Penyakit ginjal baik ringan atau kronis menjadi hal yang sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Harus segera diatasi karena jika tidak bisa berakibat fatal, salah satunya adalah menyebabkan kekurangan protein dan nutrisi di dalam tubuh. Apabila hal itu terjadi, dibutuhkan penanganan yang lebih serius misalnya dengan obat dalam bentuk sediaan infus seperti Renxamin.
Sediaan infus yang satu ini sudah banyak digunakan dalam rangka memenuhi kebutuhan protein dan nutrisi pada pasien gagal ginjal. Tak hanya itu, sediaan infus ini juga biasa digunakan sebagai nutrisi intradialisis (IDPN) pada pasien gagal ginjal yang sudah akut atau kronis.
Renxamin mampu memenuhi semua kebutuhan tersebut karena kandungan yang hadir di dalamnya. Adapun kandungan yang ada di dalam Renxamin kebanyakan adalah asam amino, baik itu asam amino esensial atau asam amino non esensial.
Merk Dagang Renxamin
Renxamin adalah merek dagang larutan untuk nutrisi parenteral yang mengandung berbagai asam amino, baik esensial maupun non-esensial. Asam amino esensial yang terkandung meliputi L-Leucine, L-Phenylalanine, L-Methionine, L-Lysine acetate (free-base), L-Isoleucine, L-Valine, L-Histidine HCl (free-base), L-Threonine, L-Tryptophan, dan N-Acetyl-L-Tyrosine (free-base). Sementara itu, asam amino non-esensial yang terdapat dalam larutan ini antara lain L-Arginine, Glycine, L-Proline, L-Serine, dan L-Asparagine. Selain itu, larutan ini juga mengandung ion Chloride dan Acetate.
Apa itu Renxamin?
Apa itu Renxamin?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Produk nutrisi parenteral
Manfaat: Memenuhi kebutuhan protein dan nutrisi pada pasien gagal ginjal serta berfungsi sebagai nutrisi intradialisis (IDPN) pada pasien gagal ginjal yang sudah akut atau kronis.
Digunakan oleh: Renxamin hanya bisa digunakan pada orang dewasa.
Renxamin untuk ibu hamil: Belum ada penelitian yang benar-benar menunjukan efek samping Renxamin pada ibu hamil. Namun, ada baiknya ibu hamil tetap berkonsultasi dengan dokter kandungan apabila akan menjalani pengobatan dengan Renxamin.
Renxamin untuk ibu menyusui: Renxamin diketahui tidak dapat terserap ke dalam ASI. Namun, demi keamanan ibu dan anak ada baiknya untuk tetap berkonsultasi ke dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Renxamin.
Renxamin untuk anak: Penggunaan Renxamin kepada pasien anak-anak tidak disarankan karena belum diketahui efek samping dan keamanannya.
Bentuk obat: Infus
Peringatan Sebelum Menggunakan Renxamin
Sebelum menggunakan Renxamin pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap kandungan yang ada di dalam Renxamin, seperti asam amino esensial dan non esensial. Jika merasa kurang yakin, konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi atau lakukan pemeriksaan alergi terlebih dahulu.
Renxamin tidak boleh digunakan jika Anda menderita masalah kesehatan seperti masalah metabolisme protein, koma hepatikum, dan juga gangguan hati berat.
Ibu hamil dan ibu menyusui wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Renxamin karena hingga artikel ini ditulis belum dapat dipastikan efek samping Renxamin kepada ibu hamil.
Informasikan ke dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan jenis lain baik itu obat-obatan dari rumah sakit atau obat herbal. Penggunaan suplemen juga sebaiknya diinformasikan ke dokter untuk menghindari interaksi obat yang efek sampingnya kurang baik.
Jika terasa adanya reaksi alergi atau efek samping yang membahayakan setelah menjalani pengobatan dengan Renxamin segera datang ke faskes terdekat dan meminta saran medis dari tenaga kesehatan.
Dosis dan Aturan Pakai Renxamin
Seperti yang sudah diketahui, Renxamin adalah obat keras dan dosisnya benar-benar harus disesuaikan dengan anjuran dokter. Hal ini karena penggunaan Renxamin tanpa dosis yang tepat bisa menimbulkan efek samping yang kurang baik seperti overdosis. Dosis penggunaan Renxamin yang paling umum adalah sebagai berikut:
Penggunaan pada pasien gagal ginjal tanpa dialisis: 0,4-0,6 kg/BB per hari dan diberikan lewat infus dengan kecepatan 30-40 tetes setiap menit.
