Skip links

Triocid

Triocid

Triocid adalah obat antasida mengobati nyeri ulu hati, gangguan pencernaan, sakit perut, kembung atau kondisi lain yang disebabkan oleh asam lambung berlebih.
Merek Dagang Triocid
Merek dagang Triocid adalah: Triocid
Apa Itu Triocid
Apa itu Triocid?
Golongan: Obat bebas.
Kategori: Antasida, Agen Antireflux, dan Antiulcerant.
Manfaat: Meredakan gangguan pencernaan dengan gejala sakit perut, kembung, merasa begah, dan nyeri pada ulu hati.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak.
Triocid untuk ibu hamil:
Triocid tablet kunyah, dan suspensi (cair): Studi pada hewan percobaan belum pernah dipublikasikan dan belum pernah dilakukan studi terkontrol pada ibu hamil.[1] Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Triocid untuk ibu menyusui:
Triocid tablet kunyah, dan suspensi (cair): Triocid aman untuk digunakan oleh ibu menyusui, karena dianggap aman untuk bayi. Pastikan mengonsumsi obat sesuai dengan aturan pakai produk atau anjuran dokter.
Triocid untuk anak:
Jangan memberikan obat ini kepada anak di bawah 12 tahun tanpa rekomendasi dokter.
Bentuk obat: Tablet kunyah dan suspensi.
Peringatan sebelum Menggunakan Triocid
Cermati beberapa poin di bawah ini sebelum mengonsumsi obat Triocid:
Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami atau memiliki riwayat salah satu dari kondisi berikut:
Penyakit usus atau perut
Sembelit
Diare
Penyakit ginjal
Penyakit hati
Sedang menjalankan program diet yang membatasi natrium (garam)
Pendarahan atau penyumbatan lambung
Reaksi abnormal atau alergi terhadap aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, simetikon, obat-obatan lain, makanan, pewarna, atau pengawet
Hamil atau sedang dalam program hamil
menyusui
Kandungan aluminium dalam produk ini dapat menyebabkan sembelit. Untuk meminimalkan dampak tersebut, minumlah lebih banyak cairan dan usahakan berolahraga secara teratur.
Obat ini mungkin mengandung aspartam. Jika Anda menderita fenilketonuria (kelainan bawaan yang membuat tubuh tidak mampu memecah asam amino fenilalanin) atau kondisi lain yang mengharuskan Anda membatasi asupan aspartam, konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan obat secara aman.
Obat Antasida ini mungkin juga mengandung gula. Jika Anda adalah penderita diabetes, konsultasikan dengan dokter Anda tentang penggunaan obat ini dengan aman.
Dosis dan Aturan Pakai Triocid
Dosis umum Triocid berdasarkan bentuk sediaan obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Obat Minum Tablet Kunyah (Oral)
Tujuan: Meredakan kembung, nyeri ulu hati, dan tukang lambung.
Dewasa: 1 – 2 tablet kunyah, diberikan 3 – 4 kali sehari.
Anak: ½ – 1 tablet kunyah, diberikan 3 – 4 kali sehari.
Obat Minum Suspensi (Oral)
Tujuan: Meredakan kembung, nyeri ulu hati, dan tukang lambung.
Dewasa: 1 – 2 sendok takar, diberikan 3 – 4 kali sehari.
Anak: ½ – 1 sendok takar, diberikan 3 – 4 kali sehari.
Manfaat Triocid
Manfaat Triocid adalah untuk meredakan nyeri ulu hati, tukang lambung, kembung, serta mengurangi sensasi begah dan penuh pada perut akibat produksi asam lambung berlebih.
Triocid mempunyai kandungan Aluminum hydroxide, magnesium hydroxide, and simethicone. Kombinasi ketiga unsur tersebut bekerja dengan mengurangi jumlah asam dalam lambung, tapi tidak bisa menghentikan produksinya, memecah gelembung gas pada usus, dan mempermudah gas melewati saluran pencernaan untuk keluar dari tubuh. Dengan begitu perut Anda akan terasa lebih ringan.
Cara Menggunakan Triocid dengan Benar
Obat ini dapat Anda beli di apotek. Agar obat memberikan hasil sesuai harapan, perhatikan hal-hal berikut dalam mengonsumsi Triocid oral:
Konsumsi obat persis seperti petunjuk pada label, atau sesuai rekomendasi dokter Anda.
Konsumsi obat sesudah makan.
Anda harus mengunyah tablet sebelum menelannya untuk mempercepat dan membuat penyerapan obat lebih efektif.
Untuk obat sediaan suspensi (cairan), kocok dulu untuk melarutkan padatannya sebelum mengonsumsi. Pastikan mengukur dosis menggunakan sendok takar yang disediakan, alih-alih sendok makan.
