahan, dan nyeri. Penggunaan Methylprednisolone harus sesuai dengan anjuran dokter untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Merk Dagang Methylprednisolone

Merek dagang Methylprednisolone antara lain: Camelon 125, Comedrol, Intidrol, Lameson, Mesol, Methysol, Sanexon, Simdrol, Toras, Rhemafar, Sanexon Injectiom, Tison, Yalone.

Apa itu Methylprednisolone?

Apa itu Methylprednisolone?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Kortikosteroid
Manfaat: Meredakan peradangan akibat berbagai kondisi medis
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak (dengan penyesuaian dosis)
Methylprednisolone untuk ibu hamil: Hanya digunakan jika manfaat lebih besar dibandingkan risikonya; konsultasikan dengan dokter.
Methylprednisolone untuk ibu menyusui: Bisa masuk ke ASI; konsultasikan dengan dokter sebelum penggunaan.
Methylprednisolone untuk Anak-anak: Penggunaan pada anak-anak harus dilakukan dengan pengawasan ketat dari dokter, karena dosis dan cara penggunaannya sangat bergantung pada berat badan, usia, dan kondisi medis anak.
Bentuk obat: Tablet, injeksi, suspensi oral, krim
Peringatan Sebelum Menggunakan Methylprednisolone

Hindari penggunaan jika memiliki riwayat alergi terhadap methylprednisolone atau obat sejenis lainnya. Reaksi alergi dapat berupa ruam, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas.
Jangan gunakan orang yang sedang menderita infeksi virus, bakteri, atau jamur tanpa pengobatan yang memadai, karena obat ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Hindari pemberian vaksin hidup kepada pasien yang sedang menggunakan methylprednisolone, karena risiko infeksi dari vaksinasi dapat meningkat.
Penggunaan jangka panjang pada anak dapat mempengaruhi pertumbuhan mereka. Dokter perlu memantau tinggi badan dan berat badan anak secara berkala.
Informasikan kepada dokter jika memiliki riwayat penyakit diabetes, hipertensi, atau gangguan pencernaan, karena methylprednisolone dapat memperburuk kondisi tersebut.

Dosis dan Aturan Pakai Methylprednisolone

Dosis Methylprednisolone tergantung pada kondisi yang diobati dan rekomendasi dokter. Berikut adalah dosis umum:

Anti inflamasi dan imunosupresan

Bentuk: Injeksi

Dewasa: Dosis awal 10-500 mg perhari vira injeksi atau infus. Dosis tergantung kondisi pasien
Anak-anak: Dosis diberikan 30 mg/kg BB sehari via injeksi atau infus, maksimal 1000 mg setiap hari, dosis tergantung kondisi pasien.

Bentuk: Tablet

Dewasa: 4–48 mg per hari, dibagi dalam beberapa dosis, tergantung pada kondisi medis.
Anak-anak: Konsultasikan dengan dokter.

Untuk eczema (topikal)

Dewasa: Diaplikasian ke area yang bermasalah sekali sehari selama 12 minggu.
Anak-anak: Diaplikasian ke area yang bermasalah sekali sehari selama 4 minggu.

Manfaat Methylprednisolone

Methylprednisolone memiliki berbagai manfaat dalam pengobatan, antara lain:

Meredakan Gejala Peradangan: Mengurangi bengkak, nyeri, dan kemerahan pada area yang terinflamasi.
Mengatasi Kondisi Autoimun: Membantu mengontrol penyakit seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis.
Meringankan Reaksi Alergi Berat: Digunakan untuk menangani alergi yang tidak responsif terhadap antihistamin.
Membantu Mengelola Penyakit Pernapasan Kronis: Efektif dalam mengurangi peradangan pada bronkitis kronis atau asma.

Cara Menggunakan Methylprednisolone

Obat ini biasanya tersedia di apotek baik apotek offline atau online dan bisa dibeli dengan menggunakan resep resmi dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut ini saat mengonsumsi Methylprednisolone.

Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum mengonsumsi Methylprednisolone untuk mencegah kontaminasi bakteri dan menurunnya efektivitas obat.
Pastikan untuk menggunakannya dengan dosis yang sudah tertera di aturan pakai atau sesuai arahan dokter. Jangan melebihkan dosis yang disarankan karena khawatir timbul efek samping yang berbahaya.
Gunakan Methylprednisolone pada waktu yang sama setiap hari untuk hasil maksimal.
Methylprednisolone bisa dikonsumsi baik sebelum atau setelah makan. Namun, jika memiliki masalah pencernaan disarankan untuk mengonsumsinya setelah makan.
Jangan menghancurkan atau membelah Methylprednisolone karena dikhawatirkan efektivitas obat akan berkurang.
Minum Methylprednisolone dengan bantuan segelas air putih dengan suhu ruang.
Jika lupa menggunakan Methylprednisolone disarankan untuk segera mengonsumsinya jika jarak dengan dosis berikutnya masih cukup jauh. Namun, jika jaraknya terlalu dekat cukup tinggalkan dosis yang terlupa dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
Untuk sediaan topikal hanya digunakan ntuk pemakaian luar.
Jangan menghentikan penggunaan tiba-tiba tanpa saran dokter, terutama untuk penggunaan jangka panjang
Methylprednisolone harus disimpan di tempat dengan suhu yang tidak terlalu dingin atau terlalu panas.
Jangan gunakan Methylprednisolone jika kemasannya sudah rusak, tercemar, dan melewati tanggal kadaluwarsa.
Letakan Methylprednisolone sejauh mungkin dari jangkauan anak-anak.
Jika setelah menggunakan Methylprednisolone masalah kesehatan tidak kunjung sembuh, disarankan untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat dan meminta saran medis dari dokter.

Interaksi Methylprednisolone dengan Obat Lain

Interaksi obat dapat terjadi ketika Methylprednisolone digunakan bersamaan dengan obat lain. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan adalah:

Obat Imunosupresan (Seperti Azathioprine, Cyclosporine): Kombinasi dengan obat imunosupresan dapat meningkatkan risiko infeksi serius karena keduanya menekan sistem kekebalan tubuh.
Antikoagulan (Seperti Warfarin): Methylprednisolone dapat mempengaruhi efek warfarin, meningkatkan atau menurunkan efek antikoagulan, yang dapat meningkatkan risiko perdarahan atau pembekuan darah.
Obat Hipoglikemik (Seperti Metformin): Methylprednisolone dapat meningkatkan kadar gula darah, sehingga mengurangi efektivitas obat diabetes dan memerlukan penyesuaian dosis insulin atau obat antidiabetes lainnya.
NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs, Seperti Ibuprofen, Aspirin): Penggunaan bersama NSAID dapat meningkatkan risiko perdarahan gastrointestinal, ulkus lambung, atau iritasi saluran pencernaan. Perhatian ekstra diperlukan pada pasien yang memiliki riwayat masalah pencernaan.
Obat Antihipertensi: Methylprednisolone dapat mengurangi efek obat penurun tekanan darah, meningkatkan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi), terutama pada dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang.
Obat Antikonvulsan (Seperti Phenytoin, Carbamazepine): Obat ini dapat mempercepat metabolisme Methylprednisolone, mengurangi kadar obat dalam darah, dan mengurangi efektivitasnya.
Vaksin Hidup: Penggunaan Methylprednisolone bersama vaksin hidup (misalnya vaksin MMR) dapat meningkatkan risiko infeksi serius karena Methylprednisolone menekan sistem imun tubuh.
Antibiotik (Seperti Rifampin): Rifampin dapat mempercepat metabolisme Methylprednisolone, menurunkan kadar obat dalam tubuh, dan mengurangi efektivitasnya.
Obat Diuretik (Seperti Furosemide, Hydrochlorothiazide): Kombinasi ini dapat meningkatkan risiko hipokalemia (kekurangan kalium), yang dapat menyebabkan gangguan jantung atau otot.
Obat Pengobatan Asam Lambung (Seperti Antasida): Penggunaan antasida atau obat lain untuk mengurangi asam lambung bersama Methylprednisolone dapat mempengaruhi penyerapan obat ini dan mengurangi efektivitasnya.

