Pritacort adalah obat untuk penanganan alergi di mata, kulit, dan saluran pernapasan. Obat ini mengandung dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate.
Merek Dagang Pritacort
Merek dagang Pritacort antara lain: Pritacort Tablet/Dexamethasone 0,5 Mg + Dexchlorpheniramine Maleate 2 Mg. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet.
Apa Itu Pritacort
Apa itu Pritacort?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antihistamin dan Antialergi
Manfaat: Menangani alergi di mata, kulit, dan saluran pernapasan yang membutuhkan terapi kortikosteroid
Digunakan oleh: Anak-anak dan dewasa
Ibu hamil: Kandungan dexamethasone pada obat ini dalam FDA masuk ke dalam kategori C. Artinya, studi pada hewan menunjukkan adanya potensi teratogenik (kerusakan janin), sedangkan studi pada manusia masih kurang memadai.[1] Sementara itu, kandungan dexchlorpheniramine maleate masuk kategori B di FDA, di mana tidak ada teratogenik pada studi hewan, namun masih belum ada studi terkendali pada manusia.[2] Oleh karena itu, pastikan berkonsultasi dengan dokter Anda lebih dulu.
Ibu menyusui: Penggunaan Pritacort pada ibu menyusui harus lebih besar manfaatnya daripada risikonya. Sebab, kandungan dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate di obat ini berpotensi terekskresi dalam ASI, meskipun jumlahnya kecil. Ibu hamil sebaiknya memilih di antara salah satu, memberhentikan menyusui atau menghentikan menggunakan obat.[1][2] Pastikan berkonsultasi dengan dokter Anda untuk memutuskan perlu tidaknya menggunakan obat ini.
Anak-anak: Anak-anak dapat mengonsumsi Pritacort selama berada di bawah pengawasan ketat oleh dokter.
Bentuk obat: Tablet
Peringatan sebelum Menggunakan Pritacort
Sebelum menggunakan Pritacort, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Jangan menggunakan Pritacort apabila Anda mempunyai alergi terhadap kandungan dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate atau obat golongan kortikosteroid lain. Informasikan kepada dokter riwayat alergi Anda.
Informasikan kepada apabila Anda mempunyai riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah, misalnya, serangan jantung, gagal jantung kongestif, stroke, dan penyakit arteri perifer.
Informasikan kepada dokter apabila Anda mempunyai riwayat diabetes, hipertensi, osteoporosis, tukak lambung, radang usus, gangguan hati, penyakit ginjal, penyakit tiroid myasthenia gravis, depresi, glaukoma, atau katarak.
Jangan menggunakan Pritacort jika Anda mengonsumsi obat antidepresan golongan MAOI, seperti isocarboxazid atau phenelzine, dalam waktu 14 hari terakhir.
Informasikan kepada dokter bahwa Anda menggunakan Pritacort sebelum menjalani vaksinasi apa pun.
Informasikan kepada dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit infeksi tertentu, seperti disentri, malaria, TBC infeksi jamur, infeksi cacing, atau herpes.
Informasikan kepada dokter apabila Anda memiliki riwayat asma, emfisema, glaukoma, hipertiroidisme, maupun kejang atau epilepsi.
Informasikan kepada dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat lainnya, termasuk vitamin, suplemen, dan produk herbal lainnya, sehingga bisa mencegah terjadinya efek interaksi antarobat.
Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan Pritacort jika akan menjalani tindakan medis, termasuk operasi.
Hindarilah melakukan kontak erat dengan orang yang baru menerima vaksin hidup, seperti vaksin flu, khususnya apabila Anda menggunakan Pritacort dalam jangka panjang.
Hindarilah mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Pritacort, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan pada lambung.
Informasikan kepada dokter apabila Anda menjalani program hamil, sedang hamil, atau menyusui,
Apabila merasakan reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi Pritacort, segera periksakan diri ke dokter.
Dosis dan Aturan Pakai Pritacort
Dosis umum Pritacort berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Dewasa: 1-2 tablet, dikonsumsi 3-4 kali sehari dengan dosis maksimal 4 tablet per hari
Anak-anak: dosis dan jangka waktu pengobatan ditentukan oleh dokter
Manfaat Pritacort
Manfaat utama dari Pritacort adalah untuk menangani sejumlah alergi pada saluran pernapasan, kulit, serta mata yang membutuhkan terapi kortikosteroid.
Kandungan dexamethasone di obat ini bekerja dengan cara menembus membran sel sehingga akan membentuk suatu kompleks steroid-protein reseptor. sementara dexchlorpheniramine maleate akan bekerja dengan menghambat efek dari histamin sehingga berbagai reaksi alergi dapat dikurangi.
Kolaborasi keduanya akan membantu mengurangi alergi, sehingga pasien dapat beraktivitas dengan normal kembali.
