Risperidone adalah obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan mental, termasuk skizofrenia, gangguan bipolar, dan pada anak-anak dengan autisme.
Merek Dagang Risperidone
Risperidone adalah Merek dagang untuk obat yang membantu kesehatan mental. Merek serupa termasuk Persidal, Respirex, Rizodal
Apa Itu Risperidone?
Apa itu Risperidone?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat psikotropika
Manfaat: Membantu mengatasi gejala pada gangguan mental
Digunakan oleh: Dewasa dan anak
Risperidone untuk Ibu Hamil: Jika Anda sedang hamil, diskusikan risiko dan manfaat Risperidone dengan dokter. Penggunaan Risperidone selama trimester terakhir kehamilan dapat berisiko menyebabkan gejala pada bayi baru lahir, seperti kaku otot, kesulitan menyusui, atau masalah pernapasan. Jangan hentikan obat tanpa konsultasi dengan dokter.
Risperidone untuk Ibu Menyusui: Risperidone dapat masuk ke dalam ASI dan mungkin menimbulkan efek samping pada bayi yang menyusui. Beritahu dokter segera jika bayi Anda mengalami gejala seperti otot kaku atau gemetar, rasa kantuk yang tidak biasa, atau kesulitan menyusui. Itu sebabnya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menyusui saat mengonsumsi obat ini.
Risperidone untuk Anak: Risperidone dapat dikonsumsi untuk anak di atas 5 tahun dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.
Bentuk obat: Tablet, Sirup dan Injeksi
Peringatan Sebelum Menggunakan Risperidone
Sebelum menggunakan Risperidone, maka Anda perlu memahami beberapa hal agar pengobatan berjalan dengan aman dan efektif. Berikut adalah beberapa peringatan yang perlu diperhatikan:
Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi terhadap Risperidone, Paliperidone, atau bahan lain dalam obat ini.
Beritahu dokter tentang semua obat resep, non-resep, vitamin, suplemen nutrisi, dan produk herbal yang sedang Anda gunakan. Interaksi dengan obat lain dapat meningkatkan risiko efek samping.
Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki atau pernah memiliki kondisi atau riwayat diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi, gangguan ginjal atau hati, penyakit Parkinson, stroke, kesulitan menelan atau keseimbangan, gangguan darah seperti kadar sel darah putih rendah, demensia atau gangguan kognitif lain.
Risperidone dapat menyebabkan kantuk, pusing, atau memperlambat reaksi Anda. Hindari mengemudi atau menggunakan alat berat.
Hindari konsumsi alkohol saat menggunakan Risperidone karena dapat meningkatkan efek kantuk.
Konsumsi Risperidone dapat menyebabkan hiperglikemia (peningkatan gula darah), terutama pada pasien dengan skizofrenia.
Risperidone dapat menyebabkan perubahan ritme jantung yang disebut QT prolongation. Jika Anda memiliki riwayat gangguan jantung atau menggunakan obat lain yang memengaruhi ritme jantung, diskusikan dengan dokter.
Penggunaan Risperidone dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu, panas maupun dingin. Hindari olahraga berat atau paparan suhu ekstrem.
Pasien lanjut usia lebih rentan terhadap efek samping seperti pusing, kantuk, dan peningkatan risiko jatuh.
Risperidone merupakan obat yang efektif jika digunakan sesuai arahan dokter. Pastikan Anda memahami semua informasi yang diberikan dan jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau apoteker.
Dosis dan Aturan Pakai Risperidone
Risperidone adalah obat yang harus digunakan sesuai dengan anjuran dokter. Dosis yang diberikan akan bergantung pada kondisi yang diobati, usia, serta respons tubuh terhadap pengobatan. Selalu ikuti rekomendasi yang diberikan dokter dan jangan mengubah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.
Dosis Risperidone untuk Skizofrenia
Dewasa (18–64 tahun):
Dosis awal: 2 mg per hari, yang dapat diminum sekali atau dibagi menjadi dua dosis.
Penyesuaian dosis: Dokter dapat meningkatkan dosis sebanyak 1–2 mg per hari hingga dosis efektif, biasanya antara 4–6 mg per hari.
Dosis maksimal: 16 mg per hari.
Lansia (≥65 tahun):
Dosis awal: 0,5 mg dua kali sehari.
Penyesuaian dosis: Dokter dapat meningkatkan dosis secara perlahan hingga mencapai 1–2 mg dua kali sehari.
Anak-anak (13–17 tahun):
Dosis awal: 0,5 mg per hari.
Penyesuaian dosis: Dapat ditingkatkan hingga 0,5–1 mg per hari, dengan dosis maksimal 6 mg per hari.
Dosis Risperidone untuk Gangguan Manik Akut atau Episode Campuran pada Bipolar I
Dewasa (18–64 tahun):
Dosis awal: 2–3 mg per hari.
