Tamsulosin adalah obat untuk mengatasi gejala pembesaran prostat jinak atau Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) pada pria, yang dapat menyebabkan berbagai masalah buang air kecil.
Merek Dagang Tamsulosin
Merek dagang Tamsulosin adalah Tamsulosin Hydrochloride, Harnal Ocas, Prostam SR, Tamiva SR, Actapros, Simlosin, Tamsin SR, Farlosin SR
Apa Itu Tamsulosin?
Apa itu Tamsulosin?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat untuk gangguan kandung kemih dan prostat
Manfaat: Mengatasi gejala gangguan kemih akibat pembesaran prostat jinak
Digunakan oleh: Dewasa
Tamsulosin untuk Ibu Hamil: Tamsulosin termasuk kategori B. studi pada hewan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Konsultasikan dengan dokter.
Tamsulosin untuk Ibu Menyusui: Sebagaimana masa kehamilan, Tamsulosin tidak seharusnya diberikan pada ibu saat menyusui. Konsultasikan dengan dokter terkait obat ini atau alternatif obat lain.
Tamsulosin untuk Anak: Penggunaan Tamsulosin hanya diperuntukkan untuk usia 18 tahun ke atas. Konsumsi produk ini pada anak, hanya dilakukan atas rekomendasi dokter anak.
Bentuk obat: Tablet lepas lambat
Peringatan Sebelum Menggunakan Tamsulosin
Sebelum menggunakan Tamsulosin, Anda harus memahami peringatan yang perlu diperhatikan untuk memastikan keamanan dan efektivitas obat ini. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang menggunakan obat lain.
Jangan gunakan tamsulosin jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau obat sejenis seperti alfuzosin, doxazosin, prazosin, atau terazosin.
Jika Anda berencana menjalani operasi mata, terutama untuk katarak atau glaukoma, beri tahu dokter bedah Anda bahwa Anda sedang atau pernah menggunakan Tamsulosin karena obat ini dapat memengaruhi pupil mata.
Tamsulosin dapat menyebabkan tekanan darah rendah yang membuat Anda merasa pusing atau pingsan ketika berdiri terlalu cepat.
Pastikan untuk menjalani pemeriksaan kanker prostat secara berkala saat menggunakan Tamsulosin, karena gejala BPH dan kanker prostat hampir serupa.
Jika Anda memiliki riwayat masalah hati atau ginjal yang serius, beri tahu dokter karena kondisi ini dapat memengaruhi cara tubuh Anda memproses obat.
Tamsulosin ini dapat menyebabkan kantuk atau pusing, terutama saat awal penggunaan. Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin, hingga memahami bagaimana obat ini memengaruhi tubuh Anda.
Tamsulosin dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain, seperti Cimetidine. Pastikan memberi tahu dokter tentang semua obat, vitamin, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda konsumsi.
Jika Anda berhenti menggunakan tamsulosin untuk beberapa waktu, konsultasikan dengan dokter sebelum mulai menggunakannya kembali, karena dosis mungkin perlu disesuaikan.
Dengan memperhatikan peringatan ini, Anda dapat menggunakan Tamsulosin dengan lebih aman dan efektif sesuai anjuran medis.
Dosis dan Aturan Pakai Tamsulosin
Penting untuk mematuhi dosis dan aturan pakai Tamsulosin sebagaimana rekomendasi dokter untuk memastikan efektivitas dan keamanannya. Pastikan untuk menelan tablet Tamsulosin secara utuh, tanpa membelah, mengunyah, atau menghancurkannya.
Dosis untuk Pembesaran Prostat Jinak (Benign Prostatic Hyperplasia – BPH)
Dosis Awal untuk Dewasa: 0,4 mg per tablet 1 kali sehari, diminum sekitar 30 menit setelah makan pada waktu yang sama setiap hari.
Penyesuaian Dosis: Jika tidak ada respons pada dosis 0,4 mg setelah 2-4 minggu, dosis dapat ditingkatkan menjadi 0,8 mg sekali sehari atau sesuai dengan anjuran dokter.
Pastikan untuk berkonsultasi ke dokter untuk penyesuaian dosis atau aturan pakai yang perlu dilakukan.
Manfaat Tamsulosin
Manfaat utama dari Tamsulosin yaitu mengatasi gejala pembesaran prostat jinak (BPH) pada pria, termasuk:
Mengurangi kesulitan buang air kecil yang disebabkan oleh pembesaran prostat
Merelaksasi otot di sekitar prostat dan kandung kemih untuk meningkatkan aliran urine
Meredakan gejala seperti aliran urine yang lemah, perasaan tidak tuntas setelah buang air kecil, dan buang air kecil yang sering atau mendesak, terutama pada malam hari
Tamsulosin juga dapat digunakan untuk membantu melancarkan buang air kecil pada kondisi lain seperti batu ginjal.
Meski Tamsulosin efektif dalam meredakan gejala, namun obat ini tidak dapat menyusutkan ukuran prostat, sehingga masalah ini mungkin memerlukan obat atau tindakan medis lain.
Cara Menggunakan Tamsulosin dengan Benar
Cara menggunakan Tamsulosin harus mengikuti petunjuk dokter untuk memastikan efektivitas dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Tamsulosin.
Konsumsi Tamsulosin di pagi hari, setelah sarapan pada pagi hari. Hal ini membantu menjaga kadar obat yang optimal selama aktivitas harian.
Minumlah kapsul tamsulosin dengan segelas air saat Anda dalam posisi duduk atau berdiri. Ini untuk mencegah kemungkinan tersedak atau ketidaknyamanan saat menelan.
