Regumen adalah obat hormonal yang mengandung norethisterone. Obat ini membantu mengatasi perdarahan rahim disfungsional, amenore, PMS, dan endometriosis.
Merek Dagang Regumen
Merek dagang Regumen antara lain Regumen.
Apa Itu Regumen
Apa itu Regumen?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Hormon estrogen dan progesteron sintetis
Manfaat: Mengatasi perdarahan uterus abnormal, endometriosis, sindrom pra-menstruasi, nyeri haid, menorrhagia, dismenore, mencegah kehamilan, dan menunda haid.
Digunakan oleh: Dewasa
Regumen untuk Ibu Hamil: FDA mengelompokkan norethisterone, kandungan dalam Regumen, dalam kategori X—terbukti dapat menyebabkan cacat lahir apabila dikonsumsi ketika hamil.[1] Meskipun tidak menyebabkan keguguran, obat ini berpengaruh terhadap perkembangan janin secara serius.[2][3] Konsultasi dengan medis untuk alternatif pengobatan lain bila perlu.
Regumen untuk Ibu Menyusui: Penggunaan norethisterone juga tidak dianjurkan untuk ibu yang menyusui. Meskipun penelitian tentang efeknya pada ibu masih terbatas, beberapa literatur menunjukkan potensi penurunan kualitas dan kuantitas ASI.[4] Pada dosis tinggi, progesteron sintetis ini dapat menekan produksi ASI hingga mengubah komposisinya, sehingga berpotensi memengaruhi nutrisi yang diterima bayi.[5]
Regumen untuk Anak-anak: Regumen tidak direkomendasikan untuk anak-anak.
Bentuk obat: Tablet
Peringatan sebelum Menggunakan Regumen
Sebelum menggunakan Regumen, pastikan Anda memperhatikan hal-hal berikut:
Regumen tidak boleh digunakan oleh wanita hamil maupun menyusui. Penggunaannya dapat mengakibatkan cacat lahir dan memengaruhi kualitas ASI—obat ini terserap ASI.
Apabila Anda memiliki riwayat gangguan fungsi hati, maka hindari penggunaan obat ini. Kandungan norethisterone dapat memperburuk kondisi tersebut.
Kandungan norethisterone dalam Regumen dapat berinteraksi dengan obat lain.
Apabila Anda menderita diabetes atau gangguan metabolik lainnya, penggunaan Regumen harus hati-hati karena berpengaruh pada kadar gula darah maupun metabolisme lipid.
Risiko efek samping akan meningkat apabila menggunakan Regume untuk jangka panjang.
Dosis dan Aturan Pakai Regumen
Dosis Regumen dan aturan pakainya berdasarkan kondisi yang diatasi adalah sebagai berikut:
Untuk Perdarahan Uterus Disfungsional
Minum 1 tablet sebanyak 3 kali sehari selama 10 hari untuk menghentikan perdarahan yang tidak normal.
Pencegahan Perdarahan Uterus
Minum 1 tablet sebanyak 2–3 kali sehari.
Mulailah dari hari ke-19 hingga hari ke-26 dalam siklus menstruasi Anda.
Untuk Endometriosis
Minum 1 tablet sebanyak 2 kali sehari, dimulai pada hari ke-5 siklus menstruasi.
Lanjutkan selama 4–6 bulan. Jika muncul bercak perdarahan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 tablet sebanyak 2 kali sehari.
Untuk Sindrom Pre Menstruasi (PMS) dan Metropati Hemoragik
Minum 1 tablet sebanyak 2–3 kali sehari dari hari ke-19 hingga hari ke-26 siklus menstruasi untuk meredakan gejala.
Untuk Penundaan Menstruasi
Minum 1 tablet sebanyak 3 kali sehari, selama 10–14 hari. Mulailah konsumsi 3 hari sebelum perkiraan menstruasi.
Jika bercak perdarahan muncul, tingkatkan dosis menjadi 2 tablet sebanyak 3 kali sehari hingga bercak berhenti.
Untuk Menorrhagia (Perdarahan Menstruasi Berlebih)
Minum 1 tablet sebanyak 3 kali sehari selama 10 hari atau hingga perdarahan berhenti.
Untuk Dismenore (Nyeri Haid)
Minum 1 tablet sebanyak 3 kali sehari mulai dari hari ke-5 hingga hari ke-24 siklus menstruasi. Ulangi selama 3–4 siklus berturut-turut untuk hasil terbaik.
Manfaat Regumen
Norethisterone, hormon progesteron sintetis pada Regumen, menawarkan berbagai manfaat utama, termasuk:
1. Mengatasi Perdarahan Uterus Disfungsional
Norethisterone bekerja dengan menstabilkan lapisan endometrium serta mencegah pelepasan lapisan rahim yang tidak terkontrol. Kondisi ini sering terjadi akibat ketidakseimbangan hormon, sehingga menyebabkan pendarahan di luar siklus menstruasi normal.
Oleh karena itu, Regumen membantu menghentikan perdarahan abnormal sementara memulihkan lapisan rahim agar lebih stabil.
