Skip links

Metronidazole

Metronidazole

Metronidazole adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri dan parasit pada sistem pencernaan, kulit, dan organ reproduksi, termasuk vaginosis bakteri dan amebiasis.
Merek Dagang Metronidazole
Merek dagang Metronidazole antara lain: Biatron, Corsagyl, Diazole, Etazol, Erbifin, Farizol, Fladex, Flagyl, Grafazol, Metronidazole, Nulagyl, Omenizol, Progyl, Trichodazol.
Apa Itu Metronidazole
Apa itu Metronidazole?
Golongan: Obat keras (dengan resep dokter).
Kategori: Antibiotik golongan nitromidazole.
Manfaat: Metronidazole memiliki manfaat untuk mengatasi berbagai jenis infeksi, seperti mengatasi infeksi bakteri anaerob, vaginosis bakterial, amebiasis dan giardiasis, rosacea, infeksi gigi dan gusi, serta infeksi saluran reproduksi.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak.
Ibu Hamil: Penggunaan metronidazole pada ibu hamil harus diawasi dokter. Pada trimester pertama, penggunaannya dibatasi karena risiko terhadap perkembangan janin.
Ibu Menyusui: Metronidazole bisa masuk ke dalam ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini untuk menghindari risiko paparan pada bayi.
Anak-anak: Metronidazole dapat digunakan pada anak-anak dengan dosis yang disesuaikan berdasarkan berat badan dan jenis infeksi. Dokter akan memberikan panduan dosis yang tepat untuk memastikan keamanan penggunaannya.
Bentuk obat: Tablet, krim, suspensi, suppositoria, dan infus.
Peringatan Sebelum Menggunakan Metronidazole
Penggunaan metronidazole, baik dalam bentuk tablet maupun krim, memerlukan perhatian khusus agar aman dan efektif. Berikut adalah beberapa peringatan penting yang perlu diperhatikan:
Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap metronidazole atau komponen lain dalam obat ini, hindari penggunaannya. Reaksi alergi dapat berupa ruam kulit, gatal, pembengkakan, atau kesulitan bernapas. Segera hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika muncul gejala tersebut.
Metronidazole dapat mempengaruhi fungsi hati, terutama pada penggunaan jangka panjang. Pasien dengan riwayat penyakit hati harus berhati-hati dan mungkin memerlukan pemantauan fungsi hati secara berkala selama pengobatan. Jika muncul gejala seperti kulit atau mata menguning (jaundice) dan urine gelap, segera konsultasikan dengan dokter.
Hindari mengonsumsi alkohol selama dan hingga 48 jam setelah pengobatan dengan metronidazole. Konsumsi alkohol dapat memicu reaksi disulfiram, seperti mual, muntah, sakit kepala, dan detak jantung cepat.
Metronidazole dapat berinteraksi dengan beberapa obat, seperti antikoagulan (pengencer darah) dan lithium. Interaksi ini dapat meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitas pengobatan. Informasikan kepada dokter semua obat atau suplemen yang sedang Anda konsumsi.
Penggunaan metronidazole selama kehamilan harus diawasi oleh dokter, terutama pada trimester pertama, karena berpotensi mempengaruhi perkembangan janin. Pada ibu menyusui, metronidazole dapat masuk ke dalam ASI, sehingga penggunaannya harus didiskusikan dengan dokter.
Metronidazole dapat diberikan kepada anak-anak dengan dosis yang sesuai, namun harus diawasi oleh dokter untuk menghindari efek samping.
Jangan menghentikan penggunaan metronidazole sebelum waktu yang ditentukan, meskipun gejala sudah membaik. Penghentian dini dapat menyebabkan infeksi kembali atau resistensi obat.
Dengan mengikuti peringatan ini, risiko efek samping dan interaksi obat dapat diminimalkan, sehingga pengobatan dapat berjalan lebih aman dan efektif.
Dosis dan Aturan Pakai Metronidazole
Penggunaan metronidazole harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter agar efektif dan aman. Berikut panduan dosis umum:
Tablet oral
Dewasa: 250-500 mg dua kali sehari selama 7 hingga 10 hari, tergantung pada jenis infeksi.
Anak-anak: Dosis disesuaikan dengan berat badan, biasanya 30-50 mg/kg/hari, dibagi menjadi beberapa dosis selama 7-10 hari.
Krim atau gel topikal
Oleskan tipis pada area yang terinfeksi 1-2 kali sehari, tergantung rekomendasi dokter.
Gunakan secara teratur selama beberapa minggu atau hingga infeksi sembuh.
Suspensi oral untuk anak
Diberikan jika anak sulit menelan tablet, dengan dosis sesuai berat badan dan anjuran dokter.
Saran penggunaan:
Minum tablet dengan air dan hindari alkohol selama dan 48 jam setelah pengobatan.
Jangan menghentikan pengobatan tanpa persetujuan dokter, meskipun gejala sudah membaik, agar infeksi tidak kambuh.
Pastikan untuk selalu mengikuti instruksi dokter dan tidak mengubah dosis tanpa konsultasi. Penggunaan dosis yang tepat sangat penting untuk memastikan efektivitas dan menghindari risiko efek samping.
Manfaat Metronidazole
Metronidazole adalah antibiotik dan antiprotozoa yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob dan parasit. Berikut ini beberapa manfaat utama dari metronidazole:
