Menjaga kesehatan kulit sudah pasti menjadi hal yang dilakukan oleh semua orang. Namun, tak bisa dipungkiri kadang kala infeksi jamur tetap bisa menghinggapi. Apabila masa tersebut terjadi menggunakan obat yang tepat adalah langkah yang penting.
Salah satu obat untuk masalah infeksi jamur di kulit yang beredar di pasaran adalah Moladerm. Obat ini sudah terbukti ampuh untuk mengatasi masalah infeksi jamur di kulit yang menimbulkan masalah kesehatan seperti panu, kurap, dan kutu air.
Semua masalah ini bisa diatasi oleh Moladerm karena obat ini hadir dengan kandungan miconazole sebanyak 20 mg. Miconazole di dalam Moladerm berfungsi untuk membunuh jamur dengan cara merusak struktur membran sel yang ada pada jamur.
Merk Dagang Moladerm
Merek dagang Moladerm antara lain: Moladerm, yang memiliki kandungan Miconazole.
Apa itu Moladerm?
Apa itu Moladerm?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat antijamur topikal
Manfaat: Mengatasi masalah infeksi jamur di kulit yang menimbulkan masalah kesehatan seperti panu, kurap, dan kutu air.
Digunakan oleh: Bisa digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak yang sudah berusia >2 tahun.
Moladerm untuk ibu hamil: Hasil penelitian terdahulu dengan hewan sebagai objek menunjukan adanya efek samping penggunaan Moladerm kepada janin. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian pada manusia. Maka dari itu, penggunaan Moladerm pada ibu hamil tidak disarankan kecuali dalam kondisi darurat dan berdasarkan arahan dari dokter.
Moladerm untuk ibu menyusui: Meski Moladerm adalah obat salep atau topikal, penggunaan pada ibu menyusui harus melalui konsultasi dengan dokter karena belum diketahui kandungan miconazole bisa terserap ke dalam ASI atau tidak.
Moladerm untuk anak: Penggunaan Moladerm kepada pasien anak-anak diperkenankan jika sudah berusia >2 tahun
Bentuk obat: Krim
Peringatan Sebelum Menggunakan Moladerm
Sebelum menggunakan dexpanthenol pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap kandungan miconazole. Jika merasa kurang yakin, konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi atau lakukan pemeriksaan alergi terlebih dahulu.
Jika memiliki riwayat alergi terhadap chloramphenicol atau anti jamur lain seperti econazole, clotrimazole, ketoconazole. maka penggunaan Moladerm tidak disarankan.
Anda wajib menginformasikan ke dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Moladerm apabila memiliki riwayat atau sedang mengalami penyakit kelainan darah seperti HIV/AIDS, ginjal, diabetes, liver, dan porfiria.
Moladerm tidak dianjurkan untuk anak-anak yang masih di bawah 2 tahun.
Ibu hamil dan ibu menyusui juga wajib berkonsultasi dengan dokter spesialis sebelum menggunakan Moladerm.
Informasikan ke dokter jika Anda sedang mengonsumsi atau menggunakan obat-obatan jenis lain baik itu obat-obatan dari rumah sakit atau obat herbal. Penggunaan suplemen juga sebaiknya diinformasikan ke dokter untuk menghindari interaksi obat yang efek sampingnya kurang baik.
Jika terasa adanya reaksi alergi atau efek samping yang membahayakan setelah menggunakan Moladerm segera datang ke faskes terdekat dan meminta saran medis dari tenaga kesehatan.
Dosis dan Aturan Pakai Moladerm
Seperti yang sudah diketahui, Moladerm adalah obat keras yang bisa dibeli di apotek baik offline ataupun online dengan resep dokter. Tergolong sebagai obat keras membuat penggunaan Moladerm harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter. Hal ini karena penggunaan tanpa dosis yang tepat bisa menimbulkan efek samping yang kurang baik seperti overdosis. Dosis penggunaan Moladerm yang paling umum adalah sebagai berikut:
Dewasa: Dioles tipis-tipis ke area kulit yang bermasalah sebanyak 1-2 kali sehari selama 2-6 minggu. Banyaknya penggunaan bisa disesuaikan dengan yang disarankan oleh dokter.