2. Mengobati Amenore (Tidak Datangnya Menstruasi)
Pada wanita dengan amenore primer atau sekunder, Regumen membantu memicu menstruasi dengan meniru fungsi progesteron alami. Obat ini mempersiapkan rahim untuk pelepasan lapisan endometrium yang tertunda akibat kekurangan hormon.
3. Meredakan Gejala Sindrom Pramenstruasi (PMS)
Kandungan Regumen membantu menyeimbangkan kadar hormon yang fluktuatif sehingga gejala PMS mereda. Beberapa gejala yang teratasi mencakup nyeri payudara, kram perut, serta perubahan suasana hati.
4. Mengelola Endometriosis
Obat ini juga menekan pertumbuhan jaringan endometrium yang tidak normal di luar rahim. Cara kerjanya adalah dengan mengurangi aktivitas hormonal yang memicu pertumbuhannya.
Hal ini membantu mengurangi peradangan, nyeri panggul, dan ketidaknyamanan lainnya yang sering dialami penderita endometriosis. Menggunakannya dalam jangka panjang memungkinkan pengelolaan gejala yang lebih optimal.
5. Menunda Menstruasi
Regumen juga berguna untuk menunda menstruasi dengan mencegah pelepasan lapisan endometrium pada waktu yang dijadwalkan. Ini dilakukan dengan menjaga kadar hormon progesteron tetap tinggi selama masa konsumsi obat.
Penggunaannya memungkinkan wanita untuk mengatur waktu menstruasi sesuai kebutuhan, seperti untuk acara atau perjalanan penting.
Cara Menggunakan Regumen dengan Benar
Agar Regumen bekerja dengan optimal, ikuti panduan umum berikut:
Konsumsi Regumen setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung.
Telan tablet secara utuh dengan segelas air putih; jangan mengunyah, menghancurkan, maupun membelah tablet.
Usahakan mengonsumsi Regumen pada jam yang sama setiap hari untuk memastikan efektivitas obat.
Sebelum memulai pengobatan dengan Regumen, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan dosis dan durasi penggunaan sesuai dengan kondisi Anda.
Interaksi Regumen dengan Obat Lain
Kandungan dalam Regumen dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Berikut adalah beberapa interaksi yang perlu Anda perhatikan.
Antiepilepsi
Fenitoin, karbamazepin, dan fenobarbital dapat meningkatkan metabolisme norethisterone sehingga menurunkan efektivitas Regumen. Hal ini terjadi karena induksi enzim hati yang mempercepat pemecahan hormon tersebut.
Antibiotik Tertentu
Rifampisin dan rifabutin juga mengurangi kadar norethisterone dalam darah. Interaksi ini terjadi akibat peningkatan aktivitas enzim hati yang memetabolisme hormon, sehingga mengurangi efektivitas Regumen.
Antiretroviral
Ritonavir dan nelfinavir, yang digunakan dalam terapi HIV, dapat menurunkan konsentrasi norethisterone dalam tubuh. Interaksi ini dapat mengurangi efektivitas Regumen dalam mengatasi kondisi yang ditargetkan.
Antijamur
Ketokonazol dan griseofulvin dapat memengaruhi metabolisme norethisterone. Sementara ketokonazol meningkatkan kadar obat, griseofulvin dapat menurunkannya sehingga potensi risiko efek samping juga lebih tinggi.
Antihipertensi
Verapamil dan diltiazem yang mengontrol tekanan darah dapat meningkatkan kadar norethisterone dalam darah. Peningkatan ini dapat meningkatkan risiko efek samping dari Regumen.
Efek Samping dan Bahaya Regumen
Berikut adalah efek samping dan bahaya potensial menggunakan Regumen:
Beberapa individu mungkin mengalami mual, muntah, atau diare setelah menggunakan obat ini.
Regumen juga menyebabkan menstruasi lebih singkat atau tidak menstruasi sama sekali.
Penggunaan obat ini dapat menyebabkan gangguan fungsi hati, yang ditandai dengan urin warna gelap, atau kulit dan mata menguning.
Pada individu yang sensitif, penggunaan Regumen dapat memicu reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau pembengkakan.
Beberapa pengguna mungkin mengalami depresi atau perubahan mood selama penggunaan Regumen.
Segera hentikan penggunaan dan hubungi tenaga medis apabila Anda mengalami gejala tidak biasa setelah mengonsumsi Regumen.
Dapatkan Regumen dan kebutuhan obat lainnya dengan mudah melalui fitur Beli Obat di Viva Apotek. Tetap prioritaskan kesehatan Anda setiap saat, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Drug Bank (2024). Norethisterone.
https://go.drugbank.com/drugs/DB00717
MIMS (2024). Norethisterone.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/norethisterone?mtype=generic
Drugs.com (2023). Norethindrone.
https://www.drugs.com/mtm/norethindrone.html
Medicines (2024). Norethisterone 5mg Leaflet.
https://www.medicines.org.uk/emc/files/pil.1494.pdf