Mengatasi infeksi bakteri anaerob: Metronidazole efektif melawan bakteri anaerob yang tumbuh di lingkungan tanpa oksigen, seperti yang ditemukan dalam abses, infeksi gigi, dan infeksi saluran pencernaan. Kondisi seperti infeksi perut pasca-operasi dan abses gigi sering diobati menggunakan metronidazole.
Pengobatan vaginosis bakterialis: Metronidazole sering digunakan untuk mengatasi infeksi vagina yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri berlebihan, seperti vaginosis bakterialis. Obat ini membantu mengembalikan keseimbangan flora normal di vagina dan mengurangi gejala seperti keputihan berbau tidak sedap.
Mengobati amebiasis dan giardiasis: Infeksi parasit seperti amebiasis dan giardiasis, yang menyerang usus dan menyebabkan diare parah, dapat diobati dengan metronidazole. Obat ini membantu membunuh parasit dan menghentikan infeksi dengan cepat.
Mengurangi gejala rosacea: Dalam bentuk krim atau gel, metronidazole sering diresepkan untuk mengatasi rosacea, kondisi kulit kronis yang menyebabkan kemerahan dan pembuluh darah terlihat di wajah. Penggunaan rutin dapat membantu mengurangi peradangan dan kemerahan.
Infeksi saluran genitourinari: Metronidazole juga efektif melawan infeksi seperti trichomoniasis, infeksi menular seksual yang menyerang saluran reproduksi.
Infeksi pada sistem pencernaan dan gusi: Metronidazole sering digunakan dalam kombinasi dengan antibiotik lain untuk infeksi di sistem pencernaan atau infeksi gusi dan mulut yang serius.
Dengan penggunaan yang tepat, metronidazole dapat membantu mengatasi berbagai jenis infeksi dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan bentuk dan dosis yang sesuai dengan kondisi Anda.
Cara Menggunakan Metronidazole dengan Benar
Agar pengobatan dengan metronidazole efektif, penting untuk mengikuti aturan pemakaian dengan tepat:
Tablet oral
Minum tablet sesuai dosis dan jadwal yang diberikan dokter. Biasanya diminum 2-3 kali sehari.
Sebaiknya diminum dengan air dan dihindari bersama makanan berat untuk penyerapan optimal.
Hindari konsumsi alkohol selama dan 48 jam setelah pengobatan untuk mencegah reaksi disulfiram, seperti mual dan muntah.
Jangan menghentikan pengobatan sebelum waktunya, meskipun gejala membaik, untuk mencegah infeksi kambuh.
Krim atau gel topikal
Bersihkan dan keringkan area kulit sebelum mengoleskan krim.
Gunakan tipis-tipis dan merata, biasanya 1-2 kali sehari, sesuai petunjuk dokter.
Hindari penggunaan di area mata atau mulut.
Interaksi Metronidazole dengan Obat Lain
Metronidazole dapat berinteraksi dengan beberapa obat, sehingga penting untuk memberitahu dokter tentang obat yang sedang Anda konsumsi. Berikut interaksi yang perlu diperhatikan:
Antikoagulan (pengencer darah): Penggunaan bersama warfarin atau obat sejenis dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Lithium: Metronidazole dapat meningkatkan kadar lithium dalam darah, sehingga pasien yang menggunakan lithium perlu diawasi ketat.
Obat antiepilepsi: Fenitoin dan fenobarbital dapat menurunkan efektivitas metronidazole.
Disulfiram: Hindari penggunaan bersamaan dengan disulfiram karena dapat menyebabkan kebingungan dan reaksi psikotik.
Obat penurun asam lambung: Obat-obatan seperti antasida dapat mengurangi penyerapan metronidazole, sehingga efektivitasnya menurun.
Efek Samping dan Bahaya Metronidazole
Penggunaan metronidazole dapat menimbulkan efek samping, baik ringan maupun serius. Berikut beberapa efek samping yang perlu diperhatikan:
Efek samping ringan:
Mual, muntah, atau sakit perut
Sakit kepala atau pusing ringan
Rasa logam di mulut
Diare atau sembelit
Kemerahan atau iritasi di area yang diolesi krim.
Efek samping serius:
Gangguan fungsi hati
Reaksi alergi serius
Gangguan sistem saraf
Gangguan irama jantung.
Jika Anda mengalami efek samping serius, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter. Pengawasan medis sangat dianjurkan, terutama pada penggunaan jangka panjang atau kombinasi dengan obat lain.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!

Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
NHS. (2023). Metronidazole
https://www.nhs.uk/medicines/metronidazole/
WebMD. (2023). Metronidazole (Oral)
https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6426/metronidazole-oral/details
NCBI. (2023). Metronidazole
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539728/
MedlinePlus. (2023). Metronidazole
https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a689011.html
DrugBank. (2023). Metronidazole
https://go.drugbank.com/drugs/DB00916
Mayo Clinic. (2023). Metronidazole (Oral Route)
https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/metronidazole-oral-route/description/drg-20064745
Drugs.com. (2023). Metronidazole
https://www.drugs.com/metronidazole.html
NHS. (2023). About Metronidazole
https://www.nhs.uk/medicines/metronidazole/about-metronidazole/
Medical News Today. (2023). Metronidazole Oral Tablet
https://www.medicalnewstoday.com/articles/metronidazole-oral-tablet

Leave a comment

Explore
Drag