Anak-anak >2 tahun: Sama dengan dosis orang dewasa.
Manfaat Moladerm
Manfaat Moladerm pada umumnya adalah untuk mengatasi masalah infeksi bakteri di kulit yang menimbulkan masalah kesehatan seperti panu, kurap, dan kutu air.
Cara Menggunakan Moladerm
Moladerm biasanya tersedia di apotek baik apotek offline seperti di rumah sakit atau apotek online. Sebagaimana obat keras pada umumnya, Moladerm harus dibeli dengan menyertakan resep resmi dari dokter. Agar hasil pengobatan dengan Moladerm menjadi lebih maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini saat menggunakannya:
Wajib mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah menggunakan Moladerm. Tujuannya adalah agar obat terhindar dari kontaminasi bakteri dan efektivitas obat tetap terjaga. Cuci tangan setelah menggunakan Moladerm juga ditujukan agar infeksi di area kulit tidak semakin menyebar.
Dosis Moladerm harus sesuai dengan disarankan oleh dokter. Jangan melebihi atau mengurangi dosis.
Area yang akan diobati dengan Moladerm harus sudah dipastikan bersih dan kering agar hasil pengobatan jauh lebih maksimal.
Anda disarankan untuk mengoleskan Moladerm di waktu yang sama setiap harinya.
Penggunaan Moladerm tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba tanpa arahan dari dokter.
Meskipun Moladerm bisa mengatasi masalah infeksi jamur di kulit penggunaannya tetap harus diiringi dengan pola hidup yang bersih. Hindari segala hal yang bisa memicu tumbuhnya bakteri.
Apabila Anda lupa menggunakan Moladerm, segera gunakan jika jarak dengan dosis berikutnya masih panjang. Akan tetapi, jika jaraknya terlalu dekat, cukup lupakan dosis yang terlupa. Jangan pernah menggandakan dosis tanpa arahan dari dokter.
Simpan Moladerm di tempat yang suhunya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Hindari penggunaan Moladerm jika kemasannya sudah rusak, tercemar, atau sudah memasuki tanggal kadaluwarsa.
Jika setelah penggunaan Moladerm masalah kesehatan tak kunjung membaik atau justru timbul masalah kesehatan lain, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi lagi dengan dokter dan meminta arahan medis lain.
Interaksi Moladerm dengan Obat Lain
Interaksi Moladerm dengan obat lain bisa terjadi karena obat ini tergolong ke dalam obat keras. Berikut beberapa interaksi Moladerm dengan obat lain yang perlu diketahui dan diwaspadai:
Kandungan miconazole di dalam Moladerm meningkatkan risiko pendarahan jika digunakan bersama dengan warfarin.
Efek Samping dan Bahaya Moladerm
Jika digunakan sesuai aturan pakai, Moladerm umumnya tidak akan menyebabkan efek samping atau hanya menimbulkan efek samping ringan sebagai berikut:
Kulit kering
Kulit bersisik
Kulit gatal
Kulit terasa panas atau perih
Hentikan penggunaan Moladerm dan segera konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda, semakin parah, atau muncul reaksi alergi yang sangat parah.
Beli Obat di Viva Apotek
Saat ini membeli obat atau suplemen apapun, baik tanpa resep atau dengan resep seperti Moladerm bisa dengan mudah dilakukan melalui aplikasi Viva Apotek. Hanya melalui layar ponsel Anda sudah bisa mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan.
Sangat mudah bukan? Maka dari itu jangan ragu lagi untuk memanfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS (n.d.). Miconazole.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/miconazole?mtype=generic
Medline Plus (2022). Miconazole Topical.
https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a618061.html#:~:text=Topical%20miconazole%20is%20used%20to,feet%20and%20between%20the%20toes
Mayo Clinic (2024). Miconazole (topical route).
https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/miconazole-topical-route/description/drg-20068784