Primavon adalah antibiotik kombinasi trimetoprim dan sulfametoksazol (kotrimoksazol). Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada saluran pernapasan, telinga, dan kandung kemih.
Merek Dagang Primavon
Merek dagang obat Primavon yang mengandung trimetoprim dan sulfametoksazol antara lain Primavon.
Apa Itu Primavon
Apa itu Primavon?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antibiotik sulfonamid
Manfaat: Mengobati infeksi bakteri seperti infeksi saluran pernapasan, telinga tengah (otitis media, saluran kemih, diare, dan infeksi lainnya.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak (sesuai anjuran dokter)
Primavon untuk Ibu Hamil: Ibu hamil dapat mengonsumsi Primavon, namun harus berhati-hati. Obat ini masuk kategori C menurut FDA, yang menunjukkan efek negatif pada hewan, sementara data pada manusia belum memadai. Beberapa penelitian menunjukkan potensi risiko cacat bawaan apabila menggunakan kotrimoksazol pada trimester pertama.[1] Obat ini umumnya direkomendasikan selama kehamilan asalkan dengan terapi tambahan asam folat untuk mengurangi risiko pada janin.[2] Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi Primavon saat hamil untuk memastikan keamanan bagi ibu dan janin.
Primavon untuk Ibu Menyusui: Primavon yang merupakan kotrimoksazol umumnya tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui, terutama dalam 6 minggu pertama setelah melahirkan.[3] Kandungan trimetoprim dan sulfametoksazol terserap ASI dan berpotensi menyebabkan efek samping pada bayi, seperti hiperbilirubinemia, jaundice, maupun komplikasi lain apabila bayi defisiensi G6PD. Konsultasi dengan dokter untuk memastikan keamanannya
Primavon untuk Anak-Anak: Primavon umumnya aman untuk anak-anak usia 1-15 tahun dengan sedikit efek samping apabila penggunaannya sesuai anjuran dokter. Penelitian menunjukkan obat ini efektif mengurangi angka kematian pada anak-anak daripada plasebo.[4] Meski demikian, penggunaan obat ini harus sesuai dengan kebutuhan medis dan dosis yang tepat. Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat ini pada anak.
Bentuk Obat: Kaplet dan suspensi oral
Peringatan sebelum Menggunakan Primavon
Penggunaan Primavon memerlukan perhatian khusus terhadap beberapa peringatan berikut:
Hindari penggunaan apabila Anda alergi terhadap trimetoprim, sulfametoksazol, maupun komponen sulfonamida lainnya.
Pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal, anemia megaloblastik, defisiensi enzim G6PD, atau memiliki riwayat trombositopenia harus berhati-hati.
Primavon termasuk kategori C untuk kehamilan dan terserap ke dalam ASI, sehingga penggunaannya harus berdasarkan saran dokter.
Informasikan semua obat yang sedang Anda konsumsi, termasuk suplemen dan jamu herbal, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
Obat ini berpotensi meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari.
Tidak dianjurkan untuk bayi di bawah usia dua bulan karena risiko efek samping yang lebih tinggi.
Dosis dan Aturan Pakai Primavon
Dosis Primavon dan aturan pemakaiannya berdasarkan usianya adalah sebagai berikut.
Bronkitis Kronis dan Infeksi Saluran Kemih Akut
Dewasa dan Anak di Atas 12 Tahun
Dosis normal: 2 x 960 mg per hari.
Infeksi parah: Dosisnya 2880 mg per yang terbagi dalam 2 dosis per hari. Umumnya durasi terapi adalah 5 hari. Namun, infeksi saluran akut tanpa komplikasi cukup melakukan terapi selama 1-3 hari.
Anak
Usia 6 minggu hingga 5 bulan: 2 x 120 mg per hari
Usia 6 bulan sampai 5 tahun: 2 x 240 mg per hari
Usia 6 sampai 12 tahun: 2 x 480 mg per hari
Pneumocystis Jiroveci Pneumonia
Dewasa dan anak berusia di atas 12 tahun dapat meminum Primavon 120 mg per kg berat badan yang terbagi menjadi 2 hingga 4 dosis. Durasi terapinya selama 14-21 hari.
Otitis Media Akut
Usia 6 minggu sampai 5 bulan: 2 x 120 mg per hari
Usia 6 bulan sampai 5 tahun: 2 x 240 mg per hari
Usia 6 sampai 12 tahun: 2 x 480 mg per hari
Durasi terapi untuk mengatasi otitis media akut adalah 5 hari.
Manfaat Primavon
Primavon dapat mengatasi kondisi berikut:
1. Infeksi Saluran Pernapasan
Bronkitis akut dan sinusitis akibat Streptococcu penumoniae atau Haemiphilus influenzae teratasi dengan Primavon. Obat ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi, sehingga membantu meredakan gejala dan mempercepat pemulihan.
2. Infeksi Saluran Kemih
Manfaat berikutnya adalah mengobati pielonefritis, pielitis, dan prostatitis akut maupun kronis akibat infeksi bakteri seperti Escherichia coli, Klebsiella, Enterobacter, dan Proteus mirabilis. Dengan menghambat sintesis asam folat pada bakteri, obat ini mencegah pertumbuhan dan penyebaran infeksi.
