Epilepsi menjadi salah satu masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan serius. Pasalnya, epilepsi bisa menyebabkan penderitanya kejang secara tiba-tiba dan jika dibiarkan bisa berakibat serius. Maka dari itu, jika epilepsi terjadi penting untuk segera ke dokter dan biasanya dokter akan meresepkan obat seperti Topamax.
Topamax menjadi salah satu obat yang sudah cukup umum digunakan untuk mengatasi masalah kejang yang sering terjadi pada pasien epilepsi. Tak hanya itu, Topamax juga efektif untuk mengatasi dan mencegah migrain.
Semua masalah ini bisa diatasi oleh Topamax karena obat ini hadir dengan kandungan topiramate. Fungsi topiramate dalam obat ini adalah untuk mengatasi kejang dengan cara menghambat aliran listrik yang ada di sel saraf dan mendukung aktivitas GABA.
Merk Dagang Topamax
Topamax adalah merek dagang dengan kandungan topiramate.
Apa itu Topamax?
Apa itu Topamax?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antikonvulsan
Manfaat: Mengatasi masalah kejang akibat epilepsi dan membantu mengatasi serta mencegah migrain.
Digunakan oleh: Hanya bisa digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak yang berusia 2 tahun atau lebih.
Topamax untuk ibu hamil: Hasil penelitian terdahulu dengan hewan dan manusia sebagai objek menunjukan adanya efek samping dari Topamax kepada janin. Maka dari itu, penggunaan obat ini tidak disarankan pada ibu hamil kecuali dalam situasi darurat dan atas arahan dari dokter.
Topamax untuk ibu menyusui: Kandungan di dalam Topamax yaitu topiramate diketahui bisa terserap ke dalam ASI, tapi belum diketahui berapa banyak dan apa efek sampingnya. Maka dari itu, penggunannya harus melalui konsultasikan dengan dokter.
Topamax untuk anak: Penggunaan Topamax kepada anak-anak hanya diperkenankan jika anak sudah berusia 2 tahun atau lebih dan berada dalam pengawasan ketat oleh dokter.
Bentuk obat: Tablet dan kapsul
Peringatan Sebelum Menggunakan Topamax
Sebelum menggunakan Topamax pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap kandungan yang ada di dalam Topamax yaitu topiramate. Jika merasa kurang yakin, konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi atau lakukan pemeriksaan alergi terlebih dahulu.
Topamax tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi dengan kandungan topiramate karena bisa berakibat fatal.
Informasi wajib diberikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita masalah kesehatan seperti osteoporosis, asidosis metabolik, gangguan pernapasan, porfiria, masalah liver, penyakit ginjal, dan glaukoma.
Jika Anda mengalami masalah seperti keinginan untuk bunuh diri dan depresi, silahkan konsultasikan ke dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Topamax.
Informasi juga wajib diberikan ke dokter jika Anda sedang menjalani diet ketogenik dan cuci darah.
Ibu hamil dan ibu menyusui wajib berkonsultasi ke dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Topamax.
Penggunaan Topamax pada anak-anak dan lansia juga harus melalui konsultasi dengan dokter.
Sebelum menjalani tindakan medis dalam bentuk apapun, jelaskan ke petugas kesehatan bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan Topamax.
Informasikan ke dokter jika Anda sedang mengonsumsi atau menggunakan obat-obatan jenis lain baik itu obat-obatan dari rumah sakit atau obat herbal. Penggunaan suplemen lain juga sebaiknya diinformasikan ke dokter untuk menghindari interaksi obat yang efek sampingnya kurang baik.
Jika terasa adanya reaksi alergi atau efek samping yang membahayakan setelah mengonsumsi Topamax segera datang ke faskes terdekat dan meminta saran medis dari tenaga kesehatan.
Dosis dan Aturan Pakai Topamax
Seperti yang sudah diketahui, Topamax adalah obat keras. Maka dari itu, penggunaan Topamax tetap harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter karena penggunaan tanpa dosis yang tepat bisa menimbulkan efek samping yang kurang baik seperti overdosis. Dosis penggunaan Topamax yang paling umum adalah sebagai berikut:
Mengatasi Epilepsi
Sebagai terapi tambahan
Dewasa: 25-50 mg setiap malam dengan durasi pengobatan selama 1 minggu. Setelah itu dosis bisa ditingkatkan menjadi 25-100 mg dalam 2 dosis terbagi.
Anak-anak >2 tahun: 5-9 mg/kg BB dalam 2 dosis terbagi setiap malam dengan durasi pengobatan selama 1 minggu. Setelah itu dosis bisa ditingkatkan menjadi 1-3 mg/kg BB per hari dalam 2 dosis terbagi.
Sebagai monoterapi
Dewasa: 25-50 mg setiap malam dengan durasi pengobatan selama 1 minggu. Setelah itu dosis bisa ditingkatkan menjadi 25-50 mg dalam 2 dosis terbagi.
Anak-anak >2 tahun: 0,5-1 mg/kg BB setiap malam dengan durasi pengobatan selama 1 minggu. Setelah itu dosis bisa ditingkatkan menjadi 0,5-1 mg/kg BB per hari dalam 2 dosis terbagi.
Mengatasi Migrain
Dewasa: 100 mg per hari diberikan dalam 2 dosis terbagi. Setelah 1 minggu dosis bisa ditingkatkan menjadi 25 mg per hari.
