Skip links

Senna

Senna

Senna adalah obat herbal dengan ekstrak daun Senna sebagai bahan aktif utamanya. Obat ini berfungsi melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, dan wasir.
Merek Dagang Senna
Merek dagang Senna antara lain Senna.
Apa Itu Senna
Apa itu Senna?
Golongan: Obat bebas
Kategori: Obat pencahar (laksatif)
Manfaat: Mengatasi sembelit dan membersihkan usus sebelum prosedur medis seperti kolonoskopi
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak usia di atas 2 tahun
Senna untuk Ibu Hamil: Senna mengandung sennosida yang dapat digunakan selama kehamilan, namun harus dengan berhati-hati.[1] Obat ini masuk dalam kategori C, sehingga keamanannya untuk manusia belum ditetapkan.[2] Tidak ditemukan bukti bahwa Senna menyebabkan kelainan bawaan pada janin. Meski begitu, penggunaan hanya disarankan apabila benar-benar diperlukan.[3] Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Senna.
Senna untuk Ibu Menyusui: Senna umumnya aman untuk ibu menyusui apabila penggunaannya sesuai dosis atau anjuran dokter.[1] Meskipun terserap ASI, hanya sejumlah kecil yang masuk sehingga potensi menyebabkan masalah pada bayi juga rendah. Namun, jika bayi mengalami diare atau menunjukkan perubahan seperti sulit menyusu, maka segera konsultasi dengan dokter, bidan, atau apoteker.[4] Pastikan selalu konsultasi dengan medis sebelum menggunakan Senna.
Senna untuk Anak-anak: Penggunaan Senna pada anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak dianjurkan karena sistem pencernaan yang masih sensitif. Sementara untuk anak-anak usia 2 tahun ke atas, obat ini dapat digunakan dalam dosis rendah dan jangka pendek, namun tetap di bawah pengawasan dokter.
Bentuk obat: Kapsul, tablet, sirup.
Peringatan sebelum Menggunakan Senna
Sebelum mengonsumsi Senna, pastikan Anda memperhatikan hal-hal berikut:
Konsultasikan dengan dokter apabila Anda memiliki kondisi medis seperti penyakit jantung, nyeri perut, mual, muntah, maupun gangguan elektrolit dan dehidrasi.
Hindari penggunaan obat ini selama lebih dari 7 hari berturut-turut tanpa pengawasan medis. Selain menyebabkan ketergantungan, pemakaian jangka panjang berpotensi mengganggu fungi utus.
Penggunaan Senna selama kehamilan dan menyusui harus berhati-hati dan sesuai anjuran dokter.
Obat ini tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 2 tahun. Sementara penggunaan untuk anak-anak di atas 2 tahun harus berdasarkan arahan dokter.
Senna dapat berinteraksi dengan obat lain. Oleh karena itu, informasikan obat apa saja yang sedang Anda konsumsi pada dokter sebelum menggunakan obat ini.
Risiko efek samping termasuk kram perut, diare, dan perubahan warna urin menjadi kemerahan.
Dosis dan Aturan Pakai Senna
Dosis Senna dapat menyesuaikan dengan bentuk sediaannya. Berikut adalah panduan umum penggunaan obat ini:
Dewasa
Tablet 7,5 mg atau 15 mg, Sirup 7,5 mg/5 mL: 7,5-15 mg sekali sehari sebelum tidur. Dosis maksimumnya 30 mg per hari, dan kurangi dosis apabila kebiasaan buang air besar kembali normal.
Tablet/Kapsul 8,6 mg atau Tablet 17,2 mg: 17,2 mg sekali sehari sebelum tidur. Jangan melebihi 34,4 mg dua kali sehari.
Tablet 15 mg: 30 mg, 1-2 kali sehari.
Tablet 25 mg: 50 mg, 1-2 kali sehari.
Sirup 8,8 mg/5 mL: 17,6-26,4 mg sekali sehari sebelum tidur. Dosis maksimumnya 26,4 mg dua kali sehari.
Durasi pengobatan maksimal adalah 1 minggu. Dosis dapat bervariasi berdasarkan negara dan produk.
Usia 2 hingga <6 tahun Tablet 8,6 mg: 4,3 mg sekali sehari sebelum tidur. Maksimum: 8,6 mg dua kali sehari. Sirup 8,8 mg/5 mL: 4,4-6,6 mg sekali sehari sebelum tidur. Maksimum: 6,6 mg dua kali sehari. Usia 6 hingga <12 tahun: Tablet/Kapsul 8,6 mg: 8,6 mg sekali sehari sebelum tidur. Maksimum: 17,2 mg dua kali sehari. Tablet 15 mg: 15 mg, 1-2 kali sehari. Tablet 25 mg: 25 mg, 1-2 kali sehari. Sirup 8,8 mg/5 mL: 8,8-13,2 mg sekali sehari sebelum tidur. Maksimum: 13,2 mg dua kali sehari. Dosis anak usia ≥12 tahun mengikuti dosis dewasa. Manfaat Senna Senna, yang mengandung senyawa aktif sennosida, telah lama digunakan dalam pengobatan herbal untuk berbagai manfaat kesehatan. Berikut adalah manfaat utama Senna untuk kesehatan: 1. Mengatasi Sembelit Sennosida dalam Senna berfungsi sebagai laksatif stimulan yang merangsang pergerakan usus sehingga efektif dalam mengatasi sembelit. Selain itu, obat ini membantu melunakkan feses dan mempercepat transit usus, sehingga proses buang air besar jadi lebih mudah. 