Omeproksil adalah antibiotik fluoroquinolone yang mengandung ciprofloxacin. Obat ini mengatasi berbagai infeksi bakteri, termasuk infeksi saluran kemih, saluran cerna, hingga saluran napas.
Merek Dagang Omeproksil
Merek dagang Omeproksil antara lain: Omeproksil yang memiliki kandungan Ciprofloxacin HCL.
Apa Itu Omeproksil
Apa itu Omeproksil?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antibiotik quinolone
Manfaat: Mengatasi berbagai infeksi bakteri, termasuk infeksi saluran kemih, uretritis, servisitis gonore, infeksi saluran cerna, demam tifoid dan paratifoid, serta infeksi saluran napas.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak (dengan resep dokter)
Omeproksil untuk Ibu Hamil: Omeproksil yang mengandung ciprofloxacin umumnya tidak dianjurkan untuk ibu hamil, terutama pada akhir masa kehamilan.[1] Meskipun beberapa penelitian tidak menemukan peningkatan risiko cacat lahir, studi tahun 2017 menunjukkan potensi peningkatan risiko keguguran.[2] Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan keamanannya.
Omeproksil untuk Ibu Menyusui: Ibu menyusui bisa menggunakan Omeproksil apabila dokter menyatakan bayi dalam kondisi sehat.[1] Ciprofloxacin memang terserap ASI dalam jumlah kecil dan umumnya tidak menyebabkan efek samping pada bayi. Namun, penting untuk memantau reaksi bayi, terutama apabila mengalami diare berat setelah menyusu.[3] Selalu konsultasi dengan tenaga medis sebelum memulai pengobatan dengan Omeproksil.
Omeproksil untuk Anak-Anak: Pemberian Omeproksil untuk anak-anak harus sangat hati-hati dan berdasarkan saran dokter. Studi pada hewan muda menunjukkan adanya kerusakan tulang rawan setelah penggunaan ciprofloxacin.[4] Meskipun demikian, beberapa penelitian menunjukkan tidak adanya peningkatan signifikan dalam risiko artropati pada anak yang menggunakan ciprofloxacin.[5] Sangat penting bagi orang tua untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan Omeproksil pada anak.
Bentuk Obat: Kaplet salut selaput
Peringatan sebelum Menggunakan Omeproksil
Sebelum menggunakan Omeproksil, sebaiknya Anda memahami hal-hal berikut:
Jangan gunakan Omeproksil jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap ciprofloxacin atau antibiotik quinolone lainnya.
Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit ginjal, hati, epilepsi, gangguan saraf, atau gangguan tendon, karena penggunaan ciprofloxacin dapat memperparah kondisi ini.
Penggunaan Omeproksil selama kehamilan dan menyusui harus dikonsultasikan dengan dokter.
Penggunaan pada anak-anak harus dengan hati-hati dan sesuai anjuran dokter, karena ciprofloxacin dapat memengaruhi perkembangan tulang dan sendi.
Omeproksil berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, informasikan pada dokter semua obat yang sedang Anda konsumsi, termasuk suplemen maupun obat herbal lainnya.
Obat ini dapat menyebabkan pusing; hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin berat setelah mengonsumsi Omeproksil.
Waspadai efek samping seperti diare, ruam kulit, atau nyeri tendon. Jika mengalami gejala tersebut, segera hubungi dokter.
Dosis dan Aturan Pakai Omeproksil
Dosis Omeproksil dan aturan pakainya secara umum berdasarkan kondisi yang diatasi adalah sebagai berikut:
Infeksi Saluran Kemih
Ringan atau sedang: 250 mg dua kali sehari
Berat: 500 mg dua kali sehari
Infeksi Saluran Napas, Sendi, Tulang, Kulit, dan Jaringan Lunak
Ringan atau sedang: 500 mg dua kali sehari
Berat: 750 mg dua kali sehari
Infeksi Saluran Cerna
Dosis umum: 500 mg dua kali sehari
Gonore Akut
Dosisnya adalah 250 mg sebagai dosis tunggal. Dokter akan menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan dan respons pasien.
Manfaat Omeproksil
Omeproksil menawarkan banyak manfaat utama, seperti:
1. Mengobati Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Ciprofloxacin efektif melawan bakteri penyebab ISK, seperti Escherichia coli. Obat ini membantu meredakan gejala seperti nyeri saat buang air kecil dan seringnya keinginan berkemih.
2. Mengatasi Infeksi Saluran Pernapasan
Omeproksil juga membantu menangani infeksi saluran pernapasan tertentu, seperti pneumonia yang disebabkan oleh bakteri gram negatif. Obat ini bekerja menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi, sehingga membantu meredakan gejala seperti batuk dan sesak napas.
Namun penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter, mengingat tidak semua infeksi pernapasan memerlukan antibiotik ini.
