Myfortic adalah obat terapi untuk pasien yang akan menerima transplantasi hati, ginjal, dan jantung, dengan kandungan mycophenolic acid.
Merek Dagang Myfortic
Merek dagang Myfortic antara lain: Myfortic 360 mg. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet.
Apa Itu Myfortic
Apa itu Myfortic?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Imunosupresan
Manfaat: Membantu mencegah sistem tubuh penerima donor melakukan penolakan terhadap transplantasi organ baru, seperti hati, ginjal, dan jantung.
Digunakan oleh: Anak-anak dan dewasa
Ibu hamil: Kandungan mycophenolic acid pada Myfortic masuk kategori D oleh FDA Amerika, artinya penggunaan obat ini memiliki risiko terhadap janin manusia, seperti aborsi spontan dan malformasi janin. Oleh karena itu, konsumsinya tidak dianjurkan. Jika harus menggunakan obat ini, maka butuh kontrol ketat dari dokter.[1]
Ibu menyusui: Belum ada data yang konsisten menunjukkan aman tidaknya ibu menyusui menggunakan Myfortic, khususnya efeknya terhadap bayi. Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus dalam urgensi tinggi dan harus di bawah pengawasan dokter.[1] [2]
Anak-anak: Anak-anak bisa menggunakan Myfortic sebagai perawatan sebelum transplantasi selama berada di bawah pengawasan dokter.[3]
Bentuk obat: Tablet
Peringatan sebelum Menggunakan Myfortic
Sebelum menggunakan Myfortic, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Informasikan kepada dokter segala jenis obat yang Anda konsumsi, termasuk suplemen, vitamin, dan produk herbal untuk mencegah interaksi yang berbahaya.
Informasikan kepada dokter apabila Anda sedang menjalankan program kehamilan, sedang hamil, atau menyusui. Semua kondisi ini membutuhkan perhatian khusus, karena berpotensi memberikan efek negatif bagi janin dan bayi.
Jangan menyumbangkan darah ketika menggunakan Myfortic dan selama enam minggu sesudah menghentikan pengobatan.
Myfortic dapat meningkatkan risiko infeksi tertentu, karena sel darah putih sedang berkurang. Oleh karena itu, segera beri tahu dokter jika Anda mengalami gejala infeksi, seperti suhu tubuh lebih dari 38℃, batuk, menggigil, kelelahan ekstrem, dan nyeri atau urine mengeluarkan darah.
Agar tidak mengalami keracunan makanan, hindarilah mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang selama pengobatan.
Selalu ikuti pemeriksaan berkala dari dokter untuk memantau dan mengelola risiko jangka panjang, seperti kanker kulit dan kanker sel darah putih (limfoma).
Untuk pasien pria, sebaiknya memakai kondom ketika melakukan hubungan seksual selama masa terapi hingga 90 hari setelah menghentikan konsumsi Myfortic. Ini juga berlaku bagi pasien perempuan, yang sebaiknya memakai kontrasepsi.
Jangan melakukan vaksin dan imunisasi tanpa persetujuan dokter selama masih menjalani pengobatan.
Myfortic menurunkan mekanisme pertahanan tubuh Anda, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Oleh karena itu, sebaiknya membatasi paparan sinar matahari dan sinar UV dengan memakai pakaian dan rajin mengaplikasikan tabir surya dengan faktor proteksi yang tinggi.
Jangan mendonorkan darah ketika menggunakan Myfortic dan enam minggu setelah menghentikan obat.
Hindari kontak langsung dengan orang-orang yang baru menerima vaksin.
Dosis dan Aturan Pakai Myfortic
Karena termasuk obat keras, dosis dan petunjuk pemakaian Myfortic harus berdasarkan resep dokter yang mempertimbangkan kondisi pasien. Karena itulah, dosis setiap orang akan berbeda.
Namun, secara umum dosis Myfortic adalah:
Dosis umum: 720 mg 2 kali sehari (dosis harian 1.440 mg). Ini sama dengan dua tablet Myfortic 180 mg atau dua tablet Myfortic 360 mg
Pasien yang menerima MMF (mycophenolate mofetil) 2 g dapat menggantikannya dengan Myfortic 720 mg, diberikan 2 kali sehari (dosis harian 1.440 mg).
Manfaat Myfortic
Manfaat utama dari obat ini adalah untuk mencegah sistem tubuh penerima donor melakukan penolakan ketika menjalani transplantasi organ baru, seperti hati, ginjal, dan jantung.
Cara kerjanya adalah dengan melemahkan sistem pertahanan pada tubuh (kekebalan tubuh), sehingga bisa “menipu” tubuh dengan menganggap organ baru ini seolah-olah milik sendiri, bukan dari luar.
Biasanya Myfortic juga diberikan bersamaan dengan obat lain, seperti siklosporin dan kortikosteroid untuk memaksimalkan hasilnya.
Cara Menggunakan Myfortic dengan Benar
Untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal selama menggunakan Myfortic pastikan Anda mengikuti panduan berikut:
Tablet Myfortic harus ditelan seutuhnya dengan menggunakan bantuan air
Myfortic dapat diminum sebelum atau sesudah makan
Jangan membelah atau menghancurkan tablet sebelum mengonsumsinya.
