Nyeri sendi dan otot menjadi masalah kesehatan yang kadang kala sulit dihindari karena disebabkan berbagai macam faktor. Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui obat seperti apa yang bisa dikonsumsi saat masalah kesehatan ini terjadi.
Salah satu obat nyeri sendi dan otot yang beredar di pasaran dan terbukti efektif adalah Pirofel, produksi SANBE. Obat pereda nyeri ini biasa digunakan untuk mengatasi masalah nyeri sendi dan otot yang disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan seperti asam urat akut, gangguan muskuloskeletal, ankylosing spondilitis, osteoartritis, dan rematoid arthritis.
Semua masalah nyeri ini bisa diatasi oleh Pirofel karena di dalamnya terdapat kandungan piroxicam. Dalam obat ini piroxicam bertugas untuk meredakan rasa nyeri dengan cara menghambat produksi zat prostaglandin. Ketika zat ini terhambat maka nyeri sampai dengan peradangan di sendi dan otot bisa berkurang dan lama kelamaan menghilang.
Merk Dagang Pirofel
Merek dagang Pirofel antara lain: Pirofel yang mengandung Piroxicam
Apa itu Pirofel?
Apa itu Pirofel?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
Manfaat: Mengatasi masalah nyeri sendi dan otot yang disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan seperti asam urat akut, gangguan muskuloskeletal, ankylosing spondilitis, osteoartritis, dan rematoid arthritis.
Digunakan oleh: Hanya bisa digunakan oleh orang dewasa yang sudah berusia >18 tahun.
Pirofel untuk ibu hamil: Hasil penelitian terdahulu dengan hewan sebagai objek menunjukan adanya efek samping dari Pirofel sediaan kapsul kepada janin di usia kandungan <20 minggu. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia. Maka dari itu, ibu hamil dengan usia kandungan <20 minggu wajib berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Pada usia kandungan >20 minggu Pirofel sediaan kapsul sudah terbukti memiliki efek samping yang kurang baik. Maka dari itu, Pirofel sediaan kapsul tidak boleh digunakan kecuali dalam keadaan yang mengancam nyawa dan atas arahan dari dokter.
Pirofel untuk ibu menyusui: Kandungan di dalam Pirofel sediaan kapsul yaitu asam piroxicam diketahui bisa terserap ke dalam ASI. Maka dari itu, ibu sedang yang menyusui disarankan untuk berkonsultasi terkait penggunaan obat selama menyusui.
Pirofel untuk anak: Penggunaan Pirofel kepada anak-anak tidak diperkenankan.
Bentuk obat: kapsul dan gel
Peringatan Sebelum Menggunakan Pirofel
Sebelum menggunakan Pirofel pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap kandungan yang ada di dalam Pirofel yaitu piroxicam Jika merasa kurang yakin, konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi atau lakukan pemeriksaan alergi terlebih dahulu.
Pirofel tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi dengan kandungan piroxicam atau obat dari golongan OAINS lainnya karena bisa berakibat fatal.
Informasikan ke dokter jika pernah memiliki riwayat sesak napas setelah mengonsumsi obat dari golongan OAINS atau aspirin.
Pirofel juga tidak boleh digunakan jika Anda menderita masalah kesehatan seperti seranga jantung, penyakit jantung, stroke, hiperkalemia, edema, hipertensi, penyakit ginjal, polip hidung, anemia, dan penyakit liver.
Informasi juga wajib diberikan ke dokter jika memiliki riwayat atau sedang menderita penyakit seperti kanker usus, divertikulitis, radang usus, ulkus duodenum, tukak lambung, pendarahan saluran cerna, heartburn yang kambuh terus menerus.
Pirofel sediaan kapsul juga tidak boleh digunakan oleh ibu hamil di usia kandungan > 20 minggu dan juga anak-anak.
Pirofel bisa menurunkan kesuburan wanita, maka dari itu informasikan ke dokter jika Anda sedang merencanakan kehamilan.
Sebelum menjalani prosedur apapun, Anda wajib memberikan informasi ke dokter bahwa sedang menjalani pengobatan dengan Pirofel.
Informasikan ke dokter jika Anda sedang mengonsumsi atau menggunakan obat-obatan jenis lain baik itu obat-obatan dari rumah sakit atau obat herbal. Penggunaan suplemen lain juga sebaiknya diinformasikan ke dokter untuk menghindari interaksi obat yang efek sampingnya kurang baik.
Jika terasa adanya reaksi alergi atau efek samping yang membahayakan setelah mengonsumsi Pirofel segera datang ke faskes terdekat dan meminta saran medis dari tenaga kesehatan.
Dosis dan Aturan Pakai Pirofel
Seperti yang sudah diketahui, Pirofel adalah obat keras yang bisa dibeli di apotek baik offline ataupun online dengan resep dokter. Maka dari itu, penggunaan Pirofel tetap harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter karena penggunaan tanpa dosis yang tepat bisa menimbulkan efek samping yang kurang baik. Dosis penggunaan Pirofel yang paling umum adalah sebagai berikut:
Pirofel Kapsul
RA, OA, spondilitis ankilosa: 10-20 mg sekali sehari.
Gangguan muskuloskeletal akut: 40 mg/hari (1-2 hari), lalu 20 mg/hari (7-14 hari).
Gout akut: 40 mg sekali, lalu 40 mg/hari (4-6 hari).
Nyeri pasca operasi/trauma: 20 mg/hari.
Dismenore: 40 mg/hari (2 hari), lalu 20 mg/hari (1-3 hari).
