Virus Covid 19 yang menyerang dunia di tahun 2019 silam, pasti masih menyisakan trauma yang mendalam. Meski sekarang kondisi sudah lebih baik, bukan tak mungkin virus ini bisa datang lagi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah pencegahan dan pengobatan jika virus ini datang kembali.
Salah satu obat yang bisa digunakan untuk melawan virus ini adalah remdesivir. Berasal dari golongan antivitus membuat remdesivir sudah terbukti efektif dalam melawan infeksi virus Covid 19 di dalam tubuh. Sejalan dengan manfaat tersebut remdesivir juga membantu meringankan gejala dan mencegah terjadinya risiko komplikasi khususnya di saluran pernapasan.
Merk Dagang Remdesivir
Merek dagang Remdesivir antara lain: Remidia, Remeva, Remdac, Jubi-R, Desrem, Covifor, dan Cipremi.
Apa itu Remdesivir?
Apa itu Remdesivir?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat dari golongan antivirus
Manfaat: Mengatasi masalah infeksi virus Covid 19 di dalam tubuh dan membantu meringankan gejala dan mencegah terjadinya risiko komplikasi khususnya di saluran pernapasan.
Digunakan oleh: Bisa digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak yang sudah berusi 28 hari atau yang berat badannya sudah di atas 3 kg.
Remdesivir untuk ibu hamil: Hingga artikel ini ditulis belum ada penelitian baik pada hewan atau manusia yang menunjukan efek samping remdesivir pada ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, obat ini sebaiknya tidak digunakan pada ibu hamil kecuali dalam situasi yang benar-benar mendesak dan atas arahan dari dokter spesialis.
Remdesivir untuk ibu menyusui: Hingga artikel ini ditulis belum ada penelitian yang menunjukan apakah remdesivir bisa terserap ke dalam ASI atau tidak. Maka dari itu, penggunaan obat ini kepada ibu yang sedang menyusui tidak disarankan mengingat keamanannya belum terjamin. Remdesivir hanya boleh digunakan jika berada dalam kondisi darurat.
Remdesivir untuk anak: Penggunaan remdesivir kepada anak-anak diperbolehkan jika anak sudah berusia 28 hari atau berat badannya sudah mencapai 3 kg. Namun, penggunaannya tetap harus di bawah pengawasan ketat dari dokter.
Bentuk obat: Serbuk injeksi liofilisasi.
Peringatan Sebelum Menggunakan Remdesivir
Sebelum menggunakan remdesivir pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap kandungan remdesivir itu sendiri. Jika merasa kurang yakin, konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi atau lakukan pemeriksaan alergi terlebih dahulu.
Remdesivir tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi dengan kandungan tersebut karena bisa berakibat fatal.
Remdesivir juga tidak boleh digunakan jika Anda menderita masalah kesehatan seperti gagal ginjal yang sudah sangat parah.
Remdesivir juga tidak boleh digunakan oleh ibu hamil dan juga ibu yang sedang menyusui, kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak karena keamanannya belum dapat dipastikan
Remdesivir tidak boleh diberikan kepada anak-anak dengan usia <28 hari dan berat badan <3 kg.
Informasikan ke dokter jika Anda sedang mengonsumsi atau menggunakan obat-obatan jenis lain baik itu obat-obatan dari rumah sakit atau obat herbal. Penggunaan suplemen lain juga sebaiknya diinformasikan ke dokter untuk menghindari interaksi obat yang efek sampingnya kurang baik.
Jika terasa adanya reaksi alergi atau efek samping yang membahayakan setelah mengonsumsi remdesivir segera datang ke faskes terdekat dan meminta saran medis dari tenaga kesehatan.
Dosis dan Aturan Pakai Remdesivir
Seperti yang sudah diketahui, remdesivir adalah obat keras yang bisa dibeli di apotek baik offline ataupun online dengan resep dokter. Maka dari itu, penggunaan remdesivir tetap harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter karena penggunaan tanpa dosis yang tepat bisa menimbulkan efek samping yang kurang baik seperti overdosis. Dosis penggunaan remdesivir yang paling umum adalah sebagai berikut:
Perawatan di rumak sakit
Dewasa: 200 mg diberikan sebagai dosis tunggal di hari pertama perawatan. Dosis di hari kedua dan seterusnya adalah 100 mg per hari sebagai dosis tunggal. Pada pasiean tanpa ECMO pengobatan bisa dilakukan selama 5 hari. Pada pasien dengan ECMO pengobatan bisa dilakukan selama 10 hari.