Jangan pernah mengubah atau menghentikan dosis Myfortic tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
Apabila lupa mengonsumsi Myfortic, minumlah obat sesegera mungkin setelah Anda ingat. Kemudian, lanjutkan konsumsi obat seperti biasa.
Hentikan pengobatan dengan Myfortic apabila Anda mengalami efek samping serius, seperti alergi.
Hentikan pengobatan dengan Myfortic apabila Anda merasakan adanya perubahan warna kulit dan munculnya tahi lalat baru.
Simpan Myfortic di dalam dus aslinya dan berada di ruangan dengan suhu tidak lebih dari 30℃.
Jauhkan Myfortic dari jangkauan anak-anak.
Ketika terdapat sisa obat yang tidak Anda gunakan lagi, buanglah sesuai ketentuan lokal atau daerah yang berlaku.
Interaksi Myfortic dengan Obat Lain
Myfortic kemungkinan dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain yang sedang Anda konsumsi. Interaksi antarobat dapat membuat salah satu atau keduanya tidak bisa bekerja dengan efektif, sehingga hal tersebut harus dihindari.
Beberapa jenis obat yang bisa berinteraksi dengan Myfortic antara lain:
Cholestyramine
Colesevelam
Colestipol
Cyclovir
Ganciclovir
Cholestyramine
Magnesium dan aluminium hydroxide
Ciclosporin
Metronidazole
Quinolones
Rifamycins.
Efek Samping dan Bahaya Myfortic
Seperti penggunaan pada banyak obat, pengobatan dengan Myfortic juga bisa mendatangkan efek samping bagi beberapa orang, termasuk efek samping umum, jarang, hingga yang lebih serius.
Efek Samping Umum
Beberapa efek samping yang cukup sering terjadi setelah mengonsumsi Myfortic adalah:
Menurunnya jumlah sel darah putih
Penurunan kadar kalsium di dalam darah, sehingga mengakibatkan kram
Hasil tes darah tidak normal
Pusing atau sakit kepala
Diare
Infeksi bakteri, virus, atau jamur
Lebih mudah mengalami memar atau pendarahan
Ritme jantung tidak normal
Gangguan emosional
Batuk
Nyeri di beberapa bagian tubuh
Susah buang air besar
Kembung
Mual
Demam
Pembengkakan pada tangan, pergelangan, atau kaki
Infeksi saluran kemih
Sinusitis
ISPA
Infeksi saluran pencernaan
Efek Samping yang Jarang Terjadi
Efek samping yang dialami sebagian kecil pengguna Myfortic adalah:
Sulit tidur
Tremor
Napas pendek
Sendawa
Aroma mulut tidak sedap
Inflamasi pada esofagus
Gejala seperti flu
Nafsu makan hilang
Jerawat
Infeksi karena luka
Diabetes
Impotensi
Naiknya kadar kolesterol darah
Apabila efek samping umum atau yang jarang di atas menimpa Anda dengan durasi lama dan sangat mengganggu, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan
Efek Samping Serius
Ketika mengalami satu atau beberapa efek samping berikut, pastikan Anda segera mencari pertolongan dokter:
Gejala infeksi pada otak (leukoensefalopati multifocal) yang progresif: perubahan penglihatan, hilangnya koordinasi, merasa kikuk atau canggung, hilang ingatan, kesulitan berbicara atau kurang menangkap ucapan orang lain, dan lemah otot
Infeksi saluran kemih, pernapasan, atau kulit: demam, menggigil, berkeringat, rasa lelah, mengantuk, maupun merasa tidak bertenaga
Pembesaran kelenjar, pelebaran atau tumbuh kulit yang baru, atau perubahan pada tahi lalat
Anemia: rasa lelah, sakit kepala, nafas pendek saat berolahraga atau istirahat, pusing, nyeri dada, dan wajah lebih pucat
Apabila telah mendapatkan resep Myfortic, Anda bisa menemukannya dengan cepat, aman, dan mudah melalui Viva Apotek. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Drugs (2024). Mycophenolic acid Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/mycophenolic-acid.html
National Library of Medicine (2023). Mycophenolate. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/sites/books/NBK501638/
Temple Sreet Children’s University Hospital. Mycophenolate Information for Parents/Carers. https://media.childrenshealthireland.ie/documents/Mycophenolate.pdf
BPOM (2021). Myfortic. https://registrasiobat.pom.go.id/files/assesment-reports/obat_baru/Myfortic.pdf https://www.mims.com/indonesia/drug/info/mycophenolic%20acid?mty
MIMS Indonesia. Mycophenolicpe=generic
RX List. Mycophenolic Acid. https://www.rxlist.com/mycophenolic_acid/generic-drug.htm#what_are_warnings_and_precautions_for_mycophenolic_acid
Drugs (2024). Myfortic Dosage. https://www.drugs.com/dosage/myfortic.html
News Medical & Science. Myfortic . https://www.news-medical.net/drugs/Myfortic.aspx