Orinox adalah obat untuk mengurangi nyeri pada sendi, ligamen, tulang, dan otot. Obat ini juga biasanya digunakan untuk meredakan sakit gigi.
Merek Dagang Orinox
Merek dagang Orinox antara lain: Orinox.
Apa Itu Orinox
Apa itu Orinox?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) jenis COX-2 inhibitor.
Manfaat: Meredakan nyeri pada sendi hingga tulang.
Digunakan oleh: Dewasa.
Orinox untuk ibu hamil: Obat ini masuk kategori C pada usia kurang dari 20 minggu. Studi pada hewa menunjukkan bahwa terdapat risiko pada janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Orinox hanya boleh digunakan untuk ibu hamil jika manfaat yang diberikan jauh lebih besar daripada risikonya.
Kemudian, obat ini masuk kategori D pada usia kehamilan di atas 20 minggu, karena terbukti menimbulkan risiko pada janin manusia. Obat ini hanya boleh digunakan untuk ibu hamil jika manfaat yang diberikan jauh lebih besar daripada risikonya. Konsultasikan dengan dokter tentang keamanan penggunaan Miniaspi untuk ibu hamil.
Orinox untuk ibu menyusui: Kandungan yang terdapat pada Orinox dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin menggunakan obat ini saat sedang menyusui.
Orinox untuk anak-anak: Orinox tidak direkomendasikan untuk anak-anak dan hanya digunakan oleh orang dewasa.
Bentuk obat: Tablet salut selaput.
Peringatan Sebelum Menggunakan Orinox
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Orinox, agar tidak menimbulkan efek samping. Berikut beberapa di antaranya:
Beri tahu dokter jika Anda alergi obat atau kandungan yang terdapat pada obat ini. Orinox tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
Sebelum mengonsumsi obat ini, tanyakan kandungan atau bahan-bahan yang terdapat pada Orinox.
Beri tahu dokter tentang obat resep, non resep, dan obat herbal yang sedang Anda konsumsi. Dokter mungkin perlu mengubah dosis obat Anda atau memantau untuk mengetahui efek sampingnya.
Hindari menggunakan Orinox jika Anda pernah mengalami reaksi alergi atau serangan asma setelah menggunakan aspirin atau obat OAINS lainnya, seperti ibuprofen atau diclofenac.
Jangan mengonsumsi Orinox jika Anda baru saja melakukan operasi bypass jantung.
Beri tahu dokter jika Anda menderita atau pernah menderita penyakit ginjal, hipertensi, menderita lupus, diabetes, penyakit liver, stroke, kolesterol tinggi, penyakit arteri perifer, atau penyakit infeksi.
Obat ini dapat membuat Anda pusing, mengantuk, atau lemas. Jangan mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan aktivitas yang butuh kewaspadaan atau penglihatan jelas saat mengonsumsi obat ini.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
Hubungi dokter jika gejala Anda tidak membaik, bertambah parah, atau jika Anda mengalami demam.
Dosis dan Aturan Pakai Orinox
Dosisi umum Orinox berdasarkan bentuk sediaan obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Tujuan penggunaan: Meredakan nyeri dan radang sendi.
Bentuk sediaan obat: Tablet salut selaput.
Aturan pakai: Dosis 60 mg, 1 tablet diminum 1 kali sehari.
Tujuan penggunaan: Meredakan nyeri akut, seperti nyeri pascaoperasi gigi.
Bentuk sediaan obat: Tablet salut selaput.
Aturan pakai: Dosis 90 mg, diminum 1 kali sehari. Maksimal penggunaan 3 hari.
Tujuan penggunaan: Meredakan asam urat.
Bentuk sediaan obat: Tablet salut selaput.
Aturan pakai: Dosis 120 mg, diminum 1 kali sehari. Maksimal penggunaan 8 hari.
Manfaat Orinox
Manfaat Orinox adalah meredakan gejala osteoarthritis, nyeri sendi, nyeri otot, ligamen, hingga tulang. Obat ini juga berfungsi meredakan seri lain, misalnya sakit gigi.
Orinox mengandung zat aktif Etoricoxib yang bekerja menghambat enzim cyclooxygenase-2 (COX-2). Enzim ini berfungsi menghasilkan prostaglandin ketika ada cedera atau kerusakan pada jaringan tubuh. Prostalgin inilah yang kemudian memicu timbulnya peradangan pada tulang dan sendi.
Cara Menggunakan Orinox dengan Benar
Orinox merupakan obat keras yang hanya bisa dibeli di apotek dengan resep dokter dan harus melalui pengawasan dokter. Gunakan Orinox oral sesuai aturan pakai yang terdapat pada kemasan, atau ikuti anjuran dokter. Jangan menggunakan obat ini melebihi dosis yang sudah ditentukan. Agar hasilnya lebih maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini saat mengonsumsi Orinox:
Minumlah Orinox sebelum atau sesudah makan. Anda bisa menggunakan bantuan segelas air untuk minum obat ini.
Jika Anda merasa telah mengonsumsi obat ini terlalu banyak, segera hubungi dokter atau instalasi gawat darurat.
Minumlah Orinox sediaan tablet salut selaput dengan cara ditelan secara utuh, jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan.
Minumlah Orinox secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa atau melewatkan mengonsumsi Orinox, segera minum obat ini jika waktu minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Namun, jika jeda waktu sudah terlalu dekat, Anda bisa melewatkannya.
Jangan berbagai obat ini dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala yang sama dengan Anda.
Jangan melebihkan atau mengurangi dosis yang dianjurkan. Hal ini agar menghindari efektivitas yang tidak tercapai atau menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Jika obat ini dikonsumsi satu kali sehari, maka minumlah Orinox di pagi hari.
Jangan berhenti menggunakan Orinox tanpa berkonsultasi dengan dokter. Anda mungkin mengalami gejala putus obat yang dapat mengancam jiwa, jika berhenti menggunakan obat secara tiba-tiba setelah penggunaan jangka panjang.
Simpan Orinox pada suhu ruangan, jauh dari kelembapan, panas, dan sinar matahari.
Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Orinox dan Obat Lain
Orinox dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat lain. Berikut ini adalah interaksi yang dapat terjadi:
Dapat berisiko terjadi pendarahan jika digunakan bersamaan dengan obat antikoagulan, seperti warfarin.
Dapat menurunkan efektivitas Etoricoxib jika dikonsumsi bersamaan dengan rifampicin.
Dapat meningkatnya risiko efek samping dari methotrexate, minoxidil, pil KB, atau salbutamol dalam bentuk obat minum.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin menggunakan Orinox bersama obat lain.
Efek Samping Orinox
Jika digunakan sesuai anjuran dokter atau aturan pakai, Orinox umumnya jarang menyebabkan efek samping. Namun, bila digunakan secara berlebihan, obat ini dapat menimbulkan beberapa efek samping berikut:
Mengantuk,
Pusing,
Sakit kepala,
Linglung,
Mudah memar,
Disfungsi hati dan ginjal,
Gangguan saluran pencernaan.
Hentikan penggunaan Orinox dan segera ke dokter jika Anda mengalami efek samping di atas, atau muncul reaksi alergi obat, terutama pembengkakan pada wajah, bibir, mulut, lidah, dan tenggorokan, serta ruam kulit yang menyebar luas dan menyebabkan kulit mengelupas atau melepuh.
Jika ingin membeli obat ini, Anda bisa manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Drugs (2023). Arcoxia. https://www.drugs.com/arcoxia.html
MIMS (2024). Etoricoxib. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/etoricoxib?mtype=generic
Drugbank (2024). Etoricoxib. https://go.drugbank.com/drugs/DB01628