Zolmia adalah obat yang mengandung zolpidem tartrate. Obat ini membantu penderita insomnia agar dapat tidur lebih cepat dan meningkatkan kualitas tidurnya.
Merek Dagang Zolmia
Merek dagang obat Zolmia antara lain Zolmia.
Apa Itu Zolmia
Apa itu Zolmia?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Hipnotik dan sedatif.
Manfaat: Mengobati insomnia jarak pendek.
Digunakan oleh: Dewasa
Zolmia untuk Ibu Hamil: Zolmia umumnya tidak disarankan untuk ibu hamil. Kandungan zolpidem tartrat dalam obat ini dapat menyebabkan gejala putus obat pada bayi baru lahir, seperti sulit bernapas, mudah rewel, dam masalah tidur.[1] Beberapa studi juga menunjukkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan hasil kehamilan yang buruk—terutama apabila penggunaannya jangka panjang.[2] Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Zolmia untuk Ibu Menyusui: Sementara itu, Zolmia dapat digunakan oleh ibu menyusui apabila dokter menyatakan bayi yang menyusu dalam keadaan sehat.[3] Obat ini terserap oleh ASI dalam jumlah kecil dan umumnya tidak menimbulkan efek buruk apabila penggunaannya sesekali dan jangka pendek. Namun, efek samping seperti rasa lelah dapat memengaruhi kemampuan ibu merawat bayi. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.
Zolmia untuk Anak-Anak: Risiko efek samping yang lebih tinggi, seperti halusinasi dan pusing, membuat Zolmia tidak direkomendasikan untuk anak-anak.[4] Meskipun begitu, dokter anak mungkin mempertimbangkan manfaat penggunaan obat ini dalam kondisi tertentu. Keputusan tersebut harus berdasarkan rekomendasi dokter untuk memastikan keamanan dan efektivitas bagi anak.
Bentuk Obat: Kaplet salut selaput
Peringatan sebelum Menggunakan Zolmia
Sebelum menggunakan Zolmia, pastikan Anda memperhatikan hal-hal berikut ini:
Hindari penggunaan Zolmia apabila Anda memiliki alergi terhadap zolpidem maupun komponen lain dalam obat ini.
Konsultasikan pada dokter apabila Anda menderita sleep apnea, depresi pernapasan akut, miastenia gravis, gangguan fungsi hati, atau gangguan psikosis.
Ibu hamil dan menyusui harus konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Zolmia.
Beritahu dokter tentang semua obat yang Anda konsumsi, termasuk suplemen maupun produk herbal, untuk menghindari interaksi obat.
Hindari konsumsi alkohol maupun jus grapefruit selama terapi untuk menghindari risiko efek samping.
Pastikan Anda memiliki waktu tidur setidaknya 7-8 jam setelah mengonsumsi Zolmia untuk menghindari rasa kantuk atau gangguan memori saat terjaga.
Jangan menghentikan penggunaan obat ini secara mendadak tanpa konsultasi dengan dokter—berpotensi menyebabkan gejala withdrawal.
Dosis dan Aturan Pakai Zolmia
Dosis umum Zolmia dan aturan pakainya adalah sebagai berikut:
Dewasa: 10 mg sekali sehari, tepat sebelum tidur. Dosis maksimalnya adalah 10 mg per hari.
Lansia dan Pasien dengan Gangguan Fungsi Hati: Dosis awal 5 mg sekali sehari sebelum tidur. Tidak boleh melebihi 10 mg per hari.
Penggunaan obat ini biasanya dibatasi untuk terapi jangka pendek, maksimal 4 minggu. Durasi ini juga sudah termasuk periode penurunan dosis bertahap atau tapering off.
Manfaat Zolmia
Zolmia menawarkan beberapa manfaat utama, yang mencakup:
1. Membantu Mengatasi Insomnia Jangka Pendek
Zolmia membantu mengatasi kesulitan tidur (insomnia), terutama untuk mereka yang sulit memulai tidur. Obat ini bekerja dengan memengaruhi zat kimia di otak, menurunkan aktivitas sistem saraf pusat, sehingga mempermudah proses tidur.
2. Meningkatkan Kualitas Tidur
Selain membantu memulai tidur, Zolmia juga dapat mengurangi frekuensi terbangun di tengah malam. Dengan tidur yang lebih nyenyak, pasien akan merasa lebih segar dan fokus keesokan harinya.
3. Membantu Pemulihan Mental dan Fisik
Tidur yang berkualitas adalah kunci untuk pemulihan tubuh dan pikiran. Dengan mengurangi gangguan tidur, Zolmia mendukung regenerasi sel tubuh dan keseimbangan emosional.
