Spedifen adalah obat antiinflamasi nonsteroid mengandung ibuprofen, untuk meredakan sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, dan nyeri otot.
Merek Dagang Spedifen
OAINS ini dipasarkan dengan merek Spedifen.
Apa Itu Spedifen
Mengenal Spedifen
Golongan: Obat Keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat: Meredakan berbagai macam nyeri meliputi sakit kepala, dismenore, nyeri pascaoperasi, nyeri akibat osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Digunakan Oleh: Dewasa
Ibu Hamil: Konsumsi Spedifen di trimester pertama dan kedua bisa meningkatkan risiko keguguran, gastroschisis, dan cardiac malformation. Sedangkan penggunaan Spedifen di trimester ketiga bisa menyebabkan disfungsi ginjal serta toksisitas jantung dan paru pada janin.
Selain itu, jika digunakan di akhir masa kehamilan, ibu hamil bisa mengalami penundaan atau proses persalinan yang lama. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari Spedifen selama masa kehamilan.[1] Konsultasikan dengan ahli medis mengenai alternatif obat yang lebih aman.
Ibu Menyusui: Kandungan ibuprofen dapat terekskresi dalam air susu. Meskipun demikian, belum diketahui efeknya terhadap bayi yang menyusu. Untuk itu, konsultasikan dengan ahli medis sebelum mengonsumsi Spedifen saat masa menyusui.
Anak-Anak: Spedifen tidak direkomendasikan untuk anak.
Bentuk Obat: Tablet salut film dan granule.
Peringatan sebelum Menggunakan Spedifen
OAINS ini mengandung ibuprofen dengan dosis cukup tinggi yakni 400 mg untuk varian tablet dan 600 mg untuk varian granule. Maka dari itu, pemanfaatan obat ini haruslah atas rekomendasi ahli medis.
Guna menghindari efek yang tidak Anda inginkan, perhatikan beberapa poin berikut sebelum mengonsumsi Spedifen:
Jangan gunakan Spedifen jika Anda sensitif dengan ibuprofen dan OAINS lain.
Hindari konsumsi Spedifen bila Anda menderita tukak lambung yang aktif dan sering kambuh, gagal ginjal, dan gangguan liver berat.[2]
Hindari penggunaan Spedifen bila Anda punya riwayat urticaria, bronkospasme, dan perdarahan saluran cerna setelah mengonsumsi OAINS.[3]
Jangan konsumsi Spedifen pada trimester ketiga kehamilan.
Konsultasikan keamanan Spedifen jika Anda sedang hamil trimester pertama atau kedua serta bila Anda sedang menyusui.
Hindari konsumsi Spedifen bila Anda mengalami tukak lambung, pendarahan saluran cerna, peradangan saluran cerna, pendarahan otak, dan juga gagal jantung.
Jangan gunakan Spedifen untuk terapi pasca operasi bypass jantung.
Pasien yang pernah mengalami toksisitas pencernaan khususnya yang telah berusia lanjut harus segera melaporkan gejala perdarahan saluran cerna.
Jika perdarahan saluran cerna terjadi, konsumsi Spedifen harus segera dihentikan.
Penggunaan Spedifen oleh pasien yang sering mengonsumsi obat kortikosteroid, antikoagulan, dan penghambat agregasi trombosit harus mendapat perhatian dan pengawasan khusus.
Pasien penderita hipertensi yang tidak terkontrol, penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer, dan juga penyakit cerebrovascular harus menghindari penggunaan Spedifen dosis tinggi (lebih dari 2400 mg per hari).
Spedifen mungkin bisa memicu urtikaria, bronkospasme, dan angioedema pada pasien yang punya riwayat rinitis kronis, alergi, dan asma bronkial.
Jangan gunakan Spedifen untuk periode yang lama sebab bisa memicu tukak lambung dan usus.[4]
Dosis dan Aturan Pakai Spedifen
Dosis Spedifen untuk setiap keluhan nyeri berbeda-beda. Untuk itu, ikutilah dosis serta frekuensi konsumsi seperti yang diinstruksikan oleh dokter.
Berikut dosis Spedifen yang hanya boleh digunakan oleh orang dewasa:[1]
Untuk pereda nyeri (sakit kepala, sakit gigi): 1200 mg per hari, dibagi menjadi 3 atau 4 dosis (Tiap tablet Spedifen mengandung 400 mg ibuprofen, jadi dosisnya ialah 3 x 1 tablet per hari).
Untuk mengatasi rheumatoid arthritis: dosis bisa ditingkatkan hingga 2400 mg per hari, dibagi menjadi beberapa kali konsumsi.
Untuk nyeri haid atau dismenore: 400 mg (1 tablet) diminum tiap 4 jam.
Manfaat Spedifen
Ibuprofen yang terkandung dalam Spedifen memiliki kegunaan sebagai pereda nyeri akibat:[2]
Sakit kepala
Pascaoperasi
Setelah cabut gigi
Dismenore primer
Rheumatoid arthritis
Osteoarthritis
Gangguan muskuloskeletal
Cara Menggunakan Spedifen dengan Benar
Untuk memaksimalkan kinerja Spedifen, Anda harus mengonsumsi OAINS ini sesuai dengan arahan ahli medis. Berikut panduan penggunaan Spedifen:
Patuhilah dosis serta frekuensi penggunaan seperti yang telah diinstruksikan oleh ahli medis.