Cara Menggunakan Pritacort dengan Benar
Untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal selama menggunakan Pritacort, pastikan Anda mengikuti sejumlah tata cara di bawah ini:
Bacalah petunjuk obat pada kemasan Pritacort dan ikuti anjuran dokter sebelum menggunakan obat ini.
Jangan pernah menambah atau mengurangi dosis Pritacort tanpa berkonsultasi dan mendapatkan izin dokter.
Pritacort sebaiknya Anda konsumsi bersama dengan makanan atau segera sesudah makan, sehingga dapat mencegah munculnya mag.
Telanlah tablet Pritacort dengan bantuan segelas air putih.
Minumlah Pritacort dalam waktu yang sama setiap harinya supaya pengobatan lebih efektif.
Apabila Anda lupa mengonsumsi Pritacort, segeralah konsumsi saat sudah ingat. Namun, apabila waktunya sudah dekat dengan jadwal konsumsi berikutnya, maka abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dengan dosis selanjutnya.
Penggunaan Pritacort dalam jangka panjang pada anak-anak dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan. Oleh karena itu, lakukanlah pemeriksaan tumbuh kembang anak secara berkala dan ikuti jadwal kontrol yang dokter tetapkan
Jangan menghentikan pengobatan dengan Pritacort tanpa persetujuan dokter, khususnya ketika Anda sudah mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang. Keputusan ini dapat memperburuk kondisi alergi atau mengakibatkan sindrom putus obat, dengan tanda berupa mual, muntah, hingga syok.
Simpan Pritacort di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.
Jauhkan Pritacort dari jangkauan dan pandangan anak-anak.
Interaksi Pritacort dengan Obat Lain
Pritacort kemungkinan dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain yang sedang Anda konsumsi. Interaksi antarobat dapat membuat salah satu atau keduanya tidak bisa bekerja dengan efektif atau malah saling membahayakan, sehingga hal tersebut harus dihindari.
Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Pritacort antara lain:
Aminoglutethimide
Aspirin dan obat antiinflamasi non steroid (OAINS)
Antijamur azole
Obat antidiabetik
Monoamine oxidase inhibitors (MAOI)
Obat golongan barbiturate
Erythromycin
Ketoconazole
Ritonavir
Obat kortikosteroid lainnya
Obat diuretik
Vaksin hidup
Obat pengencer darah
Obat pereda nyeri
Obat antipsikotik
Obat tidur
Selain obat-obat di atas, beberapa jenis obat lain mungkin juga bisa berinteraksi dengan Pritacort. Oleh karena itu, pastikan melaporkan obat yang Anda konsumsi kepada dokter untuk dicek potensi interaksinya.
Efek Samping dan Bahaya Pritacort
Setelah mengkonsumsi Pritacort beberapa orang terkadang merasakan efek samping.
Efek Samping Ringan
Efek samping tersebut antara lain:
Sakit perut
Heartburn atau rasa panas di dada
Sakit kepala
Gangguan tidur
Meningkatnya nafsu makan
Diare
Mual atau muntah
Sembelit
Berkurangnya massa otot
Meningkatnya kadar gula darah
Hipertensi
Pada umumnya, efek samping tersebut akan reda sendirinya, sehingga tidak harus mendapatkan penanganan dokter. Namun jika efek samping di atas terus berlanjut dan mengganggu aktivitas Anda, segeralah periksakan diri ke dokter.
Efek Samping Serius
Sementara itu, beberapa efek samping berbahaya yang harus mendapat penanganan cepat adalah:
Gejala infeksi, seperti demam yang tidak kunjung sembuh dan sakit tenggorokan
Nyeri tulang atau sendi
Aritmia (detak jantung tidak teratur)
Gangguan pada mata, seperti penglihatan buram, mata nyeri, atau seperti melihat lingkaran di dekat cahaya
Pembengkakan pada wajah, pergelangan kaki, atau kaki
Pendarahan pada saluran pencernaan, dengan tanda tinja dan muntah berwarna kehitaman
Luka lebih lambat sembuh
Kejang
Pendarahan dan memar tanpa alasan yang jelas
Perubahan mental dan perilaku yang drastis
Apabila sudah mendapatkan resep Pritacort, Anda bisa membeli obat ini dengan cepat dan mudah melalui Viva Apotek. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Drugs (2023). Dexamethasone Pregnancy and Breastfeeding. Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/dexamethasone.html
Drugs (2024). Dexchlorpheniramine Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/dexchlorpheniramine.html
MIMS Indonesia. Pritacort. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pritacort/pritacort?type=basic&lang=id
NHS. Who can and Cannot Take Dexamethasone Tablets And Liquid. https://www.nhs.uk/medicines/dexamethasone-tablets-and-liquid/who-can-and-cannot-take-dexamethasone-tablets-and-liquid/
WebMD. Dexamethasone – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1027-5021/dexamethasone-oral/dexamethasone-oral/details
Drugs (2023). Dexamethasone. https://www.drugs.com/dexamethasone.html
WebMD. Dexchlorpheniramine Maleate – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-10321/dexchlorpheniramine-maleate-oral/details