4. Menstabilkan Pola Tidur
Penggunaan Zolmia dalam jangka pendek dapat membantu pasien kembali ke pola tidur yang normal. Obat ini memfasilitasi proses adaptasi ritme tidur yang sehat, terutama untuk individu yang mengalami stres atau gangguan tidur sementara.
5. Mengurangi Dampak Negatif Insomnia pada Kehidupan Sehari-Hari
Dengan tidur yang cukup, pasien lebih mampu menjalani aktivitas harian dengan produktif. Zolmia membantu mencegah efek buruk insomnia seperti mudah marah, sulit fokus, dan kelelahan berlebihan.
Cara Menggunakan Zolmia dengan Benar
Agar Zolmia memberikan manfaat yang optimal, ikut panduan penggunaan umum berikut:
Telan utuh tablet dengan segelas air. Jangan mengunyah, membelah, atau menghancurkan obat.
Konsumsi obat ini sebelum tidur malam dan pastikan Anda dapat tidur selama 7-8 jam setelah mengonsumsinya.
Obat ini bisa Anda minum dengan perut kosong atau setelah makan. Namun, onset kerja obat akan sedikit terganggu apabila Anda menggunakannya setelah makan besar atau berlemak tinggi.
Interaksi Zolmia dengan Obat Lain
Zolmia dapat berinteraksi dengan berbagai obat dan zat lain, yang dapat memengaruhi efektivitasnya atau meningkatkan risiko efek samping.
Berikut adalah beberapa interaksi penting yang harus Anda perhatikan.
Obat Penekan Sistem Saraf Pusat (SSP)
Kombinasi Zolmia dengan obat penenang, antipsikotik, atau antihistamin dapat meningkatkan efek sedasi. Ini dapat menyebabkan kantuk berlebihan, penurunan kewaspadaan, atau gangguan pernapasan.
Penghambat CYP3A4
Obat seperti ketokonazol atau ritonavir dapat meningkatkan kadar Zolmia dalam darah. Hal ini meningkatkan risiko efek samping seperti kantuk berat dan pusing.
Antidepresan
Penggunaan bersamaan dengan antidepresan tertentu, seperti sertraline atau fluoxetine, dapat meningkatkan risiko halusinasi atau perilaku tidak normal saat tidur. Interaksi ini juga dapat memperburuk efek sedasi.
Antiepilepsi
Fenitoin dan karbamazepin dapat menurunkan efektivitas Zolmia dengan mempercepat metabolisme obat. Ini dapat menyebabkan pasien tetap sulit tidur meski telah mengonsumsi obat.
Obat Pengatur Tekanan Darah
Penggunaan bersama antihipertensi tertentu, terutama yang bekerja pada sistem saraf pusat, dapat meningkatkan risiko hipotensi dan pusing. Kombinasi ini membutuhkan pemantauan ketat oleh dokter.
Antikoagulan
Interaksi dengan obat seperti warfarin dapat memengaruhi waktu pembekuan darah. Meskipun jarang, pemantauan tambahan mungkin diperlukan untuk menghindari risiko perdarahan.
Efek Samping dan Bahaya Zolmia
Seperti obat lain pada umumnya, Zolmia dapat menimbulkan efek samping dan potensi bahaya, terutama jika penggunaannya tidak sesuai anjuran.
Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda waspadai:
Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk, sehingga memengaruhi kemampuan melakukan aktivitas yang perlu kewaspadaan.
Beberapa pengguna melaporkan gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, atau diare setelah mengonsumsi Zolmia.
Meskipun jarang, reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, atau pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan dapat terjadi.
Zolpidem dapat menyebabkan perilaku tidur kompleks, seperti berjalan dalam tidur, mengemudi saat tidak sepenuhnya terjaga, atau melakukan aktivitas lain tanpa sadar. Beberapa dari perilaku ini dapat mengakibatkan cedera serius, termasuk kematian.
Beberapa pengguna melaporkan mengalami amnesia (kehilangan memori) atau halusinasi (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada) setelah mengonsumsi zolpidem.
Efek samping lain yang jarang namun serius termasuk depresi pernapasan, perubahan suasana hati, atau pikiran untuk bunuh diri.
Penggunaan obat ini juga menyebabkan ketergantungan apabila untuk jangka panjang.
Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Zolmia. Apabila Anda mengalami gejala di atas, segera hubungi tenaga medis.
Manfaatkan fitur Beli Obat di Viva Apotek untuk mendapatkan Zolmia atau kebutuhan obat lainnya. Tetap prioritaskan kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS (2024). Zolmia.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/zolmia?type=brief&lang=id
NHS (2023). Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking zolpidem.
https://www.nhs.uk/medicines/zolpidem/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-zolpidem/
Memorial Sloan Kettering Cancer Center (2022). Zolpidem: Pediatric Medication.
https://www.mskcc.org/cancer-care/patient-education/medications/pediatric/zolpidem?mode=large&msk_tools_print=pdf