Siclidon adalah antibiotik doksisiklin untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Obat ini mengatasi infeksi di saluran pernapasan, kulit, hingga saluran kemih.
Merek Dagang Siclidon
Siclidon adalah salah satu merek dagang dari antibiotik doksisiklin.
Apa Itu Siclidon
Apa itu siclidon?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antibiotik tetrasiklin
Manfaat: Mengobati infeksi bakteri pada saluran pernapasan, saluran kemih, kulit, jaringan lunak, serta penyakit menular seksual tertentu, seperti klamidia, gonore, dan sifilis.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak di atas usia 8 tahun (dengan pengawasan dokter)
Siclidon untuk Ibu Hamil: Umumnya siclidon yang mengandung doksisiklin ini tidak direkomendasikan untuk ibu hamil. Penggunaan selama kehamilan tidak hanya menghambat perkembangan tulang janin tapi juga mengubah warna pada gigi janin secara permanen—biasanya menjadi abu-abu atau bahkan cokelat. Siclidon juga melewati plasenta yang menimbulkan risiko bagi janin.[1][2] Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus berdasarkan konsultasi dengan dokter maupun tenaga medis lainnya.
Siclidon untuk Ibu Menyusui: Siclidon yang mengandung antibiotik doksisiklin umumnya dapat digunakan untuk ibu menyusui dalam jangka pendek atau kurang dari 3 minggu dengan persetujuan dokter. Obat ini masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil, sementara kalsium dalam ASI mengurangi penyerapan doksisiklin oleh bayi. Namun, sebaiknya ibu menyusui tidak menggunakan obat ini untuk jangka panjang karena berisiko mengubah warna gigi dan hipoplasia enamel pada bayi.[1] Selama penggunaan, perhatikan tanda-tanda efek samping pada bayi, seperti diare, muntah, ruam kulit, atau sariawan mulut.[3] Konsultasikan dengan dokter sebelum mulai penggunaan obat ini.
Siclidon untuk Anak-anak: Siclidon sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak di bawah 8 tahun. Selain menyebabkan perubahan warna permanen pada gigi, risiko pertumbuhan tulang terhambat juga lebih rentan terjadi di kelompok usia ini.[4] Keputusan pemberian siclidon pada anak-anak di bawah 8 tahun harus berdasarkan pada evaluasi dokter.
Bentuk obat: Kapsul
Peringatan sebelum Menggunakan Siclidon
Sebelum menggunakan siclidon yang mengandung doksisiklin ini, perhatikan peringatan berikut:
Jangang gunakan siclidon apabila Anda memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik golongan tetrasiklin.
Obat ini dapat membahayakan janin dan berpotensi mengubah warna gigi permanen pada anak. Hindari penggunaan siclidon selama kehamilan dan menyusui.
Penggunaan untuk anak-anak di bawah 8 tahun harus berdasarkan persetujuan dokter.
Obat ini berpotensi meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari sehingga risiko sunburn lebih tinggi.
Informasikan kepada dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit hati, ginjal, asma, atau lupus. Siclidon berpotensi memengaruhi kondisi tersebut.
Konsultasikan dengan dokter apabila Anda sedang dalam pengobatan tertentu karena obat ini berpotensi berinteraksi dengan beberapa jenis obat.
Hindari mengonsumsi produk susu bersamaan dengan siclidon karena dapat mengurangi efektivitas obat.
Dosis dan Aturan Pakai Siclidon
Dosis dan aturan pakai siclidon haru sesuai dengan petunjuk dokter, karena dosisnya variatif tergantung pada jenis infeksi dan kondisi pasien.
Berikut adalah petunjuk umum menggunakan obat ini:
Dewasa dan anak usia >8 Tahun dengan Berat Badan ≥45 kg
Dosis awal 100 mg setiap 12 jam pada hari pertama
Dilanjutkan dengan 100 mg sekali sehari pada hari-hari berikutnya.
Anak Usia >8 Tahun dengan Berat Badan <45 kg
Dosis awal 4,4 mg/kg berat badan per hari, dibagi setiap 12 jam pada hari pertama, kemudian dosis 2,2 mg/kg berat badan sekali sehari pada hari-hari berikutnya.
Untuk infeksi berat, dosis awal harian biasanya diberikan setiap 12 jam.
