Masalah kejang yang terjadi di dalam tubuh tidak bisa dianggap sepele karena bisa berakibat fatal. Masalah ini membutuhkan penanganan yang khusus bersama dokter spesialis. Biasanya dokter akan merekomendasikan obat-obatan yang sudah terbukti efektif.
Salah satu obat yang beredar di pasaran untuk mengatasi masalah kejang adalah Sibital. Obat yang diproduksi oleh Mersifarma Tirmaku Mercusana ini sudah banyak digunakan untuk mengatasi kejang. Selain itu, Sibital juga sering digunakan sebagai obat penenang.
Semua masalah kesehatan ini bisa diatasi oleh Sibital karena obat ini hadir dengan kandungan bernama fenobarbital. Kandungan ini bertugas untuk membuat aktivitas listrik di sistem saraf pusat menjadi lebih stabil. Fenobarbital juga memberikan efek kantuk dan tenang.
Merk Dagang Sibital
Merek dagang Sibital antara lain: Sibital yang memiliki kandungan Phenobarbital.
Apa itu Sibital?
Apa itu Sibital?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat antikonvulsan dari golongan barbiturat
Manfaat: Mengatasi masalah kejang dan berfungsi sebagai obat penenang.
Digunakan oleh: Bisa digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak.
Sibital untuk ibu hamil: Hasil penelitian terdahulu dengan hewan dan manusia sebagai objek, menunjukan adanya efek samping Sibital kepada janin. Oleh karena itu, demi keamanan, obat ini hanya boleh digunakan oleh ibu hamil jika berada dalam kondisi darurat atau tidak tersedianya pilihan obat lain. Ibu hamil wajib berkonsultasi ke dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Sibital.
Sibital untuk ibu menyusui: Kandungan bahan aktif yang ada di dalam Sibital yaitu fenobarbital dapat terserap ke dalam ASI. Maka dari itu, ibu yang sedang menyusui wajib berkonsultasi ke dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Sibital.
Sibital untuk anak: Penggunaan Sibital kepada pasien anak-anak bisa dilakukan asalkan berada di bawah pengawasan ketat dari dokter.
Bentuk obat: Tablet dan injeksi
Peringatan Sebelum Menggunakan Sibital
Sebelum menggunakan Sibital pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap kandungan yang ada pada Sibital yaitu fenobarbital. Jika merasa kurang yakin, konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi atau lakukan pemeriksaan alergi terlebih dahulu.
Sibital juga tidak boleh digunakan jika Anda memiliki alergi terhadap kandungan fenobarbital, obat barbiturat lainnya, dan obat antikejang lain.
Jika mengalami masalah kesehatan seperti porfiria, PPOK, asma berat, gagal ginjal, dan juga gagal hati, penggunaan Sibital tidak diperbolehkan.
Anda wajib menginformasikan ke dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Sibital apabila memiliki riwayat atau sedang mengidap masalah kesehatan seperti kekurangan asam folat, kekurangan vitamin K, hipertiroidisme, diabetes, masalah jantung, masalah liver, penyakit ginjal, gangguan pernapasan, gangguan kelenjar pituitari, pheochromocytoma, dan penyakit addison.
Informasikan juga ke dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Sibital apabila Anda memiliki gangguan mental, kecanduan alkohol, dan kecanduan obat penenang.
Ibu hamil, ibu menyusui, lansia, dan anak-anak juga wajib berkonsultasi dengan dokter spesialis sebelum menggunakan Sibital untuk masalah edema.
Berikan informasi terkait penggunaan Sibital jika berencana menjalani prosedur medis.
Informasikan ke dokter jika Anda sedang mengonsumsi atau menggunakan obat-obatan jenis lain baik itu obat-obatan dari rumah sakit atau obat herbal. Penggunaan suplemen juga sebaiknya diinformasikan ke dokter untuk menghindari interaksi obat yang efek sampingnya kurang baik.
Jika terasa adanya reaksi alergi atau efek samping yang membahayakan setelah mengonsumsi Sibital segera datang ke faskes terdekat dan meminta saran medis dari tenaga kesehatan.
Dosis dan Aturan Pakai Sibital
Seperti yang sudah diketahui, Sibital adalah obat keras yang bisa dibeli di apotek baik offline maupun online dengan resep dokter. Hal ini membuat penggunaan Sibital harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter karena penggunaan tanpa dosis yang tepat bisa menimbulkan efek samping yang kurang baik seperti overdosis. Dosis penggunaan Sibital yang paling umum adalah sebagai berikut:
Sibital Tablet
Mengatasi kejang:
Dewasa: 60-180 mg per hari dan bisa ditambahkan sampai 350 mg per hari dengan dosis terbagi.
Anak-anak: 3-6 mg/kg BB atau 5-8 mg/kg BB per hari
Sebagai obat penenang:
Dewasa: 30-120 mg per hari dalam 2-3 dosis terbagi dengan dosis maksimal 400 mg per hari.
Anak-anak: 2 mg/kg BB sebanyak 3 kali sehari
Sibital Injeksi
Mengatasi kejang:
Dewasa: 20 hingga 320 mg IM atau IV setiap 6 jam sesuai kebutuhan.
Anak dan neonatus: 15-20 mg/kg BB melalui suntikan IV dengan kecepatan 1-2 mg/kg BB per menit.
Sebagai obat penenang:
Dewasa: 30-120 mg per hari melalui suntikan IV atau IM dalam 2-3 dosis terbagi.
Anak-anak: 6 mg/kg BB per hari dalam 3 dosis terbagi.
Manfaat Sibital
Manfaat Sibital pada umumnya adalah untuk mengatasi masalah kejang yang terjadi di dalam tubuh. Sejalan dengan fungsi itu, Sibital juga bermanfaat sebagai obat penenang yang banyak digunakan sebelum operasi atau mengatasi masalah insomnia.
