Rhodium adalah obat tradisional berbentuk tablet yang mengandung diosmin dan hesperidin. Fungsi utamanya adalah mengatasi gejala wasir dan varises.
Merek Dagang Rhodium
Merek dagang obat ini adalah Rhodium.
Apa Itu Rhodium?
Apa itu Rhodium?
Golongan: Jamu (obat herbal)
Kategori: Sediaan flebitis dan varises; sediaan anorektal.
Manfaat: Membantu meredakan gejala hemoroid atau wasir, baik akut maupun kronis. Obat ini juga melancarkan peredaran darah pada penderita varises.
Digunakan oleh: Dewasa
Rhodium untuk Ibu Hamil: Konsumsi obat ini dalam kondisi hamil sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Meskipun beberapa sumber menyatakan bahwa kombinasi diosmin dan hesperidin aman untuk ibu hamil, sebaiknya Anda konsultasi dengan dokter sebelum memulai terapi.[1][2]
Rhodium untuk Ibu Menyusui: Informasi mengenai keamanan penggunaan rhodium pada ibu menyusui juga masih terbatas, sehingga sebaiknya meminta persetujuan dokter sebelum mengonsumsinya.
Rhodium untuk Anak-Anak: Belum ada ketetapan tentang keamanan dan efektivitas rhodium pada anak-anak.[3] Oleh karena itu, perlu konsultasi dan persetujuan oleh dokter sebelum memberikannya.
Bentuk Obat: Tablet
Peringatan sebelum Menggunakan Rhodium
Sebelum menggunakan rhodium yang mengandung diosmin dan hesperidin, penting untuk memperhatikan beberapa peringatan berikut:
Hindari penggunaan obat apabila Anda memiliki riwayat alergi terhadap hesperidin, diosmin, atau komponen lainnya alam obat. Reaksi alergi bisa berupa sulit bernapas, pembengkakan, ruam merah, atau gatal-gatal.
Konsultasikan dengan dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit koagulasi, masalah fungsi hati atau ginjal, dan gangguan pencernaan kronis.
Perhatikan interaksi obat, seperti dengan obat antikoagulan, NSAID, dan antihipertensi.
Penggunaan rhodium yang mengandung diosmin dan hesperidin untuk ibu hamil dan menyusui harus mendapat persetujuan dokter, meskipun umumnya aman.
Rhodium tidak disarankan untuk anak-anak, kecuali sudah mendapat persetujuan dokter
Apabila Anda akan menjalani operasi, maka informasikan dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi rhodium. Dokter akan menginstruksikan menghentikan pengobatan selama 2 minggu sebelum prosedur untuk mengurangi risiko perdarahan.
Dosis dan Aturan Pakai Rhodium
Dosis umum Rhodium adalah 1 tablet 3 kali sehari. Sebaiknya konsumsi obat ini setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung.
Manfaat Rhodium
Rhodium mengandung diosmin 450 mg dan hesperidin 50 mg. Kedua zat ini terkenal sebagai flavonoid yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan, khususnya dalam memperbaiki sirkulasi darah dan menguatkan pembuluh darah vena. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan rhodium.
1. Meredakan Gejala Hemoroid Akut dan Kronis
Obat ini efektif mengurangi gejala hemoroid atau wasir, yang umumnya berupa rasa nyeri, pembengkakan dan perdarahan. Diosmin dan hesperidin bekerja dengan meningkatkan tonus vena dan memperbaiki aliran darah, sehingga peradangan berkurang dan pembengkakan pada area rektum mereda.
2. Mengatasi Varises dan Gangguan Sirkulasi Vena
Raa berat, nyeri, dan kram pada kaki yang muncul sebagai gejala varises juga dapat berkurang dengan rhodium. Obat ini membantu memperkuat dinding pembuluh darah sehingga aliran darah lancar. Hal ini juga mengurangi pembengkakan serta rasa tidak nyaman akibat varises.
3. Meningkatkan Kesehatan Pembuluh Darah
Kandungan flavonoid dalam rhodium memiliki sifat antioksidan yang melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Penggunaannya bisa meningkatkan kekuatan dan elastisitas pembuluh darah sehingga menurunkan risiko gangguan vaskular lainnya.
4. Mengurangi Peradangan
Diosmin dan hesperidin memiliki efek inflamasi yang membantu mengurangi peradangan pada pembuluh darah jaringan sekitarnya. Ini bermanfaat dalam mengatasi kondisi seperti flebitis atau peradangan vena dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
5. Mencegah Kekambuhan Hemoroid dan Varises
Rhodium dapat membantu mencegah kambuhnya wasir maupun varises, terutama pada pada pasien yang rentan terhadap kondisi tersebut. Hal ini karena obat juga memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat dinding vena.