Penyesuaian dosis: Dapat ditingkatkan hingga 1–6 mg per hari sesuai kebutuhan.
Dosis maksimal: 6 mg per hari.
Lansia (≥65 tahun):
Dosis awal: 0,5 mg dua kali sehari.
Penyesuaian dosis: Dosis dapat ditingkatkan perlahan hingga mencapai 1–2 mg dua kali sehari.
Anak-anak (10–17 tahun):
Dosis awal: 0,5 mg per hari.
Penyesuaian dosis: Dapat ditingkatkan hingga 0,5–1 mg per hari, dengan dosis maksimal 6 mg per hari.
Dosis Risperidone untuk Perilaku Agresif atau Iritabilitas pada Gangguan Spektrum Autisme
Anak-anak (5–17 tahun):
Berat badan <20 kg: Dosis awal 0,25 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 0,5 mg per hari.
Berat badan ≥20 kg: Dosis awal 0,5 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 1 mg per hari.
Dosis maksimal: 3 mg per hari.
Dosis Risperidone untuk dengan Gangguan Ginjal atau Hati
Dosis awal: 0,5 mg dua kali sehari.
Penyesuaian dosis: Dapat ditingkatkan secara perlahan hingga mencapai dosis efektif.
Konsumsi risperidone pada waktu yang sama setiap hari untuk hasil optimal dan gunakan dosis injeksi sesuai anjuran dokter. Selalu konsultasikan mengenai dosis atau cara penggunaan Risperidone. Hindari berhenti menggunakan Risperidone secara tiba-tiba tanpa konsultasi dokter.
Manfaat Risperidone
Manfaat utama Risperidone adalah mengatur keseimbangan zat alami di otak, seperti dopamin dan serotonin, sehingga dapat membantu mengelola suasana hati, perilaku, dan pikiran. Beberapa kondisi yang dapat memperoleh manfaat Risperidone, antara lain:
Pada pasien Skizofrenia akan bermanfaat membantu mengurangi gejala delusi dan halusinasi, meningkatkan kemampuan berpikir dan konsentrasi, serta mengurangi perilaku agresif atau tidak terkontrol.
Untuk gangguan bipolar, Risperidone memiliki manfaat mengurangi gejala mania (perasaan sangat bersemangat atau iritasi), dan meningkatkan stabilitas suasana hati.
Untuk pasien anak dengan autisme, Risperidone bermanfaat mengurangi agresi terhadap orang lain atau diri sendiri, membantu mengelola perubahan suasana hati, serta mengurangi rasa frustasi atau amarah.
Risperidone sering digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kombinasi obat, sekaligus i dosis dan durasi pengobatan yang tepat.
Cara Menggunakan Risperidone dengan Benar
Risperidone harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter untuk memastikan efektivitas dan mengurangi risiko efek samping. Berikut panduan untuk menggunakan risperidone dengan benar:
Gunakan Risperidone persis seperti yang diresepkan oleh dokter. Jangan melebihi atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.
Minum obat dengan waktu sesuai anjuran dokter. Usahakan untuk mengonsumsi obat pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga konsistensi kadar obat dalam tubuh.
Risperidone dapat Anda konsumsi dengan atau tanpa makanan.
Dokter Anda mungkin akan memulai dengan dosis rendah dan secara bertahap meningkatkannya agar tubuh Anda dapat menyesuaikan dengan obat ini.
Untuk Risperidone injeksi (intramuskular & subkutan) hanya dilakukan dibawah pengawasan tenaga medis di rumah sakit.
Risperidone membantu mengontrol gejala, tetapi tidak menyembuhkan kondisi Anda. Diperlukan beberapa minggu untuk merasakan manfaat penuh dari obat ini.
Jangan menghentikan penggunaan risperidone secara tiba-tiba tanpa konsultasi dokter, karena dapat menyebabkan gejala kembali atau memburuk.
Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari panas dan kelembapan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat memastikan penggunaan risperidone secara aman dan efektif. Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika ada pertanyaan atau kekhawatiran terkait pengobatan Anda.
Interaksi Risperidone dengan Obat Lain
Isperidone dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain, yang dapat memengaruhi cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Penting untuk memberi tahu dokter atau apoteker tentang semua obat yang sedang Anda gunakan, termasuk obat resep, non-resep, suplemen, atau produk herbal.
Berikut adalah beberapa obat atau kelompok obat yang dapat berinteraksi dan meningkatkan risiko Risperidone:
Risperidone yang digunakan bersama antihistamin untuk alergi, batuk, dan pilek, seperti cetirizine atau diphenhydramine, dapat meningkatkan rasa kantuk.
Konsumsi Risperidone dengan obat penenang atau untuk tidur, seperti alprazolam, lorazepam, atau zolpidem, dapat meningkatkan risiko efek samping.
