Skip links

Sistenol

Sistenol

Sistenol adalah obat dengan kandungan Paracetamol dan N-Acetylcysteine untuk meredakan gejala flu, seperti demam dan batuk berdahak.

Sistenol
Merek dagang Sistenol antara lain: Sistenol
Sistenol
Apa itu Sistenol?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Analgesik (Non-Opioid)
Manfaat: Meredakan gejala flu, seperti demam dan batuk berdahak.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak
Ibu Hamil: Sistenol termasuk kategori obat B untuk keamanan kehamilan. Artinya, studi berbasis hewan tidak menunjukkan adanya risiko pada janin. Namun, tidak tersedia studi pada ibu hamil. Jadi, konsultasikan ke dokter jika Anda ingin menggunakan obat.
Ibu Menyusui: Paracetamol dalam Sistenol dapat terserap ke ASI. Semnetara, Acetylcysteine tidak diketahui dapat terserap ke ASI atau tidak. Konsultasi ke dokter tetap perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya efek samping pada bayi.
Anak-anak: Obat dapat diberikan ke anak di atas 1 tahun dengan dosis sesuai usianya.
Bentuk obat: Kaplet salut selaput
Peringatan Sebelum Menggunakan Sistenol
Sebelum menggunakan Sistenol, perhatikan beberapa hal berikut ini:
Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap Paracetamol, N-Acetylcysteine, obat lain, atau bahan apa pun dalam produk. Tanyakan kepada apoteker atau periksa label pada kemasan untuk mengetahui daftar bahan.
Informasikan ke dokter tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen gizi, atau produk herbal apa yang sedang atau akan Anda konsumsi. Dokter mungkin perlu mengubah dosis obat Anda atau memantau Anda dengan saksama untuk mengetahui efek sampingnya.
Beri tahu dokter jika Anda hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
Hentikan konsumsi Sistenol dan hubungi dokter jika gejala Anda bertambah parah, mengalami gejala baru atau yang tidak terduga, termasuk kemerahan atau pembengkakan, nyeri berlangsung lebih dari 10 hari, atau demam bertambah parah atau berlangsung lebih dari 3 hari.
Hentikan juga pemberian Sistenol kepada anak dan hubungi dokter jika anak mengalami gejala baru, termasuk kemerahan atau pembengkakan, atau jika nyeri berlangsung lebih dari 5 hari dan demam bertambah parah (berlangsung lebih dari 3 hari).
Anda tidak diperbolehkan menggunakan obat jika memiliki masalah kesehatan, seperti asma kronis, bayi prematur, atau bayi baru lahir.
Informasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat atau sedang memiliki penyakit ginjal, penyakit hati, kecanduan obat-obatan maupun alkohol, asma, bronkospasme, tukak lambung, intoleransi terhadap histamin.
Penggunaan obat untuk anak harus di bawah pengawasan dokter untuk mencegah terjadinya efek samping yang membahayakan.
Jika Anda akan menjalani tes laboratorium tertentu (misalnya tes salisilat, tes keton), beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Sistenol.
Dosis dan Aturan Pakai Sistenol
Dosis umum Sistenol berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Sistenol tablet
Tujuan: Mengatasi reaksi alergi
Dewasa dan anak-anak usia > 11 tahun: 1 kaplet, 3 kali sehari.
Anak-anak usia 6–11 tahun: ½–1 kaplet, 3 kali sehari.
Anak-anak usia 1–5 tahun : ¼–½ kaplet, 3 kali sehari.
Durasi penggunaan obat dapat disesuaikan dengan arahan dokter maupun apoteker.
Manfaat Sistenol
Sistenol mengandung Paracetamol dan Acetylcysteine, yang biasanya diresepkan dokter untuk mengatasi gejala flu dan batuk berdahak.
Gejala flu biasanya lebih parah dari pilek, yang meliputi demam, batuk berdahak, Sakit tenggorokan, hidung meler, sakit kepala, mata berair, dan nyeri otot. Gejalanya ini dapat membaik dalam 7-10 hari.
Paracetamol pada obat Sistenol dapat menurunkan demam dengan bekerja pada pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Di samping itu, Paracetamol juga dimetabolisme menjadi senyawa yang memengaruhi reseptor endokannabinoid, yang memiliki efek penghilang nyeri.
Ada pun N-Acetylcysteine bekerja sebagai agen mukolitik untuk membantu mengencerkan dahak. Dengan dahak yang lebih encer, aliran udara di saluran pernapasan menjadi lebih lancar.
Cara Menggunakan Sistenol dengan Benar
Agar manfaatnya optimal, ikuti cara penggunaan Sistenol yang benar seperti berikut.
Ikuti petunjuk penggunaan obat yang tertera pada kemasan obat atau sesuai dengan arahan dokter/apoteker.
Minum obat sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan. Jangan mengurangi atau menambahkan dosis.
Obat ini dapat diminum segera setelah makan atau bersama makanan untuk mencegah terjadinya gangguan pencernaan.
Obat diminum dalam kondisi utuh. Jangan menghancurkan, membelah, atau mengunyah obat. Minum segelas air setelah obat dikonsumsi.
Minum obat di waktu yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis.
Minumlah dosis yang terlewat segera setelah Anda mengingatnya. Jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis normal. Jangan menggandakan dosis obat.
Simpan obat di tempat yang kering dan sejuk. Jauhkan dari jangkauan anak atau hewan peliharaan dan paparan sinar matahari langsung.
Selama penggunaan obat, hindari alkohol karena dapat menimbulkan efek samping parah.
Interaksi Sistenol dengan Obat Lain
Sistenol dapat berinteraksi dengan obat lain. Interaksi obat dapat menimbulkan penurunan efektivitas obat atau menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Berikut daftar obat yang dapat berinteraksi dengan Sistenol.
Obat pereda batuk
Obat untuk nyeri dada, misalnya Gliseril trinitrat
Obat pengencer darah misalnya Warfarin
Obat untuk mual dan muntah misalnya Metoclopramide, Domperidone
Antibiotik tertentu misalnya Kloramfenikol
Obat kejang atau epilepsi
Obat untuk kadar asam urat tinggi dalam darah, misalnya Probenesid
Obat penurun kolesterol, misalnya Cholestyramine
Daftar obat di atas mungkin tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi. Oleh sebab itu, beri tahu dokter mengenai obat-obatan lain yang sedang Anda gunakan sebelum menggunakan Sistenol.
Efek Samping dan Bahaya Sistenol
Sistenol umumnya aman digunakan. Akan tetapi, kemungkinan efek samping dapat terjadi pada beberapa orang. Berikut efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan Sistenol.
Mual dan muntah
Diare
Sakit perut
Sakit kepala
Telinga berdenging
Detak jantung cepat.

Beberapa gejala di atas mungkin dapat membaik seiring waktu. Akan tetapi, ada pula yang bertambah parah atau tidak kunjung membaik. Jika mengalami hal tersebut, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Efek samping serius, seperti ruam disertai pengelupasan kulit atau melepuh pada bibir, mulut, atau mata disertai demam. Jika mengalami kondisi ini, segera periksa ke dokter.
Bila Anda mengalami reaksi alergi segera minta pertolongan dokter. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
Ruam kulit
Gatal-gatal
Pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah
Sesak napas

Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
MIMS. 2024. Paracetamol. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol/patientmedicine/paracetamol%2B-%2Brectal
MIMS. 2024. Acetylcysteine, https://www.mims.com/indonesia/drug/info/acetylcysteine/patientmedicine/acetylcysteine+-+oral
Medline Plus. 2024. Acetaminophen. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681004.html

Leave a comment

Explore
Drag