Skip links

Sulfadiazine

Sulfadiazine

Sulfadiazine adalah antibiotik untuk mengatasi berbagai infeksi, seperti infeksi saluran kemih, infeksi telinga, toksoplasmosis, dan mencegah demam rematik.
Sulfadiazine
Merek dagang sulfadiazine adalah Sulfadiazine.
Apa Itu Sulfadiazine?
Apa itu sulfadiazine?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antibiotik sulfonamida
Manfaat: Mengatasi infeksi bakteri, toksoplasmosis, dan mencegah demam rematik
Digunakan oleh:
Ibu hamil: Sulfadiazine dapat menyebabkan penyakit kuning yang bisa memicu kerusakan otak pada janin bila Anda menggunakan obat ini sebelum persalinan. Penggunaan obat ini selama hamil hanya boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar dibanding risikonya. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter selama kehamilan.
Ibu menyusui: Sulfadiazine dapat terserap ke dalam ASI dan membahayakan bayi menyusui. Jangan menggunakan obat ini selama menyusui.
Anak-anak: Sulfadiazine tidak boleh digunakan oleh anak di bawah 2 bulan, kecuali untuk mengatasi toksoplasmosis bawaan lahir. Penggunaan obat ini untuk anak harus berdasarkan anjuran dokter.
Bentuk obat: Tablet
Peringatan Sebelum Menggunakan Sulfadiazine
Sebelum menggunakan sulfadiazine, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Informasikan pada dokter atau tenaga medis bila Anda alergi terhadap antibiotik sulfonamida apa pun.
Beri tahu dokter mengenai riwayat kesehatan Anda, terutama bila Anda menderita gangguan fungsi ginjal dan hati, asma atau alergi parah, defisiensi G6PD, porfiria, lupus, diabetes, AIDS, defisiensi folat, kelainan darah, atau penurunan fungsi sumsum tulang.
Sulfadiazine dapat mengurangi efektivitas vaksin hidup. Beri tahu tenaga medis bahwa Anda sedang menggunakan sulfadiazine sebelum menerima imunisasi atau vaksinasi apa pun.
Sulfadiazine bisa membuat Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari. Gunakan sunscreen dan baju tertutup saat beraktivitas di luar ruangan. Hubungi dokter bila Anda terbakar matahari atau mengalami kulit mengelupas.
Lansia lebih sensitif terhadap efek samping obat ini, terutama reaksi kulit dan kelainan darah.
Untuk mencegah interaksi obat, informasikan pada dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain seperti obat resep dokter, obat bebas, suplemen, multivitamin, atau produk herbal.
Jangan menggunakan sulfadiazine di trimester akhir kehamilan, terutama tepat sebelum Anda melahirkan. Beri tahu dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
Dosis dan Aturan Pakai Sulfadiazine
Penggunaan sulfadiazine harus sesuai petunjuk dokter. Dosis umum sulfadiazine berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Tujuan: Infeksi bakteri
Dewasa: Dosis awal 2-4 gram, dilanjutkan dengan 2-4 gram per hari yang dibagi menjadi 3-6 dosis terpisah. Durasi maksimal pengobatan 7 hari.
Anak: Dosis awal 0,075 gram/kg BB, dilanjutkan dengan 0,150 gram/kg BB per hari yang dibagi menjadi 4-6 dosis terpisah. Dosis maksimal 6 gram per hari.