Jangan menghancurkan, mengunyah, atau membuka tablet. Telan Tamsulosin dalam keadaan utuh untuk memastikan dosis yang tepat.
Sebaiknya konsumsi tamsulosin pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga konsistensi kadar obat dalam tubuh.
Tamsulosin dapat memengaruhi tekanan darah, sehingga penting untuk memeriksakan tekanan darah secara berkala sesuai arahan dokter.
Jika Anda ingin berhenti menggunakan Tamsulosin, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Demikian juga, jangan mulai menggunakannya kembali tanpa saran medis.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat memaksimalkan manfaat tamsulosin dan mengurangi risiko efek samping.
Interaksi Tamsulosin dengan Obat Lain
Tamsulosin kemungkinan dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain, mulai dari memengaruhi efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping. Penting untuk memberi tahu dokter atau apoteker tentang semua obat yang sedang Anda gunakan sebelum memulai konsumsi Tamsulosin.
Tamsulosin yang dikonsumsi dengan obat Alpha blocker lain,seperti doxazosin, alfuzosin, prazosin, atau terazosin dapat menurunkan tekanan darah berlebihan.
Penggunaan Tamsulosin dengan obat disfungsi ereksi seperti sildenafil, tadalafil, atau vardenafil dapat menurunkan proses pembuangan Tamsulosin dari tubuh.
Konsumsi Tamsulosin dengan obat antijamur dan antibiotik, seperti Ketoconazole, erythromycin atau clarithromycin, dapat memengaruhi kadar Tamsulosin dalam darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko efek samping.
Penggunaan Tamsulosin bersama obat pereda nyeri, seperti diclofenac dapat meningkatkan pengeluaran tamsulosin dari tubuh.
Obat pengencer darah, seperti Warfarin, dapat meningkatkan risiko perdarahan saat digunakan bersamaan dengan tamsulosin.
Beberapa antidepresan dan obat relaksan otot, seperti Baclofen, dapat menurunkan tekanan darah lebih banyak jika digunakan bersama tamsulosin, sehingga meningkatkan risiko pusing atau pingsan.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda sebelum memulai atau menghentikan penggunaan obat lain, saat mengonsumsi tamsulosin untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Efek Samping dan Bahaya Tamsulosin
Tamsulosin memiliki kemungkinan menyebabkan efek samping, mulai dari yang umum hingga yang lebih serius. Meskipun sebagian besar efek samping ringan, beberapa kondisi memerlukan perhatian medis segera. Jika Anda mengalami gejala yang mengganggu atau gejala yang parah, segera konsultasikan dengan dokter.
Efek yang umum
Efek samping umum yang dapat terjadi saat menggunakan tamsulosin meliputi:
Pusing atau sakit kepala
Hidung tersumbat atau berair.
Merasa lelah atau lemah secara tidak biasa.
Mengantuk.
Kesulitan tidur.
Diare.
Nyeri punggung.
Batuk.
Mengantuk.
Kesulitan tidur.
Volume cairan semen yang berkurang atau masalah ejakulasi lainnya.
Jika efek samping ini terus berlanjut atau memburuk, beri tahu dokter untuk mendapatkan saran lebih lanjut.
Efek yang lebih serius
Beberapa efek samping serius dari tamsulosin memerlukan penanganan segera, antara lain:
Tamsulosin dapat menyebabkan penurunan tekanan darah mendadak saat berdiri dari posisi duduk atau berbaring. Gejalanya termasuk pusing, sensasi melayang, atau pingsan saat berdiri, penglihatan kabur, kebingungan, merasa lemah.
Efek yang perlu mendapat perhatian termasuk priapisme yaitu ereksi berkepanjangan, dan menyakitkan tanpa ada rangsangan seksual. Gejalanya termasuk ereksi yang berlangsung lebih dari 4 jam atau rasa sakit pada penis.
Tamsulosin dapat menyebabkan reaksi alergi serius. Hentikan penggunaan dan segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami kesulitan bernapas atau mengi, jantung berdebar kencang, pembengkakan (wajah, bibir, mulut, lidah, atau tenggorokan), kesulitan menelan atau rasa sesak di tenggorokan, gatal-gatal, ruam, mual, muntah, kram perut.
Jika terjadi efek samping serius setelah konsumsi Tamsulosin, segera hentikan pemakaian dan minta pertolongan tenaga medis yang terdekat.
Gunakan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk memperoleh obat atau suplemen yang Anda perlukan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
BPOM. (2024). Tamsulosin. https://cekbpom.pom.go.id/search_home_produk
Cleveland Clinic. (2024). Tamsulosin Capsules. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/19711-tamsulosin-capsules
Drugs.com. (2023). Tamsulosin. https://www.drugs.com/tamsulosin.html
Mayo Clinic. (2024). Tamsulosin (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/tamsulosin-oral-route/description/drg-20068275
Medical News Today. (2024). Tamsulosin Oral Capsule. https://www.medicalnewstoday.com/articles/tamsulosin-oral-capsule
MedlinePlus. (2024). Tamsulosin. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a698012.html
MIMS Indonesia. (2024). Tamsulosin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tamsulosin?mtype=generic
MIMS Indonesia. (2024). Tamsulosin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tamsulosin
NHS. (2024). About Tamsulosin. https://www.nhs.uk/medicines/tamsulosin/about-tamsulosin
WebMD. (2024). Tamsulosin Oral: Uses, Side Effects, Interactions. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1592/tamsulosin-oral/details