Obat depresi, termasuk amitriptyline, fluoxetine, paroxetine, atau sertraline.
Obat anestesi umum, seperti halothane, isoflurane, atau propofol.
Interaksi Levodopa atau obat Parkinson lain bersama dengan Risperidone, dapat mengurangi efektivitas obat.
Beberapa obat antihipertensi yang dikonsumsi bersama Risperidone dapat meningkatkan risiko hipotensi.
Obat kejang dapat memengaruhi kadar risperidone dalam darah.
Relaksan otot untuk operasi bersama dengan Risperidone dapat meningkatkan efek sedatif.
Obat nyeri narkotika, seperti kodein atau hidrokodon, dapat meningkatkan rasa kantuk.
Obat yang memperpanjang interval QT bersama dengan Risperidone, meningkatkan risiko aritmia meningkat.
Fenotiazin, seperti klorpromazin atau proklorperazin.
Konsumsi Rifampin dan Risperidone dapat mengurangi efektivitas obat ini.
Memahami interaksi obat sangat penting untuk menghindari efek samping serius dan memastikan efektivitas terapi. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan risperidone bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Risperidone
Risperidone dapat bermanfaat mengatasi berbagai gangguan mental, namun penting memahami risiko efek samping ringan hingga serius. Berikut ini efek samping Risperidone yang umum hingga yang lebih seriu.
Efek yang umum
Efek samping umum lebih sering terjadi, tetapi biasanya bersifat ringan dan dapat hilang dengan sendirinya. Jika efek samping ini berlanjut atau mengganggu, konsultasikan dengan dokter:
Sakit kepala.
Pusing atau merasa lelah.
Tremor yaitu gerakan otot yang tidak terkendali.
Kegelisahan, kecemasan, atau perasaan gelisah.
Gangguan suasana hati, seperti merasa sedih atau depresi.
Mulut kering.
Masalah pencernaan seperti mual, diare, sembelit, atau sakit perut.
Kenaikan berat badan.
Gejala pilek seperti hidung tersumbat, bersin, atau sakit tenggorokan.
Efek yang lebih serius
Beberapa efek samping risperidone dapat bersifat serius dan memerlukan perhatian medis segera. Hubungi dokter jika Anda mengalami:
Reaksi alergi yang ditandai dengan gejala ruam kulit, gatal, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, serta kesulitan bernapas.
Gerakan otot yang tidak terkendali, misalnya mengunyah, gerakan bibir yang tidak normal, berkedip, atau gerakan mata yang tidak biasa.
Reaksi sistem saraf yang bisa dikenali dari gejala demam tinggi, otot kaku, berkeringat berlebihan, detak jantung tidak teratur, kebingungan, atau merasa akan pingsan.
Gula darah tinggi yang muncul dengan gejala gaus yang berlebihan, sering buang air kecil, mulut kering, atau bau napas seperti buah.
Jumlah sel darah putih rendah dengan gejala demam, menggigil, sakit tenggorokan, atau gejala seperti flu.
Jumlah trombosit rendah, Anda bisa kenali dari mudah memar, pendarahan yang tidak biasa, serta bintik merah atau ungu di bawah kulit.
Mati rasa mendadak, lemah di wajah, lengan, atau kaki, kesulitan berbicara, kebingungan, atau sakit kepala parah yang bisa menjadi gejala stroke.
Peningkatan hormon prolaktin, ditandai dengan gejela pembesaran jaringan payudara, keluarnya cairan dari puting, perubahan gairah seksual, atau gangguan siklus menstruasi.
Ereksi yang berkepanjangan berlangsung lebih dari 4 jam atau terasa menyakitkan.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera hentikan penggunaan risperidone dan hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Selalu konsultasikan dengan profesional medis sebelum menghentikan atau mengubah dosis obat Anda.
Gunakan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk memperoleh obat atau suplemen yang Anda perlukan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
BPOM. (2024). Risperidone. https://cekbpom.pom.go.id/search_home_produk
Cleveland Clinic. (2024). Risperidone Tablets. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/20391-risperidone-tablets
DrugBank. (2024). Risperidone (DB00734). https://go.drugbank.com/drugs/DB00734
Drugs.com. (2024). Risperidone. https://www.drugs.com/risperidone.html
Healthline. (2024). Risperidone Oral Tablet. https://www.healthline.com/health/risperidone-oral-tablet
MedlinePlus. (2024). Risperidone. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a694015.html
MIMS Indonesia. (2024). Informasi Obat Risperidone. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/risperidone
NHS. (2024). Risperidone: Uses, Side Effects. https://www.nhs.uk/medicines/risperidone/
WebMD. (2024). Risperidone Oral: Uses, Side Effects. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6283-2034/risperidone-oral/risperidone-oral/details