Tujuan: Toksoplasmosis
Dewasa: 4-6 gram per hari yang dibagi menjadi 4 dosis terpisah. Dikonsumsi setidaknya selama 6 minggu dan dikombinasikan bersama pyrimethamine. Lanjutkan dengan dosis 2-4 gram per hari dengan durasi yang ditentukan oleh dokter.
Anak <2 bulan (toksoplasmosis bawaan lahir): 0,05 gram/kg BB, 2 kali sehari. Dikombinasikan bersama pyrimethamine. Durasi pengobatan 12 bulan. Tujuan: Mencegah demam rematik Dewasa dan anak dengan BB ≤30 kg: 0,5 gram, 1 kali sehari. Dewasa dan anak dengan BB >30 kg: 1 gram, 1 kali sehari.
Manfaat Sulfadiazine
Sulfadiazine merupakan antibiotik yang berguna untuk mengatasi berbagai infeksi seperti infeksi saluran kemih, infeksi telinga, meningitis, malaria, dan toksoplasmosis. Obat ini juga bisa mencegah demam rematik.
Sulfadiazine bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri dan organisme lain penyebab infeksi. Antibiotik ini tidak bisa mengobati infeksi virus seperti batuk pilek.
Cara Menggunakan Sulfadiazine dengan Benar
Ikuti petunjuk resep dokter dengan seksama. Mintalah dokter atau apoteker Anda untuk menjelaskan bagian yang tidak Anda mengerti. Gunakan sulfadiazine sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jangan konsumsi dengan dosis lebih banyak, lebih sedikit, atau meminumnya lebih sering dari yang telah ditentukan.
Gunakan obat ini sesuai jangka waktu yang ditentukan dokter. Jangan berhenti menggunakannya meski gejala membaik. Menghentikan dosis sebelum waktunya dapat meningkatkan risiko infeksi lebih lanjut dan resistensi terhadap antibiotik, sehingga Anda akan susah sembuh bila terinfeksi lagi.
Sulfadiazine dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Telan tablet dengan bantuan segelas air, jangan mengunyah atau menghancurkannya.
Perbanyak minum air putih saat Anda mengonsumsi sulfadiazine untuk menjaga kesehatan ginjal Anda.
Minumlah sulfadiazine di waktu yang sama setiap hari untuk mencegah dosis terlewat. Jika jadwal minum obat terlewat, minumlah sesegera mungkin begitu Anda mengingatnya. Namun, jika sudah mendekati jadwal minum obat berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan lanjutkan minum obat sesuai jadwal semula. Jangan menggandakan dosis.
Simpan obat ini di suhu ruangan. Jauhkan dari sinar matahari langsung, tempat yang panas, seperti mobil yang terparkir, dan tempat yang lembap. Jangan menyimpan obat ini di freezer. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Sulfadiazine dengan Obat Lain
Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan sulfadiazine di antaranya:
Methenamine
Methotrexate
Warfarin
Para-aminobenzoic acid (PABA)
Efek Samping dan Bahaya Sulfadiazine
Penggunaan obat biasanya menimbulkan beberapa efek samping yang berbeda pada setiap individu. Jika muncul reaksi serius atau membahayakan, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Beri tahu dokter bila efek samping sulfadiazine ini tidak membaik dan mengganggu Anda:
Mual, muntah
Sakit kepala
Diare, hilang nafsu makan
Segera hentikan pemakaian obat dan periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami efek samping serius dari sulfadiazine di bawah ini:
Depresi, halusinasi, kejang
Insomnia, vertigo
Gangguan fungsi ginjal, dengan gejala susah buang air kecil, nyeri saat buang air kecil
Penyakit gondok, dengan gejala benjolan/pertumbuhan/bengkak di leher bagian depan
Gula darah rendah, dengan gejala gemetar, pusing, penglihatan kabur, lapar parah
Gangguan fungsi hati, dengan gejala mual, sakit perut, kelelahan, urin gelap, feses kehitaman, penyakit kuning
Diare akibat antibiotik, dengan gejala diare encer, feses berdarah atau berlendir, nyeri atau kram perut, diare susah sembuh
Mudah memar, gampang berdarah (di hidung, mulut, vagina, rektum), bintik kemerahan atau keunguan di kulit
Menggunakan obat ini dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan jamur di mulut (bercak putih di mulut) atau infeksi jamur di vagina (keputihan yang tidak normal)
Reaksi kulit serius, dengan gejala bengkak di wajah atau lidah, mata terasa terbakar, nyeri kulit, ruam merah atau ungu yang tersebar di wajah dan bagian atas tubuh, kulit melepuh dan mengelupas
Masih ada kemungkinan efek samping yang tidak tercantum di atas. Jika Anda merasakan efek lain yang tidak ada di daftar, hubungi dokter.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
MIMS (2017). Sulfadiazine. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sulfadiazine?mtype=generic
Drugs (2024). Sulfadiazine. https://www.drugs.com/mtm/sulfadiazine.html
WebMD (n.d). Sulfadiazine – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-12253/sulfadiazine-oral/details

Leave a comment

Explore
Drag