Nyeri menjadi masalah kesehatan yang kadang kala sulit dihindari karena disebabkan berbagai macam faktor. Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui obat seperti apa yang bisa dikonsumsi saat nyeri terjadi.
Salah satu obat nyeri yang beredar di pasaran dan terbukti efektif adalah Torasic, produksi PT KALBE FARMA. Obat pereda nyeri ini biasa digunakan untuk mengatasi masalah nyeri sedang hingga berat, khususnya nyeri setelah operasi.
Masalah nyeri ini bisa diatasi oleh Torasic karena di dalamnya terdapat kandungan bahan aktif yaitu ketorolac. Dalam obat ini ketorolac bertugas untuk meredakan rasa nyeri, mengurangi peradangan, dan juga bengkak dengan cara menghambat produksi zat prostaglandin.
Merek Dagang Torasic
Merek dagang Torasic antara lain:Torasic yang memiliki kandungan Ketorolac.
Apa itu Torasic?
Apa itu Torasic?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat anti inflamasi non steroid (OAINS)
Manfaat: Mengatasi masalah nyeri sedang hingga berat, khususnya nyeri setelah operasi.
Digunakan oleh: Hanya bisa digunakan oleh orang dewasa.
Torasic untuk ibu hamil: Hasil penelitian terdahulu dengan hewan sebagai objek menunjukan adanya efek samping dari Torasic kepada janin di usia kandungan <20 minggu. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia. Maka dari itu, ibu hamil dengan usia kandungan <20 minggu wajib berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Pada usia kandungan >20 minggu Torasic sudah terbukti memiliki efek samping yang kurang baik. Maka dari itu, Torasic tidak boleh digunakan kecuali dalam keadaan yang mengancam nyawa dan atas arahan dari dokter.
Torasic untuk ibu menyusui: Kandungan di dalam Torasic yaitu ketorolac diketahui aman jika digunakan oleh ibu menyusui. Namun, ibu menyusui tetap wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Torasic.
Torasic untuk anak: Penggunaan Torasic kepada anak-anak tidak diperkenankan karena keamanannya belum bisa dipastikan.
Bentuk obat: Tablet dan injeksi
Peringatan Sebelum Menggunakan Torasic
Sebelum menggunakan Torasic pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap kandungan yang ada di dalam Torasic yaitu ketorolac. Jika merasa kurang yakin, konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi atau lakukan pemeriksaan alergi terlebih dahulu.
Torasic tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi dengan kandungan ketorolac karena bisa berakibat fatal.
Torasic juga tidak boleh digunakan jika Anda sudah atau akan menjalani operasi bypass jantung.
Torasic juga tidak boleh digunakan oleh ibu hamil di usia kandungan lebih dari 20 minggu, kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak.
Torasic tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena keamanannya masih belum diketahui.
Berikan informasi ke dokter sebelum menjalani pengobatan dengan Torasic apabila Anda memiliki riwayat atau sedang menderita masalah kesehatan seperti edema, diabetes, lupus, stroke, penyakit ginjal, polip hidung, masalah hati, tekanan darah tinggi, serangan jantung, penyakit jantung, anemia, asma, pendarahan saluran cerna, dan tukak lambung.
Informasikan juga ke dokter jika Anda kecanduan alkohol dan perokok berat.
Informasikan ke dokter jika Anda sedang mengonsumsi atau menggunakan obat-obatan jenis lain baik itu obat-obatan dari rumah sakit atau obat herbal. Penggunaan suplemen lain juga sebaiknya diinformasikan ke dokter untuk menghindari interaksi obat yang efek sampingnya kurang baik.
Jika terasa adanya reaksi alergi atau efek samping yang membahayakan setelah mengonsumsi Torasic segera datang ke faskes terdekat dan meminta saran medis dari tenaga kesehatan.
Dosis dan Aturan Pakai Torasic
Seperti yang sudah diketahui, Torasic adalah obat keras yang bisa dibeli di apotek baik offline ataupun online dengan resep dokter. Maka dari itu, penggunaan Torasic tetap harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter karena penggunaan tanpa dosis yang tepat bisa menimbulkan efek samping yang kurang baik seperti overdosis. Dosis penggunaan Torasic yang paling umum adalah sebagai berikut:
Torasic Tablet
Dosis awalnya adalah 20 mg, kemudian setiap 4-6 jam sekali diberikan sebanyak 10 mg. Dosis maksimalnya adalah 40 mg per hari dengan durasi pengobatan maksimal 5 hari.