Manfaat Topamax
Manfaat Topamax pada umumnya adalah untuk mengatasi masalah kejang akibat epilepsi dan membantu mengatasi serta mencegah migrain.
Cara Menggunakan Topamax
Topamax biasanya tersedia di apotek baik apotek offline seperti di rumah sakit atau apotek online. Agar pengobatan dengan Topamax menjadi lebih maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini saat menggunakannya:
Wajib mencuci tangan dengan sabun sebelum mengonsumsi dan memegang tablet dan kapsul Topamax. Tujuannya adalah agar obat terhindar dari kontaminasi bakteri dan efektivitas obat tetap terjaga.
Dosis Topamax harus sesuai dengan yang disarankan oleh dokter. Jangan melebihi atau mengurangi dosis.
Topamax disarankan untuk dikonsumsi di waktu yang sama setiap harinya.
Topamax bisa dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Namun, jika memiliki masalah pencernaan silahkan konsumsi setelah makan.
Jangan membelah, menghancurkan, dan membuka tablet atau kapsul Topamax karena khawatir efektivitasnya bisa berkurang.
Minumlah Topamax dengan bantuan segelas air putih bersuhu ruang dan perbanyak konsumsi air putih selama menjalani pengobatan untuk mencegah masalah ginjal.
Hindari konsumsi alkohol selama menjalani pengobatan dengan Topamax karena dikhawatirkan muncul efek samping yang kurang baik.
Hindari kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi karena Topamax bisa menyebabkan kantuk dan pusing.
Hindari kegiatan di bawah sinar matahari atau di tempat yang terlalu panas karena Topamax berpotensi membuat tubuh mengalami serangan panas.
Apabila Anda lupa mengonsumsi Topamax, segera konsumsi jika jarak dengan dosis berikutnya masih panjang. Akan tetapi, jika jaraknya terlalu dekat, cukup lupakan dosis yang terlupa. Jangan pernah menggandakan dosis tanpa arahan dari dokter.
Jangan menghentikan penggunaan Topamax tanpa arahan dari dokter meski masalah kesehatan sudah membaik.
Ikuti jadwal kontrol rutin yang diberikan oleh dokter selama menjalani pengobatan dengan Topamax.
Hindari penggunaan Topamax jika kemasannya sudah rusak, tercemar, atau sudah memasuki tanggal kadaluwarsa.
Jika setelah penggunaan Topamax masalah kesehatan tak kunjung membaik atau justru timbul masalah kesehatan lain, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi lagi dengan dokter dan meminta arahan medis lain.
Interaksi Topamax dengan Obat Lain
Tergolong sebagai obat keras membuat Topamax memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan obat-obatan lain jika dikonsumsi secara bersamaan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui interaksi yang mungkin terjadi. Berikut beberapa interaksi yang mungkin terjadi:
Kadar topiramate yang ada di Topamax bisa menurun jika dikonsumsi bersamaan dengan phenytoin dan carbamazepine.
Kadar amitriptyline, metformin, dan litium dalam darah bisa meningkat.
Kadar glibenclamide, pioglitazone, dan digoxin dalam darah bisa menurun.
Efektivitas pil KB menurun dan risiko pendarahan hebat meningkat.
Kadar topiramate meningkat jika Topamax dikonsumsi bersamaan dengan hydrochlorothiazide.
Risiko terjadinya hiperamonemia dan hipotermia meningkat jika Topamx dikonsumsi bersama valproat.
Risiko pendarahan meningkat jika Topamax digunakan bersama dengan warfarin.
Risiko terjadinya masalah batu ginjal dan asidosis metabolik meningkat jika digunakan dengan acetazolamide.
Risiko terjadinya heatstroke meningkat jika Topamax digunakan dengan obat dari golongan antikolinergik.
Efek samping yang serius bisa terjadi jika Topamax digunakan dengan obat dari golongan opioid.
Efek Samping dan Bahaya Topamax
Jika digunakan sesuai aturan pakai, Topamax umumnya tidak akan menyebabkan efek samping atau hanya menimbulkan efek samping ringan sebagai berikut:
Berat badan turun
Diare
Mulut terasa tidak enak
Nafsu makan hilang
Mati rasa serta kesemutan di tangan atau kaki
Kemampuan koordinasi menurun
Pusing
Mengantuk
Kelelahan
Hentikan penggunaan Topamax dan segera konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda, semakin parah, dan muncul reaksi alergi seperti:
Memar dan pendarahan yang tidak biasa
Nyeri di tulang
Patah tulang
Detak jantung tidak teratur, lebih lambat atau bahkan lebih cepat
Napas jadi lebih cepat
Muncul gejala batu ginjal
Beli Obat di Viva Apotek
Saat ini membeli obat atau suplemen apapun, baik tanpa resep atau dengan resep seperti Topamax bisa dengan mudah dilakukan melalui aplikasi Viva Apotek. Hanya melalui layar ponsel Anda sudah bisa mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan.
Sangat mudah bukan? Maka dari itu jangan ragu lagi untuk memanfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS (n.d.). Topamax.
https://www.mims.com/malaysia/drug/info/topamax?type=full
MIMS (n.d.). Topiramate.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/topiramate?mtype=generic
Web MD (2024). Topiramate – Uses, Side Effects, and More.
https://www.webmd.com/drugs/2/drug-14494-6019/topamax-oral/topiramate-oral/details