Mupirocin adalah obat antibiotik topikal yang digunakan untuk mengatasi infeksi kulit akibat bakteri, seperti pada luka dan impetigo.
Merek Dagang Mupirocin
Merek dagang Mupirocin adalah Mupirocin, Bactoderm, Pirotop, Simtroban, Mupicor.
Apa Itu Mupirocin?
Apa itu Mupirocin?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antibiotik topikal
Manfaat: Mengatasi infeksi bakteri pada kulit
Digunakan oleh: Dewasa dan anak
Mupirocin untuk Ibu Hamil: Mupirocin termasuk ke dalam Kategori B. Hal ini berarti belum ada penelitian yang cukup mengenai efek selama pemakaian terhadap janin. Meski demikian, penggunaan Mupirocin selama kehamilan harus dilakukan dengan hati-hat melalui rekomendasi dokter.
Mupirocin untuk Ibu Menyusui: Hingga saat ini belum ada penelitian yang memadai terhadap bayi selama masa menyusui. Meski demikian, perlu konsultasi ke dokter untuk memastikan potensi manfaat dibandingkan risikonya.
Mupirocin untuk Anak: Penelitian yang dilakukan hingga saat ini belum menunjukkan masalah terhadap pemakaian mupirocin topikal pada anak-anak. Namun, pemakaian krim mupirocin direkomendasikan untuk anak di atas usia 3 bulan, dan salep mupirocin pada anak di atas usia 2 bulan.
Bentuk obat: Salep, Krim
Peringatan Sebelum Menggunakan Mupirocin
Sebelum menggunakan Mupirocin, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor dan menginformasikan dokter tentang kondisi kesehatan Anda. Mupirocin hanya boleh digunakan sesuai petunjuk medis, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu atau alergi.
Beritahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap Mupirocin atau bahan aktif lainnya, termasuk bahan tambahan seperti polyethylene glycol. Alergi dapat menyebabkan reaksi serius.
Jika Anda memiliki gangguan ginjal, terutama jika menggunakan Mupirocin yang mengandung polyethylene glycol, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Hindari menggunakan Mupirocin pada area kulit yang sangat luas, rusak, atau terbakar karena dapat meningkatkan risiko penyerapan obat secara sistemik yang berlebihan.
Jangan mengoleskan Mupirocin pada area mata atau dalam hidung karena dapat menyebabkan iritasi. Jika terkena mata, segera bilas dengan air bersih.
Sebagai obat antibiotik, maka Mupirocin, dapat menyebabkan diare terkait infeksi. Jika terjadi diare atau gejala kolitis, segera hubungi dokter.
Menggunakan Mupirocin dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih mikroorganisme seperti bakteri atau jamur. Gunakan obat ini hanya untuk jangka waktu yang direkomendasikan oleh dokter.
Pastikan Anda memberikan informasi tentang kondisi kesehatan yang benar pada dokter Anda, guna memastikan pengobatan dengan Mupirocin ini aman dan efektif.
Dosis dan Aturan Pakai Mupirocin
Penggunaan Mupirocin sesuai dosis dan aturan pakai yang tepat sangat penting untuk mengatasi infeksi dan mencegah resistensi bakteri.
Dosis untuk infeksi kulit akibat bakteri dan Impetigo
Dewasa: Oleskan pada area yang terinfeksi 2-3 kali sehari, selama maksimal 10 hari atau sesuai hasil pengobatan.
Anak-anak: Dosis sama seperti dewasa.
Dosis untuk infeksi sekunder pada kulit
Dewasa: Oleskan pada area yang terinfeksi selama maksimal 10 hari, sesuai respons yang timbul. Jika tidak ada perbaikan dalam 3-5 hari, konsultasikan dengan dokter.
Anak-anak di atas 1 tahun: Dosis sama seperti dewasa.
Dosis untuk mengurangi kolonisasi hidung atau kulit oleh S.aureus
Dosis dewasa dan anak: Aplikasikan salep hidung 2-3 kali sehari selama 5-7 hari.
Jangan hentikan pengobatan sebelum waktu yang ditentukan, meskipun gejala tampak membaik. Jika tidak ada perbaikan kondisi atau justru semakin memburuk dalam 5 hari, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Manfaat Mupirocin
Mupirocin memiliki beberapa manfaat utama dalam pengobatan infeksi kulit, di antaranya:
Mupirocin efektif untuk mengatasi impetigo, infeksi kulit menular yang sering menyerang anak-anak, biasanya di area wajah, lengan, atau kaki.
Dapat digunakan untuk mengobati lesi kulit traumatik, seperti luka, goresan, atau luka bedah, yang mengalami infeksi sekunder akibat bakteri.
Mupirocin bermanfaat mengatasi bakteri, seperti Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes yang sering menjadi penyebab infeksi kulit.
Membantu mencegah infeksi menyebar ke area lain atau ke orang lain melalui kontak fisik.
Gunakan Mupirocin sesuai dengan dosis dan rekomendasi dari dokter atau apoteker untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
Cara Menggunakan Mupirocin dengan Benar
Cara menggunakan Mupirocin yang benar dan sesuai rekomendasi dokter akan memberikan manfaat yang maksimal, sekaligus menghindari risiko efek samping. Pastikan Anda memahami Mupirocin hanya boleh digunakan pada kulit dan tidak boleh terkena mata, hidung, mulut, atau area lain yang sensitif.