Torasic Injeksi
Dosis awalnya adalah 10 mg, kemudian setiap 4-6 jam sekali diberikan sebanyak 10-30 mg. Dosis maksimalnya adalah 90 mg per hari, tapi pada pasien yang berat badannya <50 kg dosis maksimalnya 60 mg per hari. Durasi pengobatan maksimal 2 hari. Manfaat Torasic Manfaat Torasic pada umumnya adalah untuk mengatasi masalah nyeri sedang hingga berat, khususnya nyeri setelah operasi. Cara Menggunakan Torasic Torasic biasanya tersedia di apotek baik apotek offline seperti di rumah sakit atau apotek online. Agar pengobatan dengan Torasic menjadi lebih maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini saat menggunakannya: Wajib mencuci tangan dengan sabun sebelum mengonsumsi dan memegang tablet Torasic. Tujuannya adalah agar obat terhindar dari kontaminasi bakteri dan efektivitas obat tetap terjaga. Dosis Torasic harus sesuai dengan yang disarankan oleh dokter. Jangan melebihi atau mengurangi dosis. Torasic harus dikonsumsi di waktu yang sama setiap harinya. Torasic bisa dikonsumsi bersama atau sesudah makan. Jangan membelah atau menghancurkan kapsul Torasic karena khawatir efektivitasnya bisa berkurang. Minumlah Torasic dengan bantuan segelas air putih bersuhu ruang. Torasic injeksi hanya bisa didapatkan di rumah sakit dan diberikan oleh tenaga kesehatan. Apabila Anda lupa mengonsumsi Torasic, segera konsumsi jika jarak dengan dosis berikutnya masih panjang. Akan tetapi, jika jaraknya terlalu dekat, cukup lupakan dosis yang terlupa. Jangan pernah menggandakan dosis tanpa arahan dari dokter. Penggunaan Torasic boleh dihentikan jika kondisi kesehatan sudah baik-baik saja. Hindari penggunaan Torasic jika kemasannya sudah rusak, tercemar, atau sudah memasuki tanggal kadaluwarsa. Jika setelah penggunaan Torasic masalah kesehatan tak kunjung membaik atau justru timbul masalah kesehatan lain, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi lagi dengan dokter dan meminta arahan medis lain. Interaksi Torasic dengan Obat Lain Tergolong sebagai obat keras membuat Torasic memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan obat-obatan lain jika dikonsumsi secara bersamaan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui interaksi yang mungkin terjadi. Berikut beberapa interaksi yang mungkin terjadi: Efek samping serius bisa terjadi jika dikonsumsi bersama dengan obat dari golongan OAINS lainnya. Risiko pendarahan bisa meningkat jika dikonsumsi bersama dengan antikoagulan, antidepresan golongan SSRIs, kortikosteroid, antiplatelet, dan pentoxifylline. Gangguan fungsi ginjal berisiko terjadi jika digunakan bersama dengan ciclosporin, diuretik, ARB<, dan ACE inhibitor. Risiko kejang bisa terjadi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat antikonvulsan. Risiko terjadinya halusinasi jika dikonsumsi bersama dengan alprazolam dan fluoxetine Efek samping lithium, digoxin, dan methotrexate bisa meningkat. Efek Samping dan Bahaya Torasic Jika digunakan sesuai aturan pakai, Torasic umumnya tidak akan menyebabkan efek samping atau hanya menimbulkan efek samping ringan sebagai berikut: Sakit kepala atau pusing Kembung Sembelit Diare Nyeri perut Mual Kantuk Hentikan penggunaan Torasic dan segera konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda, semakin parah, dan muncul reaksi alergi yang parah seperti: Penyakit kuning Kaki bengkak Feses berwarna hitam Mudah memar dan berdarah Kelelahan yang parah Suasana hati mudah berubah Penglihatan buram Telinga berdenging Mati rasa atau lumpuh di salah satu sisi tubuh Sakit kepala berat secara tiba-tiba Nyeri dada hingga ke dagu sampai lengan Jantung berdebar Beli Obat di Viva Apotek Saat ini membeli obat atau suplemen apapun, baik tanpa resep atau dengan resep seperti Torasic bisa dengan mudah dilakukan melalui aplikasi Viva Apotek. Hanya melalui layar ponsel Anda sudah bisa mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan. Sangat mudah bukan? Maka dari itu jangan ragu lagi untuk memanfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya! Diperbarui tanggal: Desember 2024 Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini Referensi: MIMS (n.d.). Torasic. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/torasic/torasic?type=brief&lang=id Medline Plus (2021). Ketorolac. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a693001.html Web MD (2024). Ketorolac - Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3919/ketorolac-oral/details