Pirofel Suspensi
Dewasa: Oleskan sebanyak 1000 mg atau setara dengan 3 cm di area yang sakit sebanyak 3-4 kali sehari.
Lansia: Dosis terendah disarankan dengan dosis sesingkat mungkin berdasarkan arahan dokter.
Manfaat Pirofel
Manfaat Pirofel pada umumnya adalah untuk mengatasi masalah nyeri sendi dan otot yang disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan seperti asam urat akut, gangguan muskuloskeletal, ankylosing spondilitis, osteoartritis, dan rematoid arthritis.
Cara Menggunakan Pirofel
Pirofel biasanya tersedia di apotek baik apotek offline seperti di rumah sakit atau apotek online. Agar pengobatan dengan Pirofel menjadi lebih maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini saat menggunakannya:
Wajib mencuci tangan dengan sabun sebelum mengonsumsi dan memegang kapsul atau gel Pirofel Tujuannya adalah agar obat terhindar dari kontaminasi bakteri dan efektivitas obat tetap terjaga.
Dosis Pirofel harus sesuai dengan yang disarankan oleh dokter. Jangan melebihi atau mengurangi dosis.
Pirofel disarankan untuk dikonsumsi dan digunakan di waktu yang sama setiap harinya.
Pirofel sediaan kapsul bisa dikonsumsi bersama atau sesudah makan untuk mencegah gangguan pencernaan.
Jangan membelah atau menghancurkan Pirofel sediaan kapsul karena khawatir efektivitasnya bisa berkurang.
Minumlah Pirofel dengan bantuan segelas air putih bersuhu ruang.
Jika yang digunakan adalah Pirofel sediaan gel, pastikan area yang akan diobati sudah berada dalam keadaan bersih dan kering.
Hindari konsumsi alkohol dan rokok selama menjalani pengobatan dengan Pirofel untuk menghindari efek samping yang berbahaya.
Pirofel bisa menyebabkan rasa kantuk dan pusing setelah dikonsumsi. Maka dari itu, hindari aktivitas berat setelah mengonsumsi obat ini.
Pirofel dapat membuat kulit lebih sensitif dengan sinar matahari, gunakan tabir surya jika harus beraktivitas di luar ruangan.
Apabila Anda lupa mengonsumsi Pirofel, segera konsumsi jika jarak dengan dosis berikutnya masih panjang. Akan tetapi, jika jaraknya terlalu dekat, cukup lupakan dosis yang terlupa. Jangan pernah menggandakan dosis tanpa arahan dari dokter.
Jangan mengonsumsi Pirofel bersama dengan obat dari golongan OAINS lainnya , obat antikoagulan, dan aspirin.
Hindari penggunaan Pirofel jika kemasannya sudah rusak, tercemar, atau sudah memasuki tanggal kadaluwarsa.
Jika setelah penggunaan Pirofel masalah kesehatan tak kunjung membaik atau justru timbul masalah kesehatan lain, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi lagi dengan dokter dan meminta arahan medis lain.
Interaksi Pirofel dengan Obat Lain
Tergolong sebagai obat keras membuat Pirofel memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan obat-obatan lain jika dikonsumsi secara bersamaan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui interaksi yang mungkin terjadi. Berikut beberapa interaksi yang mungkin terjadi:
Risiko pendarahan saluran cerna dan tukak lambung meningkat jika Pirofel dikonsumsi bersama dengan obat antikoagulan, obat lain dari golongan OAINS, antidepresan golongan SSRI, kortikosterois, dan aspirin.
Risiko kerusakan ginjal bisa meningkat jika dikonsumsi bersama dengan tacrolimus dan ciclosporin.
Risiko gagal jantung dan gangguan ginjal bisa meningkat jika dikonsumsi bersama dengan glikosida jantung.
Efek samping obat methotrexate dan lithium bisa meningkat jika dikonsumsi bersama dengan Pirofel.
Risiko kejang meningkat jika gunakan bersama obat dari golongan quinolone.
Efektivitas obat hipertensi menurun jika dikonsumsi bersama Pirofel.
Efek Samping dan Bahaya Pirofel
Jika digunakan sesuai aturan pakai, Pirofel umumnya tidak akan menyebabkan efek samping atau hanya menimbulkan efek samping ringan sebagai berikut:
Kehilangan selera makan
Pusing dan sakit kepala
Kantuk
Sembelit
Diare
Sakit maag
Sakit perut
Kembung
Heartburn
Mual
Muntah
Hentikan penggunaan Pirofel dan segera konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda, semakin parah, dan muncul reaksi alergi yang parah seperti:
Kesulitan dan sakit saat menelan
Mudah memar
Mimisan
Pendengaran terganggu
Fungsi hati terganggu
Gejala anemia
Gejala gangguan ginjal
Gejala gagal jantung
Sakit kepala parah
Nyeri dada sampai bahu
Gejala pendarahan saluran cerna
Beli Obat di Viva Apotek
Saat ini membeli obat atau suplemen apapun, baik tanpa resep atau dengan resep seperti Pirofel bisa dengan mudah dilakukan melalui aplikasi Viva Apotek. Hanya melalui layar ponsel Anda sudah bisa mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan.
Sangat mudah bukan? Maka dari itu jangan ragu lagi untuk memanfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS (n.d.). Pirofel.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pirofel?type=brief&lang=id
MIMS (n.d.). Piroxicam.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/piroxicam?mtype=generic
Medline Plus (2021). Piroxicam.
https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a684045.html