2. Membersihkan Usus sebelum Prosedur Medis Senna juga sering digunakan untuk membersihkan usus sebelum prosedur medis, seperti kolonoskopi. Selain membantu mengosongkan isi usus, untuk memastikan visualisasi yang jelas selama pemeriksaan. 3. Meringankan Gejala Wasir Buang air besar yang lancar juga membuat tekanan pada pembuluh darah di area rektum berkurang. Selain meringankan gejala wasir, hal ini mencegah perburukan kondisi pada pasien. 4. Membantu Penurunan Berat Badan Meskipun bukan solusi utama, efek laksatif Senna dapat membantu mengurangi retensi air dan kembung. Hal ini membuat pengguna merasa lebih ringan. Namun, penggunaannya harus dibatasi. 5. Mengurangi Gejala Sindrom Iritasi Usus (IBS) Pada beberapa kasus IBS yang ditandai dengan sembelit, Senna dapat membantu meredakan gejala dengan meningkatkan frekuensi buang air besar. Namun, penggunaannya harus di bawah pengawasan medis untuk menghindari risiko efek samping. Cara Menggunakan Senna yang Benar Agar Senna bekerja dengan optimal, ikut panduan umum berikut: Perhatikan dosis obat sesuai anjuran. Idealnya sebelum tidur karena efeknya biasanya muncul dalam waktu 6-12 jam. Minum dengan segelas air putih untuk membantu penyerapan dan efektivitas. Hindari mengonsumsi Senna bersama makanan tinggi serat dalam waktu yang berdekatan karena dapat mengurangi efektivitas obat. Jangan menggandakan dosis. Simpan di tempat yang kering dan sejuk serta terhindar dari paparan matahari langsung. Interaksi Senna dengan Obat Lain Kandungan sesnnosida dalam Senna dapat berinteraksi dengan beberapa kategori obat. Perhatikan daftar berikut: 1. Glikosida Jantung Interaksi Senna dengan obat jantung berpotensi menurunkan kadar kalium dalam tubuh. Selain menyebabkan aritmia, kondisi ini juga meningkatkan efek toksik glikosida jantung. 2. Diuretik Kadar kalium rendah juga terjadi apabila Senna berinteraksi dengan diuretik. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan aritmia, tapi juga otot lemah dan kram. 3. Kortikosteroid Kombinasi kortikosteroid dan Senna berpotensi meningkatkan risiko ketimpangan elektrolit. Akibatnya mencakup gangguan fungsi otot dan jantung. 4. Antiaritmia Obat antiaritmia yang berinteraksi dengan sennosida berpotensi mengurangi efektivitas obat. Hal ini salah satunya dipicu oleh perubahan kadar elektrolit dalam tubuh. 5. Antikoagulan Interaksi antikoagulan dengan Senna berpotensi meningkatkan risiko perdarahan. Penyebabnya adalah kemungkinan pencahar memengaruhi metabolisme antikoagulan. Efek Samping dan Bahaya Senna Penggunaan Senna sebagai obat pencahar dapat menimbulkan beberapa efek samping dan potensi bahaya, apalagi kalau digunakan dengan berlebihan. Beberapa aspek yang perlu Anda perhatikan termasuk: Potensi gangguan pencernaan pada beberapa individu. Selain diare, efek samping pada pencernaan termasuk kram perut, mual, dan muntah yang sering terjadi di awal penggunaan. Penggunaan berlebihan juga berpotensi menyebabkan kadar elektrolit yang tidak seimbang, yang dapat mengakibatkan penurunan level kalium dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu komplikasi serius, mulai dari kelemahan otot hingga gangguan irama jantung. Mengonsumsi Senna dalam dosis tinggi dan jangka waktu panjang sering dikaitkan dengan risiko kerusakan hati. Gejala yang sering muncul mencakup kelelahan, nyeri perut, hingga perubahan warna kulit atau mata menjadi kuning. Obat ini dapat menyebabkan ketergantungan, di mana usus menjadi kurang responsif tanpa stimulai dari obat, sehingga memperburuk sembelit apabila menghentikan penggunaan. Meskipun jarang, beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap Senna. Gejalanya berupa ruam kulit, gatal-gatal, atau sulit bernapas. Untuk meminimalkan risiko tersebut, gunakan Senna sesuai dosis dan anjuran. Selain itu, hindari penggunaan jangka panjang apalagi tanpa pengawasan medis. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan Senna dan obat lain yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya! Diperbarui tanggal: November 2024 Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini Referensi: Drugs.com (2023). Senna Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/Senna.html WebMD (2024). Senna - Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-652/Senna NHS (2022). Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking Senna. https://www.nhs.uk/medicines/Senna/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-Senna/ NIH (2021). Senna. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501349/ Drugs.com (2024). Senna Interactions. https://www.drugs.com/drug-interactions/Senna.html

Leave a comment

Explore
Drag