Sementara untuk infeksi streptokokus, terapi akan berlanjut setidaknya selama 10 hari untuk memastikan eradikasi bakteri.
Manfaat Siclidon
Siclidon yang mengandung doksisiklin menawarkan beragam manfaat, terutama dalam mengatasi infeksi bakteri, seperti:
Mengatasi infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri tertentu.
Mengobati infeksi saluran kemih, termasuk sistitis dan uretritis.
Mengatasi infeksi kulit seperti jerawat parah, rosacea, dan infeksi bakteri lainnya.
Siclidon juga mengobati infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, dan sifilis—terutama pada pasien yang alergi dengan penisilin.
Doksisiklin dapat mengatasi infeksi mata, seperti trachoma dan konjungtivitis inklusi akibat bakteri.
Profilaksis malaria bagi individu yang akan bepergian ke daerah endemik malaria.
Mengatasi infeksi seperti antraks dan leptospirosis, yang penularannya melalui hewan.
Cara Menggunakan Siclidon yang Benar
Ikuti panduan umum menggunakan siclidon yang benar berikut:
Siclidon bisa Anda minum sebelum maupun setelah makan. Apabila terasa mual, penggunaannya bisa setelah makan.
Telan obat ini dengan segelas air putih dan tetap duduk tegak atau berdiri selama 10 menit agar tidak terjadi iritasi pada kerongkongan.
Hindari makanan yang mengandung kalsium, seperti susu dan keju, karena dapat mengurangi penyerapan obat ini. Beri jarak setidaknya 1 jam antara konsumsi siclidon dan produk susu.
Meskipun gejala membaik, lanjutkan pengobatan dengan siclidon sesuai anjuran dokter untuk memastikan infeksi teratasi sepenuhnya.
Interaksi Siclidon dengan Obat Lain
Siclidon dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain, termasuk:
Antasida dan Suplemen Mineral: Obat-obatan ini mengurangi penyerapan antibiotik sehingga efektivitasnya berkurang. Konsumsi sebaiknya diberi jeda waktu minimal 2 jam.
Antikoagulan: Siclidon dapat meningkatkan efek obat pengencer darah sehingga risiko perdarahan juga meningkat.
Antidiabetes: Penggunaan doksisiklin dengan obat antidiabetes jenis sulfonilurea dapat meningkatkan risiko penurunan kadar gula darah yang signifikan.
Obat Antikejang: Fenitoin, karbamazepin, dan fenobarbital dapat menurunkan efektivitas siclidon dengan meningkatkan metabolisme obat.
Retinoid Oral: Konsumsi siclidon bersamaan dengan retinoid oral dapat meningkatkan tekanan di dalam rongga kepala. Akibatnya, muncul sakit kepala parah hingga gangguan penglihatan. Tidak disarankan mengonsumsinya bersamaan.
Antibiotik Lain: Efektivitas antibiotik dalam membasmi bakteri menurun.
Pil KB: Efektivitas kontrasepsi oral berpotensi menurun apabila berinteraksi dengan doksisiklin.
Efek Samping dan Bahaya Siclidon
Mengikut anjuran dokter dalam mengonsumsi obat ini sangat penting untuk menghindari beberapa efek samping siclidon, seperti:
Iritasi tenggorokan, terutama jika kurang air putih.
Ruam ringan hingga gatal.
Gangguan pencernaan yang menyebabkan mual, muntah, diare, hingga sakit perut.
Kulit semakin sensitif dengan sinar matahari sehingga lebih mudah terbakar.
Reaksi alergi hingga sulit bernapas.
Sakit kepala parah hingga penglihatan kabur.
Perubahan warna gigi yang umum pada anak-anak. Risiko ini juga bisa terjadi pada orang dewasa, terutama untuk penggunaan jangka panjang.
Gangguan pertumbuhan tulang pada anak, terutama apabila diminum oleh ibu hamil.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan dengan siclidon. Apabila terjadi efek samping yang tidak biasa atau memiliki kekhawatiran, hubungi tenaga medis segera untuk penanganan selanjutnya.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan siclidon dan obat lain yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
NHS (2022). Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking doxycycline. https://www.nhs.uk/medicines/doxycycline/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-doxycycline/
NIH (2024). Doxycycline. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500561/
Drugs.com (2024). Doxycycline. https://www.drugs.com/doxycycline.html