Scandexon adalah obat kortikosteroid sintetis dengan deksametason. Berguna mengatasi peradangan, alergi, asma, arthritis rheumatoid, dan gangguan imun.
Merek Dagang Scandexon
Merek dagang Scandexon adalah Scandexon.
Apa Itu Scandexon
Apa itu Scandexon?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Hormon Kortikosteroid
Manfaat: Mengatasi berbagai peradangan dan alergi, seperti asma bronkial, arthritis rheumatoid, dermatitis alergi, sindrom nefrotik, serta gangguan imunologi yang tidak merespons terapi lain.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak (sesuai anjuran dokter)
Scandexon untuk Ibu Hamil: Scandexon mengandung 5 mg deksametason di setiap tabletnya. Penggunaan deksametason selama kehamilan harus dilakukan dengan hati-hati ini. Selain dapat melewati plasenta, obat ini berpotensi memengaruhi kondisi janin. Studi pada hewan menunjukkan risiko terhadap janin, namun data manusia masih terbatas.[1] Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Scandexon untuk Ibu Menyusui: Deksametason juga terserap ke dalam ASI. Namun, efeknya pada bayi belum sepenuhnya dipahami. Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dapat menekan pertumbuhan dan produksi kortikosteroid endogen pada bayi.[1] Konsultasikan dengan dokter untuk menilai risiko dan manfaatnya.
Scandexon untuk Anak-anak: Penggunaan Scandexon pada anak-anak harus berhati-hati dan di bawah pengawasan ketat. Hal ini karena deksametason dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.[2] Dokter akan menyesuaikan dosis dengan kondisi medis dan respons individu anak.
Bentuk obat: Tablet
Peringatan sebelum Menggunakan Scandexon
Sebelum mulai menggunakan Scandexon, perhatikan beberapa poin berikut:
Hindari penggunaan obat ini dan informasikan ke dokter apabila Anda memiliki alergi terhadap deksametason.
Obat ini sebaiknya tidak Anda gunakan apabila Anda mengalami infeksi jamur sistemik atau infeksi lainnya tanpa pengawasan dokter.
Informasikan kepada dokter apabila Anda memiliki riwayat osteoporosis, hipertensi, diabetes, tukak lambung, maupun gangguan hati dan ginjal.
Penggunaan Scandexon pada ibu hamil dan menyusui harus berhati-hati dan telah mendapat persetujuan dokter.
Penggunaan pada anak-anak dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sehingga perlu pemantauan ketat oleh dokter.
Konsumsi Scandexon jangka panjang maupun dosis tinggi dapat menyebabkan efek samping serius.
Scandexon berinteraksi dengan berbagai obat. Jadi, diskusikan semua obat dan suplemen yang Anda konsumsi dengan dokter.
Selama penggunaan, pantau tanda-tanda efek samping.
Dosis dan Aturan Pakai Scandexon
Dosis umum Scandexon dan aturan pakainya adalah sebagai berikut:
Dewasa
Dosis awal umumnya berkisar antara 0,5-10 mg per hari.
Selanjutnya, dosis menyesuaikan respons tubuh dan kondisi medis.
Anak-Anak
Dokter akan menghitung berat badan dan kondisi medis sebelum meresepkan obat ini.
Dosis awalnya berkisar antara 0,02-0,3 mg per kilogram berat badan per hari yang terbagi dalam beberapa dosis.
Manfaat Scandexon
Berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan Scandexon yang mengandung deksametason.
1. Mengurangi Peradangan
Deksametason dalam Scandexon efektif dalam mengurangi peradangan pada berbagai kondisi, seperti arthritis rheumatoid, lupus, dan penyakit radang usus. Gejala nyeri, bengkak serta kemerahan mereda karena obat ini menekan respons inflamasi tubuh.
2. Mengatasi Reaksi Alergi
Obat ini juga mengatasi reaksi alergi berat, termasuk dermatitis alergi, asma alergi, dan anafilaksis. Gejala seperti gatal, ruam, dan sesak napas dapat berkurang dengan Scandexon.
3. Mengobati Gangguan Endokrin
Kandungan deksametason juga berperan dalam mengelola kondisi seperti insufisiensi adrenal dan hiperplasia adrenal kongenital. Obat ini dapat menggantikan hingga menambah hormon kortikosteroid yang kurang dalam tubuh, sehingga kadar hormon seimbang.
4. Meringankan Gejala pada Penyakit Autoimun
Pada multiple sclerosi dan myasthenia gravis, Scandexon membantu menekan aktivitas sistem imun yang menyerang jaringan tubuh sendiri. Kondisi ini membantu mengurangi gejala sehingga progresi penyakit melambat.
