Proceles adalah obat pereda reaksi alergi yang mengandung betamethasone dan dexchlorpheniramine, yang menghambat senyawa yang muncul ketika peradangan.
Merek Dagang Proceles
Merek dagang Proceles antara lain: Proceles Tablet dan Proceles Sirup
Apa Itu Proceles
Apa itu Proceles?
Golongan: Obat keras (peru resep dokter)
Kategori: Antihistamin & Antialergi
Manfaat: Meredakan reaksi alergi sedang hingga berat, seperti mata berair, gatal pada kulit, bersin-bersin, hingga hidung meler
Digunakan oleh: Dewasa
Ibu hamil: Ibu hamil dapat menggunakan Proceles apabila manfaatnya lebih besar daripada risikonya terhadap janin. Karena data penggunaannya terhadap ibu hamil masih terbatas, maka perlu pertimbangan lebih lanjut dari dokter. Oleh karena itu, silahkan konsultasikan dengan dokter Anda.[1][2]
Ibu menyusui: Kandungan betamethasone dan dexchlorpheniramine pada Proceles dapat terekskresi pada ASI, sehingga penggunaan obat ini harus hati-hati agar tidak membahayakan bayi. Pastikan berkonsultasi dengan dokter Anda lebih dahulu.[1][2]
Anak-anak: Diskusikan dengan dokter untuk penggunaan Proceles bagi anak-anak
Bentuk obat: Tablet dan sirup
Peringatan sebelum Menggunakan Proceles
Sebelum menggunakan Proceles, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Informasikan kepada dokter tentang semua riwayat alergi yang Anda miliki, khususnya terhadap kandungan betamethasone, dexchlorpheniramine, dan chlorpheniramine.
Informasikan kepada dokter apabila Anda mengalami asma, infeksi saluran pernapasan, atau baru menerima vaksin, karena orang dengan kondisi ini tidak boleh menggunakannya.
Informasikan kepada dokter apabila Anda menderita infeksi, seperti herpes dan tuberculosis.
Informasikan kepada dokter apabila Anda melakukan program hamil, sedang hamil, atau sedang menyusui.
Informasikan kepada dokter ke apabila Anda sedang mengonsumsi obat lainnya, termasuk vitamin, suplemen, serta produk herbal. Tujuannya adalah mencegah terjadinya interaksi yang tidak diinginkan.
Anda tidak boleh mengonsumsi alkohol selama melakukan pengobatan menggunakan Proceles, karena meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Informasikan kepada dokter apabila Anda mempunyai riwayat hipertensi, gangguan jantung, hipertensi, tukak lambung, diabetes, hipertiroidisme, lemah otot karena myasthenia gravis, gangguan pembekuan darah, epilepsi, serta pembengkakan prostat atau kesulitan buang air kecil.
Informasikan kepada dokter apabila Anda memiliki riwayat gangguan mental.
Informasikan kepada dokter apabila Anda atau keluarga mempunyai riwayat diabetes atau glaukoma.
Apabila mengalami efek samping serius atau reaksi alergi, segeralah konsultasikan kepada dokter.
Informasikan kepada dokter apabila Anda pernah menderita pembekuan darah tak diinginkan pada vena atau arteri.
Informasikan kepada dokter apabila Anda baru atau akan melakukan vaksinasi.
Informasikan kepada dokter apabila Anda pernah menderita nyeri otot setelah mengonsumsi steroid.
Setelah mengonsumsi Proceles, jangan langsung melakukan aktivitas yang membutuhkan waspada, seperti berkendara, karena bisa mengakibatkan pusing dan kantuk.
Hindarilah melakukan kontak langsung dengan orang yang mengalami penyakit infeksi yang mudah menular, seperti flu atau cacar air, karena bisa meningkatkan risiko infeksi.
Dosis dan Aturan Pakai Proceles
Dosis umum Proceles berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Tablet: 1 tablet, diminum 3-4 kali sehari, maksimal delapan tablet per hari
Sirup: 1-2 sendok takar bawaan (5 ml), 4 kali sehari. Dosis harian maksimalnya 8 sendok takar
Ingat, dosis di atas hanyalah dosis secara umum, karena kebutuhan setiap orang berbeda. Oleh karena itu, ikutilah dosis yang dokter yang sudah disesuaikan dengan kondisi Anda.
Manfaat Proceles
Manfaat utama Proceles adalah menangani gejala alergi sedang hingga berat. Hal ini bisa terjadi karena kombinasi betamethasone dan dexchlorpheniramine dapat menghambat produksi senyawa yang muncul di dalam tubuh ketika tubuh meradang, misalnya prostaglandin dan histamine.
Karena kombinasi tersebut, obat ini bisa mengurangi berbagai gejala pada alergi, seperti mata dan hidung berair, bengkak, kulit kemerahan dan gatal, serta pembengkakan.
Selain itu, Proceles juga bermanfaat untuk mengatasi biduran, konjungtivitis alergi, rhinitis alergi, hingga angioedema.