Cara Menggunakan Rhodium dengan Benar
Untuk memastikan efektivitas dan keamanan dan penggunaan Rhodium, sebaiknya Anda mengikuti petunjuk berikut:
Baca dan ikuti dosis yang tertera atau sesuai petunjuk dokter; jangan melebihi dosis.
Sebaiknya mengonsumsi rhodium setelah makan agar risiko pencernaan dapat Anda hindari.
Cara penggunaannya adalah ditelan secara utuh dengan segelas air. Hindari mengunyah maupun menghancurkan karena akan memengaruhi efektivitas obat.
Pastikan untuk mengonsumsi obat pada waktu yang sama setiap hari untuk konsistensi terapi.
Sebaiknya Anda tidak menghentikan penggunaan sebelum konsultasi dengan dokter, meskipun gejala membaik.
Apabila lupa mengonsumsi obat, segera minum begitu ingat. Jangan menggandakan dosis.
Konsultasikan dengan dokter sebelum penggunaan, terutama bagi ibu hamil dan menyusui, anak-anak, maupun individu dengan kondisi medis tertentu.
Hentikan penggunaan dan hubungi tenaga medis jika terjadi efek samping serius.
Interaksi Rhodium dengan Obat Lain
Meskipun umumnya aman, rhodium mungkin dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain. Selain berpengaruh pada efektivitas, interaksi dengan obat lain juga meningkatkan risiko efek samping. Berikut adalah daftar interaksi obat yang perlu diperhatikan.
1. Antikoagulan dan Antiplatelet
Antikoagulan dan antiplatelet umumnya menjadi bagian pengobatan gangguan jantung dan stroke. Namun interaksi dengan diosmin dan hesperidin meningkatkan risiko perdarahan.
Risikonya juga lebih parah di area tubuh yang rawan, seperti saluran pencernaan dan jaringan lunak. Obatnya termasuk warfarin, heparin, aspirin, dan clopidogrel.
2. Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs)
Obat-obatan jenis ini umumnya mengatasi keluhan nyeri dan peradangan dengan mengiritasi mukosa lambung. Menggunakannya bersamaan dengan rhodium berpotensi memicu tukak lambung hingga perdarahan di saluran pencernaan. Beberapa obat yang masuk kategori NSAID adalah ibuprofen, naproxen, dan diklofenak.
3. Antihistamin dan Anti Epilepsi
Diosmin dan hesperidin dalam rhodium dapat mengganggu penyerapan antihistamin dan antiepilepsi. Selain berpengaruh pada efektivitas obat, interaksi obat juga berpotensi menyebabkan efek samping toksik. Obatnya termasuk fexofenadine dan carbamazepine.
Efek Samping dan Bahaya Rhodium
Menggunakan rhodium, meskipun relatif aman, tetap harus mengikuti petunjuk dokter. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi apabila Anda melewatkan cara penggunaan yang benar:
Memicu berbagai gangguan pencernaan, yang mencakup diare, mual, muntah, sakit perut, dan rasa tidak nyaman di ulu hati.
Sakit kepala dan pusing.
Reaksi alergi yang muncul termasuk ruam merah pada kulit, rasa gatal, pembengkakan di area tertentu, hingga sulit bernapas.
Masalah pada saraf, seperti kram pada tungkai hingga sensasi mati rasa.
Trombosis vena atau penggumpalan pada vena dalam.
Pembengkakan pada tungkai.
Penggunaan jangka panjang serta tanpa pengawasan dapat membebani fungsi hati dan ginkal.
Oleh karena itu, selalu konsultasi dengan dokter sebelum memulai penggunaan rhodium. Hal ini semakin penting untuk para ibu hamil maupun yang sedang menyusui serta individu dengan kondisi medis tertentu. Penggunaan sesuai dosis dan petunjuk tentu akan memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko efek samping.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan rhodium maupun obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Springer Nature Link (2024). Hepatoprotective effects of diosmin: a narrative review.
https://link.springer.com/article/10.1007/s00210-024-03297-z
Very Well Healthy (2024). Hesperidin: Uses, Benefits, Foods to Eat, and Side Effects.
https://www.verywellhealth.com/what-you-need-to-know-about-hesperidin-89462
Healthline (2020). Diosmin: Benefits, Dosage, Side Effects, and More.
https://www.healthline.com/nutrition/diosmin
Drugs.com (2024). Diosmin and Hesperidin.
https://www.drugs.com/cdi/diosmin-and-hesperidin.html