3. Infeksi Saluran Cerna
Obat ini juga mengatai tifoid, paratifoid, dan disentri basiler yang disebabkan oleh Salmonella dan Shigella. Kombinasi trimetoprim dan sulfametoksazol dalam obat ini efektif membunuh bakteri penyebab infeksi, membantu mengurangi gejala, dan mencegah komplikasi.
4. Otitis Media Akut
Primavon mengobati infeksi telinga tengah pada anak-anak yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae atau Haemophilus influenzae. Dengan menghambat pertumbuhan bakteri, obat ini membantu meredakan peradangan dan nyeri, serta mencegah perkembangan infeksi lebih lanjut.
Cara Menggunakan Primavon dengan Benar
Agar Primavon bekerja dengan optimal, ikuti panduan umum berikut:
Tablet harus diminum utuh dengan segelas air. Anda juga bisa mengonsumsinya dengan atau tanpa makanan.
Usahakan mengonsumsi Primavon pada waktu yang sama setiap hari agar konsentrasi obat dalam darah stabil.
Primavon suspensi dapat diminum saat atau setelah makan. Kocok botol sebelum menggunakanya dan gunakan sendok takar untuk ketepatan dosis.
Ikuti durasi pengobatan sesuai resep dokter. Jangan menghentikan pengobatan meskipun gejala sudah membaik agar tidak mengakibatkan resistensi bakteri.
Hindari penghentian obat mendadak karena dapat menyebabkan infeksi kambuh atau bahkan memburuk.
Interaksi Primavon dengan Obat Lain
Primavon dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain, yang dapat mempengaruhi efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping. Berikut adalah beberapa kategori obat yang perlu Anda perhatikan:
Inhibitor Enzim Konversi Angiotensin (ACE Inhibitor)
Interaksi inhibitor dengan Primavon meningkatkan risiko hiperkalemia atau kadar kalium dalam darah yang tinggi. Pantau kadar kalium secara rutin dan konsultasikan dengan dokter sebelum menggabungkan obat-obatan ini.
Antikoagulan
Menggunakan Primavon bersamaan dengan warfarin juga menyebabkan perdarahan. Konsultasikan dengan dokter sebelum mulai pengobatan dan pantau parameter pembekuan darah dengan rutin.
Obat Antidiabetes Oral (Sulfonilurea)
Interaksi obat ini meningkatkan risiko hipoglikemia atau kadar gula darah rendah. Sebaiknya tidak mengonsumsinya bersamaan, atau konsultasi dengan dokter bila perlu menyesuaikan dosis.
Antikonvulsan
Fenitoin yang berinteraksi dengan Primavon dapat menyebabkan toksisitas karena kadar antikonvulsannya lebih tinggi. Selain memantau kadar fenitoin, penyesuaian dosis mungkin perlu.
Diuretik (Terutama Tiazid)
Interaksinya menyebabkan peningkatan risiko trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), terutama pada lansia. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengombinasikan obat.
Antiviral
Kada obat antiviral dalam darah juga berpotensi meningkat sehingga risiko efek samping juga bertambah. Perlu pemantauan klinis atau penyesuaian dosis bila perlu.
Antiaritmia
Interaksi Primavon dengan obat antiaritmia, seperti amiodarone dan dofetilide, berpotensi meningkatkan risiko aritmia ventrikel dan memperpanjang interval QT. oleh karena itu, hindari kombinasi obat-obatan ini.
Efek Samping dan Bahaya Primavon
Kombinasi trimetoprim dan sulfametoksazol pada Primavon berpotensi menyebabkan beberapa efek samping dan bahaya potensial seperti berikut:
Gangguan pencernaan, yang mencakup mual, muntah, serta diare dan hilang nafsu makan.
Beberapa individu melaporkan ruam kulit, sakit kepala, dan reaksi alergi lainnya.
Menggunakan Primavon jangka panjang berpotensi meningkatkan risiko anemia megaloblastik.
Peningkatan risiko infeksi jamur pada mulut atau vagina bila penggunaannya jangka panjang.
Efek samping serius meliputi penurunan jumlah sel darah putih, penurunan jumlah trombosit, penurunan drastis sel darah putih, anemia aplastik, dan diskrasia darah lainnya.
Kulit menjadi lebih sensitif terhadap paparan matahari.
Apabila Anda mengalami gejala di atas, termasuk gemam, sakit tenggorokan, perdarahan atau memar yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan tenaga medis. Gunakan Primavon sesuai petunjuk penggunaan dan anjuran dosis oleh dokter.
Gunakan layanan pembelian obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan Primavon atau kebutuhan obat lainnya. Pastikan Anda menjaga kesehatan setiap hari!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MedlinePlus (2024). Co-trimoxazole.
https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a684026.html
Cleveland Clinic (2024). Sulfamethoxazole; Trimethoprim Tablets.
https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/19613-sulfamethoxazole-trimethoprim-tablets
Drugs.com (2023). Sulfamethoxazole and trimethoprim.
https://www.drugs.com/mtm/sulfamethoxazole-and-trimethoprim.html
Mayo Clinic (2024). Sulfamethoxazole and trimethoprim (oral route).
https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/sulfamethoxazole-and-trimethoprim-oral-route/description/drg-20071899