Penggunaan pada pasien gagal ginjal dengan dialisis: 0,8-1,2 kg/BB per hari dan diberikan lewat infus dengan kecepatan 30-40 tetes setiap menit.
Manfaat Renxamin
Manfaat Renxamin adalah untuk memenuhi kebutuhan protein dan nutrisi pada pasien gagal ginjal serta berfungsi sebagai nutrisi intradialisis (IDPN) pada pasien gagal ginjal yang sudah akut atau kronis.
Cara Menggunakan Renxamin
Sediaan infus ini biasanya tersedia di apotek baik apotek offline seperti di rumah sakit atau apotek online. Agar hasil pengobatan dengan Renxamin menjadi lebih maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini saat menggunakannya:
Pastikan area yang akan dimasukan jarum infus sudah dalam keadaan bersih, bebas infeksi, dan dalam keadaan kering. Hal ini bertujuan agar area yang dimasukan jarum infus tidak iritasi atau timbul infeksi.
Dosis Renxamin harus sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter untuk mencegah overdosis atau timbulnya efek samping yang tidak diinginkan.
Durasi pengobatan dengan Renxamin harus disesuaikan dengan kondisi pasien yang diawasi langsung oleh dokter.
Jangan menghentikan penggunaan Renxamin jika belum ada arahan dari dokter yang menangani Anda.
Pemberian Renxamin hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang sudah benar-benar terlatih dan tersertifikasi.
Jika Renxamin digunakan di rumah, Anda wajib memanggil perawat khusus untuk memasukan sediaan infus ini ke dalam tubuh.
Meskipun Renxamin bisa memenuhi nutrisi dan protein, penggunaannya tetap harus diiringi dengan nutrisi yang cukup dari makanan dan minuman yang sehat.
Hindari konsumsi alkohol dan rokok selama menjalani pengobatan dengan Renxamin. Tujuannya agar pengobatan menjadi lebih maksimal dan efek samping yang kurang baik bisa dihindari
Apabila pengobatan dengan Renxamin sudah selesai dan area bekas infus sedikit bengkak, tanyakan kepada petugas medis langkah apa yang harus diambil.
Renxamin harus disimpan pada suhu di bawah 25 derajat celcius.
Hindari penggunaan Renxamin jika kemasannya sudah rusak, tercemar, atau sudah memasuki tanggal kadaluwarsa.
Jika setelah penggunaan Renxamin masalah kesehatan tak kunjung membaik, disarankan untuk segera berkonsultasi lagi dengan dokter dan meminta arahan medis lain.
Interaksi Renxamin dengan Obat Lain
Sebagai obat keras, Renxamin memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan obat-obatan lain jika digunakan secara bersamaan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui interaksi yang mungkin terjadi. Berikut ini adalah daftar obat-obatan yang bisa berinteraksi dengan Renxamin.
Drospirenon
Estradiol
Donepezil
Baclofen
Clonazepam
Karbamazepin
Atropin
Amitriptilin
Paracetamol
Aspirin
Efek Samping dan Bahaya Renxamin
Jika digunakan sesuai aturan pakai, Renxamin umumnya tidak akan menyebabkan efek samping atau hanya menimbulkan efek samping ringan sebagai berikut:
Demam ringan
Mual dan muntah
Kenaikan kadar urea dalam darah
Meningkatnya kadar SGOT serta SGPT
Hentikan penggunaan Renxamin dan segera konsultasikan dengan dokter jika timbul efek samping di atas semakin parah atau muncul reaksi alergi yang sangat berat.
Beli Obat di Viva Apotek
Saat ini membeli obat apapun, baik tanpa resep atau dengan resep seperti Renxamin bisa dengan mudah dilakukan melalui aplikasi Viva Apotek. Hanya melalui layar ponsel Anda sudah bisa mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan.
Sangat mudah bukan? Maka dari itu jangan ragu lagi untuk memanfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS (n.d). Renxamin.
https://www.mims.com/Indonesia/Drug/Info/Renxamin/Renxamin?LANG=ID
MIMS (n.d.) Aminofluid.
https://www.mims.com/Indonesia/Drug/Info/Aminofluid/Aminofluid?LANG=ID
Nature Reviews Nephrology (2024). Amino acid metabolism in kidney health and disease.
https://www.nature.com/articles/s41581-024-00872-8#:~:text=Finally%2C%20several%20amino%20acids%2C%20including,its%20early%20diagnosis%20and%20treatment.