Berikut cara menggunakan Mupirocin dengan tepat yang perlu Anda ketahui.
Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum mengoleskan Mupirocin untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran infeksi.
Sebelum mengoleskan obat, pastikan area kulit yang terinfeksi sudah bersih dan kering.
Gunakan sedikit salep dan oleskan lapisan tipis pada area yang terinfeksi. Usap dengan lembut untuk membantu penyerapan.
Setelah mengoleskan Mupirocin, Anda bisa menutupi area yang diobati dengan kasa steril untuk melindungi area tersebut, namun hindari penggunaan perban yang kedap udara.
Hindari obat ini masuk ke mata, hidung, atau mulut. Jika secara tidak sengaja terkena area tersebut, segera bilas dengan air bersih.
Gunakan obat ini secara teratur sesuai jadwal yang ditentukan dokter untuk hasil yang optimal.
Pemakaian Mupirocin harus dilakukan hingga obat habis atau sesuai dengan rekomendasi dokter, meskipun gejala sudah membaik dalam beberapa hari pertama. Hal ini penting untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh dan tidak kambuh.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu memastikan efektivitas pengobatan Mupirocin dan mencegah infeksi menyebar atau berulang.
Interaksi Mupirocin dengan Obat Lain
Mupirocin diketahui tidak memiliki interaksi yang signifikan dengan obat lain, suplemen, atau makanan. Namun, tetap terdapat potensi interaksi di masa mendatang, terutama dengan obat-obatan baru.
Sebelum memulai pengobatan dengan Mupirocin, penting untuk memberitahukan dokter atau apoteker tentang semua obat, suplemen, vitamin, atau herbal yang sedang Anda konsumsi.
Jangan gunakan Mupirocin bersamaan dengan krim, salep, atau losion kulit lainnya, termasuk pelembap. Tunggu sekitar 30 menit setelah mengoleskan Mupirocin, sebelum mengaplikasikan produk kulit lainnya untuk mencegah pengenceran Mupirocin yang dapat mengurangi efektivitasnya.
Meskipun tidak ada interaksi spesifik yang diketahui, konsultasikan dengan tenaga medis terkait penggunaan Mupirocin bersamaan dengan makanan, alkohol, atau tembakau untuk mencegah potensi interaksi yang belum teridentifikasi.
Efek Samping dan Bahaya Mupirocin
Efek samping Mupirocin yang mungkin terjadi mulai dari yang ringan hingga serius. Meskipun tidak semua orang akan mengalami efek samping ini, penting untuk mengetahui risikonya agar Anda bisa mengambil tindakan yang tepat jika gejala tidak diinginkan muncul.
Efek yang umum
Efek samping umum dari Mupirocin biasanya bersifat ringan dan dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika efek samping ini berlanjut atau menjadi mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter.
Sakit kepala.
Mual.
Ruam ringan.
Gatal.
Sakit perut.
Reaksi alergi ringan.
Mupirocin bisa menimbulkan efek yang tergolong menengah, termasuk:
Rasa terbakar, gatal, atau nyeri pada area yang dioleskan.
Kemerahan, iritasi, atau kering pada kulit.
Muncul ruam atau perubahan warna kulit di area pengobatan.
Pembengkakan atau sensitivitas pada kulit yang diobati.
Efek yang lebih serius
Beberapa efek samping dari Mupirocin dapat bersifat serius dan memerlukan perhatian medis segera. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut, segera hubungi dokter atau layanan darurat.
Reaksi alergi yang berat, ditandai dengan gejala ruam, gatal-gatal, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, serta kesulitan bernapas atau menelan.
Iritasi kulit yang parah, termasuk kulit mengelupas.
Diare berkelanjutan yang dapat menyebabkan dehidrasi atau tampak darah pada tinja.
Penggunaan jangka panjang atau tidak sesuai dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri atau jamur lain yang resisten terhadap Mupirocin.
Mengenali dan memahami efek samping dari Mupirocin dapat membantu Anda menangani gejala dengan cepat dan efektif, sehingga meminimalkan risiko komplikasi lebih lanjut.
Gunakan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk memperoleh obat atau suplemen yang Anda perlukan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
BPOM. (2024). Mupirocin. https://cekbpom.pom.go.id/search_home_produk
Cleveland Clinic. (2024). Mupirocin Cream or Ointment. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/20357-mupirocin-cream-or-ointment
DrugBank. (2024). Mupirocin. https://go.drugbank.com/drugs/DB00410
Healthline. (2021). Mupirocin, Topical Ointment. https://www.healthline.com/health/mupirocin-topical-ointment
Mayo Clinic. (2024). Mupirocin (Topical Route) Description and Brand Names. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/mupirocin-topical-route/description/drg-20064924
Medical News Today. (2023). Mupirocin Topical Forms. https://www.medicalnewstoday.com/articles/drugs-mupirocin-topical-forms
MIMS Indonesia. (2024). Mupirocin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/mupirocin
WebMD. (2024). Mupirocin Topical: Uses, Side Effects, Interactions. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6180/mupirocin-topical/details