Phenytoin adalah salah satu obat yang sering digunakan dalam pengobatan epilepsi, sebuha gangguan neurologis dengan tanda kejang berulang. Obat ini termasuk dalam golongan antikonvulsan, yang berfungsi untuk mengontrol aktivitas listrik abnormal di otak yang menyebabkan kejang.
Merek Dagang Phenytoin
Merek dagang phenytoin antara lain Dilantin, Epanutin, dan Phenytek.
Apa Itu Phenytoin?
Phenytoin adalah obat yang tergolong dalam golongan antikonvulsan. Obat ini bekerja dengan cara memengaruhi saluran natrium di neuron untuk menstabilkan aktivitas listrik di otak. Dengan mekanisme ini, phenytoin dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan kejang. Phenytoin telah digunakan selama beberapa dekade sebagai terapi utama berbagai jenis kejang, seperti kejang tonik-klonik dan kejang parsial.
Phenytoin mengobati dengan cara menstabilkan membran neuron serta mengurangi aktivitas abnormal pada otak. Obat ini juga sering digunakan untuk mencegah kejang yang mungkin terjadi setelah trauma kepala atau operasi saraf. Karena phenytoin tergolong obat keras, penggunaannya harus diawasi oleh dokter untuk mendapatkan dosis yang benar dan juga mengurangi kemungkinan efek samping yang bisa timbul.
Phenytoin tersedia dalam bentuk seperti kapsul, tablet kunyah, larutan, dan injeksi. Merek-merek ini diproduksi oleh berbagai perusahaan farmasi dengan formulasi yang serupa, sehingga efektivitasnya tetap sama. Pilihan merek dagang biasanya disesuaikan dengan kebutuhan pasien, ketersediaan di apotek, dan preferensi dokter.
Informasi penting tentang phenytoin:
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antikonvulsan.
Manfaat: Digunakan untuk mengobati berbagai jenis kejang, termasuk kejang tonik-klonik, kejang parsial, dan kejang yang terjadi setelah trauma kepala.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak anak.
Ibu hamil: Tidak dianjurkan, kecuali jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Phenytoin dapat menyebabkan efek samping pada janin, termasuk cacat lahir. Sangat disarankan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Ibu menyusui: Dapat digunakan, tetapi perlu pengawasan dokter karena phenytoin dapat masuk ke dalam ASI.
Anak-anak: Dapat digunakan untuk mengontrol kejang pada anak-anak dengan dosis yang perlu diperhitungkan mengikuti berat badan serta kondisi medis. Wajib berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Bentuk obat: Phenytoin tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk kapsul, tablet, tablet kunyah dan injeksi.
Peringatan sebelum menggunakan:
Peringatan sebelum menggunakan phenytoin sangat penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan. Jangan gunakan phenytoin jika Anda memiliki alergi terhadap phenytoin atau kandungan lain yang terdapat dalam obat. Reaksi alergi bisa seperti ruam pada kulit, gatal-gatal, pembengkakan di bagian wajah, bibir, atau lidah, serta kesulitan bernapas, yang dapat memerlukan penanganan medis segera.
Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki gangguan hati, diabetes, atau masalah tiroid. Phenytoin dimetabolisme di hati, sehingga pasien dengan gangguan fungsi hati berisiko mengalami peningkatan kadar obat dalam tubuh yang dapat menyebabkan efek samping yang lebih berat. Pada pasien diabetes, phenytoin dapat memengaruhi kadar gula darah, baik dengan meningkatkan maupun menurunkan kadar tersebut, sehingga pemantauan kadar gula darah secara rutin mungkin diperlukan. Masalah tiroid juga perlu diperhatikan, karena phenytoin dapat memengaruhi metabolisme hormon tiroid dalam tubuh.
Hindari konsumsi alkohol selama menggunakan phenytoin, karena dapat meningkatkan risiko efek samping seperti pusing, gangguan koordinasi, kantuk berlebihan, dan penurunan efektivitas obat dalam mengontrol kejang. Alkohol juga dapat memperparah efek samping phenytoin pada hati, sehingga meningkatkan risiko kerusakan hati.
Jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui, penting untuk memberi tahu dokter. Penggunaan phenytoin selama kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada janin, seperti sindrom hidantoin janin yang melibatkan gangguan pertumbuhan, cacat wajah, dan keterlambatan perkembangan.
Dokter Anda mungkin akan mempertimbangkan risiko dan manfaat penggunaan phenytoin dengan hati-hati serta mungkin merekomendasikan pengobatan alternatif. Pada ibu menyusui, phenytoin dapat masuk ke dalam ASI, sehingga penggunaannya harus diawasi oleh dokter.
Dosis dan Aturan Pakai Phenytoin
Dosis phenytoin harus disesuaikan dengan kondisi medis, usia, berat badan, dan respons pasien terhadap pengobatan.
Dosis umum untuk phenytoin:
Dewasa:
3–4 mg/kgBB per hari atau 150–300 mg per hari, yang diberikan dalam dosis tunggal atau dosis terbagi. Dosis pemeliharaan: 200–500 mg tiap hari.
Anak-anak:
Dosis awal biasanya 5 mg per kilogram berat badan per hari, yang dibagi dalam beberapa kali pemberian. Dosis pemeliharaan adalah 4–8 mg per kilogram berat badan per hari. Maksimal 300 mg/hari.