Jangan mengonsumsi lebih dari dosis yang direkomendasikan pada label obat.
Jangan mengonsumsi obat dalam dosis maksimum selama lebih dari 2 minggu berturut-turut.
Obat-obatan golongan antasida biasanya diminum saat gejala datang dan biasanya gejala akan mereda dalam waktu singkat. Hubungi dokter jika gejala Anda tidak membaik dalam waktu 2 minggu setelah mengonsumsi obat ini.
Simpan obat pada suhu ruangan, serta jauhkan dari lembap dan panas dan buang obat jika sudah melewati tanggal kedaluwarsa, tapi jangan di-flush di toilet.
Karena obat kategori antasida hanya boleh digunakan sesuai kebutuhan, Anda mungkin tak memerlukan jadwal tertentu untuk konsumsi obat. Namun jika ada dan Anda lupa minum obat, lewati dosis yang terlupa jika sudah mendekati waktu minum obat dosis berikutnya. Jangan konsumsi dua dosis sekaligus.
Obat ini dapat menghambat penyerapan obat lain, terutama antibiotik tertentu. Jadi hindari mengonsumsi obat lain dalam waktu 2 jam sebelum atau 2 jam setelah minum Triocid.
Untuk mempercepat penyembuhan, hindari atau kurangi makanan yang dapat merangsang kembung dan produksi asam lambung, seperti:
bawang
kubis
kecambah
lobak
kacang-kacangan dan lentil
makanan berlemak dan pedas
minuman bersoda
minuman berkafein (yang terdapat dalam kopi, teh, cola, minuman berenergi, dan coklat)
Interaksi Triocid dengan Obat Lain
Triocid berpotensi memicu interaksi apabila Anda konsumsi bersama obat lain, di antaranya:
Amfetamin
Antibiotik
Captopril
Delavirdin, yaitu obat untuk mengobati penyakit radang panggul.
Obat Gabapentin
Obat jantung, seperti digoxin atau digitoxin
Hiosiamin
Garam besi (iron salts)
Isoniazid
Obat untuk mengatasi kesulitan bernapas, seperti ipratropium dan tiotropium
Obat untuk diabetes
Obat untuk mengatasi infeksi jamur, seperti itrakonazol dan ketokonazol
Obat untuk osteoporosis, seperti alendronate, etidronate, risedronate dan tiludronate
Obat untuk kandung kemih yang terlalu aktif, seperti oxybutynin dan tolterodine
Obat untuk kejang, seperti etotoin dan fenitoin
Metenamin
Mikofenolat
Pancrelipase
Penisilamin
Fenotiazin, seperti klorpromazin, mesoridazin, proklorperazin, thioridazine
Kuinidin
Obat rosuvastatin
Natrium fluorida
Natrium polistiren sulfonat
Obat Kuat Sotalol
Sukralfat
Takrolimus
Hormon tiroid, seperti levotiroksin
Obat Ursode
Vitamin D
Zalcitabine
Untuk menghindari interaksi obat yang berbahaya, konsultasikan dengan dokter jika Anda hendak menggunakan Triocid bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Triocid
Sama seperti obat-obatan lainnya, Triocid juga dapat menimbulkan beberapa efek samping. Namun selama penggunaannya sesuai anjuran dokter atau aturan pakai yang tertera pada kemasan, seharusnya Anda tidak perlu terlalu khawatir.
Beberapa efek samping yang berpotensi terjadi adalah:
reaksi alergi, misalnya gatal-gatal dan timbul ruam pada kulit, pembengkakan pada lidah, wajah, bibir, maupun tenggorokan.
kebingungan
perubahan kondisi mental
mengantuk
muka memerah
berkeringat
kehilangan nafsu makan
kelelahan
kelemahan otot
detak jantung cepat atau tidak teratur
kesulitan bernapas
sembelit
diare
pucat
pusing
kejang
Feses berwarna seperti aspal
Pendarahan rektal
Hentikan penggunaan Triocid dan segera minta pertolongan medis jika Anda mengalami efek samping di atas.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!

Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
Drugs.com (2024). Aluminum hydroxide, magnesium hydroxide, and simethicone. https://www.drugs.com/mtm/aluminum-hydroxide-magnesium-hydroxide-and-simethicone.html#interactions
Cleveland Clinic (2024). Aluminum Hydroxide; Magnesium Hydroxide; Simethicone Tablets. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/18187-aluminum-hydroxide-magnesium-hydroxide-simethicone-tablets
MedlinePlus (2023). Aluminum Hydroxide and Magnesium Hydroxide. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601013.html#side-effects
Badan POM. Cek Produk BPOM (2022). https://cekbpom.pom.go.id/search_home_produk

Leave a comment

Explore
Drag