Praxion adalah obat dengan kandungan paracetamol untuk mengatasi demam dan nyeri pada anak karena flu, setelah imunisasi, atau sakit gigi.
Merek Dagang
Merek dagang Praxion yaitu Praxion dan Praxion Forte.
Apa Itu Praxion
Apa itu Praxion?
Golongan: Obat bebas.
Kategori: analgesik dan antipiretik
Manfaat: Meredakan demam dan nyeri.
Digunakan oleh: Anak-anak.
Praxion untuk ibu hamil:
Praxion suspensi dan drops (tetes): Kategori B, yaitu studi pada hewan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan obat ini.
Praxion untuk ibu menyusui
Praxion suspensi dan drops (tetes): Obat dengan kandungan Paracetamol ini aman digunakan untuk ibu menyusui. Namun Anda perlu berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Praxion untuk anak:
Praxion suspensi dan drops (tetes): Praxion aman digunakan untuk bayi dan anak-anak usia 0 sampai 12 tahun.
Bentuk obat: Suspensi (sirup dengan campuran partikel padat yang tidak bisa larut) dan drops (tetes).
Peringatan sebelum Menggunakan Praxion
Sebelum menggunakan Praxion, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Informasikan kepada dokter terkait alergi yang dimiliki anak Anda. Pasalnya obat demam Paracetamol dilarang bagi anak-anak yang alergi terhadap kandungan tersebut.
Informasikan secara lengkap kepada dokter terkait riwayat kesehatan anak, antara lain pernah atau sedang mengalami gangguan kesehatan berikut:
Menderita gangguan ginjal atau hati.
Mengalami masalah radang sendi ringan dan perlu mengonsumsi obat pereda nyeri setiap hari
Kekurangan berat badan atau kekurangan gizi.
Mengalami infeksi parah karena kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko asidosis metabolik dengan gejala, pernapasan dalam, cepat, dan sulit, merasa mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan.
Menderita defisiensi glukosa-6-fosfatdehidrogenase (defisiensi enzim)
Memiliki riwayat gangguan asma
Sensitif terhadap aspirin
Mengalami anemia hemolitik (proses pemecahan sel darah merah yang abnormal)
Obat demam ini mengandung gula atau pemanis tambahan. Penggunaan produk obat perlu perhatian khusus bagi anak-anak penderita diabetes atau fenilketonuria.
Obat dengan kandungan paracetamol, termasuk Praxion untuk anak-anak merupakan obat yang umum, tetapi dapat berbahaya jika dikonsumsi terlalu banyak. Jadi berhati-hatilah saat menyimpannya dan letakkan di tempat yang jauh dari jangkauan anak.
Dosis dan Aturan Pakai Praxion
Dosis umum Praxion berdasarkan bentuk sediaan obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Obat Minum Drops/Tetes (Oral)
Bayi di bawah 1 tahun: 0,6 Ml, pemberian 3 – 4 kali per hari
Balita umur 1-2 tahun: 0,6 – 1,2 Ml, pemberian 3 – 4 kali per hari
Obat Minum Suspensi 250 Mg/5 Ml (Oral)
Anak-anak umur 6 – 12 tahun: 5 – 10 Ml, pemberian 3 – 4 kali per hari
Anak-anak umur 12 tahun ke atas: 10 Ml, pemberian 3 – 4 kali per hari
Obat Minum Suspensi 120 Mg/5 Ml (Oral)
Bayi umur 0 – 1 tahun: 2,5 Ml, pemberian 3 – 4 kali per hari
Balita umur 1 – 2 tahun: 5 Ml, pemberian 3 – 4 kali per hari
Balita umur 2 – 6 tahun: 5 -10 Ml, pemberian 3 – 4 kali per hari
Balita umur 6 – 9 tahun: 10 – 15 Ml, pemberian 3 – 4 kali per hari
Balita umur 9 – 12 tahun: 15 Ml – 20 Ml, pemberian 3 – 4 kali per hari
Manfaat Praxion
Manfaat Praxion adalah obat pereda nyeri anak untuk mengatasi sakit kepala, sakit telinga, dan gejala flu. Obat ini juga dapat digunakan untuk menurunkan suhu tubuh saat demam misalnya setelah imunisasi.
