Relaxon adalah obat untuk mengatasi otot kaku dengan membuatnya rileks kembali. Obat berbentuk tablet ini hanya bisa diperoleh melalui resep dokter.
Merek Dagang Relaxon
Merek dagang Relaxon adalah Relaxon.
Apa Itu Relaxon
Apa itu Relaxon?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Relaksan otot
Manfaat: Mengatasi otot yang kaku atau menegang di area tubuh
Digunakan oleh: Dewasa
Relaxon untuk ibu hamil: Belum ada studi yang mendukung terkait keamanan konsumsi Relaxon pada ibu hamil. Konsumsi obat ini hanya setelah konsultasi dengan dokter dan jika potensi manfaat lebih besar dibandingkan risikonya.
Relaxon untuk ibu menyusui: Karena belum diketahui apakah Relaxon dapat terserap oleh ASI atau tidak, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Relaxon untuk anak-anak: Obat ini hanya untuk dikonsumsi oleh orang dewasa dan tidak dianjurkan untuk anak-anak kecuali atas anjuran dokter.
Bentuk obat: Tablet
Peringatan Sebelum Menggunakan Relaxon
Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi Relaxon untuk mencegah efek samping:
Beri tahu dokter apabila Anda memiliki riwayat medis seperti kelainan fungsi hati. Ini disebabkan karena obat ini dapat memperburuk kondisi tersebut sehingga konsumsinya harus dilakukan secara hati-hati.
Karena kandungan eperisone pada Relaxon dapat memicu kantuk atau penurunan kemampuan motorik, hindari mengemudi atau aktivitas lainnya yang membutuhkan kewaspadaan beberapa saat setelah mengonsumsi obat ini.
Konsumsi alkohol tidak dianjurkan selama Anda menjalani pengobatan dengan Relaxon karena dapat berdampak negatif pada organ hati dan memicu berbagai efek samping.
Orang lanjut usia (lansia) lebih berisiko terkena efek samping dari obat ini. Untuk menurunkan risiko efek samping, pantau konsumsi obat ini secara berkala dan hati-hati. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosisnya untuk orang lanjut usia.
Karena keamanan konsumsinya belum ditetapkan, hindari memberikan obat ini kepada anak-anak di bawah 18 tahun meskipun mereka memiliki gejala yang sama seperti Anda untuk mencegah risiko efek samping.
Informasikan dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan baik untuk bayi maupun janin.
Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, vitamin, atau produk herbal lainnya sebelum mengonsumsi Relaxon.
Hindari konsumsi obat ini jika Anda memiliki alergi atau hipersensitivitas terhadap kandungan di dalamnya.
Dosis dan Aturan Pakai Relaxon
Berikut adalah dosis dan aturan pakai Relaxon yang tepat untuk meredakan otot kaku dan tegang:
Dewasa (usia di atas 18 tahun)
Konsumsi dosis 1 tablet sebanyak 3 kali sehari atau sesuai arahan dokter. Dosis yang diberikan dokter bisa jadi berbeda tergantung usia atau kondisi medis yang Anda miliki.
Sebelum pemakaian, pastikan cek kembali panduan pada kemasan atau anjuran yang diberikan dokter untuk memastikan dosis dan cara pakainya sudah tepat sesuai kondisi tubuh Anda.
Manfaat Relaxon
Relaxon yang mengandung eperisone HCl berguna untuk mengatasi otot tubuh yang menegang atau kaku. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, tubuh tidak aktif dalam waktu yang lama seperti duduk seharian, atau delayed-onset muscle soreness (DOMS) yang biasanya muncul setelah olahraga.
Cara kerja kandungan eperisone yaitu dengan menghambat voltage-gated sodium channels (VGSC) pada batang otak. Dengan itu, aktivitas saraf dan sensasi nyeri akan mereda serta aliran darah pun menjadi lancar kembali.
Cara Menggunakan Relaxon dengan Benar
Layaknya obat tablet pada umumnya, Relaxon dapat dikonsumsi dengan menelannya bersama segelas air mineral untuk mencegah rasa tidak nyaman pada kerongkongan. Hindari menggerus atau menghancurkan obat sebelum mengonsumsinya.
