Skip links

Tifalsic

Tifalsic

Tifalsic adalah obat yang mengandung kombinasi paracetamol dan ibuprofen. Kombinasi analgesik ini meredakan berbagai inflamasi dan rasa nyeri.
Merek Dagang Tifalsic
Tifalsic merupakan merek dagang obat yang mengandung kombinasi paracetamol 350 mg dan ibuprofen 20 mg per tablet.
Apa Itu Tifalsic
Apa itu tifalsic?
Golongan: Obat bebas terbatas.
Kategori: Antinyeri dan antipiretik.
Manfaat: Meringankan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit fifi, nyeri otot, nyeri haid, serta menurunkan demam.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak usia 6 tahun ke atas.
Tifalsic untuk Ibu Hamil: Obat ini termasuk dalam Kategori C untuk ibu hamil. Ini berarti bahwa studi pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Oleh karena itu, penggunaan obat ini selama kehamilan hanya dianjurkan apabila berdasarkan arahan dokter. Khususnya pada trimester ketiga, penggunaan ibuprofen harus dihindari karena dapat mengakibatkan komplikasi kehamilan.[1]
Tifalsic untuk Ibu Menyusui: Paracetamol dan ibuprofen menjadi pilihan anti-nyeri terbaik untuk para ibu menyusui.[2][3] Meskipun dapat terserap ke ASI, konsentrasinya sangat kecil serta belum ada laporan tentang pengaruh terhadap bayi yang sedang minum ASI. Namun, selalu konsultasi dengan dokter.
Tifalsic untuk Anak-anak: Obat ini dapat digunakan untuk anak-anak usia 6 tahun ke atas. Namun, dosis dan frekuensi pemberian harus berdasarkan arahan dokter atau sesuai petunjuk pada kemasan.
Bentuk obat: Kaplet.
Peringatan sebelum Menggunakan Tifalsic
Kombinasi paracetamol dan ibuprofen pada tifalsic efektif untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang. Namun, ada beberapa peringatan yang harus Anda perhatikan sebelum memulai penggunaan.
Apabila Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID), maka hindari obat ini.
Kandungan ibuprofen berpotensi meningkatkan risiko perdarahan pada lambung maupun usus, terutama pada pasien penderita tukak lambung maupun gangguan pencernaan lainnya.
Ibuprofen juga berpotensi menyebabkan retensi cairan dan peningkatan tekanan darah.
Penggunaan jangka panjang maupun dosis tinggi dapat merusak fungsi hati dan ginjal.
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil trimester ketiga dans ebaiknya dihindari oleh ibu menyusui, kecuali atas persetujuan dokter.
Perhatikan interaksi obat.
Dosis dan Aturan Pakai Tifalsic
Dosis dan aturan pakai tifalsic adalah sebagai berikut.
Dewasa: 1 kaplet, 3-4 kali sehari. Minum bersamaan atau setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung.
Anak-anak 7-12 tahun: ½ hingga 1 kaplet, 3-4 kali sehari.
Pastikan tidak melebihi dosis yang dianjurkan dan segera konsultasikan dengan dokter apabila gejala berlanjut setelah 3 hari penggunaan.
Manfaat Tifalsic
Tifalsic yang mengandung paracetamol 350 mg dan 200 mg ibuprofen per kapletnya membuat efek analgesik dan antipiretik lebih efektif daripada penggunaan salah satu komponen secara tunggal.
Berikut adalah manfaatnya:
1. Pereda Nyeri yang Efektif
Tifalsic meredakan nyeri lebih baik daripada penggunaan paracetamol atau ibuprofen saja. Studi menunjukkan bahwa kombinasi ini efektif dalam mengatasi nyeri pascaoperasi, dismenore, dan nyeri muskuloskeletal.[4]
2. Penurun Demam
Kedua kandungan utama dalam obat ini adalah antipiretik. Oleh karena itu, efek penurunan demamnya lebih cepat dan tahan lama.
3. Efek Anti-Inflamasi
Ibuprofen merupakan NSAID yang bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga produksi penyebab peradangan dan nyeri berkurang. Meskipun paracetamol memiliki efek anti-inflamasi yang minimal, kombinasi keduanya meningkatkan kemampuan obat dalam mengatasi kondisi yang melibatkan peradangan.
4. Mengurangi Kebutuhan Obat Tambahan
Tifalsic memiliki efek sinergis paracetamol dan ibuprofen sehingga kontrol nyerinya juga lebih baik. Hal ini mengurangi kebutuhan obat tambahan atau dosis lebih tinggi, sehingga risiko efek samping berkurang—terutama terkait dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang.[5]
5. Penggunaan Lain
Kombinasi ini efektif untuk berbagai jenis nyeri, termasuk sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi, serta nyeri haid. Fleksibilitas ini menjadikan Tifalsic obat yang berguna untuk manajemen nyeri dalam berbagai situasi.
Cara Menggunakan Tifalsic dengan Benar
Ikuti cara berikut agar Tifalsic memberikan efek yang optimal:
Patuhi dosis yang tertera pada kemasan atau sesuai petunjuk dokter; jangan melebihi dosis yang dianjurkan.
Minum obat bersamaan atau setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung yang dapat terjadi akibat ibuprofen.
Telan obat dengan segelas air.