Jangan sampai menambah dosis tanpa sepengetahuan ahli medis.
Untuk Spedifen tablet, cara mengonsumsinya adalah dengan menelannya dengan air secara utuh saat Anda makan ataupun sesudah makan.
Anda juga boleh mengonsumsi tablet Spedifen dengan susu.
Sedangkan untuk varian granule, Anda harus melarutkan satu sachet Spedifen dengan 50 ml hingga 100 ml air putih. Kemudian, aduklah hingga seluruh granule larut.
Segeralah minum larutan tersebut.
Anda bisa menghentikan konsumsi Spedifen apabila kondisi Anda telah membaik.
Hindari penggunaan Spedifen untuk periode yang lama.
Segera hentikan konsumsi Spedifen jika Anda mengalami reaksi alergi ataupun efek samping yang parah.
Interaksi Spedifen dengan Obat Lain
Ibuprofen yang merupakan kandungan utama Spedifen bisa berinteraksi dengan obat lain sehingga dapat memicu berbagai efek samping.
Berikut sejumlah interaksi yang mungkin terjadi:
Konsumsi Spedifen dengan aspirin, naproxen, dan OAINS lain bisa meningkatkan potensi efek samping seperti nyeri perut.[5]
Penggunaan Spedifen bersama suplemen mengandung ginkgo biloba akan meningkatkan risiko perdarahan.
Risiko pendarahan di saluran cerna meningkat ketika Anda menggabungkan ibuprofen dengan warfarin.[6]
Penggunaan Spedifen dengan obat penurun tekanan darah seperti ramipril, lisinopril, losartan, dan irbesartan bisa mengurangi efektivitas obat tersebut dalam menurunkan tekanan darah.[7]
Spedifen juga bisa mengurangi efektifitas obat diuretik seperti hydrochlorothiazide dan furosemide.
Konsumsi Spedifen bersama lithium akan meningkatkan kadar lithium dan memicu gejala toksisitas meliputi mual dan tremor.
Penggunaan Spedifen bersamaan dengan methrotrexate bisa memicu toksisitas dan membahayakan liver serta ginjal.
Kombinasi Spedifen dengan cyclosporine bisa memicu kerusakan ginjal.
Penggunaan Spedifen bersama acetylsalycilic acid bisa meningkatkan potensi efek samping.[1]
Kombinasi Spedifen dengan obat antiplatelet akan meningkatkan potensi perdarahan gastrointestinal.
Penggunaan Spedifen dengan zidovudine bisa meningkatkan risiko haemarthoses dan haematoma.
Kombinasi Spedifen dengan tacrolimus bisa meningkatkan risiko nephrotoxicity.
Efek Samping dan Bahaya Spedifen
Konsumsi Spedifen bisa mengakibatkan berbagai efek samping mulai dari yang ringan hingga berat.
Berikut sejumlah gejala yang mungkin Anda alami:[8]
Sembelit
Perut kembung
Pusing
Telinga berdering
Merasa gugup
Sesak napas
Bengkak pada perut, kaki, dan pergelangan kaki
Bengkak pada mata, tenggorokan, wajah, dan tangan
Diare
Kulit ruam, gatal, dan mengelupas
Suara menjadi serak
Kesulitan menelan
Kelelahan yang berlebih
Nyeri perut bagian kanan atas
Mual
Kehilangan nafsu makan
Mata dan kulit menguning
Detak jantung menjadi lebih cepat dari biasanya
Urine berubah warna menjadi keruh atau bahkan berdarah
Terasa sakit saat buang air kecil
Penglihatan menjadi kabur
Demam
Leher terasa kaku
Bila Anda mengalami satu atau beberapa keluhan tersebut, segera hentikan penggunaan Spedifen. Jika keluhan efek samping bertambah parah, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memperoleh tindakan medis lebih lanjut.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
POM (2021). Spedifen. https://registrasiobat.pom.go.id/files/assesment-reports/01699001182.pdf
MIMS Indonesia (2024). Spedifen. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/spedifen?type=brief&lang=id
MIMS Malaysia (2024). Spedifen. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/spedifen?type=full
NHS (2021). Side Effects of ibuprofen. https://www.nhs.uk/medicines/ibuprofen-for-adults/side-effects-of-ibuprofen/
NHS (2021). Taking or using ibuprofen with other medicines and herbal supplements. https://www.nhs.uk/medicines/ibuprofen-for-adults/taking-ibuprofen-with-other-medicines-and-herbal-supplements/
Drugs (2024). Drug Interactions between ibuprofen and warfarin. https://www.drugs.com/drug-interactions/ibuprofen-with-warfarin-1310-0-2311-0.html
GoodRX (2022). 10 Ibuprofen Interactions You Should Know About. https://www.goodrx.com/ibuprofen/interactions
MedlinePlus (2023). Ibuprofen. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682159.html