Anak-anak: 5 mg/kg di hari pertama perawatan. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 2,5 mg/ kg 1 kali sehari di hari kedua. Pada pasien tanpa ECMO pengobatan bisa dilakukan selama 5 hari. Pada pasien dengan ECMO pengobatan bisa dilakukan selama 10 hari.
Perawatan di rumah
Dewasa: 200 mg diberikan sebagai dosis tunggal di hari pertama perawatan. Dosis diubah menjadi 100 mg 1 kali sehari di hari kedua dan ketiga. Durasi pengobatan maksimal 3 hari.
Anak-anak: 5 mg/kg di hari pertama perawatan. Dosis diubah menjadi 2,5 mg kg 1 kali sehari di hari kedua dan ketiga. Durasi pengobatan maksimal 3 hari.
Manfaat Remdesivir
Manfaat remdesivir pada umumnya adalah untuk masalah infeksi virus Covid 19 di dalam tubuh dan membantu meringankan gejala dan mencegah terjadinya risiko komplikasi khususnya di saluran pernapasan.
Cara Menggunakan Remdesivir
Remdesivir biasanya tersedia di apotek baik apotek offline seperti di rumah sakit atau apotek online. Agar pengobatan dengan remdesivir menjadi lebih maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini saat menggunakannya:
Area yang akan dimasukan jarum infus harus dalam keadaan bersih dan kering. Tujuannya adalah untuk mencegah infeksi atau iritasi di bagian tersebut.
Dosis remdesivir harus sesuai dengan yang disarankan oleh dokter. Jangan melebihi atau mengurangi dosis.
Remdesivir hanya boleh diberikan oleh tenaga medis baik itu di rumah sakit atau saat Anda menjalani perawatan di rumah.
Selama menjalani pengobatan dengan remdesivir, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Ikuti arahan dari dokter terkait jadwal pemeriksaan tersebut agar hasil pengobatan lebih maksimal.
Hindari penggunaan remdesivir jika kemasannya sudah rusak, tercemar, atau sudah memasuki tanggal kadaluwarsa.
Jika setelah penggunaan remdesivir masalah kesehatan tak kunjung membaik atau justru timbul masalah kesehatan lain, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi lagi dengan dokter dan meminta arahan medis lain.
Interaksi Remdesivir dengan Obat Lain
Tergolong sebagai obat keras membuat remdesivir memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan obat-obatan lain jika dikonsumsi secara bersamaan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui interaksi yang mungkin terjadi. Berikut beberapa interaksi yang mungkin terjadi:
Efektivitas remdesivir bisa menurun jika digunakan bersama dengan hydrochloroquine dan chloroquine.
Risiko pendarahan bisa meningkat jika remdesivir digunakan bersama dengan warfarin.
Risiko kerusakan liver juga bisa meningkat jika remdesivir digunakan bersama dengan pyrazinamide, obat dari golongan statin, obat dari golongan ACE inhibitor, dan methotrexate.
Efek Samping dan Bahaya Remdesivir
Jika digunakan sesuai aturan pakai, remdesivir umumnya tidak akan menyebabkan efek samping atau hanya menimbulkan efek samping ringan sebagai berikut:
Sesak napas
Menggigil
Mual dan muntah
Demam
Detak jantung menjadi lebih cepat atau lebih lambat
Demam
Pusing
Nyeri, memar, pendarahan, dan bengkak pada area yang diinfus.
Hentikan penggunaan remdesivir dan segera konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda, semakin parah, dan muncul reaksi alergi yang parah seperti:
Urine berubah warna jadi lebih gelap
Sakit di perut bagian kanan atas
Muncul gejala penyakit kuning
Beli Obat di Viva Apotek
Saat ini membeli obat atau suplemen apapun, baik tanpa resep atau dengan resep seperti remdesivir bisa dengan mudah dilakukan melalui aplikasi Viva Apotek. Hanya melalui layar ponsel Anda sudah bisa mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan.
Sangat mudah bukan? Maka dari itu jangan ragu lagi untuk memanfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS (n.d.). Remdesivir.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/remdesivir?mtype=generic
Mayo Clinic (2024). Remdesivir (intravenous route).
https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/remdesivir-intravenous-route/description/drg-20503608
NHS UK (2022). About Remdesivir.
https://www.nhs.uk/medicines/remdesivir-veklury/about-remdesivir/