Cara Menggunakan Proceles dengan Benar
Untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal selama menggunakan Proceles, pastikan Anda mengikuti sejumlah tata cara di bawah ini:
Sebelum menjalani pengobatan dengan Proceles, pastikanlah untuk membaca brosur atau petunjuk di kemasan obat ini.
Konsumsi Proceles sesuai dosis yang dokter tetapkan untuk mendapatkan pengobatan maksimal.
Anda bisa mengonsumsi Proceles bersama dengan makanan atau susu untuk mencegah terjadinya sakit perut. Proceles bisa Anda konsumsi sesudah makan atau sebelum tidur di malam hari.
Apabila mengonsumsi versi tablet, maka telanlah tablet Proceles dengan menggunakan bantuan air putih.
Apabila mengonsumsi Proceles versi sirup, pakailah sendok takar yang sudah ada dalam kemasan obat supaya dosisnya sesuai.
Apabila Anda tidak ingat mengonsumsi Proceles, segeralah konsumsi obat ini saat sudah ingat. Akan tetapi, apabila konsumsi Proceles selanjutnya sudah dekat, abaikanlah dosis yang sudah terlewat dan jangan pernah menggandakan dosis berikutnya.
Apabila Anda merasakan keluhan berupa mulut yang terasa kering, aka atasiah dengan mengonsumsi permen, mengunyah permen karet, ataupun mengonsumsi lebih banyak air putih.
Apabila dokter menetapkan jadwal kunjungan berikutnya, pastikan untuk melakukan pemeriksaannya agar dokter dapat mengontrol kemajuan pengobatan dan efek sampingnya.
Apabila kondisi tubuh Anda sudah membaik, konsumsi Proceles dapat Anda hentikan.
Simpanlah Proceles di tempat bersuhu ruangan, kering, serta terhindar dari sinar matahari langsung.
Jauhkan Proceles dari jangkauan dan pandangan anak-anak.
Interaksi Proceles dengan Obat Lain
Proceles kemungkinan dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain yang sedang Anda konsumsi. Interaksi antarobat dapat membuat salah satu atau keduanya tidak bisa bekerja dengan efektif atau malah saling membahayakan, sehingga hal tersebut harus dihindari.
Beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi dengan kandungan betamethasone dan dexchlorpheniramine pada Proceles adalah:
Neostigmine
Mifepristone
Carbamazepine
Primidone
Phenytoin
Rifampicin
Estrogen
Teofilin
Carbenoxolone
Amphotericin B
Diuretik
Pereda Nyeri Opioid
Antihistamin
Obat golongan OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non Steroid)
Obat antituberkulosis
Kolestiramin siklosporin glikosida digitalis
Antipsikotik
Obat tidur
Antidepresan golongan trisiklik atau MAOI
Selain daftar di atas, sejumlah obat lainnya juga berpotensi memberikan interaksi dengan Proceles. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan informasi tentang semua obat yang Anda konsumsi kepada dokter.
Efek Samping dan Bahaya Proceles
Selama mengonsumsi Proceles, beberapa orang bisa mengalami efek samping.
Efek Samping Umum
Beberapa efek samping yang berpotensi muncul antara lain:
Sembelit
Mengantuk
Pusing
Mual
Kram perut
Rasa tidak nyaman di area perut
Mulut terasa kering
Susah tidur
Gangguan menstruasi
Nyeri sendi
Pada umumnya, efek samping tersebut akan reda sendirinya, sehingga tidak harus mendapatkan penanganan dokter. Namun jika efek samping di atas terus berlanjut dan mengganggu aktivitas Anda, segeralah periksakan diri ke dokter.
Efek Samping Serius
Sementara itu, beberapa efek samping berbahaya yang harus mendapat penanganan cepat adalah:
Gejala infeksi, seperti batuk pilek dan demam menggigil yang tidak membaik
Pandangan kabur
Terjadi ruam dan pembengkakan pada area wajah, mulut, dan mata
Pembengkakan pada kaki atau tangan
Mata menonjol
Kotoran berwarna lebih gelap daripada biasanya
Kejang
Perubahan perilaku dan suasana hati
Apabila sudah mendapatkan resep Hypofil, Anda bisa membeli obat ini dengan cepat dan mudah melalui Viva Apotek. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Drugs (2023). Betamethasone Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/betamethasone.html
Drugs (2024). Dexchlorpheniramine Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/dexchlorpheniramine.html
NHS. Who Can and Cannot Use Betamethasone for Skin. https://www.nhs.uk/medicines/betamethasone-skin/who-can-and-cannot-use-betamethasone-for-skin/
NHS. About Betamethasone Tablets. https://www.nhs.uk/medicines/betamethasone-tablets/about-betamethasone-tablets/
Patient Info (2022). Betamethasone Soluble Tablets. https://patient.info/medicine/betamethasone-soluble-tablets#before-taking-betamethasone
Drugbank. Betamethasone. https://go.drugbank.com/drugs/DB0044