3. Mengobati Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak
Omeproksil juga membantu mengurangi peradangan dan mencegah penyebaran infeksi kulit akibat bakteri tertentu. Dengan membasmi bakteri penyebab, proses penyembuhan luka menjadi lebih cepat.
4. Menangani Infeksi Saluran Cerna
Obat ini sering menjadi bagian dari pengobatan infeksi bakteri pada saluran pencernaan, seperti diare akibat bakteri. Obat ini bekerja dengan membunuh bakteri penyebab, sehingga gejala seperti diare dan kram perut dapat berkurang.
5. Mengatasi Infeksi Tulang dan Sendi
Infeksi tulang dan sendi akibat bakteri tertentu juga dapat diatasi dengan Omeproksil. Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan dan nyeri yang terkait dengan infeksi tersebut.
Cara Menggunakan Omeproksil dengan Benar
Agar manfaat Omeproksil optimal, ikuti panduan umum dalam menggunakan obat ini.
Pastikan Anda mengonsumsi obat ini sesuai resep dokter.
Jangan menambah atau mengurangi dosis untuk menghindari risiko resistensi bakteri.
Apabila Anda diberikan dosis satu kali sehari, konsumsi obat di pagi hari agar efektivitasnya terjaga.
Jika dosisnya lebih dari satu kali sehari, berikan jeda yang cukup antar dosis dan minum pada jam yang sama.
Segera konsumsi obat begitu ingat apabila Anda lupa dosis, asalkan jaraknya masih jauh dari dosis berikutnya. Jangan menggandakan dosis.
Pastikan menghabiskan seluruh obat sesuai resep meskipun Anda merasa kondisi sudah membaik untuk mencegah resistensi bakteri maupun kekambuhan.
Interaksi Omeproksil dengan Obat Lain
Kandungan ciprofloxacin pada Omeproksil dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti:
Antasida dan Suplemen Mineral: Interaksinya mengurangi penyerapan Omeproksil dalam tubuh.
Tizanidine: Penggunaan bersamaan dengan tizanidine dapat meningkatkan risiko hipotensi (tekanan darah rendah) dan sedasi berlebihan.
Teofilin: Interaksi ciprofloxacin dengan teofilin dapat meningkatkan kadar teofilin dalam darah. Efek sampingnya mencakup kejang hingga gangguan jantung.
Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS): Kombinasi ciprofloxacin dengan ibuprofen dapat meningkatkan risiko kejang.
Warfarin: Ciprofloxacin dapat meningkatkan efek antikoagulan warfarin, yang berisiko menyebabkan perdarahan.
Antiaritmia: Interaksi obat aritmia tertentu dengan Omeproksil dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung.
Efek Samping dan Bahaya Omeproksil
Omeproksil dapat memicu efek samping dan potensi bahaya apabila penggunaannya tidak sesuai dengan resep dokter.
Waspadai hal-hal berikut:
Efek samping umum meliputi mual, muntah, diare, dan sakit maag.
Beberapa pengguna mungkin mengalami sakit kepala, pusing, insomnia, atau gelisah. Pada kasus yang jarang, dapat terjadi halusinasi atau psikosis.
Reaksi alergi seperti gatal-gatal, ruam kulit, atau urtikaria dapat terjadi.
Beberapa pengguna melaporkan mengalami peningkatan enzim hati, terutama yang memiliki riwayat penyakit hati.
Penggunaan ciprofloxacin dikaitkan dengan risiko tendinitis dan ruptur tendon, terutama pada lansia atau mereka yang menggunakan kortikosteroid.
Pada beberapa kasus, ciprofloxacin dapat menyebabkan perpanjangan interval QT, yang berpotensi memicu aritmia. Pasien dengan riwayat gangguan jantung harus berhati-hati.
Efek samping seperti neuropati perifer dengan gejala kesemutan atau mati rasa juga dapat terjadi.
Oleh karena itu, pastikan menggunakan Omeproksil sesuai dengan resep dokter. Apabila Anda mengalami gejala di atas dan merasa khawatir, segera hubungi tenaga medis.
Manfaatkan fitur Beli Obat di Viva Apotek untuk mendapatkan Omeproksil dan kebutuhan obat-obatan lain. Jangan lupa jaga kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS (2024). Ciprofloxacin.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ciprofloxacin?mtype=generic
FDA (2017). Ciprofloxacin Use by Pregnant and Lactating Women.
https://www.fda.gov/drugs/bioterrorism-and-drug-preparedness/ciprofloxacin-use-pregnant-and-lactating-women
NHS (2024). Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking or using ciprofloxacin.
https://www.nhs.uk/medicines/ciprofloxacin/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-or-using-ciprofloxacin/
Bumps (2017). Ciprofloxacin.
https://www.medicinesinpregnancy.org/leaflets-a-z/ciprofloxacin/
PubMed Central (2015). Use of ciprofloxacin during breastfeeding.
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4396759/
PubMed Central (2011). Ciprofloxacin safety in paediatrics: a systematic review.
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3155117/