Jangan menggabungkan tifalsic dengan oabt lain yang mengandung bahan aktif serupa untuk menghindari risiko overdosis.
Jika menggunakan obat ini untuk mengatasi demam atau nyeri yang berulang, beri jeda waktu yang cukup sesuai petunjuk dosis.
Konsumsi alkohol saat menggunakan tifalsic dapat meningkatkan risiko kerusakan hati (dari paracetamol) dan iritasi lambung atau perdarahan (dari ibuprofen).
Interaksi Tifalsic dengan Obat Lain
Tifalsic berinteraksi dengan berbagai obat lain. Perhatikan daftar obat-obatan berikut.
1. Antikoagulan
Interaksi ibuprofen dalam tifalsic dengan antikoagulan (warfarin, heparin) dapat meningkatkan risiko perdarahan apabila Anda mengonsumsinya bersamaan. Selain itu, dapat berakibat juga gangguan fungsi trombosit dan memperpanjang waktu perdarahan.
2. Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid Lainnya
Menggunakan obat ini bersamaan dengan aspirin, diklofenak, naproksen, dan NSAID lainnya meningkatkan risiko masalah pencernaan, mulai dari tukak lampung dan perdarahan hingga meningkatkan risiko kerusakan ginja.
3. Antihipertensi
Ibuprofen berpotensi mengurangi efektivitas obat antihipertensi. Akibatnya adalah tekanan darah semakin tidak terkontrol. Kandungan paracetamolnya juga meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
4. Kortikosteroid
Deksametason, prednison, dan kortikosteroid lainnya juga tidak baik digunakan bersama dengan Tifalsic. Selain meningkatkan tukak lambung, penggunaan bersamaan juga berpotensi mengakibatkan perdarahan.
5. Obat Litium
Ibuprofen dapat meningkatkan kadar litium dalam darah. Penggunaan bersamaan dapat meningkatkan risiko toksisitas litium sehingga mengakibatkan tremor, kebingungan, hingga masalah ginjal.
6. Antidiabetes
Paracetamol dapat memengaruhi kadar gula darah. Oleh karena itu, perlu pemantauan gula darah berkala apabila mengonsumsi dengan obat antidiabetes.
7. Antidepresan Tertentu
Beberapa obat antidepresan, seperti fluoksetin dan sertraline, sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan tifalsic. Akibatnya adalah meningkatkan risiko perdarahan, terutama pada organ pencernaan.
8. Antiepilepsi
Paracetamol berpotensi meningkatkan obat antiepilepsi. Apabila menggunakannya bersamaan, ma arisiko yang mungkin muncul adalah penurunan efektivitas obat dan kejang.
9. Suplemen dan Obat Herbal Tertentu
Ibuprofen juga berinteraksi dengan beberapa bahan herbal. Beberapa yang harus Anda hindari penggunaannya secara bersamaan adalah bawang putih, ginseng, dan ginkgo biloba. Penggunaan bersamaan meningkatkan risiko perdarahan.
10. Antasida
Antasida dapat mengurangi penyerapan ibuprofen. Salah satu efeknya adalah efektivitas obat yang berkurang.
11. Metotreksat
Menggunakan metotreksat dosis tinggi juga sebaiknya tidak bersamaan dengan tifalsic. Kandungan ibuprofennya meningkatkan risiko toksisitas dan berpengaruh pada organ hati, gijal, hingga sumsum tulang belakang.
12. Obat Diuretik
Diuretik menjadi tidak efektif karena interaksi dengan ibuprofen. Akibatnya adalah pengaturan cairan dan tekanan darah yang tidak terkontrol hingga risiko kerusakan ginjal.
Efek Samping dan Bahaya Tifalsic
Penggunaan Tifalsic tanpa mengikuti anjuran dokter berpotensi memicu efek samping, seperti:
Gangguan pencernaan, dari mual dan muntah hingga perdarahan.
Reaksi alergi yang menyebabkan gatal-gatal di area wajah.
Kerusakan hati dan gangguan ginjal.
Gangguan sistem saraf, seperti pusing, sakit kepala, maupun mengantuk.
Gangguan hematologi.
Overdosis paracetamol maupun ibuprofen.
Oleh karena itu, pastikan selalu konsultasi medis sebelum menggunakan Tifalsic. Penggunaan jangka panjang atau peningkatan dosis juga harus berdasarkan arahan dokter.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan tifalsic maupun obat lain yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!

Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
National Library of Medicine (2022). Ibuprofen. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK582759/
Bumps (2024). Ibuprofen. https://www.medicinesinpregnancy.org/leaflets-a-z/ibuprofen/
NHS (2024). Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking or using ibuprofen. https://www.nhs.uk/medicines/ibuprofen-for-adults/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-ibuprofen/#
Springer Nature Link (2021). Efficacy and Safety of Ibuprofen Plus Paracetamol in a Fixed-Dose Combination for Acute Postoperative Pain in Adults: Meta-Analysis and a Trial Sequential Analysis. https://link.springer.com/article/10.1007/s40263-020-00777-7
Healthnews (2023). Paracetamol vs. Ibuprofen: What Is the Difference? https://healthnews.com/family-health/drugs/paracetamol-vs-ibuprofen-what-is-the-difference/

Leave a comment

Explore
Drag