Efek Samping dan Bahaya Methylprednisolone

Methylprednisolone dapat menyebabkan berbagai efek samping, mulai dari yang ringan hingga yang lebih serius. Berikut adalah efek samping yang mungkin terjadi:

Mual atau Muntah: Gangguan pencernaan ringan yang dapat terjadi pada beberapa pengguna.
Rasa Tidak Nyaman di Perut: Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan perasaan kembung atau tidak nyaman di perut.
Mulut atau Tenggorokan Kering: Beberapa pengguna melaporkan rasa kering pada mulut atau tenggorokan.
Gangguan Tidur (Insomnia): Obat ini dapat menyebabkan gangguan tidur atau kecemasan pada beberapa orang.
Perubahan Mood atau Kecemasan: Beberapa orang mungkin merasa lebih mudah marah atau cemas.
Pusing atau Sakit Kepala Ringan: Penggunaan Methylprednisolone terkadang dapat menyebabkan rasa pusing atau sakit kepala.
Iritasi pada Saluran Pernapasan: Pengguna yang mengonsumsi obat melalui inhalasi dapat merasakan iritasi pada tenggorokan atau saluran pernapasan.
Berat Badan Bertambah: Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penambahan berat badan, sering kali disebabkan oleh retensi cairan.

Efek Samping Berat
Reaksi Alergi Serius: Termasuk ruam kulit, gatal, bengkak pada wajah, lidah, atau tenggorokan, serta kesulitan bernapas. Reaksi ini dapat berpotensi fatal dan memerlukan perhatian medis segera.
Gangguan Fungsi Hati: Dalam kasus yang jarang, Methylprednisolone dapat menyebabkan gangguan fungsi hati yang berat, yang dapat memerlukan pengobatan atau penghentian obat.
Penurunan Kepadatan Tulang (Osteoporosis): Penggunaan Methylprednisolone dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko osteoporosis atau penurunan kepadatan tulang.
Gangguan Kesehatan Mental: Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan depresi, psikosis, atau gangguan mental lainnya.
Katarak atau Glaukoma: Penggunaan Methylprednisolone dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko katarak atau glaukoma.
Retensi Cairan dan Hipertensi: Penggunaan Methylprednisolone dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, yang bisa meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan pembengkakan (edema).
Penurunan Fungsi Jantung: Methylprednisolone dapat menyebabkan gangguan irama jantung, terutama jika digunakan bersamaan dengan obat lain yang mempengaruhi jantung.

Jika Anda mengalami efek samping serius segera hentikan penggunaan dan hubungi dokter atau cari perawatan medis darurat.

Beli Obat di Viva Apotek

Methylprednisolone adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi peradangan, alergi, dan gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti arthritis, dermatitis, dan penyakit autoimun. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi peradangan dan menekan respons kekebalan tubuh yang berlebihan. Methylprednisolone juga sering digunakan untuk mengatasi reaksi alergi berat dan penyakit pernapasan tertentu.

Kini, Methylprednisolone dapat dibeli dengan mudah melalui aplikasi Viva Apotek, platform terpercaya untuk pembelian obat dan suplemen kesehatan. Dengan layanan cepat, aman, dan nyaman, Viva Apotek menyediakan berbagai kebutuhan kesehatan langsung di genggaman Anda. Unduh aplikasi Viva Apotek sekarang dan nikmati kemudahan akses untuk kesehatan yang optimal!

Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:

Cleveland Clinic (n.d.). Methylprednisolone Tablets.
https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/19300-methylprednisolone-tablets
Medline Plus (2017). Methylprednisolone
https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682795.html
Web MD (n.d.) Methylprednisolone – Uses, Side Effects, and More
https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6470/methylprednisolone-oral/details

Leave a comment

Explore
Drag