Cara Menggunakan Sibital
Sibital biasanya tersedia di apotek baik apotek offline seperti di rumah sakit atau apotek online. Agar pengobatan dengan Sibital menjadi lebih maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini saat menggunakannya:
Wajib mencuci tangan dengan sabun sebelum mengonsumsi dan memegang tablet Sibital. Tujuannya adalah agar obat terhindar dari kontaminasi bakteri dan efektivitas obat tetap terjaga.
Dosis Sibital harus sesuai dengan disarankan oleh dokter. Jangan melebihi atau mengurangi dosis.
Sibital tablet disarankan untuk dikonsumsi di malam hari.
Sibital tablet bisa dikonsumsi baik sebelum atau sesudah makan. Namun, untuk pasien yang memiliki masalah pencernaan sebaiknya konsumsi Sibital setelah makan.
Jangan menghancurkan atau membelah tablet Sibital agar efektivitas obat tetap terjaga.
Minumlah Sibital dengan bantuan segelas air putih bersuhu ruang.
Sibital injeksi hanya bisa diberikan oleh tenaga medis di rumah sakit atau fasilitas kesehatan berizin.
Jangan menghentikan penggunaan Sibital tanpa izin dari dokter, meski kondisi kesehatan sudah lebih baik.
Selama menjalani pengobatan dengan Sibital, pasien akan diminta melakukan tes kesehatan rutin. Patuhi jadwal tes tersebut agar hasil pengobatan lebih maksimal.
Apabila Anda lupa menggunakan Sibital, segera gunakan jika jarak dengan dosis berikutnya masih panjang. Akan tetapi, jika jaraknya terlalu dekat, cukup lupakan dosis yang terlupa. Jangan pernah menggandakan dosis tanpa arahan dari dokter.
Simpan Sibital di tempat yang suhunya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Hindari penggunaan Sibital jika kemasannya sudah rusak, tercemar, atau sudah memasuki tanggal kadaluwarsa.
Jika setelah penggunaan Sibital masalah kesehatan tak kunjung membaik atau justru timbul masalah kesehatan lain, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi lagi dengan dokter dan meminta arahan medis lain.
Interaksi Sibital dengan Obat Lain
Sebagai obat keras, Sibital memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan obat-obatan lain jika dikonsumsi secara bersamaan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui interaksi yang mungkin terjadi. Berikut beberapa kemungkinan interaksi yang bisa terjadi:
Risiko efek samping Sibital bisa meningkat jika digunakan bersama dengan asam valproat, chloramphenicol, methylphenidate, phenytoin, dan oxcarbazepine.
Risiko terjadinya kerusakan hati jika Sibital digunakan bersama dengan paracetamol.
Kantuk yang tidak wajar bisa terjadi jika Sibital digunakan bersama antihistamin atau obat penenang lainnya.
Efektivitas Sibital akan menurun jika digunakan bersama antidepresan trisiklik, SSRIs, obat dari golongan MAOI, memantine, asam folat, dan vigabatrin.
Efektivitas obat seperti teofilin, methadone, haloperidol, tacrolimus, ciclosporin, digoxin, clonazepam, aripiprazole, primidone, lamotrigine, carbamazepine, paroxetine, chlorpromazine, rifampicin, metronidazole, doxycycline, chloramphenicol, dan quinidine.
Efektivitas obat antihipertensi dari golongan antagonis kalsium bisa menurun jika digunakan bersama Sibital.
Efektivitas obat dari golongan antikoagulan juga bisa menurun dan berisiko menyumbat pembuluh darah jika digunakan bersama dengan Sibital.
Efektivitas obat kanker dari jenis penghambat protein kinase juga bisa menurun jika digunakan bersama dengan Sibital.
Efektivitas obat antivirus bisa menurun jika digunakan bersama dengan Sibital.
Kontrasepsi hormonal bisa menurun efektivitasnya jika digunakan bersama dengan Sibital.
Efektivitas obat dari golongan dari kortikosteroid bisa menurun jika dikonsumsi bersama dengan Sibital.
Efektivitas obat dari golongan antijamur bisa menurun jika dikonsumsi bersama dengan Sibital.
Efek Samping dan Bahaya Sibital
Jika digunakan sesuai aturan pakai, Sibital umumnya tidak akan menyebabkan efek samping atau hanya menimbulkan efek samping ringan sebagai berikut:
Rasa gembira yang berlebihan khususnya pada anak
Suasana hati mudah berubah
Kelelahan
Kehilangan nafsu makan
Mual dan muntah
Sakit kepala dan pusing
Kantuk
Hentikan penggunaan Sibital dan segera konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda, semakin parah, dan muncul reaksi alergi yang parah seperti:
Kelainan sel darah merah
Nyeri di tubuh tanpa diketahui penyebabnya
Pingsan
Detak jantung lambat
Napas jadi lebih pendek
Sesak napas
Penglihatan kabur atau ganda
Gejala depresi
Beli Obat di Viva Apotek
Saat ini membeli obat atau suplemen apapun, baik tanpa resep atau dengan resep seperti Sibital bisa dengan mudah dilakukan melalui aplikasi Viva Apotek. Hanya melalui layar ponsel Anda sudah bisa mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan.
Sangat mudah bukan? Maka dari itu jangan ragu lagi untuk memanfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS (n.d.). Sibital.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sibital?type=brief&lang=id
MIMS (n.d.). Phenobarbital.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/phenobarbital?mtype=generic
Medline Plus (2020). Phenobarbital
https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682007.html#:~:text=Phenobarbital%20is%20used%20to%20control,to%20stop%20taking%20the%20medication.