Lansia atau pasien dengan gangguan hati:
Dosis lebih rendah mungkin diperlukan karena metabolisme obat yang lebih lambat.
Phenytoin harus diminum pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga kadar obat tetap stabil dalam tubuh. Jangan menghentikan penggunaan tanpa persetujuan dokter, karena hal ini dapat meningkatkan risiko kejang.
Manfaat Phenytoin
Phenytoin memiliki manfaat utama dalam mengontrol aktivitas kejang dan melindungi pasien dari risiko komplikasi akibat kejang.
Manfaat utama phenytoin:
Membantu mengontrol kejang tonik-klonik dan kejang parsial dengan mengurangi aktivitas listrik abnormal di otak.
Mencegah kejang setelah trauma kepala atau operasi saraf.
Memungkinkan pasien dengan epilepsi untuk menjalani kehidupan yang lebih normal dan produktif dengan mengurangi frekuensi kejang.
Digunakan sebagai terapi jangka panjang untuk mengontrol epilepsi kronis.
Cara Menggunakan Phenytoin dengan Benar
Phenytoin harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter untuk memastikan efektivitasnya. Berikut beberapa panduan penggunaan phenytoin.
Minumlah phenytoin dengan segelas air, dan jika menggunakan tablet kunyah, pastikan tablet telah dikunyah hingga halus sebelum ditelan. Phenytoin oral dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
Jangan melewatkan dosis. Jika lupa minum obat berdasarkan dosis, segera minum jika Anda ingat, terkecuali sudah mendekati dosis setelahnya.
Hindari menggandakan dosis untuk mengganti yang terlewat. Untuk Phenytoin injeksi hanya dapat digunakan dibawah pengawasan tenaga medis dirumah sakit.
Jangan menghentikan penggunaan phenytoin secara mendadak tanpa persetujuan dokter, karena dapat meningkatkan risiko kejang.
Peringatan Sebelum Menggunakan Phenytoin
Peringatan sebelum menggunakan phenytoin sangat penting untuk memastikan keamanan pengobatan.
Jangan gunakan phenytoin jika Anda memiliki alergi terhadap obat ini atau bahan lain yang terdapat dalam formulasi phenytoin. Reaksi alergi dapat berupa ruam, pembengkakan wajah atau lidah, gatal-gatal, atau bahkan reaksi anafilaksis yang memerlukan penanganan medis segera.
Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki gangguan hati, diabetes, atau masalah tiroid. Pasien yang mengidap gangguan hati punya risiko mengalami efek samping yang lebih berat karena metabolisme phenytoin yang lebih lambat.
Hindari konsumsi alkohol selama menggunakan phenytoin, karena dapat meningkatkan risiko efek samping seperti pusing, gangguan koordinasi, dan kelelahan.
Sampaikan pada dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui. Penggunaan phenytoin selama kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir, seperti sindrom hidantoin janin.
Interaksi Phenytoin dengan Obat Lain
Phenytoin dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain. Beberapa interaksi yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
Obat antikoagulan seperti warfarin dapat meningkatkan risiko perdarahan jika digunakan bersamaan dengan phenytoin.
Obat kontrasepsi hormonal dapat menjadi kurang efektif jika digunakan bersamaan dengan phenytoin.
Antibiotik, antidepresan, atau obat antijamur dapat memengaruhi metabolisme phenytoin dalam tubuh.
Konsultasikan dengan dokter tentang semua obat yang Anda gunakan, termasuk obat bebas atau suplemen herbal.
Efek Samping dan Bahaya Phenytoin
Phenytoin dapat menyebabkan beberapa efek samping, baik ringan maupun serius.
Efek samping umum:
Pusing, sakit kepala, atau kelelahan.
Gangguan pencernaan seperti mual atau muntah.
Pembengkakan atau perdarahan gusi.
Perubahan warna kulit atau ruam.
Efek samping serius:
Gangguan hati, yang ditandai dengan kulit atau mata menguning.
Depresi atau perubahan suasana hati.
Reaksi alergi berat, seperti pembengkakan wajah atau kesulitan bernapas.
Jika Anda mengalami gejala serius, segera hubungi dokter.
Phenytoin adalah obat antikonvulsan yang sangat efektif untuk mengontrol kejang. Dengan penggunaannya yang tepat, phenytoin memungkinkan pasien dengan epilepsi untuk menjalani kehidupan yang lebih produktif. Penting untuk selalu mematuhi petunjuk dokter dan waspada terhadap efek samping atau interaksi obat yang mungkin terjadi.
CTA ke Viva Apotek
Untuk mendapatkan phenytoin dengan aman dan terpercaya, Anda dapat mengunjungi Viva Apotek. Viva Apotek menyediakan berbagai jenis obat berkualitas dengan layanan profesional. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan phenytoin dan jaga kesehatan Anda dengan gaya hidup yang sehat.
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Drugs.com (2024). Phenytoin. https://www.drugs.com/phenytoin.html
DrugBank (2024). Phenytoin. https://go.drugbank.com/drugs/DB00252
MedlinePlus (2024). Phenytoin. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682022.html
Mayo Clinic (2024). Phenytoin. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/phenytoin-oral-route/description/drg-20072875
WebMD (2024). Phenytoin. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4159-1057/phenytoin-oral/phenytoin-suspension-oral/details