Cara Menggunakan Praxion dengan Benar
Obat Praxion oral (sediaan drops (tetes) dan suspensi) ini dapat Anda beli di apotek. Agar proses penyembuhan anak berlangsung optimal, cermati poin-poin penting ini dalam memberikan obat:
Jangan memberikan anak obat melebihi dosis yang sudah ditetapkan, meski Praxion termasuk obat bebas.
Untuk obat dengan sediaan suspensi, jangan lupa Anda kocok botol dulu sekitar 10 detik sebelum diberikan pada anak.
Anak-anak dapat mengonsumsi Praxion Suspensi atau Praxion Drops sebelum maupun sesudah makan.
Gunakan alat takar atau pipet yang tersedia di dalam kemasan Praxion suspensi maupun tetes untuk mendapatkan ukuran dosis yang tepat.
Mintalah saran dokter spesialis jika tubuh anak Anda termasuk kecil atau besar untuk usianya, sementara Anda ragu berapa banyak obat yang harus Anda berikan.
Hindari memberikan anak dalam 24 jam lebih dari 4 dosis obat. Setiap pemberian dosis bisa Anda beri jeda tiap 4 hingga 6 jam.
Hindari memberikan Praxion selama lebih dari 3 hari tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Interaksi Praxion dengan Obat Lain
Obat dengan kandungan paracetamol berpotensi memicu interaksi jika dikonsumsi dengan beberapa obat lain, seperti:
Obat pengencer darah (antikoagulan) seperti Warfarin atau jika anak perlu mengonsumsi obat pereda nyeri setiap hari karena dapat meningkatkan risiko perdarahan. Meski begitu obat dengan kandungan paracetamol sesekali dapat dikonsumsi bersama antikoagulan.
Obat pereda mual seperti Metoclopramide atau Domperidone
Obat untuk mengatasi epilepsi (Lamotrigin)
Obat untuk mengobati tuberkulosis (Isoniazid)
Obat untuk menurunkan demam atau mengurangi nyeri misalnya Aspirin dan Salisilamid
Obat untuk mengobati asam urat, Probenesid
Obat untuk mengatasi infeksi bakteri, Kloramfenikol
Obat untuk menekan virus HIV dan AIDS, Zidovudine
Flucloxacillin (antibiotik
Efektivitas obat bisa menurun jika dikonsumsi dengan Cholestyramine.
amitriptyline
amlodipine
aspirin
atorvastatin
bisoprolol
ceftriaxone
cetirizine
codeine
diazepam
diclofenac
enoxaparin
esomeprazole
folic acid
furosemide
gabapentin
ibuprofen
lansoprazole
levothyroxine
losartan
metformin
naproxen
omeprazole
ondansetron
pantoprazole
pregabalin
ranitidine
sertraline
tramadol
Vitamin D3 (cholecalciferol)
Untuk menghindari interaksi obat yang berbahaya, konsultasikan dengan dokter jika Anda hendak memberikan Praxion bersama obat lain kepada anak.
Efek Samping dan Bahaya Praxion
Sebagai obat bebas Praxion memang cenderung aman dan jarang menyebabkan efek samping, asalkan penggunaannya sesuai aturan pakai. Tetapi pada konsumsi yang berlebihan, obat ini dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti:
Efek samping alergi, pada skala ringan sampai parah termasuk ruam kulit dan gatal-gatal, pembengkakan pada tenggorokan, lidah atau wajah, serta sesak napas atau mengi (salah satu reaksi alergi parah anafilaksis).
Kulit mengelupas atau sariawan di mulut
Masalah pernapasan, biasanya karena interaksi obat pereda nyeri lain seperti ibuprofen dan aspirin
Memar atau pendarahan tanpa sebab atau merasa sangat kelelahan.
Lebih mudah terinfeksi virus atau bakteri
Gangguan hati dengan gejala mual, penurunan berat badan tiba-tiba, kehilangan nafsu makan, serta mata dan kulit menguning.
Sulit tidur
Pusing
Perut bagian atas kanan terasa sakit
Urine berwarna gelap
Feses berwarna seperti tanah liat (abu-abu pucat)
Hentikan penggunaan Praxion pada anak jika gejala-gejala di atas terjadi dan segera minta bantuan medis untuk menghindari reaksi yang semakin fatal.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
NHS (2022). About paracetamol for children. https://www.nhs.uk/medicines/paracetamol-for-children/about-paracetamol-for-children/.
Drugs.com (2023). Paracetamol. https://www.drugs.com/paracetamol.html.
WebMD (2024). Paracetamol Tablet – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-57595/paracetamol-oral/details.