Stugeron adalah obat yang mengandung cinnarizine. Obat ini mengatasi vertigo, mual, dan gangguan keseimbangan akibat masalah pada telinga bagian dalam.
Merek Dagang Stugeron
Stugeron adalah merek dagang obat yang mengandung cinnarizine.
Apa Itu Stugeron
Apa itu stugeron?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Vasodilator perifer dan aktivator serebral/ antivertigo
Manfaat: Mengatasi vertigo, mual serta muntah dan gangguan keseimbangan akibat pada masalah telinga bagian dalam atau sirkulasi darah di otak.
Digunakan oleh: Anak-anak usia di atas 5 tahun dan dewasa
Stugeron untuk Ibu Hamil: Penggunaan cinnarizine yang terkandung pada stugeron umumnya tidak disarankan selama masa kehamilan. Walaupun dampaknya terhadap perkembangan janin belum sepenuhnya dipahami, penggunaan obat ini sebaiknya dibatasi hanya jika dokter menilai manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Oleh karena itu, konsultasi dokter harus Anda lakukan sebelum mempertimbangkan penggunaan obat ini.[1]
Stugeron untuk Ibu Menyusui: Ibu menyusui harus berhati-hati karena cinnarizine dalam stugeron berpotensi terserap ke dalam ASI. Sebagai antihistamin, penggunaan dosis besar atau jangka panjang mungkin membuat bayi jadi lebih mengantuk. Dalam beberapa kasus, terdapat bayi yang lebih rewel, tidak mau menyusu, hingga mengalami mulut kering akibat minum ASI dari ibu yang menggunakan cinnarizine.[1] Konsultasi dengan dokter sebelum terapi dengan obat ini.
Stugeron untuk Anak-anak: Anak-anak berusia di atas 5 tahun dapat menggunakan stugeron dengan dosis sesuai anjuran atau dengan persetujuan dokter. Namun, mereka yang usianya di bawah 5 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini karena keamanan dan efektivitasnya untuk kelompok usia ini belum ditetapkan dengan pasti.[2]
Bentuk obat: Tablet
Peringatan sebelum Menggunakan Stugeron
Sebelum menggunakan stugeron, perhatikan beberapa hal berikut:
Kandungan cinnarizine dapat memperburuk gejala parkinsonisme.
Pasien dengan gangguan fungsi hati maupun ginjal harus berhati-hati karena adanya potensi gangguan metabolisme dan ekskresi obat.
Obat ini menyebabkan kantuk.
Beberapa pengguna mungkin merasa mual dan ingin muntah serta rasa tidak nyaman lain di perut sehingga sebaiknya dikonsumsi bersama makanan atau setelah makan.
Terdapat potensi muncul ruam atau reaksi alergi yang muncul pada kulit.
Beberapa obat berinteraksi dengan stugeron.
Penderita glaukoma diharap berhati-hati karena antihistamin dapat meningkatkan tekanan intraokular.
Pasien dengan kondisi hipertrofi prostat juga harus berhati-hati karena ada potensi cinnarizine dapat memperburuk kondisi ini.
Dosis dan Aturan Pakai Stugeron
Dosis umum dan aturan pakai stugeron adalah sebagai berikut.
Minum 2 tablet stugeron 3 kali sehari untuk mengatasi gangguan sirkulasi perifer.
Sementara untuk gangguan sirkulasi serebral maupun keseimbangan, dosisnya adalah 1 tablet 3 kali sehari.
Minum 1 tablet 30 menit sebelum perjalanan untuk mencegah mabuk perjalanan. Anak usia di bawah 12 tahun bisa mengonsumsi ½ tablet.
Manfaat Stugeron
Stugeron umumnya mengatasi berbagai kondisi terkait gangguan keseimbangan dan sirkulasi. Berikut adalah manfaat utama dari penggunaan obat ini.
1. Mengatasi Vertigo dan Gangguan Keseimbangan
Bahan aktif cinnarizine dalam obat ini efektif dalam mengurangi sensasi pusing berputar atau gejala vertigo. Hal ini terjadi karena masalah pada telinga bagian dalam. Obat ini bekerja dengan menstabilkan aktivitas vestibular sehingga pusing mereda serta keseimbangan meningkat.
2. Mencegah dan Mengobati Mabuk Perjalanan
Motion sickness, atau mabuk perjalanan, juga teratasi dengan stugeron. Gejala yang meliputi mual, muntah maupun pusing akibat pergerakan saat bepergian dapat diredam dengan mengonsumsi obat ini sebelum perjalanan.
3. Mengurangi Gejala Tinnitus
Telinga berdenging atau bunyi lain di telinganya tanpa sumber eksternal disebut juga dengan tinnitus. Stugeron dapat meminimalkan intensitas gejala ini, terutama apabila penyebabnya adalah gangguan sirkulasi di telinga bagian dalam.