5. Mengurangi Pembengkakan Otak
Edema serebral atau pembengkakan otak akibat tumor, infeksi, maupun cedera kepala merupakan kondisi yang ditangani dengan deksametason. Kandungan dalam Scandexon ini membantu menurunkan tekanan intrakranial dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada jaringan otak.
6. Meningkatkan Efektivitas Kemoterapi
Deksametason juga umum digunakan dalam pengobatan kanker untuk mengurangi efek inflamasi. Pemberiannya bisa sebelum dan sesudah kemoterapi untuk mencegah atau mengatasi mual dan muntah serta meningkatkan nafsu makan. Obat ini dapat diberikan secara oral maupun injeksi.[3]
Cara Menggunakan Scandexon dengan Benar
Agar Scandexon bekerja dengan optimal, ikuti peraturan umum berikut:
Scandexon harus digunakan sesuai dosis anjuran dokter. Jangan mengubah dosis tanpa persetujuan.
Minum obat ini pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga kadar obat stabil dalam tubuh.
Apabila dokter meresepkan dalam beberapa dosis per hari, berikan jangka waktu yang sama tiap dosisnya.
Konsumsi obat ini setelah makan untuk mengurangi risiko gangguan lambung.
Apabila Anda menggunakan Scandexon dalam jangka waktu panjang, penghentian obat harus bertahap dan sesuai petunjuk dokter.
Jangan menggunakan dosis lebih dari yang dokter resepkan.
Interaksi Scandexon dengan Obat Lain
Scandexon dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain, yang berpengaruh pada efektivitas obat maupun meningkatkan risiko efek samping.
Berikut adalah obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan obat ini:
Antikonvulsan: Obat seperti fenitoin, karbamazepin, dan fenobarbital meningkatkan metabolisme deksametason sehingga efektivitasnya menurun.
Antibiotik Rifampisin: Rifampisin juga berpotensi meningkatkan metabolisme deksametason, yang mengurangi efektivitas obat.
Antijamur: Ketokonazol dapat menghambat metabolisme deksametason sehingga kadarnya meningkat, yang juga meningkatkan risiko efek samping obat.
Antikoagulan: Scandexon yang mengandung deksametason dapat meningkatkan maupun menurunkan efek antikoagulan, sehingga berisiko perdarahan maupun pembekuan darah.
Antidiabetes: Mengonsumsi Scandexon berpotensi meningkatkan kadar gula darah. Hal ini mengurangi efektivitas obat antidiabetes.
Obat Diuretik: Penggunaan deksametason dan obat diuretik meningkatkan risiko kadar kalium rendah atau hipokalemia.
Vaksin Hidup: Obat ni menekan respons imun sehingga efektivitas vaksin berkurang. Selain itu, risiko infeksi juga meningkat.
Efek Samping dan Bahaya Scandexon
Penggunaan Scandexon, terutama jika tidak sesuai dosis atau anjuran dokter, dapat menimbulkan berbagai efek samping dan risiko kesehatan seperti berikut:
Gangguan hormonal akibat penggunaan jangka panjang. Gejalanya mencakup merasa lemah, tekanan darah rendah, hingga syok.
Peningkatan gula darah pada penderita diabetes atau memicu diabetes sementara pada orang sehat. Apabila tidak terkontrol, maka salah satu risikonya adalah terjadi kerusakan pembuluh darah dan saraf.
Gangguan tulang dan toto juga terjadi akibat penggunaan jangka panjang. Beberapa efeknya adalah osteoporosis, kelemahan otot, dan nyeri sendi. Hal ini juga meningkatkan risiko patah tulang, terutama pada lansia.
Beberapa individu menjadi lebih rentan terhadap infeksi karena Scandexon bekerja dengan menekan sistem imun.
Iritasi lambung, tukak lambung, dab perdarahan gastrointestinal berpotensi terjadi.
Obat ini juga menyebabkan retensi cairan, edema, dan peningkatan tekanan darah sehingga risiko penyakit kardiovaskular meningkat.
Beberapa individu mengalami perubahan suasana hati, insomnia, kecemasan, hingga psikosis.
Moon face dapat terjadi akibat penggunaan Scandexon jangka panjang.
Konsumsi Scandexon harus berdasarkan anjuran dokter. Jika Anda mengalami efek samping atau gejala lain yang tidak biasa, segera hubungi dokter untuk langkah selanjutnya.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan Scandexon dan obat lain yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Drugs.com (2023). Dexamethasone Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/dexamethasone.html
Mayo Clinic (2024). Dexamethasone (oral route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/dexamethasone-oral-route/description/drg-20075207
NHS (2023). Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking dexamethasone tablets and liquid. https://www.nhs.uk/medicines/dexamethasone-tablets-and-liquid/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-dexamethasone-tablets-and-liquid/
NIH (2023). Dexamethasone. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482130/