Selain itu, ada beberapa panduan umum lainnya yang perlu diperhatikan:
Ikuti dosis dan waktu penggunaan yang telah ditentukan. Jika jadwal sedikit terlewat, segera konsumsi obat ini. Jika jadwal terlewat jauh, cukup tunggu hingga jadwal berikutnya tanpa menggandakan dosisnya untuk mencegah overdosis.
Relaxon disarankan untuk dikonsumsi sesudah makan untuk mencegah rasa tidak nyaman pada saluran cerna.
Meskipun gejala terasa membaik, tetap konsumsi obat ini sesuai durasi yang telah ditentukan oleh dokter.
Agar tidak bergantung pada obat seperti Relaxon untuk menghilangkan otot kaku, Anda dapat mencoba alternatif lainnya seperti tidak lupa pemanasan sebelum berolahraga, melakukan pendinginan yang tepat setelah berolahraga, pijat otot yang kaku beberapa kali sehari, atau berendam dengan air hangat untuk melancarkan sirkulasi darah di dalam tubuh.
Jauhkan Relaxon dari jangkauan anak-anak. Simpan di tempat yang kering dan tidak terkena panas sinar matahari langsung.
Interaksi Relaxon dengan Obat Lain
Kandungan eperisone pada Relaxon dapat berinteraksi dengan jenis obat atau produk tertentu sehingga memicu berbagai reaksi. Berikut adalah beberapa contohnya:
Konsumsi eperisone bersama obat yang memiliki manfaat serupa seperti tolperisone tidak dianjurkan. Alih-alih menggandakan manfaatnya, konsumsi keduanya secara bersamaan justru berisiko memicu efek samping.
Risiko gangguan mata seperti meningkatnya tekanan mata yang memengaruhi kemampuan penglihatan dapat terjadi apabila eperisone dikonsumsi bersama methocarbamol.
Jika eperisone dikonsumsi bersama obat tidur atau penenang seperti alprazolam, risiko kondisi QT prolongation dapat meningkat sehingga berdampak negatif bagi tubuh.
Konsumsi eperisone bersama obat antihistamin seperti cetirizine tidak disarankan karena dapat meningkatkan risiko atau tingkat keparahan depresi sistem saraf pusat (CNS depression).
Konsumsi alkohol bersama Relaxon tidak dianjurkan karena dapat berdampak buruk terhadap organ hati serta memperburuk efek samping kantuk yang muncul di sebagian orang.
Efek Samping dan Bahaya Relaxon
Jika tidak dikonsumsi dalam dosis yang tepat atau memiliki kondisi medis tertentu, eperisone pada Relaxon dapat memicu beberapa efek samping umum seperti:
Mual dan muntah
Hilang nafsu makan
Mudah mengantuk
Masalah pencernaan ringan
Sakit kepala
Sulit buang air besar
Meskipun jarang terjadi, konsumsi Relaxon juga dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius. Contohnya yaitu reaksi alergi serius seperti ruam kulit serius, pembengkakan pada wajah, hingga kesulitan bernapas.
Efek samping yang umum dan ringan biasanya akan hilang dalam beberapa hari seiring tubuh menyesuaikan diri dengan obat. Namun, jika tidak kunjung hilang dan menjadi serius, segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Itulah beberapa informasi terkait obat Relaxon yang perlu Anda perhatikan. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Cleveland Clinic (2023). Muscle Stiffness. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/25147-muscle-stiffness.
DrugBank (n.d). Eperisone. https://go.drugbank.com/drugs/DB08992.
MIMS (n.d). Eperisone. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/eperisone?mtype=generic.
National Library of Medicine (2008). Clinical experience with eperisone in the treatment of acute low back pain. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18663343/.
National Library of Medicine (2008). Efficacy and safety of eperisone in patients with low back pain: a double blind randomized study. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18727454/.
National Library of Medicine (2020). Effects of Eperisone Hydrochloride and Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) for Acute Non-Specific Back Pain with Muscle Spasm: A Prospective, Open-Label Study. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7678690/#:~:text=Eperisone%20hydrochloride%2C%20a%20centrally%20acting,VGSC)%20in%20the%20brain%20stem.
Practo (n.d). Eperisone. https://www.practo.com/medicine-info/eperisone-1113-api.
PharmEasy (n.d). Eperisone. https://pharmeasy.in/molecules/eperisone-1348#contraindications.