4. Mengelola Penyakit Ménière
Episode vertigo dan tinnitus serta kehilangan pendengaran biasanya adalah tanda dari penyakit ini. Stugeron bisa menjadi bagian dari terapi untuk mengurangi frekuensi dan keparahan gejala pada penderitanya.
5. Meningkatkan Sirkulasi Darah
Cinnarizine dalam stugeron memiliki efek vasodilatasi, yaitu melebarkan pembuluh darah. Efek ini juga berfungsi meningkatkan aliran darah ke otak. Ini sebabnya, stugeron bermanfaat bagi individu dengan gangguan sirkulasi perifer terutama dalam membantu mengurangi kram dan nyeri pada tungkai.
Cara Menggunakan Stugeron dengan Benar
Agar stugeron bekerja dengan optimal, ikut panduan umum berikut:
Minum stugeron setelah makan untuk meminimalkan kemungkinan iritasi lambung.
Tablet harus Anda telan dengan utuh dengan segelas air. Jangan mengunyah maupun menghancurkan, kecuali atas petunjuk dokter.
Apabila harus mengonsumsinya secara rutin, pastikan waktunya sama setiap hari untuk efektivitas obat.
Apabila Anda lupa mengonsumsi dosis, segera minum setelah ingat. Jangan menggandakan dosis.
Interaksi Stugeron dengan Obat Lain
Perhatikan penggunaan stugeron karena zat aktifnya dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain. Berikut adalah beberapa obat yang penggunaanya sebaiknya tidak bersamaan dengan stugeron.
Depresan Sistem Saraf Pusat
Cinnarizine memiliki efek sedatif. Apabila penggunaannya bersamaan dengan obat penenang, hipnotik, opioid, dan alkohol maka risikonya adalah peningkatan depresi SSP. Selain memperkuat efek kantuk, kewaspadaan juga bisa menurun.
Antihipertensi
Efek vasodilatasi dari kandungan cinnarizine juga menurunkan tekanan darah. Oleh karena itu, penggunaan beta-blocker, inhibitor ACE, dan diuretik bersamaan dengan stugeron sebaiknya Anda hindari. Interaksinya mengakibatkan hipotensi berlebihan dengan gejala pusing, lemas, atau bahkan pingsan.
Antikolinergik
Hindari penggunaan stugeron bersamaan dengan obat-obatan kategori antikolinergik. Selain meningkatkan efek samping seperti mulut kering dan retensi urin, dalam kondisi tertentu penglihatan kabur dapat terjadi.
Obat yang Menyebabkan Ekstrapiramidal
Tremor dan kekakuan otot dapat terjadi apabila Anda mengonsumsi obat dengan kandungan cinnarizine, apalagi untuk jangka panjang. Stugeron yang penggunaannya bersamaan dengan antipsikotik dan metoklopramid berpotensi memperparah gejala tersebut.
Efek Samping dan Bahaya Stugeron
Penggunaan stugeron dapat menimbulkan efek samping, apalagi jika tidak sesuai dengan dosis anjuran. Berikut adalah beberapa efek samping dan potensi bahaya yang perlu Anda perhatikan:
Menyebabkan kantuk, sehingga sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin berat.
Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut, atau dispepsia juga mungkin terjadi.
Beberapa individu melaporkan mengalami kulit kering setelah mengonsumsi stugeron.
Sakit kepala ringan.
Beberapa individu juga mengalami reaksi alergi, seperti ruam kulit dan gatal-gatal hingga kesulitan bernapas.
Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dapat menyebabkan tremor, otot kaku, hingga gerakan tubuh tidak terkendali. Faktor risiko ini lebih rentan terjadi pada lansia.
Peningkatan berat badan selama penggunaan cinnarizine.
Konsumsi melebihi dosis anjuran dapat mengakibatkan kejang dan penurunan tonus otot. Overdosis ringan ditandai dengan kantuk berlebihan hingga muntah.
Penting untuk menggunakan stugeron sesuai dengan dosis dan anjuran dokter. Apabila Anda mengalami efek samping atau gejala tidak biasa lainnya, segera bicarakan dengan dokter agar mendapatkan tindak lanjut segera.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan stugeron maupun obat lain yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
NHS (2022). Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking cinnarizine.
https://www.nhs.uk/medicines/cinnarizine/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-cinnarizine/
NHS (2024). Cinnarizine.
https://www.nhs.uk/medicines/cinnarizine/
Drugs.com (2024). Cinnarizine use while Breastfeeding.
https://www.drugs.com/breastfeeding/cinnarizine.html