Skip links

Pyrexin

Pyrexin

Pyrexin adalah obat golongan analgetik, antipiretik, dan antiinflamasi dengan kandungan zat aktif paracetamol. Sesuai golongan obatnya, Pyrexin berguna untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, dan nyeri punggung.
Merek Dagang Pyrexin
Pyrexin adalah merek dagang obat dari Meprofarm, sedangkan generiknya adalah Paracetamol. Pyrexin diedarkan dalam lima bentuk sediaan, yaitu kaplet salut selaput, suspensi, suppositoria, tablet, dan infus.
Apa Itu Pyrexin?
Apa itu Pyrexin?
Golongan: Obat bebas terbatas (tablet dan kaplet), Obat keras (perlu resep dokter) untuk suppositoria dan infus
Kategori: analgesik dan antipiretik
Manfaat: Menurunkan demam dan meredakan nyeri ringan hingga sedang
Digunakan Oleh: Anak-anak > 2 tahun dan dewasa
Ibu Hamil: paracetamol dianggap sebagai salah satu obat penurun demam/pereda nyeri yang paling aman untuk ibu hamil.[1][2][3] FDA telah menetapkan paracetamol dalam kategori B selama kehamilan yang berarti aman digunakan selama kehamilan. Namun, dosisnya harus dijaga seminimal mungkin dan dosisnya harus ditentukan oleh dokter. Oleh karena itu, konsultasikan penggunaan pada dokter sebelum mengonsumsinya.
Ibu Menyusui: paracetamol memang terdistribusi ke ASI, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. Hal ini tidak membawa dampak signifikan pada bayi yang menyusu, sehingga paracetamol tergolong aman untuk ibu menyusui. Meski begitu, konsultasi dengan dokter tetap diperlukan untuk menentukan dosis yang sesuai.
Anak-Anak: Tersedia Pyrexin sirup yang dikhususkan untuk penggunaan pada anak mulai dari usia 2 tahun. Namun, alangkah lebih baik jika Anda konsultasi dengan dokter dulu untuk dosis penggunaan Pyrexin pada anak karena dosis pada anak bergantung pada berat badan anak.
Bentuk Obat: kaplet salut selaput, suspensi, suppositoria, tablet, infus
Peringatan sebelum Menggunakan Pyrexin
Hati-hati dalam menggunakan Pyrexin. Perhatikan sejumlah informasi ini sebelum memulai pengobatan:
Informasikan pada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap paracetamol atau asetaminofen. Pasien dengan alergi atau hipersensitivitas kandungan obat ini dilarang menggunakannya.
Anda yang memiliki atau pernah mengalami defisiensi G6PD, penyakit ginjal, malnutrisi kronis, anemia hemolitik, atau gangguan hati, termasuk hepatitis dan sirosis harus berkonsultasi dengan dokter untuk pemakaian amannya.
Jika Anda rutin mengonsumsi minuman beralkohol atau memiliki riwayat kecanduan alkohol, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Pyrexin dalam bentuk apa pun.
Mengonsumsi alkohol atau produk mengandung alkohol selama pengobatan juga dapat memicu efek samping serius, seperti kerusakan hati.
Untuk anak yang menderita diabetes, konsultasikan penggunaan Pyrexin Sirup Anak dengan dokter. Produk sirup biasanya mengandung gula, sehingga perlu diperhatikan atau dibatasi bagi penderita diabetes.
Untuk menghindari interaksi antarobat yang mungkin terjadi, beri tahu pada dokter jika Anda sedang menggunakan obat atau herbal lain.
Apabila Anda ingin menjalani tindakan medis, seperti pembedahan, sebaiknya informasikan pada dokter terkait Pyrexin yang Anda konsumsi.
Dosis dan Aturan Pakai Pyrexin
Penggunaan Pyrexin sebaiknya selalu berdasarkan arahan dan anjuran dokter untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Berikut dosis pemakaian Pyrexin berdasarkan pada usia pasien dan bentuk obatnya:
Pyrexin Kaplet dan Tablet
Dewasa: 1-2 tablet/kaplet 3x/hari dengan rentang waktu 6-8 jam antardosis.
Dosis maksimum 8 tablet/kaplet.
Pyrexin Sirup
2-6 tahun: 1-2 sendok takar 3-4x/hari
6-9 tahun: 2-3 sendok takar 3-4x/hari
9-12 tahun: 3-4 sendok takar 3-4x/hari
Dosis di atas adalah dosis umum yang tertera dalam label kemasan, sementara dosis pada anak harus memperhatikan berat badannya agar hasilnya lebih terukur. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter anak terkait dosis tepatnya.
Pyrexin Suppositoria
Suppositoria lazim digunakan pada anak-anak. Berikut dosisnya.
Pyrexin 80 mg Suppositoria
3–12 bulan: 1 suppositoria setiap 6 jam.
1–3 tahun: 1 suppositoria setiap 4 jam.
Pyrexin 160 mg Suppositoria
3–6 tahun: 1 supositoria setiap 4–6 jam.
Pyrexin Infus
Hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis dengan pengawasan dokter.
Manfaat Pyrexin
Dengan kandungan paracetamol, Pyrexin memiliki sejumlah manfaat, antara lain.
Manajemen Nyeri Ringan hingga Sedang. Pyrexin bisa membantu mengatasi nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, sampai nyeri punggung.
Meredakan Demam. paracetamol dalam Pyrexin dapat menurunkan demam dengan memengaruhi pusat pengatur suhu di otak (hipotalamus). Obat ini menghambat enzim yang memicu produksi prostaglandin, senyawa yang menyebabkan peradangan dan demam, sehingga suhu tubuh kembali normal.
Cara Menggunakan Pyrexin dengan Benar
Berikut tata cara menggunakan Pyrexin dengan benar:
Obat tablet dapat Anda telan utuh dengan bantuan air putih, sedangkan penggunaan dalam sediaan sirup, harus Anda kocok terlebih dahulu sebelum Anda gunakan dan gunakan sendok takar yang tersedia agar dosis lebih akurat.
Jika anak muntah dalam waktu kurang dari 20 menit setelah mengonsumsi Pyrexin Sirup, berikan dosis ulang dalam jumlah yang sama. Namun, Anda tidak perlu mengulang dosis jika anak muntah 30 menit setelah minum obat.
Pyrexin digunakan sebagai obat jangka pendek. Ketika gejala membaik, hentikan pengobatan.
Jika demam tidak kunjung reda setelah 3 hari atau nyeri belum mereda dalam 7 hari, segera konsultasikan dengan dokter.
Pyrexin Infus hanya diberikan oleh tenaga medis melalui infus ke pembuluh darah vena.
Sebelum infus dipasang, gunakan pakaian yang memungkinkan lengan mudah digulung untuk memudahkan proses pemasangan infus.
Suppositoria dimasukkan melalui anus, pastikan tangan bersih saat memasukkannya.
Simpan Pyrexin dalam bentuk tablet atau sirup di tempat bersuhu ruangan, jauh dari kelembapan dan paparan panas.
Pastikan obat aman dari pandangan dan jangkauan anak-anak.
Jangan gunakan Pyrexin yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Untuk Pyrexin Sirup Anak, habiskan dalam waktu 14 hari setelah kemasan dibuka.
Interaksi Pyrexin dengan Obat Lain
Penggunaan Pyrexin bersamaan dengan obat tertentu bisa memicu interaksi obat yang berpotensi merugikan.
Berikut beberapa kemungkinan efek interaksi tersebut:
Peningkatan risiko kerusakan hati saat Pyrexin berkombinasi dengan obat golongan barbiturat, seperti phenobarbital.
Kombinasi Pyrexin dan metoclopramide, domperidone, probenecid, atau isoniazid dapat meningkatkan risiko efek samping.
Kombinasi Pyrexin dengan chloramphenicol atau busulfan dapat memperbesar kemungkinan munculnya efek samping.
Penggunaan bersamaan dengan Lamotrigine dapat mengurangi kemampuan obat dalam mencegah kejang.
Penggunaan bersama cholestyramine dapat mengurangi efektivitas Pyrexin.
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi yang merugikan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat atau herbal lain bersamaan dengan Pyrexin.
Efek Samping dan Bahaya Pyrexin
Obat yang mengandung paracetamol, seperti Pyrexin, umumnya jarang menimbulkan efek samping jika penggunaannya sesuai dengan aturan atau petunjuk dokter. Namun, penggunaan yang tidak sesuai aturan dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati.
Beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi.
Mual dan muntah
Tubuh terasa lemas dan kehilangan nafsu makan
Nyeri di perut bagian kanan atas
Warna tinja menjadi pucat atau keabu-abuan
Urine berwarna gelap
Kulit dan mata menguning (penyakit kuning)
Jika tubuh menunjukkan efek samping di atas, segera hubungi dokter. Selain itu, hentikan penggunaan Pyrexin dan segera cari bantuan medis jika muncul reaksi alergi, seperti ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan pada bibir atau lidah, atau sesak napas.
Pyrexin bisa Anda beli di Viva Apotek. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!

Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi :
Drugsdb.com (2012). https://www.drugsdb.com/otc/paracetamol/paracetamol-during-pregnancy-breastfeeding/
NHS (2022). Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking paracetamol for adults. https://www.nhs.uk/medicines/paracetamol-for-adults/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-paracetamol-for-adults/
Youareamom (2018). Paracetamol During Pregnancy: Side Effects. https://youaremom.com/pregnancy/paracetamol-during-pregnancy/
Drugs.com (2023). Paracetamol. https://www.drugs.com/paracetamol.html
Alcohol and Drug Foundation (2024). Paracetamol. https://adf.org.au/drug-facts/paracetamol/
NCBI (2024). Acetaminophen. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482369/
PubMed Central (2022). Maternal Paracetamol Intake During Pregnancy—Impacts on Offspring Reproductive Development. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9047911/
PubMed (2021). Paracetamol use during pregnancy – a call for precautionary action. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34556849/
Nature (2021). Paracetamol use during pregnancy – a call for precautionary action. https://www.nature.com/articles/s41574-021-00553-7
NCBI (2023). Acetaminophen (Paracetamol). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK582555/
MIMS. Pyrexin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pyrexin/pyrexin?lang=id
Satu Sehat Kemenkes. Paracetamol 80 mg Suppositoria (PYREXIN 80) – Rotoplast isi 5. https://satusehat.kemkes.go.id/kfa-browser/poak-detail/94016952
Satu Sehat Kemenkes. Paracetamol 80 mg Suppositoria (PYREXIN 80) – Dus isi 10. https://satusehat.kemkes.go.id/kfa-browser/poak-detail/94016951
Satu Sehat Kemenkes. Paracetamol 500 mg Tablet (PYREXIN, BLISTER, MEPROFARM). https://satusehat.kemkes.go.id/kfa-browser/poa-detail/93011906
Satu Sehat Kemenkes. Paracetamol 10 mg/mL Infus (PYREXIN). https://satusehat.kemkes.go.id/kfa-browser/poa-detail/93013476
Sdrugs.com. Pyrexin. https://www.sdrugs.com/?c=drug&s=pyrexin&ingredient=acetaminophen

Leave a comment

Explore
Drag